Anda di halaman 1dari 7

Nama : Irene Berliana Savitri

NIM : F1319031
Kelas / Fakultas : A / Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian I

BAB I
PENGANTAR PENELITIAN

Penelitian bisnis sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis,


berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah) suatu masalah spesifik, yang dilakukan dengan
tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait. Intinya, penelitian memberikan informasi yang
diperlukan untuk memandu manajer mengambil keputusan yang terinfomasi agar bisa
memecahkan masalah secara sukses. Informasi yang diperoleh bisa berasal dari analisis
mendalam terhadap yang dikumpulkan dari tangan pertama, atau data yang telah tersedia (dalam
perusahaan, industri, archive, dan seterusnya). Data bisa kuantitatif (yang umumnya diperoleh
melalui pertanyaan terstruktur) atau kualitatif (yang dihasilkan dari jawahan yang luas terhadap
pertanyaan spesifik dalam wawancara, atau dari respons terhadap pertanyaan terbuka dalam
kuesioner, lewat observasi, atau dari informasi dari berbagai sumber yang telah ada sebelumnya).
Dalam bisnis, penelitian terutama dilakukan untuk memecahkan isu-isu problematik
dalam, atau saling terkait di antara bidang akuntansi, keuangan, manajemen, dan pemasaran.
Dalam Akuntansi (Accounting), sistem, praktik, dan prosedur kendali anggaran sering
diperiksa. Metode biaya persediaan, akselerasi depresiasi, kecenderungan pendapatan
triwulan deret waktu, biaya transfer, tingkat pemulihan kas, dan metode pajak adalah
sejumlah bidang yang sering diteliti. Dalam Keuangan (Finance), operasi institusi
keuangan, rasio keuangan optimum, merger dan akuisisi, leveraged buyout, keuangan antar
perusahaan, pendapatan hipotek, perilaku pasar saham, dan semacamnya, menjadi fokus
investigasi. Penelitian Manajemen (Management) bisa mencakup studi sikap dan perilaku
karyawan, manajemen sumber daya manusia, pengaruh peruhahan demografis terhadap
praktik manajemen, manajemen operasi produksi, formulasi strategi, sistem informasi, dan
semacamnya. Penelitian Pemasaran (Marketing) dapat meliputi isu-isu yang berkaitan
dengan citra produk, iklan, promosi  penjualan, distribusi, pengemasan, harga, layanan
pumajual, preferensi konsumen, pengembangan produk baru, dan aspek pemasaran
lainnya.

PENELITIAN: TERAPAN DAN DASAR

Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Salah satunya adalah


untuk memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manager dalam
konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu. Misalnya, sebuah produk
tertentu mungkin tidak laku dan manajer harus menemukan alasan di balik hal
tersebut dalam rangka mengambil tindakan perbaikan. Penelitian semacam itu
disebut penelitian terapan (applied research). Selain itu adalah untuk menghasilkan
pokok pengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentu yang
terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan. Ini disebut penelitian dasar (basic
research).  Sangat mungkin  bahwa sejumlah organisasi di kemudian hari
menerapkan pengeratuan yang diperoleh melalui temuan dan penelitian dasar semacam
itu untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Misalnya, seorang profesor
universitas mungkin tertarik untuk menyelidiki faktor-faktor yang menyebabkan
absensi, semata-mata sebagai minat akademik. Setelah mengumpulkan informasi
tentang topik ini dari beberapa institusi dan menganalisis data, profesor tersebut
mungkin menemukan faktor seperti jam kerja yang tidak fleksibel, pelatihan
karyawan yang tidak memadai, dan moral yang rendah sebagai hal-hal yang
memengaruhi absensi. Belakangan, seorang manajer yang menghadapi absensi karyawan
dalam organisasinya dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan jika  faktor-
faktor tersebut relevan dengan kondisi kerja di perusahaannya.
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan dengan maksud menerapkan
hasil temuan untuk memecahkan masalah spesifik yang sedang dialami dalam
perusahaan disebut penelitian terapan (applied research). Penelitian yang terutama
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah tertentu yang kerap
terjadi dalam konteks organisasi dan mencari metode untuk memecahkannya
disebut penelitian dasar atau fundamental (basic or fundamental research). Hal tersebut juga
dikenal sebagai penelitian mumi (pure research). Penemuan dari penelitian semacam itu
berkontribusi terhadap pengembangan pengetahuan dalam berbagai bidang fungsional bisnis.
Pengetahuan seperti itu biasanya belakangan diterapkan dalam konteks pemecahan masalah
organisasi.

