Anda di halaman 1dari 16

NAMA : FIQI IBNU ZIKRI

NIM : 1708203185

KELAS : PS E

TUGAS MATA KULIAH MENEJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL SYARIAH

"KONSEP DASAR INVESTASI DAN PASAR MODAL"

A. PENDAHULUAN

Perkembangan pasar modal di Indonesia merupakan peran penting dalam perekonomian untuk
peningkatan. Para peelaku dipasar modal telah menyadari bahwa menggunakan institusi pasar modal
sebagai media untuk investasi untuk memperukat posisi keuanganya. Aktivitas pasar modal yang
merupakan salah satu potensi perekonomian nasional, memiliki peranan yang penting dalam
menumbuh kembangkan perekonomian nasional. Pasar modal memungkinkan para investor
mempunyai berbagai piliham investasi yang sesuai ddengan preferensi risiko mereka (Husnan,2005:3).

Dalam dunia bisnis yang sebenarnya hampir sama melakukan investasi mengandung unsur
ketidakpastian atau resiko. Pengembalian dan risiko memiliki hubungan yang erat dimana semakin besar
tingkat pengembalian yang diharapkan maka akan semakin besar pula tingkat risiko yang dihadapi dan
sebaliknya pula.

Pada dasarnya pasrpasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan keswempatan memperoleh return bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik
investasi yang dipilih. Jadi diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi
meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk
dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya memberikan kemakmuran bagi
masyarakat yang lebih luas.

Maka dari itu dalam makalah ini kami akan memberikan beberapa rangkuman ataupun pembahasan
mengenai investasi dan pasar modal dengan beberapa rincian yang luas. Selain itu dapat
mememberikan beberapa keputusan yang akan diambil untuk berinvestor setelah mengetahui
pengertian atau pembahasan dengan penjelasan, ataupun contoh dari pasar modal di Indonesia itu
sendiri.

B. PEMBAHASAN MATERI

1. INVESTASI

a. Pengertian Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya uyang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Harapan akan masa depan yang lebih baik
tersebut merupakan imbalan atas komitmen waktu dan usaha yang dilakukan.
Investasi ini berkaitan dengan pengelolan aset finansial, khususnya sekuritas yang bisa diperdagangkan
(marketable securities). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset
pihak penerbit surat berharga tersebut. sedangkan sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable
securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya
transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir.

Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Investor individual (individual/retail investors), yaitu terdiri dari individu-individu yang melakukan
aktivitas investasi.

2) Investor Institusional (institutional insvestor) biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi,


lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun
perusahaan investasi.

b. Tujuan Investasi

Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Tujuan
investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan tersebut
adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah
nilai saat ini pendapatan masa datang.

Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain:

1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.

Meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau mempertahankan tingkatan pendapatannya
agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2) Mengurangi tekanan inflasi

Investasi dalam pemilikan perusahaan atau objek lain dapat menghindarkan diri dari resiko penurunan
nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

3) Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa kebijakan negara melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan pada bidang-bidang usaha tertentu.
d. Proses Investasi

Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir
aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi
adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan resiko suatu investasi. Hubungan
resiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier.
Artinya semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan.

e. Dasar Keputusan Investasi

Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkatan return yang diharapkan tingkat risiko, serta hubungan
antara return dan risiko. Dasar keputusan investasi tersebut:

1) Return

Alasan utama orang melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan. Return yang diharapkan
investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity
cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara:

a) Return yang diharapkan (expected return)

Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang.

b) Return yang terjadi (relized return)

Return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada
masa lalu.

2) Risiko

Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya dari investasi yang
dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu dipertimbangkan, yaitu berapa besar resiko yang
harus ditanggung dari investasi tersebut. umumnya semakin besar risiko, maka semakin besar pula
tingkat return yang diharapkan.

Kelebihan return saham atas return obligasi tersebut disebut juga sebagai equity premium. Salah satu
faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena equity premium tersebut adalah adanya fakta bahwa
risiko saham lebih tinggi dari risiko obligasi.

Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan.
Investor mempunyai sikap enggan terhadap risiko seperti ini disebut sebagai risk-averse investors.
Investor seperti ini tidak akan mau mengambil risiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak
memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap risiko yang harus ditanggung
investor tersebut.

Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan

Garis vertikal menunjukkan besarnya tingkat return yang diharapkan dari masing-masing jenis aset,
sedangkan garis horizontl memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik Rf menunjukkan tingkat
return bebas risiko, untuk selanjutnya akan ditulis sebagai Rf. Rf menunjukkan satu pilihan investasi yang
menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar Rf dengan risiko 0. Obligasi pemerintah terlihat
mempunyai risiko yang cenderung rendah dan tingkat return yang diharapkan yang juga tidak terlalu
tinggi. Sedangkan disisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures misalnya, sesuai dengan gambar
diatas, terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong sebagai risiko yang tinggi dengan tingkat
return diharapkan yang tinggi pula. Kesimpulannya semakin tinggi risiko suatu aset, semakin tinggi pula
tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut, dan sebaliknya.

f. Proses Keputusan Investasi

Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (on going process).
Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai
m=tercapai keputusan investasi terbaik. Tahapan-tahapan keputusan, yaitu:

1) Penentuan tujuan investasi

Menentukan tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang
membuat keputusan.

2) Penentuan kebijakan investasi


Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (aset allocation decision). Keputusan ini
menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas aset yang tersedia (saham,
obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negri).

3) Pemilihan strategi portofolio

Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu:

a) Strategi Portofolio Aktif

Kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari
kombinasi portofolio yang lebih baik.

b) Strategi Portofolio Pasif

Meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar.

c) Pemilihan Aset

Memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan untuk
mencari kombinasi portofolio yang efisien.

d) Pengukuran Dan Evalusai Kinerja Portofolio

Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka
proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai
keputusan investasi yang paling optimal. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan terhadap indeks
portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding
kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).

2. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

a. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal adalah pertrmuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat dimana terjadinya
jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasar
modal secara fisik.

Pasar modal juga dapat berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan
peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasa modal dapat menghubungkan
pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.

Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham) merupakan hasil perdagangan
saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk
pertama kalinya menjual sekuritasnya , dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO)
atau penawaran umum. Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan di pasar perdana, barulah
kemudian sekuritas diperjualbelikan oleh investor-investor di pasar sekunder atau dikenal juga dengan
sebutan pasar reguler. Transaksi yang dilakukan investor dipasar sekunder tidak akan memberikan
tambahan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas (emiten), karena transaksi hanya
terjadi antar investor, bukan dengan perusahaan.

b. Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk
pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan
mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail (disebut juga prospektus). Prospektus
berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor,
sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan di
masa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten.

Proses Penawaran Umum di Pasar Perdana di Indonesia

1 2

1) Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu emiten menyiapkan penawaran umum.

2) Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM

3) Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM

4) Emiten berserta profesional dan lembaga pendukung melakukan penawaran umum di pasar perdana

Proses perdagangan di pasar perdana dimulai dari tersedianya peran profesional dan lembaga
pendukung pasar modal.

c. Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa
diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor
dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Perdagangan di pasar
sekuneder dapat dilakukan di dua jenis pasar, yaitu:

1) Pasar Lelang (Auction Market)


Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan
(penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi antara pembeli dan penjual menggunakan perantara
broker yang mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual.

2) Pasar Negosiasi (Negotiated Market).

