Anda di halaman 1dari 15

URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah rencana pembangunan Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU).

2.2 Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan :


Jalan : Jalan Labangka 1 Kampung Bima RT 03 RW 02 Kec. Labangka
Dusun : Mekar Jaya
Desa : Labangka
Kecamatan : Labangka
Kabupaten : Sumbawa
Propinsi : Nusa Tenggara Barat

2.3 Skala Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


2.3.1 Rencana luas tanah yang akan dimanfaatkan.
Luas total lahan yang rencana akan dimanfaatkan untuk rencana pembangunan SPBU
PT. Tanjung Biru Lestari adalah 1.500 m2.

2.3.2 Jenis bahan dan peralatan serta kapasitasnya.


Peralatan yang direncanakan akan dipergunakan adalah mesin pengisian BBM yang
menggunakan Valve yang dapat membuka menutup secara otomatis sebanyak 2 (dua) buah
untuk pengisian premium,solar,pertalite dan pertamax begitu juga dengan tangki
timbun/pendam BBM sebanyak 4 (empat) buah dengan masing-masing terdiri dari 1 buah
tangki premium dengan daya tampung 20.000 Liter, 1 buah tangki solar dengan daya
tampung 20.000 Liter, 1 buah tangki pertalite dengan daya tampung 15.000 Liter dan 1 buah
tangki pertamax dengan daya tampung 15.000 Liter. Secara rinci dapat dilihat pada table
dibawah ini :

5
Tabel 2.1 Macam/Jenis Bahan Bakar SPBU PT. Tanjung Biru Lestari

Kapasitas
No Nama BBM Bentuk Sifat Sistem Penyimpanan
Tangki
Ditampiung di tangki pendam = 1
1 Premium 20.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
2 Solar 20.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
3 Pertalite 15.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Ditampiung di tangki pendam = 1
4 Pertamax 15.000 Liter Cair Mudah Terbakar
unit
Sumber : Data Sekunder SPBU PT. Tanjung Biru Lestari. 2019

Untuk pengamanan kebakaran sebanyak 5 (lima) buah dari 2 buah alat pemadam
besar dengan kapasitas 68 Kg dan 3 buah pemadam kecil dengan kapasitas 9 Kg dan racun
api jenis CO2 kapasitas 5 Kg sebanyak 2 buah. Alat pemadam masing-masing 1 buah
ditempatkan dekat dengan pengisian BBM Premium, Solar, Pertalite dan Pertamax. Serta
sisanya ditempatkan pada bangunan kantor.

2.3.3 Fasilitas / sarana prasarana yang rencana akan dibangun


Berdasarkan gambar site plan, di dalam areal SPBU direncanakan akan disediakan
fasilitas jalan keluar (sisi utara) dan jalan masuk (sisi selatan) ke arah Jalan Lintas –
Labangka serta di dalamnya termasuk halaman ( Open space), Itaman/lansekap, saluran
(drainase) dan areal parker kendaraan.

Secara rinci luasan fasilitas /sarana prasarana disajikan pada table berikut :

Tabel. 2.2 Luas Bangunan Fasilitas /Sarana Prasarana di Dalam Areal SPBU PT.
Tanjung Biru Lestari

Luas ( Peruntukkan Lahan


No Bangunan Persentase (%)
m2 ¿ m2 ¿
1 Mini Market 30 Lahan tertutup bangunan 14,79
2 Kantor 22.5
(221.8)
3 Kios LPG 6.25
4 Ruang Genset, Pompa dan Compressor 16
5 Toilet Karyawan 10
6 Toilet Umum 10
7 Musholla 12.25
8 Kanopi Mobil dan Motor 108
9 Pulau Pompa Mobil dan Motor 6,8
10 Lansekap/taman 1021.2 Lahan Terbuka/ Open 85,21
11 Areal Parkir (Paving Stone) 95
Space (1278.2)
12 Areal Drive Way (Paving Stone) K400 162

