Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN KELUARGA

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH

I KETUT RAJENDRA PATMA AGET WINATA

17.321.2670

A11-A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

2019/ 2020
A. Trend dan Issue Keperawatan Keluarga
Trend adalah sesuatu yang sedang booming, aktual, dan sedang hangat
diperbincangkan. Sedangkan isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa mendatang, menyangkut ekonomi,
moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari
kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Jadi, trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming,
actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup
keperawatan keluarga.
Trend Keperawatan Keluarga
1. Global
1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku
keluarga.
2) Kemajuan dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin global
sehingga penyebarannya semakin meluas.
3) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang berpengaruh
terhadap interaksi keluarga yang berubah.
4) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan yang
ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang mengutamakan
kualitas pendidikan.
5) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan
kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan yang tinggi.
6) Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat system yang
belum berkembang.
7) Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang tapi kementrian kesehatan
sudah menyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan model
keperwatan keluarga di rumah yang perlu disosialisasikan.
8) Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
9) Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
10) Kerjasama lintas program dan lintas sektor belum memadai.
11) Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi.
2. Pelayanan
1) Sumber daya manusia belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada
perawat keluarga.
2) Penghargaan / reward rendah.
3) Bersikap pasif.
4) Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
5) Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah.
3. Pendidikan
1) Lahan untuk praktik klinik terbatas, namun institusi pendirian pendidikan
keperawatan cenderung mudah.
2) Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
3) Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
4) Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
5) Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
4. Profesi
1) Standar kompetensi belum disosialisasikan.
2) Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan.
3) Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
4) Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
5) Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
6) Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik keperawatan.
Beberapa permasalahan mengenai trend dan isu keperawatan keluarga yang
muncul di Indonesia:
1. Sumber daya tenaga kesehatan yang belum dapat bersaing secara global serta
belum adanya perawat keluarga secara khusus di negara kita.
2. Penghargaan dan reward yang dirasakan masih kurang bagi para tenaga
kesehatan.
Issue Dalam Keperawatan Keluarga
Menurut Friedman dkk (2013, hal. 41-42), berdasarkan kajian terhadap literatur
dan diskusi profesional dengan kolega di bidang keperawatan keluarga. Adapun
issue penting dalam keperawatan keluarga saat ini adalah:
1. Issue Praktik
2. Issue Pendidikan
3. Issue Penelitian
4. Issue kebijakan

Analisis Kasus Trend dan Issue Dalam Keperawatan Keluarga


Ayah Setubuhi Anak Kandung Hingga Hamil Terjadi di Gianyar, Sebut Tak
Dijatah Istri

Rabu, 16 Januari 2019


Kasus ayah menghamili anak kandungnya yang masih berumur 16 tahun
terjadi di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Gusti RP (54) yang bekerja
sebagai buruh telah diamankan Unit IV Reskrim Polres Gianyar, Rabu
(16/1/2019).
Persetubuhan sedarah atau inses ini diketahui, saat korban, GAMS (16)
bersama ibunya hendak menggugurkan kandungannya ke sebuah rumah sakit di
Gianyar. Polisi mengungkap, korban sudah disetubuhi sejak masih duduk di
bangku kelas V SD. Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Deni Septiawan
mengatakan, pelaku telah diamankan. Deny membenarkan bahwa pelaku yang
menghamili gadis yang masih berstatus pelajar itu merupakan ayah kandungnya
sendiri. Menurut Deni, kasus ini terungkap saat korban bersama ibunya hendak
menggugurkan kandungannya ke salah satu rumah sakit di Gianyar. Dokter
setempat menanyakan siapa ayah dari kandungan tersebut, dan korban
mengatakan ayahnya sendiri. Mendapat pengakuan tersebut, dokter
menginformasikan pada seorang anggota kepolisian. Tak berselang lama, kata
Deni, pihaknya langsung melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. "Pelaku
sudah kami amankan," ujarnya.
Dari hasil introgasi, kata Deni, pelaku mengakui telah menyetubuhi anak
kandungnya sendiri. Dimana korban ini, merupakan anak ketiga dari tiga
bersaudara. Pelaku sudah menyetubuhi anaknya ini sejak si anak masih duduk di
bangku kelas V SD hingga ia hamil awal Juli 2018. "Alasan pelaku menyetubuhi
anaknya karena semenjak tahun 2003 sampai sekarang tidak pernah melakukan
hubungan badan dengan istrinya dikarenakan sudah pisah ranjang, dan perempuan
yang ada di rumahnya hanya istri dan anaknya. Istri jarang di rumah karena
bekerja sebagai buruh pembuat batu bata merah, dan situasi di rumah sering sepi
karena hal tersebut pelaku menyetubuhi anaknya," ungkap Deni.
Pihak kepolisian telah mengamankan sedikitnya tujuh barang bukti dalam
kasus ini di antaranya, sebuah celana, dua buah baju kaos, sebuah celana dalam,
dan sejumlah pakaian lainnya yang saat itu digunakan dalam aksi persetubuhan.
"Untuk lebih ditailnya, nanti kami ungkapkan dalam pers rilis, jam 11.00 Wita,"
ujarnya.