Pasar ini terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi
sekuritas. Keberadaan pasar negosiasi dapat menambah daya tarik sebuah pasar modal karena akan
menambah jumlah penawaran dan permintaan di pasar, serta memperlancar aliran dan alokasi dana
dari investor ke perusahaan yang membutuhkan dana.

d. Instrumen Pasar Modal

Beberapa sekuritas umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain, yaitu:

1) Saham

Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.
Saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Saham Preferen

Saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena
saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak
kepemilikan seperti pada saham biasa.

b) Saham Biasa

Saham biasa merupakan sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut
mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai
hak suara (voting rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan
dalam pengambilan keputusan penting perusahaan dalam RUPS.

c) Obligasi

Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap kepada pemiliknya.
Pada saat membeli obligasi, ivestor sudah dapat mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga
yang akan diperolehnya secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada saat
jatuh tempo. Oleh karena itu investor harus hati-hati dalam memilih obligasi yang akan dibeli.

Ada satu jenis obligasi yang tidak memberikan kupon, atau disebut dengan zero coupon bond. Pada jenis
obligasi ini, penerbit tidak memberikan pembayaran bunga tetap, tetapi pembeli akan membayar
dengan harga kurang dari nilai par yang telah ditetapkan (harga discount), dan pada saat jatuh tempo
akan menerima sejumlah nilai par (tanpa discount).

d) Reksadana
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah
dana kepada perusahaan reksadana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi sebagai modal
berinvestasi baik dipasar modal maupun di pasar uang.

Proses Pembentukan Portofolio Melalui Reksadana

Reksadana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

A) Reksadana tertutup (close –ended)

Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah tertentu maka reksadana
tersebut akan ditutup

B) Reksadana terbuka (open –ended)

Investor dapat menginvestasikan dananya dan atau menarik dananya setiap saat dari reksadana
tersebut selama reksadana tersebut masih aktif.

Berdasarkan struktur kelembagaan, reksadana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

A) Reksadana bentuk perusahaan (company type)

Reksadana ini terdiri dari reksadana terbuka dan tertutup.

B) Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (contractual type).

Reksadana ini hanya terdiri dari reksadana terbuka.

Bagi investor pemegang reksadana, selain dapat memberikan manfaat berupa pembentukan portofolio
secara tidak langsung (karena sudah dibentuk oleh manajer investasi), keuntungan lainnya bagi investor
adalah:

A) Memperoleh dividen atau bunga dari perusahaan reksadana.


B) Memperoleh capital gain dari hasil penjualan portofolio reksadana.

C) Memperoleh peningkatan nilai aktiva bersih dengan menjual reksadana di pasar sekunder (untuk
reksadana berbentuk perusahaan) atau menjual kembali kepada perusahaan reksadana yang
menerbitkannya (untuk reksadana terbuka baik berbentuk perusahaan maupun kolektif).

e) Instrumen Derivatif.

Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain,
sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai
patokan. Ada beberapa jenis instrumen derivatif, di antaranya:

A) Waran

Berupa opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan harga yang telah
ditentukan dlam jangka waktu tertentu, biasanya dalam beberapa tahun.

B) Bukti right (right issue)

Instrumen derivatif yang berasal dari saham. Memerikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah
saham bau yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.

C) Opsi

Opsi merupakan hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang telah
ditentukan

D) Instrumen derivatif (futures)

Pada dasarnya hampir mempunyai karakteristik yang sama dengan opsi. Perbedaannya adalah bahwa
pada instrumen opsi, pembeli diperbolehkan untuk tidak melaksanakan haknya (hanya bersifat hak),
sedangkan pada futures pembeli harus melaksanakan kontrak perjanjian yang telah disepakati (bersifat
kewajiban). Kontrak futures adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran aset tertentu di masa yang
datang antara pembeli dan penjual.

3. GAMBARAN UMUM PASAR MODAL INDONESIA

a. Pengertian Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

1) Pengertian Pasar Modal Indonesia


Pasar modal pada dasarnya untuk menjembatani aliran dana dari pihak yang memiliki dana, dengan
pihak yang memerlukan dana. Sedangkan, untuk kasus pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi
yang diemban pasar modal Indonesia bersifat luas, sesuai dengan identitas bangsa Indonesia yang
berusaha untuk menjalankan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut ada tiga aspek mendasar yang ingin dicapai pasar modal Indonesia
yaitu :

a) Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham-saham perusahaan.

b) Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham.

c) Menggairahkan masyarakat dalam mengerahkan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara
produktif.