6
Total luas lahan yang akan dimanfaatkan = 1500 100,0
Sumber : Data Sekunder (Lay Out Site Plan,2019)

2.3.4 Rencana Sarana Dan Prasarana


a. Prasaran jalan
Jalan (areal drive way) di dalam SPBU PT. Tanjung Biru Lestari sebagian akan di
bangun dengan permukaan paping stone K 400 setebal 8 cm . Berdasarkan gambar site
plain ,mobilisasi kendaraan roda 4 dan roda 2 akan melewti jalan masuk SPBU (entri)
selebar 21 m dan jalan keluar (exit) selebar 14 m.

b. Prasarana Parkir Kendaraan


Berdasarkan rencana site plan, rencana parki rumum untuk kendaraan bermotor
roda empat dan roda dua akan dibangun dengan permukaan paving stone yang akan
disediakan di sisi barat dengan luas lahan parker adalah 96 m2.

c. Saluran Drainase (Air Hujan)


Saluran pembuangan air hujan sekaligus berfungsi untuk menyalurkan ceceran
minyak akan di buat mengelilingi areal lokasi disvencer berupa saluran terbuka ditutup
Grill dari besi yang langsung terhubung ke Oil Catcher dan selanjutnya dialirkan kembali
ke saluran drainase.

d. Sumur Resapan Air Buangan


Air hujan yang jatuh kea tap bangunan akan ditampung dengan talang air dan
disalurkan ke dalam sumur resapan, dimana sumur resapan berupa biss beton dengan
dasar sumur dilengkapi media penyaring yang terdiri dari ijuk, arang, kerikil dan pasir
pasang.
Specifikasi sumur resapan adalah :
- Lebar/diameter : 80 cm
- Kedalaman(h) : 3 meter
- Kedalaman media : 1 meter

e. Tata Lansekap/Taman
Penataan taman/lasekap diatur dengan memanfaatkan luas areal 1306,94 m2,
yang difugsikan sebagai :
- Sirkulasi udara segar, yaitu memberikan suasana teduh, sejuk dan segar.

7
- Unsur estetika, yaitu memberikan pandangan yang indah agar lebih meningkatkan
kenyamanan di dalam SPBU.
- Unsure rekreatif, yaitu fungsi taman aktif yang dapat digunakan sebagai sarana
bersantai dan lain sebagainya.
Jenis dan bentuk tanaman akan dipilih antara lain : jenis tanaman peneduh seperti :
pohon bambu hias, angsana dan glodokan tiang. Jenis tanaman perdu / hias seperti :
Kembang sepatu (hibiscus rosa-cinensis) , baugenvil (bougenvillea spektabilis) dan jenis
tanaman penutup tanah yaitu jenis rumput-rumputan . jenis tanaman diatas dipilih karena
dapat menyesuaikan karakter bangunan dan fungsi taman tersebut, sehingga dengan
keberadaan tanaman dapat dijadikan elemen penghantar atmosfer sekaligus peneduh
dan penyerap polutan udara sekitarnya.

f. Penyediaan Air Bersih


Pemenuhan kebutuhan air SPBU direncanakan akan menggunakan sumber air
yang berasal dari sumur gali. Direncakan didalam SPBU akan disediakan satu buah
sumur gali yang di lengkapi pompa air, hal tersebut di pilih dengan mempertimbangkan
faktor efisiensi kebutuhan air untuk SPBU dan fasilitas umumnya.