Analisis:
Berdasarkan kasus di atas di dapat kesimpulan bahwa fungsi keluarga tidak
berjalan dengan baik terutama fungsi afektif dan sosialisasi. Dimana fungsi afektif
yaitu Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan
dapat mencapai tujuan psikososial yang utama, membentuk sifat kemanusiaan
dalam diri anggota keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan
menjalin secara lebih akrab, dan harga diri. Serta fungsi sosialisasi dan
penempatan sosial yaitu Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan
kematian. Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup,
karena individu secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon
terhadap situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi
merupakan proses perkembangan atau perubahan yang dialami oleh seorang
individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
Sebagai orang tua seharusnya ayah korban menjadi panutan bagi anaknya,
bukan merusak masa depan anaknya. Seharusnya ayah korban menjalankan fungsi
afektif dan sosialisasi dalam keluarganya sehingga hal ini tidak akan terjadi.
Kurangnya komunikasi antar keluarga karena kesibukan bekerja membuat suatu
hubungan menjadi kacau, serta kurangnya perhatian dari sang ibu membuat anak
juga kurang merasa mendapat kasih sayang, begitu pun dari sang ayah yang
seharusnya memberi contoh yang baik kepada anak dan mendidik anak agar
menjadi pribadi yang baik.
Dari kasus di atas mengajarkan kita sangat penting dalam kelaurga untuk
menjalankan semua fungsi keluarga, menjalin komunikasi yang baik, dan
terutama perhatian kepada suami, istri, dan anak-anak, karena materi tidak
selamanya memberikan kebahagiaan.
Simpulan
Trend dan isu keperawatan keluarga merupakan sesuatu yang booming,
actual, dan sedang hangat diperbincangkan serta desas-desus dalam ruang lingkup
keperawatan keluarga. Trend dan issue yang terjadi di dunia yaitu dimana dunia
tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola perilaku keluarga.
Kemajuan dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin global
sehingga penyebarannya semakin meluas. Standar kualitas yang semakin
diperhatikan menimbulkan persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya
sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan. Kompetisi global
dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan menuntut
standar profesionalitas keperawatan yang tinggi. Karena adanya hal tersebut
menuntut perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada keluarga untuk
mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi serta mengikuti perkembang
pedoman mengenai keperawatan keluarga.

Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan
keluarga dapat mengurangi kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan
perubahan paradigm dari cure menjadi care melalui tindakan preventif. Kami
menyadari makalah kami kurang sempurna sehingga memerlukan masukan dari
pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA.

Friedman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, &


Praktik. Jakarta: EGC.
Makhfudli, F. E. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Widagdo, Wahyu. 2016. “Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan
Keluarga dan Komunitas”. Jakarta: Kementrian RI.

Anda mungkin juga menyukai