Static alignment
keadaan fleksi 5˚ dan netral abduksi , adduksi. Telapak kaki dengan bodyshank
dalam keadaan tube vertikal dan eksternal rotasi 5˚. Bibir socket harus benar-
benar halus dan ukuran foot assembly harus pas dengan sepatu, mudah dipakai
trimline tidak mengganggu pasien saat duduk, dan tidak ada penekanan yang
berlebih, lalu saat pasien berdiri tegak. Prostesis yang dipakai harus dalam
keadaan nyaman, baik saat memakai maupun saat melepasnya, dengan tidak
kosmetiknya.
Spina Illiaca Anterior Superior (SIAS) kanan dan kiri, shoulder joint kanan dan
kiri, pastikan dalam keadaan sejajar. Apabila terdapat selisih tinggi maka perlu
diukur kembali prosthesistersebut sehingga sesuai dengan ukuran sebelumnya,
disamping itu diperiksa juga sendi lututnya mungkin terjadi keadaan valgum atau
Gambar 3.37
b. Dynamic alignment
Dynamic alignment adalah proses yang dilakukan setelah static alignment selesai.
Dynamic alignment meliputi gait analysis pasien (Rachmat dan Priangi, 2019).
Swing phasebisa dilihat dari belakang pada saat sesudah toe off,
apabila terjadi medial whips perlu diperiksa apakah socket terlalu adduksi dan
b) Stance phase
Stance phase ketika tepat mulai saat heel strike, diperhatikan gerakan dari
prostesis, gerakannya halus atau kasar, disini akan terlihat fungsi dari Cushion
heel yang daya elastisitasnya bagus, gaya floor reaction yang timbul sesaat heel
strike tidak langsung diterima oleh stump melainkan disalurkan terlebih dahulu
melalui gaya elastisitas dari cushion heel tersebut, sehingga akan terjadi gerakan
yang halus di dalam pemakaian prostesis. Ketika foot flat dimana kaki prostesis
flat pada lantai, sedangkan kaki yang sebelahnya melakukan gerakan swing phase,
pada saat ini berat tubuh keseluruhan akan disangga oleh prostesis, lalu diperiksa
apakah ada piston action pada stump terhadap socket nya, sebab dengan adanya
piston action akan menimbulkan rasa tidak nyaman, disamping itu lama-kelamaan
akan menimbulkan rasa sakit karena adanya gesekan yang terus-menerus antara
stump dan socket nya yang akhirnya dapat berakibat luka pada stump. Piston
dalam rangkaian jalan tersebut terjadi lateral banding pada trunk yang tidak
simetris dan berlebihan maka perlu diperiksa padaprostesis apakah terlalu panjang
atau pendek atau penderita menghindari rasa sakit pada stump,trimline soket
terlalu longgar atau kurang tinggi, kebiasaan berjalan dengan gait abduksi, soket
terlalu adduksi.
Observasi dilakukan dari samping pada saat seluruh gait cycle., bila terjadi
waktu dan panjang langkah yang tidak sama, perlu diperhatikan apakah ada rasa
sakit pada stump, rasa takut bila prostesis nya lepas pada saat swing phase,
e) Weight bearing
penderita apakah sudah benar-benar menumpu dan nyaman pada saat digunakan.
a) Tanda kemerah-merahan
Bila terdapat tanda kemerahan pada daerah tertentu pada stump maka
yang berlebihan atau terjadi penekanan pada trimline socket yang memberikan
b) Pembengkakan