Prakiraan penggunaan air bersih saat opersional, diestimasikan berikut :

- Kebutuhan air untuk toilet dan R wudhu :


Jumlah kariawan = + 8 orang /hari x @ 10 liter/hr
= + 80 liter/hari = 0,8 m3/hari
Jumlah pengunjung( konsumen ) yang memanfaakan toilet perhari,
Diestimasikan = + 100 orang/hari x @ 10 liter/hr
= + 1.000 liter/hari= 1 m3/hari

g. Prasarana Pengelolaan Air Buangan (Kotor)


Sistem pengelolaan air limbah (buangan) berpedoman pada system yang relative
sederhana dan ekonomis. Sumber-sumber air limbah berasal dari ruangan wudhu, kamar
mandi dan toilet. Pengelolaan air limbah yang berasal dari ruang wudhu,kamar mandi dan

8
toilet disalurkan melalui saluran air buangan tertutup langsung kedalam peresapan air
kotor yang dilengkapi bak control (mainhole).
Sedangkan untuk air buangan yang berasal dari toilet (Pria/Wanita) langsung
disalurkan kedalam saptictank untuk diuraikan secara anaerob, jika terjadi overflow aliran
selanjutnya disalurkan kedalam peresapan. Untuk lebih jelas sistem pengelolaan air
limbah (buangan), dapat dilihat pada skema di bawah ini.

Ruangan wudhu
Peresapan

Kamar mandi/WC

Closet/Toilet Saptictank

Gambar 2.1. Alur Pengelolaan Air Limbah (Buangan)

h. Pengelolaan Sampah
Kebersihan dan estetika SPBU PT. Tanjung Biru Lestari menyangkut system
pengelolaan sampah yang akan diterapkan. Sistem pengelolaan sampah
direncanakanakan menerpkan pola kumunal lansung yaitu pengelolaan di dalam ruangan
dilakukan dengan pengumpulan sementara di dalam wadah sampah yang akan
ditempatkan di sudut ruangan.
Untuk pengelolaan di luar ruangan, akan di tempatkan wadah/bak sampah 2 buah
yaitu bak sampah kering dan basah di sudut-sudut halaman yang stategis dan mudah
dijangkau. Frekuensi pengumpulan sampah dilakukan setiap 1 hari sekali. Seluruh
sampah yang berasal dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan / halaman
selanjutnya akan ditampung sementara di tempant penampungan sampah sementara
(TPS). Selanjutnya secara periodik. Bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk
diangkut ke pembuangan sampah akhir atau TPA.
i. Kebutuhan Pasokan Energi
- Listrik

9
Kebutuhan listrik akan dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin disvencer
dan penerangan ruangan, taman/lingkungan. Direncanakan akan memanfaatkan
aliran listrik PLN dengand aya 20 KVA.
- Genset
Sebagai energi cadangan akan direncanakan pemanfaatan genset yang
sewaktu waktu dioperasionalkan jika aliran listrik PLN mengalami gangguan/
pemadaman. Genset yang digunakan berkapasitas + 20 KVA.

j. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran


Untuk menanggulangi bahaya kebakaran terhadap kegiatan SPBU, system
penanggulangan kebakaran akan menggunakan cara manual. Penanganan dengan
sistem manual ini akan dilakukan dengan penyemprotan lansung pada sumber api,
dengan menggunakan alat pemadam api seperti portable fire estinguishers berkapsitas 9
kg yang akan dietakkan di kantor administrasi, dekat disvenser masing-masing 1 buah.
Sedangkan kapasitas 68 kg akan diletakan disudut taman/lansekap tidak jauh dari lokasi
tangki pendam dan disvenser. Upaya pemadaman kebakaran ini juga akan bekerjasama
dengan UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumbawa.

2.4 Uraian Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Uraian rencana kegiatan pembangunan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari, secara ringkas
dapat dilihat pada diagram alir berikut ini :

Pengukuran Lahan dan Perencanaan Bangunan


Pra Konstruksi
10
Penyiapan Lahan dan Sosialisasi Rencanan Kegiatan

Perekrutan Tenaga Kerja Konstruksi


konstruksi Pengangkutan Bahan Material dan Peralatan

Pekerjaan Struktur Bangunan dan Fasilitas Penunjang

Perekrutan Karyawan SPBU

Kegiatan Rutinitas Pengisian BBM

Kegiatan Keluar Masuk Kendaraan dari/ke SPBU


Operasional
Kegiatan Penghijauan dan Pertamanan di Dalam Areal SPBU

Aktivitas Toilet/KM-WC SPBU

Keamanan Tanggap Darurat

Pasca Operasional Pemutusan Hubungan Kerja

Gambar 2.2 Diagram Alir Rencana Kegiatan Pembangunan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.

