Bab Ii
Bab Ii
5
Tabel 2.1 Macam/Jenis Bahan Bakar SPBU PT. Tanjung Biru Lestari
Kapasitas
No Nama BBM Bentuk Sifat Sistem Penyimpanan
Tangki
Ditampiung di tangki pendam = 1
1 Premium 20.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
2 Solar 20.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
3 Pertalite 15.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
4 Pertamax 15.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Sumber : Data Sekunder SPBU PT. Tanjung Biru Lestari. 2019
Untuk pengamanan kebakaran sebanyak 5 (lima) buah dari 2 buah alat pemadam
besar dengan kapasitas 68 Kg dan 3 buah pemadam kecil dengan kapasitas 9 Kg dan racun
api jenis CO2 kapasitas 5 Kg sebanyak 2 buah. Alat pemadam masing-masing 1 buah
ditempatkan dekat dengan pengisian BBM Premium, Solar, Pertalite dan Pertamax. Serta
sisanya ditempatkan pada bangunan kantor.
Secara rinci luasan fasilitas /sarana prasarana disajikan pada table berikut :
Tabel. 2.2 Luas Bangunan Fasilitas /Sarana Prasarana di Dalam Areal SPBU PT.
Tanjung Biru Lestari
6
Total luas lahan yang akan dimanfaatkan = 1500 100,0
Sumber : Data Sekunder (Lay Out Site Plan,2019)
e. Tata Lansekap/Taman
Penataan taman/lasekap diatur dengan memanfaatkan luas areal 1306,94 m2,
yang difugsikan sebagai :
- Sirkulasi udara segar, yaitu memberikan suasana teduh, sejuk dan segar.
7
- Unsur estetika, yaitu memberikan pandangan yang indah agar lebih meningkatkan
kenyamanan di dalam SPBU.
- Unsure rekreatif, yaitu fungsi taman aktif yang dapat digunakan sebagai sarana
bersantai dan lain sebagainya.
Jenis dan bentuk tanaman akan dipilih antara lain : jenis tanaman peneduh seperti :
pohon bambu hias, angsana dan glodokan tiang. Jenis tanaman perdu / hias seperti :
Kembang sepatu (hibiscus rosa-cinensis) , baugenvil (bougenvillea spektabilis) dan jenis
tanaman penutup tanah yaitu jenis rumput-rumputan . jenis tanaman diatas dipilih karena
dapat menyesuaikan karakter bangunan dan fungsi taman tersebut, sehingga dengan
keberadaan tanaman dapat dijadikan elemen penghantar atmosfer sekaligus peneduh
dan penyerap polutan udara sekitarnya.
8
toilet disalurkan melalui saluran air buangan tertutup langsung kedalam peresapan air
kotor yang dilengkapi bak control (mainhole).
Sedangkan untuk air buangan yang berasal dari toilet (Pria/Wanita) langsung
disalurkan kedalam saptictank untuk diuraikan secara anaerob, jika terjadi overflow aliran
selanjutnya disalurkan kedalam peresapan. Untuk lebih jelas sistem pengelolaan air
limbah (buangan), dapat dilihat pada skema di bawah ini.
Ruangan wudhu
Peresapan
Kamar mandi/WC
Closet/Toilet Saptictank
h. Pengelolaan Sampah
Kebersihan dan estetika SPBU PT. Tanjung Biru Lestari menyangkut system
pengelolaan sampah yang akan diterapkan. Sistem pengelolaan sampah
direncanakanakan menerpkan pola kumunal lansung yaitu pengelolaan di dalam ruangan
dilakukan dengan pengumpulan sementara di dalam wadah sampah yang akan
ditempatkan di sudut ruangan.
Untuk pengelolaan di luar ruangan, akan di tempatkan wadah/bak sampah 2 buah
yaitu bak sampah kering dan basah di sudut-sudut halaman yang stategis dan mudah
dijangkau. Frekuensi pengumpulan sampah dilakukan setiap 1 hari sekali. Seluruh
sampah yang berasal dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan / halaman
selanjutnya akan ditampung sementara di tempant penampungan sampah sementara
(TPS). Selanjutnya secara periodik. Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk
diangkut ke pembuangan sampah akhir atau TPA.
i. Kebutuhan Pasokan Energi
- Listrik
9
Kebutuhan listrik akan dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin disvencer
dan penerangan ruangan, taman/lingkungan. Direncanakan akan memanfaatkan
aliran listrik PLN dengand aya 20 KVA.
- Genset
Sebagai energi cadangan akan direncanakan pemanfaatan genset yang
sewaktu waktu dioperasionalkan jika aliran listrik PLN mengalami gangguan/
pemadaman. Genset yang digunakan berkapasitas + 20 KVA.
Gambar 2.2 Diagram Alir Rencana Kegiatan Pembangunan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.