MANAJER DAN PENELITIAN

Manajer dengan pengetahuan penelitian mempunyai kelebihan dibanding manajer  yang


tidak memiliknya. Meskipun Kita mungkin tidak melakukan penelitian apa pun sendiri
sebagai seorang manajer, Kita perlu memahami, memperkirakan, dan mengendalikan peristiwa
yang merugikan organisasi. Misalnya, sebuah produk yang baru dikembangkan mungkin
tidak dapat "diluncurkan," atau suatu investasi keuangan mungkin tidak dapat "dibayar" seperti
yang diharapkan. Fenomena yang mengganggu semacam itu perlu dipahami  dan dijelaskan.
Kecuali hal ini dilakukan, adalah tidak mungkin untuk memperkirakan masa depan produk
atau prospek investasi tersebut, dan bagaimana bencana besar di masa depan
dapat dikendalikan. Penguasaan terhadap metode penelitian dapat membuat manajer mampu
untuk memahami, memperkirakan, dan mengendalikan lingkungan mereka.
Sebuah pikiran yang mungkin terlintas dalam benak Kita adalah bahwa, karena  Kita
mungkin akan menugaskan peneliti untuk memecahkan masalah dan bukan melakukan sendiri
penelitian, tidak ada gunanya untuk bersusah-payah mempelajari penelitian. Alasan tersebut
menjadi jelas jika seseorang mempertimbangkan konsekuensi kegagalan ketika melakukan hal
tersebut. Dengan kerumitan organisasi modem yang belum pemah ada sebelumnya, dan
ketidakpastian lingkungan yang mereka hadapi, manajemen sistem organisasi telah menjadi
sebuah ,masalah konstan dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat membantu jika manajer
dapat merasakan, menentukan, dan menangani masalah sebelum segatanya tidak dapat  diatasi.
Pengetahuan mengenai penelitian dan proses pemecahan masalah menolong manajer mengenali
situasi masalah sebelum hal tersebut terjadi di luar kendali. Meskipun masalah kecil bisa
diselesaikan oleh manajer, masalah besar menuntut kehadiran peneliti atau konsultan luar.
Manajer yang memahami penelitian dapat berinteraksi secara efektif dengan mereka.
Pengetahuan mengenai proses penelitian, desain, dan interpretasi data juga membantu manajer
untuk membedakan penerima temuan penelitian yang ditampilkan dan untuk menentukan
apakah solusi yang direkomendasikan tepat untuk dililpatartakan atau tidak.
Alasan lain mengapa manajer profesional saat ini perlu mengetahui tentang
metode penelitian adalah bahwa mereka akan menjadi lebih mampu membedakan
ketika menyaring sebaran informasi dalam jumal-jumal bisnis. Beberapa artikel jumal lebih
ilmiah dan objektif dibanding iainnya. Bahkan di antara artikel ilmiah,  beberapa lebih tepat
untuk diaplikasi atau diadaptasi oleh organisasi dan situasi tertentu dibanding lainnya. Inilah
fungsi desain sampling, jenis organisasi yang dipelajari, dan faktor lain yang dilaporkan
dalam artikel jumal. Kecuali jika manajer mampu memahami sepenuhnya apa yang
publikasi penelitian empiris benar-benar ungkapkan, mereka bisa keliru dalam
menggabungkan beberapa saran yang publikasi semacam itu tawarkan. Dengan bukti yang
sama, manajer dapat sukses menangani masalah mereka sendiri dengan penghematan besar
biaya dan mempelajari hasil dari publikasi penelitian yang "baik"  yang menampilkan isu-isu
serupa.
Masih ada beberapa alasan lain mengapa manajer profesional sebaiknya
memahami penelitian dan metode penelitian dalam bisnis :
1. Pengetahuan tersebut mempertajam kepekaan manajer terhadap banyak sekali variabel yang
berhubungan dalam suatu situasi dan terus mengingatkan mereka tentang multikausalitas
dan multifinaiitas fenomena, sehingga menjauhkan dugaan yang tidak tepat
dan simplistik mengenai satu variabel yang "menyebabkan" variabel lain.
2. Jika manajer memahami laporan penelitian terkait organisasi mereka yang disusun oleh
profesional, mereka akan diperlengkapi untuk menentukan risiko secara cerdas, ilmiah,
dan penuh perhitungan dengan pengetahuan tentang probabilitas kesuksesan atau
kegagalan keputusan mereka. Penelitian kemudian menjadi alat pengambilan keputusan
yang berguna dibandingkan banyak sekali informasi statistik yang tidak terpahami.
3. Karena manajer menjadi lebih memahami tentang investigasi ilmiah, kepentingan pribadi
di dalam atau luar organisasi pun tidak akan berlaku. Misalnya, sebuah kelompok penelitian
intemal dalam organisasi tidak akan mampu menyimpangkan-informasi atau memanipulasi
temuan untuk kepentingan mereka sendiri jika manajer menyadari bias yang dapat
menyusup ke dalam penelitian dan mengetahui bagaimana data dianalisis dan
diinterpretasi.        
4. Pengetahuan tentang penelitian menolong manajer mengaitkan dan membagikan
informasi terkait dengan peneliti atau konsultan yang disewa untuk memecahkan
masalah.
Singkat kata, memahami penelitian dan metode penelitian membantu manajer profesional
untuk:
1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan.
2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan yang  buruk.
3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek  dari faktor-
faktor terkait dalam suatu situasi.
4. Memperhitungkan risiko dalarri pengambilan keputusan, mengetahui  sepenuhnya
probabilitas yang terkait dengan kemungkinan keluaran  (outcome) yang berbeda.
5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi situasi.
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang .disewa secara lebih efektif.
7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika  mengambil
keputusan.