2.4.1 Tahap Pra Konstruksi


2.4.1.1 Pengukuran Lahan dan Perencanaan Pembangunan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui letak kondisi lahan dan luas
lahan. Status lahan merupakan hak milik, dimana saat dilakukan pengukuran
areal lahan berupa lahan kosong. Berdasarkan gambar site plan luas total lahan
yang rencana akan dimanfaatkan adalah + 1.500 m2, dari luas tanah tersebut
direncanakan akan dimanfaatkan sebagai lahan tertutup banguan seluas 221.8
m2 dan lahan terbuka seluas 1278.2 m2.

2.4.1.2 Penyiapan Lahan dan Sosialisai Rencana Kegiatan

11
Pada kegiatan pengurukan dan perataan tanah direncanakan
menggunakan peralatan berat yaitu Excavator type Cat 320 dengan kapasitas
1,25 m sebanyak 2 unit dan alat angkut Dump truck sebanyak 4 unit type PS
135 Mitshubishi Colt diesel dengan kapasitas angkut 6 ton.
Kegiatan sosialisasi dimaksud untuk memberikan informasi kepada
masyarakat Desa Labangka 1 dan sekitarnya terrhadap rencana kegiatan
pembangunan. Masyarakat sangat mendukung adanya usaha Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini dapat dibuktikan dari hasil survey
wawancara dengan beberapa masyarakat pedangang yang memiliki kendaraan
roda dua serta pengecer BBM seluruhnya mengatakan setujuh dan mendukung
usaha kegiatan tersebut karena mereka merasakan efesiensi waktu, biaya dan
jarak karena letak SPBU PT. Tanjung Biru Lestari ini sangat mudah dijangkau.
Dengan adanya kegiatan usaha tersebut akan memberikan lapangan kerja dan
peluang baru bagi masyarakat di wilayah kecamatan Labangka Khususnya
Desa Labangka 1.

2.4.2 Tahap Konstruksi


2.4.2.1 Perekrutan Tenaga Kerja Konstruksi
Perekrutan tenaga kerja dilaksanakan oleh pemrakarsa kegiatan. Jumlah
dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi dapat
dilihat pada table berikut :

No Tenaga Jumlah (Orang)


1. Site Manager 1
2. Pelaksana Konstruksi 2
3. Mandor : 1.
 Kepala tukang kayu  1 kepala tukang dan 2 peladen
 Kepala tukang batu  1 kepala tukang batu dan 3 peladen
 Kepala tukang besi  1 kepala tukang dan 3 peladen
 Cat  4
4. Supir 2
5. Satpam 2

Spesifikasi tugas dan tanggung jawab masing- masing tenaga teknis

12
1. Site manager merupakan seorang manager yang mampu merencanakan dan
mengelola proyek secara hemat waktu, biaya proyek sesuai dengan yang di
anggarkan dan kualitas pekerjaan yang di hasilkan dapat dipertanggungjawabkan .
2. Pelaksana konstruksi yaitu mempunyai kemampuan dalam memahami gambar
desain dan sfesipikasi teknis sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan
dilapangan .Memimpin pekrjaan di lapangan sesuai dengan persyaratan waktu
,mutu dan biaya yang telah di tetapkan .
3. Mandor selaku manager pada line terdepan yang akan menetukan dalam
pencapain hasil akhir dari suatu kegiatan dengan tugas mendatangkan sejumlah
tenaga kerja sesuai kualifikasi yang di perlukan .dalam teknis pekerjaan di
lapangan masing masing pekerjaan memiliki kepala tukang dan di bantu oleh
beberapa peladen .
4. Sopir yakni mengoperasikan alat angkutan dalam pengangkutan bahan material
yang diperlukan .
5. Penjaga (satpam), mampu mengawasi jalannya pembangunan .
Jumlah total tenaga kerja konstruksi sebanyak ± 25 orang .di mana saat
pelaksanaan konstruksi seluruh pekerja bermalam di lokasi pembangunan,sehigga
sebelumnya telah di buat rumah bedeng untuk tempat istirahat dan fasilitas
KM/MKC yang di buat sederhana dan tidak permanen ,selain itu untuk
memberikan jaminan sosial selama pelaksanaa konstruksi berlansung ,maka
seluruh tenaga kerja konstruksi yang terlibat akan di berikan jaminan asuransi
kesehatan ,sehingga jika terjadi kecelakaan kerja dapat segera di tangani dan
mendapat jaminan pengobatan.

