Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 11710523960
KELAS : PMT 1 A
1. Apa saja prestasi yang dicapai pada masa khalifah Utsman bin Affan semasa
pemerintahannya ?
Jawab :
a) Perluasan wilayah (ekspansi) dari perbatasan Aljazair (Barqah Tripoli, Syprus di
front al-Maghrib bahkan ada sumber menyatakan sampai ke Tunisia). Di al-
Maghrib, di utara sampai ke Aleppo dan sebagian Asia kecil, di Timur laut sampai
ke Mawara al-Nahar Transoxiana, dan di Timur seluruh Persia bahkan sampai di
perbatasan Balucistan (sekarang wilayah Pakistan), serta Kabul dan Ghazni.
b) Membangun dan memperluas Masjid Haram dan Masjid Nabawi.
c) Khalifah Ustman Bin Affan memberikan gaji kepada Mu’azin di mesjid.
d) Khalifah Ustman Bin Affan mendahulukan Kutbah dari sholat dua hari raya islam.
e) Khalifah Ustman Bin Affan pengurusan zakat diserahkan pada masyarakat.
f) Khalifah Ustman Bin Affan menambah panggilan azan dua kali pada hari jum’at.
g) Keberhasilan penulisan, pengumpulan, dan pembukuan Al-Qur’an, adapun yang
menjadi ketua penulisan adalah Zaid bin Tsabit.
h) Membangun pangkalan angkatan laut, membentuk kepolisian Negara, dan
mendirikan gedung pengadilan.
i) Melanjutkan pelaksanaan baitul maal dan sistem perpajakan khalifah sebelumnya.
Serta untuk memperlancar ekonomi perdagangan, dilaksanakan perbaikan fasilitas,
seperti perbaikan jalan-jalan dan sebagainya.
j) Ilmu pengetahuan berkembang dengan baik dan pesat. Pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan perluasan wilayah Islam,
sehingga Islam lebih dikenal di berbagai belahan dunia.
Referensi : Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, (Semarang: PT. Karya Toha Putra. 1987)
Hal. 27-28
4. Kekuasaan bani Abassiyah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat panjang berkisar
tahun 132 H sampai 656 H (750 M-1258 M) yang dibagi menjadi 5 periode, yaitu ?
Jawab :
a. Periode pertama (132 H/750 M- 232 H/847 M). Disebut periode pengaruh Persia
pertama.
b. Periode kedua (232 H/847 M- 334 H/945 M). Disebut masa pengaruh Turki pertama.
c. Periode ke tiga (334 H/ 945 M – 447 H/1055 M). Masa kekuasaan dinasti Buwaih
dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia kedua.
d. Periode ke empat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M). Masa kekuasaan dinasti bani
Saljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut juga dengan masa
pengaruh Turki kedua.
e. Periode ke lima (590 H/1194 M – 565 H/1258 M). Masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Bagdad.
Merupakan masa mendekati kemunduran dalam sejarah peradaban islam.
Referensi : Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2, Jakarta : PT. Al Husna Zikra, 1995.
Hal. 107
b) Sains
IImu-ilmu kedokteran, musik, matematika, astronomi, kimia dan lain-lain juga
berkembang dengan baik. Abbas ibn Famas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi.
Ialah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-
Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana
matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern
yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Ibas dari
Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan bint Abi Ja'far dan
saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkan
banyak pemikir terkenal, Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang
negeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Batuthah dari Tangier (1304-1377
M) mencapai Samudera Pasai dan Cina. Ibn al-Khatib (1317-1374 M) menyusun riwayat
Granada, sedangkan Ibn Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat sejarah. Semua
sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol, yang kemudian pindah ke Afrika. Itulah
sebagian nama-nama besar dalam bidang sains.
c) Fiqih
Dalam bidang fiqh, Spanyol Islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziad ibn Abdurrahman. Perkembangan
selanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi Qadhi pada masa Hisyam Ibn
Abdurrahman. Ahli-ahli Fiqh lainnya diantaranya adalah Abu Bakr ibn al-Quthiyah,
Munzir Ibn Sa'id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.
d) Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang dijiluki Zaryab. Setiap kali diselenggarkan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga
terkenal sebagai penggubah lagu. Ilmu yang dimiliknya itu diturunkan kepada anak-
anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga
kemasyhurannya tersebar luas.
e) Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non-Islam. Bahkan,
penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang
ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa.
Mereka itu antara lain: Ibn Sayyidih, Ibn Malik pengarang Aljiyah, Ibn Khuruf, Ibn al-
Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Ghamathi. Seiring
dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra bermunculan, seperti Al-'Iqd al-Farid
karya Ibn Abd Rabbih, al-Dzakhirahji Mahasin Ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-
Qalaid buah karya al-Fath ibn Khaqan, dan banyak lagi yang lain.
Referensi : Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1993. Hal. 100-107.