Anda di halaman 1dari 5

a.

Static alignment

Static alignment adalah proses yang dilakukan ketika prosthesis dipasangkan

kepasien. Static alignment meliputi penyesuaian alignment ketika pasien berdiri

(Rachmat dan Priangi, 2019).

1) Pemeriksaan sebelum prostesis dipakai

Alignment harus memenuhi prinsip kerja prostesis dimana socket dalam

keadaan fleksi 5˚ dan netral abduksi , adduksi. Telapak kaki dengan bodyshank

dalam keadaan tube vertikal dan eksternal rotasi 5˚. Bibir socket harus benar-

benar halus dan ukuran foot assembly harus pas dengan sepatu, mudah dipakai

dan mudah melepasnya.

2) Pemeriksaan saat prostesis dipakai

Pemeriksaan ini prostesis dipakai pasien pada posisi duduk, memastikan

trimline tidak mengganggu pasien saat duduk, dan tidak ada penekanan yang

berlebih, lalu saat pasien berdiri tegak. Prostesis yang dipakai harus dalam

keadaan nyaman, baik saat memakai maupun saat melepasnya, dengan tidak

meninggalkan prinsip kerja prostesis dari segi fungsional maupun segi

kosmetiknya.

Pemeriksaan saat memakai prostesis yang perlu diperhatikan adalah kedua

Spina Illiaca Anterior Superior (SIAS) kanan dan kiri, shoulder joint kanan dan

kiri, pastikan dalam keadaan sejajar. Apabila terdapat selisih tinggi maka perlu
diukur kembali prosthesistersebut sehingga sesuai dengan ukuran sebelumnya,

disamping itu diperiksa juga sendi lututnya mungkin terjadi keadaan valgum atau

varum (Ripatti, 2009)

Gambar 3.37

Static alignment (Ripatti, 2009)

b. Dynamic alignment

Dynamic alignment adalah proses yang dilakukan setelah static alignment selesai.

Dynamic alignment meliputi gait analysis pasien (Rachmat dan Priangi, 2019).

Pemeriksaan tersebut meliputi :

1) Pada saat prosthesis digunakan


a) Swing phase

Swing phasebisa dilihat dari belakang pada saat sesudah toe off,

apabila terjadi medial whips perlu diperiksa apakah socket terlalu adduksi dan

apakah telapak kaki terlalu eversi.

b) Stance phase

Stance phase ketika tepat mulai saat heel strike, diperhatikan gerakan dari

prostesis, gerakannya halus atau kasar, disini akan terlihat fungsi dari Cushion

heel yang daya elastisitasnya bagus, gaya floor reaction yang timbul sesaat heel

strike tidak langsung diterima oleh stump melainkan disalurkan terlebih dahulu

melalui gaya elastisitas dari cushion heel tersebut, sehingga akan terjadi gerakan

yang halus di dalam pemakaian prostesis. Ketika foot flat dimana kaki prostesis

flat pada lantai, sedangkan kaki yang sebelahnya melakukan gerakan swing phase,

pada saat ini berat tubuh keseluruhan akan disangga oleh prostesis, lalu diperiksa

apakah ada piston action pada stump terhadap socket nya, sebab dengan adanya

piston action akan menimbulkan rasa tidak nyaman, disamping itu lama-kelamaan

akan menimbulkan rasa sakit karena adanya gesekan yang terus-menerus antara

stump dan socket nya yang akhirnya dapat berakibat luka pada stump. Piston

action timbul karena adanya socket yang terlalu longgar.


Gambar 3.38

Dynamic alignment (Ripatti, 2009)

c) Shoulder and trunk

Observasi dilakukan dari belakang pada seluruh rangkaian jalan, bila

dalam rangkaian jalan tersebut terjadi lateral banding pada trunk yang tidak

simetris dan berlebihan maka perlu diperiksa padaprostesis apakah terlalu panjang

atau pendek atau penderita menghindari rasa sakit pada stump,trimline soket

terlalu longgar atau kurang tinggi, kebiasaan berjalan dengan gait abduksi, soket

terlalu adduksi.

d) Panjang langkah dan sewaktu melangkah

Observasi dilakukan dari samping pada saat seluruh gait cycle., bila terjadi

waktu dan panjang langkah yang tidak sama, perlu diperhatikan apakah ada rasa

sakit pada stump, rasa takut bila prostesis nya lepas pada saat swing phase,

dengan mempercepat heel strike atau memperpendek langkah.

e) Weight bearing

Tumpuan prostesisterutama pada patella tendon perlu ditanyakan pada

penderita apakah sudah benar-benar menumpu dan nyaman pada saat digunakan.

2) Pada saat prosthesis dilepas

Pemeriksaan lebih lanjut setelah prostesis dilepas antara lain:

a) Tanda kemerah-merahan
Bila terdapat tanda kemerahan pada daerah tertentu pada stump maka

pemeriksaan perlu dialihkan pada daerah tersebut, mungkin terjadi pergeseran

yang berlebihan atau terjadi penekanan pada trimline socket yang memberikan

bekas atau lecet.

b) Pembengkakan

Pembengkakan terjadi karena adanya tekanan yang berlebihan atausocket

terlalu sempit sehingga mengganggu sirkulasi darah.

Anda mungkin juga menyukai