2.4.2.2 Pengangkutan Bahan Material dan Peralatan


Dalam pelaksanaan kostruksi bangunan tidak menggunakan alat alat
berat tetapi alat alat ringan yang meliputi : truk pengangkut ringan, molen,
kereta dorong, gergaji besi, gergaji kayu, pacul, sekop, cetok, tangga, linggis,
tata, pasah kayu, palu serta peralatan penunjang seperti tempat sampah, sapu,
ember, selang, tali pelastik, tali rafiah dan lain sebagainya. Dalam menjalankan
kegiatannaya para pekerja konstruksi juga akan di bekali alat-alat pelindung
kerja (APD) , seperti helem dan safety shoes. Sedangkan kebutuhan dan
material bangunan yang di rencanakan akan mengambil bahan material yang

13
berasal dari daerah sekitar kegiatan yang berjarak kurang ± 1.5 km dengan
pertimabangan akan lebih efisien dan lebih mudah dalam pengangkutannya.

Table 2.3. Jenis bahan Material dan Alat Angkut yang Digunakan

No Jenis Bahan Material Jenis Alat Angkut Yang Digunakan


1 Bahan Alumunium Truck
2 Besi beton Dump Truck
3. Pasir Dump Truck
4. Split Dump Truck
5 Batu bata Colt Pickup
6 Asbes Colt Pickup
7 Semen (Portland Cement) Colt Pickup
8. Keramik Colt Pickup
9 Bahan Sanitary Colt Pickup
Sumber ; Data Sekunder SPBU PT. Tanjung Biru Lestari,2019)

Intensitas kendaraan pengangkut bahan dan material bangunan yang


keluar masuk lokasi pembangunan lihat pada saat kegiatan konstruksi
berlansung .pengiriman bahan – bahan material tersebut akan dipilih pada
waktu/jam lalulintas tidak sibuk.

2.4.2.3 Pekerjaan Pembangunan Struktur Bangunan dan Fasilitas Penunjang


Pekerjaan Pembangunan Struktur Bangunan dan fasilitas penunjang
Dalam Hal ini adalah kegiatan pembangunan fisik SPBU dan saran prasarana
nya meliputi : Lansekap (taman ), Mushollah dan ruang wudhu, mini market,
gudang, ruang pimpinan , ruang genset, area parkir, saran toilet, saluran drai
nase, septictank, TPS dan lain sebagainya.
Pembangunan fisik tersebut terbagi atas 2 (dua) pekerjaan yaitu
pekerjaan struktur bawah dan struktur atas. Pekerjaan struktur bawah
meliputi :galian tanah untuk pondasi bangunan ,penempatan tangki PDAM,
pondsi pagar pembatas, sumur resapan air kotor, septictank dan saluran
drainase dan lain – lain.sementara itu pekerjaan struktur atas meliputi :
pemasangan rangka atap bangunan / kanopi,pasangan dinding dan plasteran
serta bangunan pagar untuk keamanan lingkungan SPBU.