Pada dasarnya, pasar modal merupakan produk dari sistem perekonomian kapitalis. Sedangkan dalam
proses sosialisasi pasar modal di Indonesia, tujuan didirikannya pasar modal sudah disisipi muatan
idealisme.

2) Perkembangan Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal di Indonesia sudah mulai sejak pemerintahan kolonial Belanda. Perdagangan sekuritas
dimulai dengan pendirian bursa di Batavia tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia merupakan cabang
dari Amsterdamse Effetenbuerus dan penyelenggaranya adalah Verreniging Voor de Effectenhandel.
Sekuritas yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang
berpotensi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas Belanda
lainnya. Perang dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebabkan perkembangan pasar modal
terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup pada tanggal 10 Mei 1940. Tetapi pada tanggal 23
Desember 1940 bursa efek di Jakarta sempat dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali
ketika Jepang masuk Indonesia.

Beberapa penyesuaian kebijakan tersebut antara lain :

a) Perlindungan terhadap investor dengan mewajibkan persyaratan keterbukaan yang lebih baik kepada
emiten.

b) Proses emisi sekuritas yang lebih cepat.

c) Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid.

d) Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang.

A) Paket kebijaksanaan Desember 1987 (pakdes 1987)

Berisi kebijakan yang menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang lebih luas
bagi investor asing, memperkenalkan adanya saham atas tunjuk serta memberi kesempatan bagi
perusahaan baru yang belum mempunyai laba untuk mencari modal di Bursa Paralel Indonesia (BPI).
B) Paket oktober 1988 (pakto 88)

Tentang penetapan pajak yang sama bagi bunga deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan
terebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik investasi dipasar modal.

C) Paket desember 1988 (pakdes 88)

Merupakan kebijakan pemerintah untuk memberi kesempatan bagi swasta nasional untuk
menyelenggarakan bursa swasta dan menerapkan sistem company listed. Sistem tersebut akan
membuat volume saham yang diperdagangan dibursa efek menjadi lebih besar.

D) Paket September 1997

Tentang kebijakan pemerintah untuk menghapus penentuan batas maksimum pembelian saham oleh
investor asing kecuali bagi saham perbankan guna mendorong investor asing melakukan perdagangan di
pasar modal Indonesia.

b. Organisasi Pasar Modal Indonesia

Struktur pasar modal Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal.
Didalamnya dijelaskan bahwa kebijakan di bidang pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Sedangkan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari dilaksanakan oleh BAPEPAM. Berikut ini
struktur pasar modal Indonesia :
Di dalam struktur organisasi Pasar Modal Indonesia ada beberapa yang berada di bawah Menteri
Keuangan dan BAPEPAM yang diikuti juga dengan beberapa perusahaan, lembaga, profesi, pemodal,
emiten serta peran drai setiap komponen, antara lain :

1) Bursa Efek

Perusahaan sekuritas bergabung bersama membentuk bursa efek. Organisasi tersebut mengatur dirinya
sendiri dengan mengeluarkan berbagai peraturan serta memastikan anggotanya berperilaku sedemikian
rupa.

2) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)

Peran LKP adalah melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian transaksi. LKP menjamin
penyelesaian transaksi dibursa efek dengan bertindak sebagai counter party dari anggota bursa yang
melakukan transaksi.

3) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

Merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan kolektif yang aman dan efisien kepada Bank
Kustodian,LKP, perusahaan sekuritas, serta pemodal institusional.

4) Perusahaan efek meliputi :

a) Penjamin emisi yang berperan sebagai lembaga perantara emisi yang menjamin penjualan sekuritas
yang diterbitkan emitmen. Penjamin emisis merupakan mediator yang mempertemukan emitmen dan
pemodal. Mereka bertugas untuk meneliti dan mengadakan penilaian menyeluruh atas kemampuan
emitmen.

b) Perantara perdagangan efek, merupakan pihak yang memepertemukan penjual dan pembeli
sekuritas, menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal.

c) Manajer investasi, merupakan pihak yang mengelola dana yang dititipkan investor reksadana untuk
diinvestasikan dipasar modal.

