Anda di halaman 1dari 6

KASUS

“HORMON”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakologi

Disusun Oleh:
Nissa Ramdian Azzahrah
NIM P2.06.30.1.18.020

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2019/2020
HORMON 1

KASUS 1
Seorang wanita berumur 25 tahun, baru menikah tetapi tidak ingin buru-buru mempunyai anak.
Maka ia berencana menunda kehamilan dengan meminum pil KB. Wanita tersebut merupakan
perokok aktif.
Bahas kasus dengan metoda SOAP
a. Tentukan tujuan terapi
b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum, berilah
saran terapi yang sesuai.
c. Jelaskan terapi nonfarmakologi
d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien

Jawab
1. Subjektif dari kasus diatas adalah seorang wanita, baru menikah tapi tidak ingin buru-buru
mempunyai anak.
2. Objektif dari kasus diatas adalah pasien berumur 25 tahun
3. Assesment dari kasus diatas adalah pil KB sudah sesuai
4. a) Tujuan dari terapi adalah Pil KB pada umumnya adalah untuk mencegah terjadinya
kehamilan dengan cara menghambat indung telur atau ovarium melepaskan sel telur, serta
mempertebal lapisan lendir di dalam leher rahim. Penebalan lendir di dalam leher rahim akan
mencegah sperma untuk membuahi sel telur sehingga kehamilan dapat dicegah. Hal ini terjadi
karena pil kb merupakan metode kontrasepsi bentuk tablet yang mengandung hormon
estrogen dan progesteron, atau hanya progesteron saja.
b) Terapi yang diberikan sebenarnya masih bisa diberikan, namun karena wanita tersebut
perokok aktif walaupun masih berumur 25 tahun dan menggunakan pil KB akan
meningkatkan resiko sistem kardiovaskularnya. Pasalnya kedua hal ini memengaruhi kondisi
hormonal wanita yang bisa menyebabkan penyakit jantung. Agar lebih aman bisa
menggunakan kontrasepsi non-hormonal.
c) Terapi non-farmakologi mencegah kehaminlan
- Kontrasepsi mekanik
- Kontrasepsi Teknik
d) Jika menggunakan pil KB berhenti merokok
KASUS 2
Seorang wanita berumur 25 tahun, dating ke klinik dengan keluhan meriang, serta batuk
berdahak mulai 3hari yang lalu. Pengukuran suhu badan 37,6 oC serta tekanan darah 135/90
mmHg. Oleh dokter diberikan obat paracetamol 3x1, ampisilin 3x1 dan ambroxol 3x1.
Wanita tersebut sedang mengkonsumsi pil KB.

Bahas kasus dengan metoda SOAP


a. Tentukan tujuan terapi
b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum, berilah
saran terapi yang sesuai.
c. Jelaskan terapi nonfarmakologi
d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien

Jawab
1. Subjektif dari kasus diatas adalah seorang wanita, datang ke klinik dengan keluhan meriang
serta batuk berdahak.
2. Objektif dari kasus diatas adalah suhu badan 37,6 oC serta tekanan darah 135/90 mmHg.
3. Assesment dari kasus diatas adalah terapi paracetamol 3x1, ampisilin 3x1, dan ambroxol 3x1.
Pasien tersebut sedang mengkonsumsi pil KB maka tidak terjadi DRP.
4. a) Tujuan dari terapi diatas adalah paracetamol merupakan obat golongan analgetik-antipiretik
yang diberikan dengan tujuan untuk mengatasi demam. Ampisilin merupakan obat antibiotik
golongan penisilin yang bekerja board spectrum dapat mengatasi beberapa infeksi akibat
bakteri. Sementara itu, ambroxol merupakan metabolit dari bromheksin yang bekerja sebagai
mukolitik pada batuk berdahak.
b) Belum, pasien tersebut tidak memerlukan ampisilin karena tidak terjadi infeksi akibat
bakteri. Oleh karena itu, terapi yang diberikan pada pasien hanya parasetamol dan ambroxol
c) – Kompres air hangat
- Makan makanan bergizi
- Minum air putih untuk menghindari dehidrasi
d) Parasetamol diminum 3x1 tab setelah makan, ambroxol diminum 3x1 tablet setelah makan
HORMON 2