2.4.3 Tahap Operasional


2.4.3.1 Perekrutan karyawan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari

14
Untuk mempersiapkan tenaga operasional SPBU PT. Tanjung Biru Lestari
maka akan di lakukan rekruitment karayawan . proses rekruitment karyawan
tersebut akan di mlai dengan pemasangan pengumuman di kantor desa
Labangka 1 .khusus rekruitment tenaga kerja yang akan di ambil dari desa
setempat akan di lakukan pendataan dengan melibatkan pihak pemerintah
desa /tokoh masyarakat.jumlah karyawan yang akan di rekrut rencana sebanyak
20 orang di mana 50% akan dipriotaskan dari masyarakat sekitar, meskipun
tetap melalui seleksi sesuai dengan ketrampilan dan kriteria standar
perusahaan.
Adapun tenaga kerja yang di butuhkan dalam kegiatan ini secara garis
besar dapat dirinci sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang manajer operasi, bertugas menentukan prosedur pemakaian
dan tata tertib penggunaan fasilitas dan sebagai penanggung jawab
operasional fasilitas.
b. 1 (satu) orang penerima bbm, bertugas menerima dan menggawasi
penggadaan bbm.
c. 5 (delapan) orang operator, bertugas melayani konsumen dalam hal
penggisian bbm dan mampu memberikaninformasi yang di butuhkan
pelanggan serta menghadapi keluhan pelanggan.
d. 1 (satu) orang tukang kebun, bertugas melakukan pelestarian kebun dengan
melakukan pemersihan kebun.
e. 4 (empat ) orang pengamanan / satpam, mampu menggawasi jalanya
keamanan pembanggunan
Sedangkan syarat- syarat umum yang harus dimiliki oleh calon karyawan
SPBU PT. Tanjung Biru Lestari antara lain :
- Pernah atau memiliki penggalaman bekerja (min. 1 tahun )
- Berpendidikan minimal smu/stm dan diploma- 3 Administrasi.
- Berusia dewasa ( di atas 17 tahun )
- Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggung jawab.
- Mempunyai loyalitas kerja yang baik terhadap perusaan.
Sehingga dengan ditetapkannya syarat-syarat di atas maka di harapkan
dapat diperoleh karyawan sesuai yang diinginkan.

2.4.3.2 Kegiatan Rutinitas SPBU

15
Kegiatan ini akan sering berlasung setiap hari seperti umumnya yang
terlihat pada saat operasional SPBU.Rutinitas pengisian BBM ini rencana akan
berlansung selama 24 jam,hal ini mempertimbangkan lokasi SPBU berada di
akses jalan penhubungantar kecematan yaitu jalan lintas sumbawa-Labangka,
sehinga keberadaan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari sidikitnya dapat ikut
membantu memenuhi kebutuhan BBM bagi masyrakat,khususnya para
pungguna jalan tersebut.
Saat operasional SPBU PT. Tanjung Biru Lestari khususnya pada saat
melakukan pengisian BBM di pikirkan akan siring terlihat antrian kendaraan
(sepeda motor,mobil, truk dls).Agar antrian kendaraan dapat berjalan dengan
teratur maka akan di lakukan pengaturan yaitu dengan memisahkan lokasi
disvenser premium untuk roda 2 terpisah dari disvenser premium roda 4,
disvenser solar dan disvenser pertamax.pengaturan di lakukan mengingat
bahwa masyrakat sumbawa sebagian besar lebih banyak menggunakan
kendaraan jenis sepeda motor, sehingga di perkirakan antrian sepeda motor
akan terlihat lebih panjang. Proses kegitan meliputi penerimaan BBM,
penimbuan BBM dan peyaluran BBM.
 Proses penerimaan BBM
Kegiatan penerimaan BBM yang akan di lakukan dengan mobil
tangki harus melalui proses pemeriksaan secara vesual terhadap produk
BBM dalam mobil tangki meliputi suhu,volume dan density sebelum di
pindahkan ke tangki timbun/pendam.Kegiatan pengisian dari mobil tangki ke
tangki timbun /pendam di lakukan dengan membuka keran pipa pengisian
pada mobil tangki dan selanjutnya di salurkan ke dalam tangki timbun.
 Proses penimbunan BBM
Penimbunan BBM adalah kegiatan yang dilakukan setela
penerimaan BBM dari mobil tangki sampai tangki timbun/pendam.Kegiatan
yang dilaksakan meliputi suhu, air bebes ,density,dan tinggi minyak,selain
itu juga yang tidak kalah pentingnya adalah perawatan secara internal dan
eksternal perpipaan yang harus dilakukan secara berkala guna menghindari
adanya penyumbatan dalam pipa disebabkan adanya endapan dibagian
dalamnya dan kebocoran pada dinding pipa serta pemasalahan lainnya
berkaitan dengan kelancaran SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.
 Proses penyaluran bbm
16
BBM yang telah ditimbun dalam tangki/ pendam disalurkan untuk
digunakan oleh kendaraan bermotor konsumen dengan menggunakan
peralatan mesin pompa/dispenser. Untuk menggawali proses penjualan
bbm, harus dilakukan pengambilan sample / contoh bbm melalui ujung
nozzle dan memasukkannya kedalam botol yang bersih sehingga warna,
suhu dan density bbm tetap terjaga kualitasnya. Dengan demikian tengki
penerima (kendaraan bermotor ) tetap akan menerima bbm yang berkualitas
melalui mesin pompa/dispenser yang mengatur secara otomatis dengan
sistem mesin digital sesuai dengan harga jual dan jumlah tangki penerima.