11
Pada kegiatan pengurukan dan perataan tanah direncanakan
menggunakan peralatan berat yaitu Excavator type Cat 320 dengan kapasitas
1,25 m sebanyak 2 unit dan alat angkut Dump truck sebanyak 4 unit type PS
135 Mitshubishi Colt diesel dengan kapasitas angkut 6 ton.
Kegiatan sosialisasi dimaksud untuk memberikan informasi kepada
masyarakat Desa Labangka 1 dan sekitarnya terrhadap rencana kegiatan
pembangunan. Masyarakat sangat mendukung adanya usaha Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini dapat dibuktikan dari hasil survey
wawancara dengan beberapa masyarakat pedangang yang memiliki kendaraan
roda dua serta pengecer BBM seluruhnya mengatakan setujuh dan mendukung
usaha kegiatan tersebut karena mereka merasakan efesiensi waktu, biaya dan
jarak karena letak SPBU PT. Tanjung Biru Lestari ini sangat mudah dijangkau.
Dengan adanya kegiatan usaha tersebut akan memberikan lapangan kerja dan
peluang baru bagi masyarakat di wilayah kecamatan Labangka Khususnya
Desa Labangka 1.
12
1. Site manager merupakan seorang manager yang mampu merencanakan dan
mengelola proyek secara hemat waktu, biaya proyek sesuai dengan yang di
anggarkan dan kualitas pekerjaan yang di hasilkan dapat dipertanggungjawabkan .
2. Pelaksana konstruksi yaitu mempunyai kemampuan dalam memahami gambar
desain dan sfesipikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan
dilapangan .Memimpin pekrjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu
,mutu dan biaya yang telah di tetapkan .
3. Mandor selaku manager pada line terdepan yang akan menetukan dalam
pencapain hasil akhir dari suatu kegiatan dengan tugas mendatangkan sejumlah
tenaga kerja sesuai kualifikasi yang di perlukan .dalam teknis pekerjaan di
lapangan masing masing pekerjaan memiliki kepala tukang dan di bantu oleh
beberapa peladen .
4. Sopir yakni mengoperasikan alat angkutan dalam pengangkutan bahan material
yang diperlukan .
5. Penjaga (satpam), mampu mengawasi jalannya pembangunan .
Jumlah total tenaga kerja konstruksi sebanyak ± 25 orang .di mana saat
pelaksanaan konstruksi seluruh pekerja bermalam di lokasi pembangunan,sehigga
sebelumnya telah di buat rumah bedeng untuk tempat istirahat dan fasilitas
KM/MKC yang di buat sederhana dan tidak permanen ,selain itu untuk
memberikan jaminan sosial selama pelaksanaa konstruksi berlansung ,maka
seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat akan di berikan jaminan asuransi
kesehatan ,sehingga jika terjadi kecelakaan kerja dapat segera di tangani dan
mendapat jaminan pengobatan.
13
berasal dari daerah sekitar kegiatan yang berjarak kurang ± 1.5 km dengan
pertimabangan akan lebih efisien dan lebih mudah dalam pengangkutannya.
Table 2.3. Jenis bahan Material dan Alat Angkut yang Digunakan
14
Untuk mempersiapkan tenaga operasional SPBU PT. Tanjung Biru Lestari
maka akan di lakukan rekruitment karayawan . proses rekruitment karyawan
tersebut akan di mlai dengan pemasangan pengumuman di kantor desa
Labangka 1 .khusus rekruitment tenaga kerja yang akan di ambil dari desa
setempat akan di lakukan pendataan dengan melibatkan pihak pemerintah
desa /tokoh masyarakat.jumlah karyawan yang akan di rekrut rencana sebanyak
20 orang di mana 50% akan dipriotaskan dari masyarakat sekitar, meskipun
tetap melalui seleksi sesuai dengan ketrampilan dan kriteria standar
perusahaan.
Adapun tenaga kerja yang di butuhkan dalam kegiatan ini secara garis
besar dapat dirinci sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang manajer operasi, bertugas menentukan prosedur pemakaian
dan tata tertib penggunaan fasilitas dan sebagai penanggung jawab
operasional fasilitas.
b. 1 (satu) orang penerima bbm, bertugas menerima dan menggawasi
penggadaan bbm.
c. 5 (delapan) orang operator, bertugas melayani konsumen dalam hal
penggisian bbm dan mampu memberikaninformasi yang di butuhkan
pelanggan serta menghadapi keluhan pelanggan.
d. 1 (satu) orang tukang kebun, bertugas melakukan pelestarian kebun dengan
melakukan pemersihan kebun.
e. 4 (empat ) orang pengamanan / satpam, mampu menggawasi jalanya
keamanan pembanggunan
Sedangkan syarat- syarat umum yang harus dimiliki oleh calon karyawan
SPBU PT. Tanjung Biru Lestari antara lain :
- Pernah atau memiliki penggalaman bekerja (min. 1 tahun )
- Berpendidikan minimal smu/stm dan diploma- 3 Administrasi.
- Berusia dewasa ( di atas 17 tahun )
- Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
- Mempunyai loyalitas kerja yang baik terhadap perusaan.
Sehingga dengan ditetapkannya syarat-syarat di atas maka di harapkan
dapat diperoleh karyawan sesuai yang diinginkan.