5) Lembaga penunjang meliputi:

a) Biro administrasi efek yaitu badan hukum berbentuk PT yang melakukan usaha pengelolaan
administrasi sekuritas seperti registrasi dan pencatatan sekuritas.

b) Bank kustodian adalah bank dengan pengawasan Bank Indonesia, bertindak sebagai kustodian dipasar
modal.

c) Wali amanat yaitu pihak yang berperan penting dalam penerbitan obligasi. Wali ini merupakan
lembaga yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan para pemegang obligasi.

d) Penasihat investasi.
e) Pemeringkat efek, lembaga ini berperan melakukan pemeringkatan sekuritas terutama untuk obligasi
yang bersifat utang, karena sekuritas tersebut harus memperoleh peringkat sebelum melakukan emisi.

6) Profesi penunjang meliputi:

a) Akuntan, adalah salah satu profesi penunjang untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang akan go public.

b) Konsultan hukum, memiliki peran dalam memberikan perlindungan kepada pemodal dari segi hukum.

c) Penilai merupakan profesi penunjang pasar modal yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan, sehingga standar kerja profesi penting guna memastikan kualitas jasa yang dihasilkan.

d) Notaris berperan dalam pembuatan perjanjian dalam rangka emisi sekuritas seperti perjanjian
sekuritas dan lain-lain yang dibuat secara nota riil agar berkekuatan hukum.

7) Pemodal

Pemodal terdiri dari pemodal domestik dan asing, merupakan pihak yang memiliki dana untuk
diinvestasikan ke pasar modal.

8) Emiten

Emiten terdiri dari perusahaan publik dan reksadana. Untuk mencari dana dengan menjual sekuritas
kepada masyarakat melalui pasar modal.

c. Proces Go Public

Go public merupakan kegiatan yang dilakukan emitmen untuk menjual sekuritas kepada masyarakat
berdasarkan tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaannya.

Beberapa keuntungan bagi perusahaan yang melakukan go public yaitu :

1) Diversifikasi, dengan membagi kepemilikan perusahana kepada masyarakat yang berminat membeli
saham perusahaan tersebut, itu artinya perusahaan juga telah membagi kemungkinan kerugian yang
dapat terjadi.

2) Meningkatkan likuiditas, bisanya dalam jual beli saham ada permasalahan untuk kesulitas penjualan
saham dan mencari pembeli yang berminat

3) Sarana untuk meningkatkan modal perusahaan, perusahaan go public harus melaporklan kondisi
perusahaan setiap waktu yang telah ditentukan secara rutin jadi investor k tau bagaimana kondisi
peerusahaan yang senarnya, dan dapat mengambil keputusan lebih baik lagi.

4) Penentuan nilai perusahaan, perusahaan yang go public dapat menentukan secara jelas seberapa
besar nilai perusahaan dengan melihat besarnya harga saham perusahaan di pasar.
Proses go public di BEJ bisa digambarkan pada gmabar berikut ini:

Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :

1) Penetapan rencana pencarian dana melalui go public oleh manajemen perusahaan.

2) Meminta persetujuan kepada pemegang saham dan melakukan perubahan anggaran dasar pada saat
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPs).

3) Perusahaan mencari penjamin emisi, profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen.

4) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.

5) Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.

6) Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.

7) Menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM sekaligus melakukan ekspos terbatas di


BAPEPAM

d. Sekuritas Yang Diperdagangkan Di Bej Dan Mekanisme Perdagangannya

Sekuritas yang diperdagangakan di BEJ sebagai berikut :

1) Saham Preferen, adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya disamping

2) Obligasi, adalah merupakan sekuritas yang sudah cukup lama dikenal oleh pasar modal Indonesia,
meski perkembangannya relative lamban dibandingkan perkembangan saham

3) Obligasi Konversi, obligasi yag dapat ditutarkan dengan saham biasa.