KONSULTAN/PENELITI INTEMAL VERSUS EKSTEMAL

Sejumlah organisasi mempunyai departemen konsultan atau penelitian sendiri,


yang mungkin dinamakan Departemen Layanan Manajemen, Departemen Organisasi  dan
Metode, RD (research and development department),  atau lainnya.  Departemen
tersebut berperan sebagai konsultan intemal untuk subunit dalam  organisasi yang
menghadapi masalah tertentu dan memerlukan bantuan. Unit semacam ini dalam
organisasi, jika eksis, akan mempunyai beberapa kegunaan,  dan memperoleh bantuannya
akan lebih menguntungkan di bawah sejumlah situasi, teLapi tidak dalam situasi lainnya.
Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti intemal atau ekstemal.
Untuk mencapai keputusan, manajer harus menyadari kekuatan dan kelemahan keduanya, dan
menimbang keuntungan dan kerugian menggunakan salah satunya, berdasarkan
kebutuhan situasi. Beberapa keuntungan dan kerugian tim intemal dan ekstemal akan
dibahas berikut ini.

Keuntungan Konsultan/Peneliti intemal


Ada setidaknya empat keuntungan dalam menggunakan tim intemal untuk  melakukan
proyek penelitian:
1. Tim intemal akan lebih mungkin diterima oleh karyawan dalam subunit organisasi di
mana penelitian perlu dilakukan.
2. Tim akan memerlukan lebih sedikit waktu untuk memahami struktur, filosofi dan
suasana, serta fungsi dan sistem kerja organisasi.
3. Mereka akan dapat melaksanakan rekomendasi setelah temuan penelitian diterima. Hal
ini sangat penting karena setiap "gangguan" dalam implementasi rekomendasi dapat
disingkirkan dengan bantuan mereka. Mereka juga dapat mengevaluasi efektivitas
perubahan, dan memperhitungkan perubahan lebih lanjut, jika, dan ketika diperlukan.
4. Tim intemal mungkin menelan jauh lebih sedikit biaya dibanding tim  ekstemal untuk
departemen yang memerlukan bantuan dalam pemecahan masalah, sebab mereka
hanya membutuhkan sedikit waktu untuk  memahami sistem karena keterlibatan
mereka yang terus-menerus dengan berbagai unit dalam organisasi. Untuk masalah
yang tidak terlalu rumit, tim intemal adalah ideal.

Kerugian Konsultan/Peneliti Internal


Ada pula kerugian tertentu dalam menggunakan tim peneliti intemal untuk tujuan pemecahan
masalah. Empat hal yang paling kritis adalah :
1. Dalam konteks masa kerja mereka yang panjang sebagai konsultan intemal,  tim intemal
sangat mungkin jatuh ke dalam cara pandang stereotip dalam melihat organisasi dan
masalahnya. Hal tersebut akan menghalangi ide dan perspektif segar yang mungkin
diperlukan untuk mengatasi masalah. Hal tersebut jelas sekali akan menjadi rintangan