2.4.3.3 Kegiatan Keluar Masuk Kendaraan Dari/Ke SPBU


Saat operasional berlangsung akan sering terlihat kendaraan yang keluar
masuk areal spbu baik yang akan mengisi bbm,setelah mengisi bbm atau hanya
sekedar singgah/ beristirahat sejenak untuk sholat atau memanfaatkan fasilitas
toilet yang ada. Agar keluar masuknya kendaraan tidak mengganggu penguna
jalan lintas sumbawa- Labangka maka akan dilakukan pengaturan terhadap
sirkulasi kendaraan.dari gambar site plan direncanakan pintu masuk dibuat
selebar 21 meter,sedangkan pintu keluar dibuat lebar 14 meter.rambu-rambu
lalu lintas maupun penunjukan arah akan dipasangkan pula di beberapa tempat
di dalam areal spbu untuk memberikan petunjuk memudahkan bagi para
pendatang / konsumen yang akan masuk / keluar areal spbu , selain itu akan
ditempatkan lampu kedip (warning light ) untuk memberi peringatan hati-hati
bagi para pengguna jalan karena di depan spbu akan sering terjadi kendaraan
yang keluar dan masuk.

2.4.3.4 Kegiatan Penghijauan dan Pertamanan Di Dalam Areal SPBU


Keberadaan lansekap/taman didalam areal SPBU merupakan unsur
utama dalam mengontrol iklim mikro yaitu berfungsi untuk menetralisir
peningkatan emesi gas, debu dan kebisingan.banyakya tanaman atau vegetasi
yang di tanam di areal lansekap/taman baik tanaman keras maupun hias sangat
mendukung keasrian dan keindahan SPBU PT. Tanjung Biru Lestari. Kegiatan
pemeliharaan lansekap/ taman secara rutin dilakukan dengan penyiraman,
pemupukan,pemotongan tajuk dan dahan yang telah lapuk hingga pembersihan
dari sampah organik / anorganik . penanaman jenis tanaman keras maupun hias

17
akan tetap kontinyu dilakukan di lahan –lahan yang masih kosong hingga
penghijauan yang ada di dalam areal SPBU telah memadai. Kegiatan
pemeliharaan lansekap/taman secara rutin dilakukan di lahan-lahan yang masih
kosong hingga penghijauan yang ada di dalam areal mSPBU telah memadai.
Kegiatan pemeliharaan lansekap/tman akan ditangani langsung oleh karyawan
SPBU PT. Tanjung Biru Lestari yang khusus bertugas sebagai gardening.
Tanaman yang rencananya dipilih terdiri atas tanaman keras dan hias
antara lain : pohon bamboo hias,angsana dan glodokan. Jenis tanaman
perdu/hias seperti : kembang sepatu dan bougenvil. Dengan menanam jenis
tanaman di atas diharapkan lansekap dapat berfungsi maksimal sebagai
[erindang, penetralisir polutan udara sekaligus sebagai penghias yang dapat
membawa unsure keindahan di dalam areal SPBU PT. Tanjung Biru Lestari.