4) Right Issue, right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten.

5) Waran, adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan.

6) Reksa Dana (mutual fund,) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan uang
kepada pengelola reksadan untuk modal berinvestasi dipasar modal.

7) Saham biasa, secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa.

PROSES PERDAGANGAN SEKURITAS Dipasar modal, investor tidak dapat langsung membeli atau menjual
sekuritas di lantai bursa, melainkan harus melalui perusahaan pialang atau broker yang merupakan
anggota bursa. Transaksi yang ada dibursa umumnya bukan merupakan transaksi tunai pada saat itu
juga. Bila terjadi transaksi pada hari H, maka penyerahan saham dan pembayaran harus diselesaikan
melalui PT Kustodian Depositori Efek Indonesia pada hari bursa kelima (H+4). Setelah proses
penyelesaian dilakukan, pialang melaksanakan pesanan untuk membeli sekuritas, akan dating ke Biro
Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk emitmen untuk mendaftar dan mengadministrasi saham tersebut
atas nama pemodal yang membeli saham. PT BEJ menentukan batas waktu proses pendaftaran saham
selama-lamanya 7 hari. Setelah registrasi maka pemodal telah terdaftar sebagai pemegang saham dan
berhak mendapatkan seluruh hak-hak sebagai pemegang saham

Untuk melakukan transaksi di pasar reguler, investor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Jumlah saham dalam satuan standar lot, yaitu 1 lot sama dengan 500 saham (saham yang bukan
reksadana), sedangkan untuk saham reksadana ditetapkan 100 saham per lot.

2) Perubahan harga (fraksi) dalam menawar di bursa :

a) Untuk saham dengan kelipatan Rp 25,00 dengan perubahan maksimum Rp 20,00

b) Untuk obligasi dengan kelipatan 0,625%

3) Transaksi berdasarkan prioritas harga dan waktu

Pasar negosiasi terdiri dari :

a) Perdagangan dalam jumlah besar (block trading) untuk jumlah saham minimal 200 ribu saham.

b) Perdagangan di bawah standar lot (odd lot) untuk jumlah saham kurang dari standar lot (di bawah
500 saham).

c) Perdagangan tutup sendiri (crossing) untuk transaksi jual beli yang dilakukan satu anggota baru.

Untuk membeli dan menjual saham, pemodal harus membayar komisi kepada perusahaan pialang yang
besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan pemodal. Biaya komisi di BEJ setinggi-tingginya
1% dari nilai transaksi. Sedangkan perusahaan pialang berkewajiban membayar biaya-biaya :
1) Transaksi saham dikenakan biaya transaksi sebesar 0,04% dari nilai kumulatif transaksi setiap bulan.

2) Transaksi obligasi atas unjuk dan bukti right tidak dikenakan biaya transaksi.

3) Transaksi waran dikenakan biaya transaksi sebesar 0,02% dari nilai transaksi.

BEJ juga memberikan informasi setiap harinya dalam Daftar Kurs Efek (DKE) yang meliputi informasi :

1) Nama dan kode sekuritas yang tercatat di bursa

2) Kurs,volume dan nilai transaksi yang terjadi

3) Indeks harga saham individual dan gabungan

4) Penawaran jual dan beli

5) Pengumuman-pengumuman bursa

C. KESIMPULAN

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya uyang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Pengeluaran penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah
kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Proses investasi
meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas
dalam proses keputusan investasi. Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkatan return yang
diharapkan tingkat risiko.

Pasar modal adalah pertrmuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga
perantara (intermediaries). Tempat terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Untuk kasus
pasar modal Indonesia, cakupan tujuan dan misi yang diemban pasar modal Indonesia bersifat luas,
sesuai dengan identitas bangsa Indonesia yang berusaha untuk menjalankan perekonomian yang
berasaskan kekeluargaan.

Anda mungkin juga menyukai