123 246 1 SM
123 246 1 SM
net/publication/315348938
CITATION READS
1 39,427
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by I Putu Ayub Darmawan on 08 July 2017.
Edy Sujoko
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Fokus utama dalam tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan Taksonomi Bloom
diantaranya perubahan nama dalam taksonomi yang mengambil bentuk menjadi kata kerja,
perubahan urutan taksonomi dimana evaluasi dalam taksonomi lama terdapat pada urutan akhir
berubah menjadi urutan kelima dan sintesis dalam taksonomi lama diganti menjadi mencipta,
dan perubahan sub kategori. Tulisan ini juga menguraikan tentang hal-hal penting dalam revisi
taksonomi seperti pengetahuan metakognisi dan tabel taksonomi. Serta manfaat taksonomi revisi
dalam belajar bermakna. Taksonomi Bloom menjadi kasifikasi pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan
pembelajaran. Pengaruh taksonomi Bloom lama telah dirasakan sampai saat ini dan memberi
manfaat yang sangat berharga. Revisi taksonomi Bloom meliputi perubahan nama dalam taksonomi
dari kata benda menjadi kata kerja, urutan taksonomi yang melingkupi perubahan tata letak evaluasi,
perubahan sintesa menjadi mencipta.
Kata Kunci: taksonomi Bloom, taksonomi revisi, tabel taksonomi, pengetahuan metakognisi,
belajar bermakna.
30
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy Sujoko)
31
Satya Widya, Vol. 29, No.1. Juni 2013: 30-39
Komponen Dimensi
Kata Benda
Dimensi Tersendiri
Pengetahuan
Sintesis Mengevaluasi
Evaluasi Mencipta
32
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy Sujoko)
komulatif. Ini berarti bahwa penguasaan kategori Dalam taksonomi revisi kategori sintesa
yang lebih kompleks dalam skema aslinya diubah menjadi mencipta. Kategori mencipta
mensyaratkan penguasaan semua kategori di melibatkan proses penyusunan elemen-elemen
bawahnya yang kurang kompleks (Anderson & jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau
Krathwohl, 2010:401). fungsional. Tujuan-tujuan yang diklasifikasikan
Dalam taksonomi revisi Komprehensi/ dalam Mencipta meminta siswa membuat produk
Pemahaman berganti nama menjadi memahami baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau
karena salah satu kriteria untuk memilih kategori bagian jadi satu pola atau struktur yang tidak
tabel adalah penggunaan istilah yang digunakan pernah ada sebelumnya. Dalam mencipta siswa
guru dalam berbicara tentang pekerjaan mereka. mengumpulkan elemen-elemen dari banyak
Karena yang dipahami adalah istilah yang umum sumber dan menggabungkan mereka jadi sebuah
digunakan dalam tujuan, kurangnya inklusi sering struktur atau pola baru yang bertalian dengan
menjadi kritik dari Taksonomi lama. Pemahaman pengetahuan siswa sebelumnya. Mencipta berisi-
menjadi memahami terjadi karena memahami kan tiga proses kognitif: 1) merumuskan yang
merupakan salah satu proses kognitif yang melibatkan proses menggambarkan masalah dan
berpijak pada kemampuan transfer. Anderson dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi
Krathwohl (2010:105-114) menjelaskan siswa kriteria-kriteria tertentu; 2) merencanakan yang
dikatakan memahami jika mereka dapat meng- melibatkan proses merencanakan metode penye-
konstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, lesaian masalah yang sesuai dengan kriteria-
baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, kriteria masalahnya, yakni membuat rencana
yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau untuk menyelesaikan masalah; 3) memproduksi
layar komputer. Proses-proses kognitif dalam melibatkan proses melaksanakan rencana untuk
kategori memahami meliputi: 1) proses kognitif menyelesaikan masalah yang memenuhi spesi-
menafsirkan yang terjadi ketika siswa dapat fikasi-spesifikasi tertentu (Anderson & Krathwohl,
mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk 2010:128-132).
lain; 2) proses kognitif mencontohkan yang terjadi
ketika siswa memberikan contoh tentang konsep Perubahan Sub Kategori
atau prinsip umum; 3) proses kognitif mengklasifi- Dalam taksonomi lama setiap kategori
kasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa memiliki sub-kategori; Pengetahuan dan Kompre-
sesuatu (misalnya, suatu contoh) termasuk dalam hensi mempunyai banyak subkategori. Kategori
kategori tertentu (misalnya, konsep atau prinsip); dan sub-kategori ini berada dalam sebuah kon-
4) proses kognitif merangkum yang terjadi ketika tinum, dari tingkat sederhana ke kompleks dan
siswa mengemukakan satu kalimat yang merepre- dari tingkat konkret ke abstrak. Hubungan
sentasikan informasi yang diterima atau meng- antarkategori dalam kontinum ini bersifat hierarki
abstraksi sebuah tema; 5) proses kognitif menyim- komulatif (Anderson & Krathwohl, 2010:395).
pulkan menyertakan proses menemukan pola Dalam Taksonomi Bloom revisi perubahan
dalam sejumlah contoh; 6) proses kognitif mem- subkategori sangat menonjol nampak terjadi pada
bandingkan melibatkan proses mendeteksi per- kategori memahami dan menganalisa (lihat tabel
samaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, 1). Karena terjadi perubahan nama dalam takso-
peristiwa, ide, masalah, atau situasi, seperti nomi maka sub-kategori dari masing-masing
menentukan bagaimana suatu peristiwa terkenal kategori mengalami perubahan juga. Semua sub-
menyerupai peristiwa yang kurang terkenal; 7) kategori lama digantikan dengan sub-kategori
proses kognitif menjelaskan yang berlangsung yang baru dan disebut sebagai proses kognitif.
