Anda di halaman 1dari 22

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


“Media Pembelajaran”

Dosen Pengampu:
Drs. Kemas Mas’ud Ali, M.Pd

Disusun Oleh kelompok 5

Ajun Jaini 1830201108


Anisa 1830201115

Dian Sapalena 1830201129

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN FATAH PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Sholawat serta salam tak lupa kami kirimkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW.

Kami telah menyusun makalah ini dengan baik-baik dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi
dari sebelumnya.

Tidak lupa ucapkan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing
Bapak Kemas Mas’ud Ali, M.Pd. atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktu nya dan Insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan kami
ucapkan terima kasih pula kepada teman-teman dan semua pihak yang terkait dalam
penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan manfaat sekaligus pengetahuan


bagi kita semuanya. Semoga dengan adanya karya tulis dalam wujud makalah ini kita
semakin memahami lebih dalam mengenai Faktor yang Mempengaruhi Kematangan.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan
disana sini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.

Palembang, April 2020


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

Latar Belakang Masalah.............................................................................................

Rumusan Masalah......................................................................................................

Tujuan Masalah..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A. Perkembangan Teknologi dalam dunia Pendidikan…………………………….

B. Hubungan Teknologi dengan Metodologi Pembelajaran………………………..

C. Pengembangan teknologi sebagai Bahan Ajar…………………………………..

D. Apa Peran TI dalam Modernisasi Pendidikan…………………………………..

E. Fungsi TI dan Komunikasi dalam Pembelajaran.................................................

F. Faktor yang Mendukung TI dalam Pendidikan………………………………….

G. Apa masalah dan Hambatan Penggunaan TI?.....................................................

BAB III PENUTUP .................................................................................................

Kesimpulan…………………………………………………………………............

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...............


BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berjalan sangat cepat.


seiring dengan perkembangan teknologi informasi, penyimpanan dan pengiriman data
semakin murah dan semakin baik kualitasnya. baik individu, institusi, maupun
pemerintah ikut melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi ini. Bahkan dalam dunia pendidikan di Indonesia sudah saatnya
kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Apalagi dengan adanya program
schoolnet, jardiknas dan sebagainya maka seluruh komponen lembaga pendidikan
dituntut menyiapkan diri dengan menyiapkan sarana prasarana untuk memanfaatkan
perkembangan teknologi informasi tersebut.

Teknologi informasi ini akan memberikan nilai tambah dalam proses


pembelajaran. hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan
sekolah. Demikian pula pada saat melakukan pertukaran data dan informasi antar
sekolah, sekolah dengan masyarakat sekolah dengan pemerintah daerah dan pusat,
dan lain-lain semuanya akan lebih efektif dan efisien jika memanfaatkan teknologi
informasi.

Keberadaan sistem ini menjadikan seorang pelajar tidak perlu lagi pergi ke
sekolah seperti layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk
bertatap muka dengan dosen atau guru lewat monitor komputer. Demikian juga
pelajar tidak hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku,
perpustakaan, bahkan harus pergi ke perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan,
namun cukup ada di depan monitor pengetahuan yang akan dicari tersedia. Bahkan
seorang guru akan dengan mudah mencari bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya,
dan juga seorang siswa dapat dalam ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan
didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan diluar yang diajarkan oleh
guru. Demikian pula masyarakat wali murid, dewan pendidikan dan komite sekolah
juga dapat memberikan masukan dan mengontrol sekolah dalam memilih dan
menggunakan buku pendidikan yang berkualitas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan Teknologi dalam dunia Pendidikan?

2. Bagaimana Hubungan Teknologi dengan Metodologi Pembelajaran?

3. Bagaimana Pengembangan teknologi sebagai Bahan Ajar?

4. Apa Peran TI dalam Modernisasi Pendidikan?

5. Apa fungsi TI dan Komunikasi dalam Pembelajaran?

6. Apa faktor yang mendukung TI dalam Pendidikan?

7. Apa masalah dan Hambatan Penggunaan TI?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui perkembangan Teknologi dalam dunia Pendidikan.

2. Untuk Memahami Hubungan Teknologi dengan Metodologi Pembelajaran.

3. Untuk Mengetahui Pengembangan teknologi sebagai Bahan Ajar.

4. Untuk Mengetahui Peran TI dalam Modernisasi Pendidikan.

5. Untuk Mengetahui fungsi TI dan Komunikasi dalam Pembelajaran.

6. Untuk Mengetahui faktor yang mendukung TI dalam Pendidikan.


7. Untuk Mengetahui masalah dan Hambatan Penggunaan TI.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teknologi
Perkembangan Teknologi yang ada, membuat perubahan pola pikir, serta
kreativitas guru dan siswa serta masyarakat, dapat berkembang dengan pesat,
sehingga terjadi cakrawala berpikir yang lebih konstektual dan lebih mudah mencerna
informasi yang masuk tersebut. Bahkan dalam lingkup pendidikan, sudah saatnya
dibentuk suatu jaringan informasi yang memanfaatkan teknologi informasi ini.
Dengan demikian terdapat suatu jaringan terhubung antar sekolah sebagai pertukaran
data dan informasi secara cepat akurat dan tentunya murah dalam segala bidang.
Penyebaran ide maupun metode pembelajaran dalam proses pembelajaran yang lebih
tepat pun akan lebih mudah sampai ke pelosok daerah yang selama ini mengalami
kesulitan untuk menerima informasi terkini.