KASUS 1
Seorang wanita 53 th dirawat di RS karena mengalami sesak. Sesak dialami sejak ± 2 minggu
SMRS, memberat 1 minggu terakhir, diperberat oleh aktivitas. Pasien cepat merasa lelah, jantung
berdebar-debar. Tangan terasa gemetar dan sering berkeringat. Demam (-) menggigil (-) Riwayat
demam (+) dialami sejak ± 1 minggu SMRS, tidak terus-menerus, turun dengan obat penurun
panas, pola demam tidak jelas. Batuk (+) lendir (+) warna hijau sejak ± 1 minggu SMRS. Darah
(-) Mual (+) muntah (-) Nyeri Uluhati (-) Nafsu makan meningkat, Berat Badan menurun dalam
8 kg dalam 1 bulan terakhir. Benjolan di leher (+) sejak tahun 2009. BAB : lancar, konsistensi
padat warna kuning kecoklatan, darah (-), riwayat BAB darah (-) frekuensi 2-3 kali/hari, BAK :
lancar
Riwayat berobat gondok sejak tahun 2009, kontrol di poli endokrin RS. Awalnya diberikan PTU
3x2 lalu terakhir kontrol pada tahun 2010 diberi PTU 3x1, selanjutnya pasien tidak pernah lagi
control ke poli, tapi tetap mengkonsumsi PTU yang dibelisendiri di apotek dengan dosis 3x1.
Riwayat dikatakan penyakit jantung ketika berobat di poli endokrin RS, diberi obat digoxin 0,25
mg 3x1. Pasien terakhir kontrol tahun 2010 selanjutnya, pasien tetap mengkonsumsi digoxin
3x0,25 mg hanya beli obat di apotek. Riwayat HT (+) diketahui bersamaan ketika berobat
gondok, TD mencapai 160 mmHg. Pasien terakhir kontrol tahun 2010 dan diberi captopril 50 mg
1x1 dosis tunggal. Riwayat dirawat di RS.LB tahun 2011 karena keluhan yang sama. Dan
didiagnosis Graves’ disease. Riwayat keluarga yang menderita gondok (-) Riwayat DM (-)
Pertanyaan :
e. Tentukan tujuan terapi
f. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum, berilah
saran terapi yang sesuai.
g. Jelaskan terapi nonfarmakologi
h. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien
Jawab
1. Subjektif dari kasus diatas adalah seorang wanita dirawat di RS karena mengalami sesak.
Pasien cepat merasa lelah, jantung berdebar-berdebar. Tangan terasa gemetar dan sering
berkeringat. Riwayat demam (+), batuk (+) lendir (+) mual (+)
2. Objektif dari kasus diatas adalah pasien berusia 53 tahun dengan penurunan berat badan 8 kg
dalam 1 bulan terakhir.
3. Assesment dari kasus diatas adalah pasien diberikan propiltiourasil, digoxin 0,25mg, captopril
50mg.
4. a) Tujuan terapi yang diberikan adalah propylthiouracil meripakan obat yang diberikan untuk
mengatasi hipertioridisme. Digoxin diberikan untuk mengatasi heart failure. Sementara itu,
captopril merupakan obat golongan ace inhibitor yang diberikan untuk mengatasi tekanan
darah tinggi
b) Sebenarnya obat tersebut sudah sesuai namun perlu dilakukan monitoring pada penggunaan
digoxin dan captopril secara bersamaan karena bisa meningkatkan level digoxin akibat
mekanisme interaksi yang tidak spesifik. Karena asien mengeluhkan batuk maka ditambahkan
terapi obat ekspektoran ambroxol untuk menurunkan viskositas lendir.
c) Terapi Non- Farmakologi
- Diet garam
- Jika keadaan bertambah parah bisa melakukan tiroikdektomi
- Melakukan pola hidup sehat
d) Propyl thiouracil sehari 3 kali 1 tablet, digoxin 0,25mg sehari 3 kali 1 tablet, captopril
50mg sehari 1 kali 1 tablet.