ketika siswa dapat membuat dan menggunakan Perubahan sub kategori pada kategori memahami
model sebab akibat dalam sebuah sistem. membuat cara penggunaanya menjadi lebih luas
karena sub-sub kategori yang menunjukkan batas-
33
Satya Widya, Vol. 29, No.1. Juni 2013: 30-39
34
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy Sujoko)
Tabel 1. Perbandingan Taksonomi Asli dengan Taksonomi Revisi (Krathwohl, 2002:213, 215)
Struktur Taksonomi Asli Struktur Taksonomi Revisi
1.0 Pengetahuan 1.0 Mengingat - Memanggil pengetahuan yang
1.10 Pengetahuan tentang hal-hal khusus relevan darimemori jangka panjang.
1.11 Pengetahuan tentang istilah-istilah/ 1.1 Mengenali
terminologi 1.2 Mengingat kembali
1.12 Pengetahuan tentang fakta-fakta
tertentu
1.20 Pengetahuan tentang cara dan sarana untuk
menangani hal hal khusus
1.21 Pengetahuan tentang kebiasaan-
kebiasaan
1.22 Pengetahuan tentang kecen-derungan-
kecenderungan dan urut-urutan
kegiatan
1.23 Pengetahuan tentang klasifikasi-
klasifikasi dan kategori-kategori
1.24 Pengetahuan tentang kriteria
1.25 Pengetahuan tentang metodo-logi
1.30 Pengetahuan tentang hal-hal umum/universal
dan abstraksi-abstraksi dalam bidang tertentu
1.31 Pengetahuan tentang prinsip-prinsip
dan generalisasi-generalisasi
1.32 Pengetahuan tentang teori -teorindan
struktur-struktur
35
Satya Widya, Vol. 29, No.1. Juni 2013: 30-39
36
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy Sujoko)
Pengetahuan tentang tujuan-tujuan pribadi pihak lain); yakni, Tabel Taksonomi membantu
dalam melakukan suatu tugas. para pendidik penjawab pertanyaan apa yang
Strategi-strategi metakognisi akan meno- disebut dengan “pertanyaan tentang pembelajar-
long untuk menjadi lebih efisien dan lebih an”. Kedua, dengan pemahaman yang lebih utuh
berkekuatan dalam belajar karena strategi-strategi perihal tujuan-tujuan pembelajaran mereka, guru-
tersebut menolong untuk menemukan informasi, guru dapat menggunakan Tabel Taksonomi untuk
menilai kapan perlu tambahan sumberdaya, dan membuat keputusan-keputusan yang lebih bagus
mengerti kapan harus menerapkan pendekatan mengenai bagaimana mengajar dan mengases
yang berbeda terhadap suatu masalah. Ketika siswa dengan kerangka tujuan-tujuan pembelajar-
anak-anak mulai menguasai strategi-strategi ini, an itu; yakni, Tabel Taksonomi membantu para
kemudian belajar kapan, bagaimana dan mengapa pendidik menjawab “pertanyaan tentang pembe-
menggunakannya maka mereka mampu belajar lajaran” dan “pertanyaan tentang asesmen”.
secara lebih bertujuan dan lebih efektif (Brown, Ketiga, Tabel Taksonomi dapat membantu mereka
1977 dalam Darling-Hammond, 2003). Meta- menentukan seberapa sesuai antara tujuan,
kognisi menjadikan belajar lebih efisien dan lebih asesmen, dan pembelajarannya dengan cara yang
berkekuatan. tepat; yakni, Tabel Taksonomi membantu para
pendidik menjawab “pertanyaan tentang kesesuai-
Tabel Taksonomi an semua komponen” (Anderson & Krathwohl,
Dalam Taksonomi yang telah direvisi, hasil 2010:143).
belajar apapun akan diwakili dalam dua dimensi Krathwohl (2002:217) menjelaskan bahwa
yang segera menyajikan kemungkinan mem- The Taxonomy Table can also be used to classify
bangun sebuah tabel dua dimensi, yang disebut the instructional and learning activities used to
Tabel Taksonomi. Dimensi Pengetahuan pada achieve the objectives, as well as the assessments
sumbu vertikal dari tabel, sedangkan proses employed to determine how well the objectives were
kognitif pada sumbu horisontal (Krathwohl, mastered by the students. Tabel Taksonomi
2002:215). memberi manfaat bagi guru untuk mengklasi-
Tabel Taksonomi sebagaimana nampak fikasikan kegiatan pembelajaran dan pembelajar-
pada tabel 2, bermanfaat untuk membantu para an yang digunakan untuk mencapai tujuan, serta
guru dan pendidik lainnya setidaknya dengan tiga menolong untuk membuat penilaian digunakan
cara. Pertama, Tabel Taksonomi dapat membantu untuk menentukan seberapa baik tujuan yang
para guru lebih memahami tujuan-tujuan pem- dikuasai oleh siswa.
belajaran mereka (tujuan yang mereka buat sendiri
dengan tujuan-tujuan yang telah disediakan oleh
A. Pengetahuan
Faktual
B. Pengetahuan
Konseptual
C. Pengetahuan
Prosedural
D. Pengetahuan
Metakognitif
37
Satya Widya, Vol. 29, No.1. Juni 2013: 30-39
38
Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom (Putu Ayub Darmawan & Edy Sujoko)
39