Saat ini sekolah sekolah mencoba menerapkan unsur unsur teknologi


informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pendidikannya baik dalam segi
pembelajaran maupun dalam segi manajemen pendidikan di sekolah tersebut.
Beberapa komponen utama sekolah berbasis baik setidaknya terdiri dari :

1. Konten dan kurikulum

Konten yang disampaikan dalam smart school bukan lagi pengetahuan yang
terbatas pada pengetahuan kognitif kompleks tetapi lebih dari itu juga disampaikan
pendidikan nilai. strategi dalam peningkatan mutu pendidikan, Salah satunya dicoba
dengan pendekatan baru yakni manajemen mutu pendidikan berbasis sekolah (school
best quality management). Konsep yang diluncurkan oleh Depdiknas ini berpijak dari
teori effective school dengan memfokuskan diri pada perbaikan proses pendidikan.

2. Proses pembelajaran
Pada saat ini sistem pembelajaran berupa student center di mana siswa
dituntut aktif untuk mengelaborasi informasi yang diperoleh serta secara efektif dan
terampil mengasah kemampuan berkolaborasi dalam memecahkan persoalan.
Penerapan metode "active learning"ini mengarah pada upaya melibatkan siswa dalam
seluruh proses belajar mengajar (partisipasi aktif). Bahkan dalam topik tertentu, siswa
diharapkan mampu menjadi guru bagi teman-temannya. Siswa tidak hanya belajar
dari guru dan buku tetapi juga dari pemanfaatan komputer sebagai media
pembelajaran untuk mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Selain metode
active learning mahasiswa juga dapat merasa senang pada saat belajar karena
terciptanya suasana belajar yang menyenangkan (joyfull learning) sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang datang dari dalam diri pembelajar.

3. Sarana dan prasarana

Dalam rangka terbentuknya sekolah yang berbasis smart school yang


memiliki jaringan nasional maupun regional/international, maka sekolah yang dipilih
harus melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas sarana dan prasaran, baik ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, peralatan peraga pendidikan, serta
sarana informasi komunikasi dan teknologi seperti komputer dan fasilitas internet.
Fasilitas TIK selain sebagai media komunikasi, juga merupakan sarana bagi warga
sekolah untuk meningkatkan pengetahuan atau wawasan nya. melalui internet setiap
siswa dapat memperoleh berbagai informasi atau bahan pembelajaran yang mutakhir.
Dengan fasilitas ICT, akan dapat mengembangkan program-program kerja samanya
yang termasuk saling tukar gagasan inovasi pembelajaran dan materi pembelajaran.

4. Kompetensi SDM sekolah

Bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber


daya manusia agar mampu berperan dalam persaingan global. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus
dilakukan secara terencana terarah intensif, Efektif dan efisien dalam proses
pembangunan. Maka perlu kiranya dibentuknya individu-individu yang berkualitas
dengan memberikan pendidikan yang berkualitas sejak dini.

5. Sistem administrasi dan manajemen sekolah

Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar


mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat
belajar sebanyak mungkin. Proses belajar pendidikan yang bermutu akan
membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan
dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta
didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal
diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang harus terus berkembang.

Manajemen pendidikan ini terkait dengan manajemen peserta didik yang


isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Salah satu alat ukur mutu
pendidikan pada suatu sekolah dapat dilihat pada tingkat kinerja sekolah tersebut.
Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di
sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,
produktivitasnya, efisiensinya, dan inovasinya. khusus yang berkaitan dengan kualitas
dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi. Jika prestasi
sekolah khususnya prestasi belajar peserta didik menunjukkan pencapaian yang tinggi
dalam prestasi akademik.

6. Infrastruktur dan suprastruktur

Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan


membuat sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya.
Konteks meliputi kemajuan iptek komunikasi dan harapan masyarakat, dukungan
pemerintah, tuntutan globalisasi dan otonomi tuntutan pengembangan diri dan
sebagainya.

Untuk membentuk sekolah yang berbasis smart school maka sekolah yang
ditunjuk harus memiliki kualitas baik pada bidang akademik dan maupun non
akademik. Mutu sekolah ini dipengaruhi oleh tingkat kesiapan input dan proses
belajar mengajar yang didukung dengan media media pembelajaran yang dapat
memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Media media
pendidikan tersebut dapat berupa multi media elektronika yang sarat dengan animasi,
dan juga dapat berfungsi sebagai alat peraga yang lebih aktual, konkrit dan nyata
sehingga siswa akan lebih tertarik dan mudah dalam memahami materi yang
disampaikan.