bagi situasi ketika isu-isu berat dan masalah kompleks harus -diinvestigasi.
2. Ada keleluasaan bagi koalisi kekuasaan tertentu dalam organisasi untuk  memengaruhi
tim intemal menyembunyikan, menyimpangkan, atau mengubah fakta tertentu.
Dengan kata lain, kepentingan pribadi tertentu dapat mendominasi, terutama untuk
mendapatkan porsi yang cukup besar dari sedikit sumber daya yang tersedia.
3. Terdapat kemungkinan bahwa, bahkan tim penelitian intemal yang  paling
berkualifikasi tinggi tidak dianggap sebagai "pakar" oleh staf dan. manajemen, dan oleh
karena itu rekomendasi mereka tidak memperoleh cukup pertimbangan dan perhatian
yang layak.
4. Bias organisasi tertentu terhadap tim penelitian intemal dalam beberapa  hal dapat
membuat temuan menjadi kurang objektif dan sebagai  konsekuensinya kurang
ilmiah.

Konsultan/Peneliti Ekstemal
Kerugian dari tim peneliti intemal sebaliknya merupakan keuntungan tim ekstemal, dan
keuntungan yang pertama menjadi kerugian yang terakhir. Tetapi, keuntungan  dan kerugian
tim ekstemal bisa disoroti.

Keuntungan Konsultan Ekstemal


Keuntungan tim ekstemal adalah:
1. Tim ekstemal dapat menerapkan kekayaan pengalaman yang diperoleh  dari bekerja
dengan berbagai tipe organisasi yang  .mempunyai jenis masalah yang sama atau
mirip. Keluasan pengalaman akan membuat mereka mampu untuk berpikir, baik secara
divergen atau konvergen, dan menghindari ketergesaan menuju solusi instan
berdasarkan fakta yang tampak dalam situasi. Mereka akan mampu mempertimbangkan
beberapa cara altematif untuk melihat masalah karena pengalaman
pemecahan masalah yang luas dalam berbagai konteks organisasi lain.
Karena menelaah situasi dari beberapa sudut dan perspektif yang mungkin
(secara divergen), mereka dapat secara kritis menilai masing-masing, membuang pilihan
dan altematif yang kurang sesuai, dan fokus pada solusi spesifik yang layak (berpikir
secara konvergen).
2. Tim ekstemal, terutama dari perusahaan penelitian dan konsultan  terkemuka,
mungkin mempunyai lebih banyak pengetahuan mengenai model-model pemecahan
masalah yang terkini dan tercanggih yang diperoleh melalui program pelatihan
'periodik mereka, yang mungkin tidak dimiliki oleh tim dalam organisasi. Karena
keusangan pengetahuan merupakan ancaman nyata dalam bidang konsultan, institusi
penelitian ekstemal menjamin bahwa anggota mereka memperoleh inovasi
terbaru melalui program pelatihan yang dikelola secara periodik. Tingkat di
mana anggota tim intemal tetap mengikuti teknik pemecahan masalah
terbaru mungkin sangat dipertimbangkan oleh organisasi.