KASUS 2

Seorang pria 18 tahun dirawat di RS. Pasien mengeluh badan lemas yang dirasakan sejak ± 1
bulan SMRS dan keluhan bertambah berat 2 hari SMRS, awal mula badan lemas dirasakan pada
seluruh badan setelah melakukan aktivitas. Pasien mengeluhkan lemas terus menerus semakin
hari semakin memberat hingga menganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan lemas tidak berkurang
pada waktu istirahat dan setelah makan. Pasien juga mengeluh sering haus (+),sering lapar (+)
makan hingga 12 kali sehari, sering BAK (+), pusing (+). Pasien didiagnosis DM 2 tahun lalu,
merokok 4 batang seminggu dan menggunakan narkoba jenis pil sejak 2 tahun lalu.
Pemeriksaan fisik tampak lemas. Kesadaran : Compos mentis. Vital sign : T : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit isi dan tegangan cukup R : 24 x/menit S : 36,1 oC
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium, darah lengkapdidapatkan Eritrosit 3,2 (L), Hb 9,2 (L),
Ht 26 (L), Eosinofil 1,3 (L), Netrofil 41,8 (L), Limfosit 49,4 (H), GDS 577 (H), Ureum 8,3
(L),Creatinin 0,57 (L), Kalium 3,3 (L), Natrium 128,8 (L), Klorida 92,8 (L).
Dokter yang merawatnya memberikan Infus RL 20 tpm, Inj. Novorapid, s.c 10-10-10 U, Inj.
Lantus 20 U, s.c 0-0-20 U, Ceftriaxon 1-2 gr i.v 1 x 1 selama 3-5 hari.

Pertanyaan :
a. Tentukan tujuan terapi
b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum, berilah
saran terapi yang sesuai.
c. Jelaskan terapi nonfarmakologi
d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien
Jawab
1. Subjektif dari kasus diatas adalah seorang pria dirawat di RS dengan keluhan badan leas dan
berat badan bertambah. Awal mula badan lemas dirasakan pada seluruh badan setelah
melakukan aktivitas. Pasien mengeluhkan lemas terus menerus semakin hari semakin memberat
hingga menganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan lemas tidak berkurang pada waktu istirahat
dan setelah makan. Pasien juga mengeluh sering haus (+),sering lapar (+) makan hingga 12 kali
sehari, sering BAK (+), pusing (+).
2. Objektif dari kasus diatas adalah Pemeriksaan fisik tampak lemas. Kesadaran : Compos mentis.
Vital sign : T : 120/80 mmHg N : 80 x/menit isi dan tegangan cukup R : 24 x/menit S : 36,1 oC
Dari pemeriksaan penunjang laboratorium, darah lengkapdidapatkan Eritrosit 3,2 (L), Hb 9,2
(L), Ht 26 (L), Eosinofil 1,3 (L), Netrofil 41,8 (L), Limfosit 49,4 (H), GDS 577 (H), Ureum 8,3
(L),Creatinin 0,57 (L), Kalium 3,3 (L), Natrium 128,8 (L), Klorida 92,8 (L).
3. Assesment dari kasus diatas adalah pasien diberi terapi Infus RL 20 tpm, Inj. Novorapid, s.c 10-
10-10 U, Inj. Lantus 20 U, s.c 0-0-20 U, Ceftriaxon 1-2 gr i.v 1 x 1 selama 3-5 hari.
4. a) Tujuan dari terapi tersebut adalah infus RL untuk menambah elektrolit tubuh untuk
mengembalikan keseimbangan tubuh. Novorapid merupakan obat dengan kandungan utamanya
insulin aspartat yang diberikan dengan tujuan untuk mengatasi diabetes melitus. Lantus
merupakan obat untuk mengatasi diabetes insulin juga, namun kandungan utamanya adalah
insulin glargine. Sementara itu ceftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosporin
generasi ke-3 yang diberikan dengan tujuan untuk mengatasi berbagai infeksi akibat bakteri
termasuk infeksi intra abdominal.
b) Belum, karena terdapat 2 terapi untuk diabetes melitus. Hal ini dikhawatirkan terjadi
penurunan kadar gula darah yang drastis, maka untuk pengobatan diabetes melitus digunakan
terapi injeksi insulin aspart (Novorapid). Selain itu juga, ceftriaxone tidak diperlukan pada
kasus ini karena tidak terjadi infeksi.
c) Terpi Non- Farmakologi
- Pengaturan diet
- Olahraga
- Berhenti merokok
d) Infus Ringer Laktat 20 tpm, injeksi subkutan novorapid sehari 3 kali 10 Unit.

Anda mungkin juga menyukai