15
Kegiatan ini akan sering berlasung setiap hari seperti umumnya yang
terlihat pada saat operasional SPBU.Rutinitas pengisian BBM ini rencana akan
berlansung selama 24 jam,hal ini mempertimbangkan lokasi SPBU berada di
akses jalan penhubungantar kecematan yaitu jalan lintas sumbawa-Labangka,
sehinga keberadaan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari sidikitnya dapat ikut
membantu memenuhi kebutuhan BBM bagi masyrakat,khususnya para
pungguna jalan tersebut.
Saat operasional SPBU PT. Tanjung Biru Lestari khususnya pada saat
melakukan pengisian BBM di pikirkan akan siring terlihat antrian kendaraan
(sepeda motor,mobil, truk dls).Agar antrian kendaraan dapat berjalan dengan
teratur maka akan di lakukan pengaturan yaitu dengan memisahkan lokasi
disvenser premium untuk roda 2 terpisah dari disvenser premium roda 4,
disvenser solar dan disvenser pertamax.pengaturan di lakukan mengingat
bahwa masyrakat sumbawa sebagian besar lebih banyak menggunakan
kendaraan jenis sepeda motor, sehingga di perkirakan antrian sepeda motor
akan terlihat lebih panjang. Proses kegitan meliputi penerimaan BBM,
penimbuan BBM dan peyaluran BBM.
Proses penerimaan BBM
Kegiatan penerimaan BBM yang akan di lakukan dengan mobil
tangki harus melalui proses pemeriksaan secara vesual terhadap produk
BBM dalam mobil tangki meliputi suhu,volume dan density sebelum di
pindahkan ke tangki timbun/pendam.Kegiatan pengisian dari mobil tangki ke
tangki timbun /pendam di lakukan dengan membuka keran pipa pengisian
pada mobil tangki dan selanjutnya di salurkan ke dalam tangki timbun.
Proses penimbunan BBM
Penimbunan BBM adalah kegiatan yang dilakukan setela
penerimaan BBM dari mobil tangki sampai tangki timbun/pendam.Kegiatan
yang dilaksakan meliputi suhu, air bebes ,density,dan tinggi minyak,selain
itu juga yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan secara internal dan
eksternal perpipaan yang harus dilakukan secara berkala guna menghindari
adanya penyumbatan dalam pipa disebabkan adanya endapan dibagian
dalamnya dan kebocoran pada dinding pipa serta pemasalahan lainnya
berkaitan dengan kelancaran SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.
Proses penyaluran bbm
16
BBM yang telah ditimbun dalam tangki/ pendam disalurkan untuk
digunakan oleh kendaraan bermotor konsumen dengan menggunakan
peralatan mesin pompa/dispenser. Untuk menggawali proses penjualan
bbm, harus dilakukan pengambilan sample / contoh bbm melalui ujung
nozzle dan memasukkannya kedalam botol yang bersih sehingga warna,
suhu dan density bbm tetap terjaga kualitasnya. Dengan demikian tengki
penerima (kendaraan bermotor ) tetap akan menerima bbm yang berkualitas
melalui mesin pompa/dispenser yang mengatur secara otomatis dengan
sistem mesin digital sesuai dengan harga jual dan jumlah tangki penerima.
17
akan tetap kontinyu dilakukan di lahan –lahan yang masih kosong hingga
penghijauan yang ada di dalam areal SPBU telah memadai. Kegiatan
pemeliharaan lansekap/taman secara rutin dilakukan di lahan-lahan yang masih
kosong hingga penghijauan yang ada di dalam areal mSPBU telah memadai.
Kegiatan pemeliharaan lansekap/tman akan ditangani langsung oleh karyawan
SPBU PT. Tanjung Biru Lestari yang khusus bertugas sebagai gardening.
Tanaman yang rencananya dipilih terdiri atas tanaman keras dan hias
antara lain : pohon bamboo hias,angsana dan glodokan. Jenis tanaman
perdu/hias seperti : kembang sepatu dan bougenvil. Dengan menanam jenis
tanaman di atas diharapkan lansekap dapat berfungsi maksimal sebagai
[erindang, penetralisir polutan udara sekaligus sebagai penghias yang dapat
membawa unsure keindahan di dalam areal SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.
18
menanggulangi kebakaran disediakan alat pemadam kebakaran, racun api dan
drum yang dibuat sedemikian rupa tempat penampungan pasir yang dilakukan
sebagai tindakan preventif selain memasang peringatan yang bertulis
“DILARANG MEROKOK DALAM AREA SPBU”.
Untuk menanggulangi tumpahan minyak yang terjadi akan ditangani
dengan sistem drainase menggunakan grill sebagai penutup dan dialirkan ke
saluran tertutup menuju bak oli catcher dan apabila terjadi kebocoran yang
berasal dari bak tangki pendam dan mesin pengisi BBM, akan segera
terLabangka 1ksi melalui sumur pantau dengan sistem kedap air sehingga tidak
mempengaruhi lingkungan sekitar terutama terhadap penurunan kualitas air.
19