Kerugian Konsultan Ekstemal


Kerugian utama dalam menyewa tim penelitian ekstemal adalah sebagai berikut:
1. Biaya sewa tim penelitian ekstemal biasanya mahal dan cenderung  dihindari,
kecuali jika masalah sangat kritis.
2. Selain waktu banyak yang tim ekstemal perlukan untuk memahami  organisasi
yang akan diteliti, mereka jarang memperoleh sambutan hangat,  pun tidak dengan
serta merta diterima oleh karyawan. Departemen dan orang yang akan terpengaruh
oleh studi penelitian mungkin menganggap tim studi sebagai ancaman dan
menentang mereka. Karena itu, meminta dukungan karyawan dan memperoleh
kerjasama mereka dalam studi adalah sedikit lebih sulit dan memakan waktu bagi
peneliti ekstemal dibanding tim intemal.
3. Tim ekstemal juga membebankan biaya tambahanv'ntuk bantuan mereka dalam fase
implementasi dan evaluasi. Sambil mengingat keuntungan dan kerugian tim peneliti
intemal dan ekstemal, manajer yang menginginkan jasa penelitian harus menimbang
pro dan kontra dalam menggunakan salah satunya sebelum membuat keputusan.
Bila masalah sangat rumit, atau jika ada .kemungkinan masuknya kepentingan pribadi,
atau bila keberadaan organisasi menjadi taruhannya karena satu atau lebih masalah
serius, sangat disarankan untuk menggunakan peneliti ekstemal meskipun biayanya
lebih mahal. Tetapi, jika masalah yang terjadi cukup sederhana, jika waktu
menjadi penentu dalam pemecahan masalah yang cukup rumit, atau bila perluasan
sistem diperlukan untuk membuat prosedur dan kebijakan yang bersifat rutin, tim
intemal mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.
Pengetahuan tentang metode penelitian dan pengertian akan perbandingan  keuntungan
dan kerugian tim intemal dan ekstemal menolong manajer membuat keputusan mengenai
bagaimana menangani masalah dan menentukan apakah peneliti intemal atau ekstemal yang
merupakan pilihan tepat untuk menginvestigasi dan memecahkan masalah.
ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS

Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku social  yang
diharapkan ketika melakukan penelitian. Kode etik berlaku bagi organisasi  dan anggota
yang mensponsori penelitian, peneliti yang melakukan penelitian,  dan responden yang
memberikan data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai dengan orang yang
mengadakan penelitian, yang harus melakukannya dengan sungguh-sungguh, memerhatikan
indikasi basil penelitian, melepaskan ego, dan merigejar kepentingan organisasi alih-alih diri
sendiri. Kode etik juga harus dicerminkan dalam perilaku peneliti yang melakukan investigasi,
partisipan yang memberikan data, analis yang memberikan basil, dan seluruh tim penelitian
yang menyajikan interpretasi hasil dan menyarankan solusi altematif.
Dengan demikian, perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses penelitian -
pengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran informasi di Intemet, jika kegiatan
tersebut dilakukan. Ada jumal bisnis seperti Joumal of Business Ethics dan Business Ethics
Quarterly  yang terutama ditujukan untuk isu etika dalam bisnis. American
Psychological Association telah Menyusun pedoman tertentu untuk melakukan
penelitian ; memastikan bahwa penelitian organisasi dilakukan dengan cara yang etis
dan kepentingan semua orang dinaungi.

Anda mungkin juga menyukai