2.4.3.5 Aktivitas Toilet/KM-WC SPBU


Seperti pada umumnya di dalam areal SPBU PT. Tanjung Biru Lestari
akan dilengkapi dengan fasilitas toilet pria sebanyak 1 ruang dan toilet wanita
sebanyak 1 ruang, 2 ruang kamar mandi/WC karyawan. Mengingat rutinitas
aktivitas di toilet dan sarana lainnya dapat terjadi hamper tiap hari, mengingat
akan kerap dijadikan sebagai alternative tempat singgah sementara bagi para
pengunjung/konsumen. Hal tersebut menjadi faktor pertimbangan bagi
pengelola SPBU PT. Tanjung Biru Lestari untuk membangun fasilitas/sarana
tersebut ke dalam perencanaan pembangunan SPBU. Tapi di sisi lain aktivitas
toilet dan sarana lainnya tentunya akan menghasilkan limbah domestik sehingga
memerlukan perhatian khusus dalam pengelolaannya.

2.4.3.6 Keamanan dan Tanggap Darurat


Keamanan dan tanggap daruratmerupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan secara tepat dan cepat. Keamanan dan tanggap darurat yang
dilakukan ketika terjadi kebakaran yang bersumber dari kecerobohan baik
konsumen maupun operator SPBU ataupun imbas dari kebakaran yang terjadi di
sekitar lokasi harus segera diatasi dengan cepat. Apabila kebakaran tersebut
tidak segera diatasi maka akan menyebabkan ledakan dan berimbas kepada
lokasi sekitarnya. Oleh karena itu di SPBU PT. Tanjung Biru Lestari keamanan
dan tanggap darurat memegang peranan yang sangat penting. Untuk

18
menanggulangi kebakaran disediakan alat pemadam kebakaran, racun api dan
drum yang dibuat sedemikian rupa tempat penampungan pasir yang dilakukan
sebagai tindakan preventif selain memasang peringatan yang bertulis
“DILARANG MEROKOK DALAM AREA SPBU”.
Untuk menanggulangi tumpahan minyak yang terjadi akan ditangani
dengan sistem drainase menggunakan grill sebagai penutup dan dialirkan ke
saluran tertutup menuju bak oli catcher dan apabila terjadi kebocoran yang
berasal dari bak tangki pendam dan mesin pengisi BBM, akan segera
terLabangka 1ksi melalui sumur pantau dengan sistem kedap air sehingga tidak
mempengaruhi lingkungan sekitar terutama terhadap penurunan kualitas air.

2.4.4 Pasca Operasional


2.4.4.1 Pemutusan Hubungan Kerja
Dengan berakhirnya kegiatan Operasional SPBU PT. Tanjung Biru
Lestari maka akan disertai dengan pemutusan hubungan kerja dengan para
Karyawan SPBU. Pada kegiatan ini diperkirakan akan muncul persepsi
masyarakat khususnya para karyawan dengan adanya keresahan dan sikap
khawatir dari sebagian besar karyawan yang secara langsung berhubungan
dengan kegiatan tersebut. Untuk hal ini diupayakan pemberitahuan kepada
masyarakat terutama para karyawan apabila terjadi pemutusan hubungan kerja
yang diakibatkan oleh vailidnya perusahaan sehingga tidak dapat lagi
beroperasi, maka penyelesaiaan yang akan ditempuh adalah berdasarkan
peraturan pemerintah yang berlaku serta musyawarah dan mufakat.

19

Anda mungkin juga menyukai