Dalam bidang pendidikan, media internet memiliki dua karakter yaitu

a. Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media masa yang


memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one- to many.

b. Memiliki sifat interaktif.

Adapun kendala yang masih dihadapi di Indonesia adalah jangkauan jaringan


telekomunikasi yang masih terbatas. Infrastruktur ini masih menjadi kendala besar
bagi lingkungan pendidikan dalam memanfaatkan jaringan teknologi informasi.
Kendala lain adalah faktor biaya baik biaya perangkat keras maupun perangkat lunak.
Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki laboratorium komputer mempunyai
nilai plus bagi orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya. Secara umum hampir
sebagian besar sekolah-sekolah untuk daerah perkotaan telah memiliki laboratorium
tersebut baik itu jaringan internet maupun internet.

Untuk itu saat ini sangat tepat di ruang guru disediakan seperangkat komputer
yang telah terakses dengan jaringan teknologi informasi atau dikenal dengan internet.
Untuk itu diperlukan biaya yang tidak sedikit, yang harus dikeluarkan baik di sekolah
maupun siswa. Akan tetapi dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh,
pemanfaatan jaringan internet tanpa harus sudah masuk sebagai sumber belajar yang
perlu diperhitungkan. Bagi uru, internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diri
lainnya yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan

b. Berbagi sumber diantara rekan seprofesi

c. Bekerjasama dengan guru di luar negeri

d. Berpartisipasi dalam forum pendidikan baik regional maupun internasional

e. Mencari sumber bahan ajar

f. Mencari metode belajar baru

Sedangkan bagi siswa jaringan informasi internet menawarkan kesempatan untuk

a. Meningkatkan pengetahuan

b. Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia

c. meningkatkan komunikasi dengan siswa lain lebih baik dalam negeri maupun
luar negeri

d. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian

e. Sebagai media praktek ilmu yang didapatkan di sekolah

Efektivitas proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh metode dan media
pembelajaran yang digunakan, kesemuanya saling berkaitan, dimana pemilihan
tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media apa yang akan digunakan. Dalam arti
bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran, pernyataan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pengajar
dipengaruhi oleh media yang digunakan.
Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu
peningkatan pemahaman siswa, penyajian informasi lebih menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memanfaatkan informasi. Jadi, dalam hal ini
dikatakan bahwa fungsi media teknologi adalah sebagai sarana bantu dalam proses
transpor dan ilmu pengetahuan maupun informasi dalam pembelajaran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelola kelas dengan basis


teknologi adalah hal penting bagi guru ketika memikirkan bahwa pembelajaran Pada
saat ini tidak hanya berfokus pada teknologi komputer walaupun pada saat ini
komputer adalah salah satu alat yang sedang digemari oleh sekolah dalam
mendukung kegiatan anak di sekolah. Alat-alat lainnya juga bisa dimanfaatkan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tidak hanya sebagai alat bantu tetapi
memang kegiatan belajar yang dijalani oleh siswa seperti telepon, bioteknologi, radio
dan lain-lain.

Beberapa hal yang menjadi hal yang perlu ada dalam teknologi yang kita gunakan
adalah

a. Teknologi yang digunakan menyediakan informasi

b. Membangun pengetahuan dan keterampilan murid

c. Bisa mengakses sumber belajar lainnya

Teknologi di dalam kelas membantu memperlancar kegiatan belajar yang


harus dilalui oleh murid dan memberikan kemudahan bagi guru dalam proses
mentransfer ilmu pengetahuan kepada muridnya. Oleh karena itu lingkungan kelas
harus memberikan dukungan kepada kegiatan belajar yang menyenangkan murid dan
guru mengajar dengan nyaman. Setiap guru menghendaki muridnya dapat belajar dan
sukses dalam belajar keberhasilan dalam belajar murid akan tergantung pada usaha-
usaha guru memberikan arahan arahan dan memberikan bantuan dalam kegiatan
belajar tersebut dengan perbedaan yang dimiliki oleh murid teknologi memungkinkan
secara individual dapat dilakukan dengan maksimal guru yang inovatif sangat
dibutuhkan dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran
yang akan dilakukan dimulai dari kegiatan merencanakan melaksanakan dilakukan
pembelajaran sampai kepada penilaian hasil belajar akan memudahkan menemukan
inovasi-inovasi yang memungkinkan kegiatan pembelajarannya lebih cepat lebih
berhasil dan lebih bermanfaat bagi muridnya. dalam perkembangan media pengajaran
mengikuti perkembangan teknologi hubungan antara media dengan teknologi
pembelajaran sangat erat Hal ini dikarenakan di dalam menerapkan teknologi
pembelajaran kita harus menggunakan media agar guru dapat menyampaikan pesan
dalam bentuk materi dengan mudah dan siswa dapat menerimanya dengan baik
teknologi pembelajaran tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik
tanpa adanya media sejalan dengan perkembangan teknologi maka media
pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui perkembangan teknologi itu
sendiri pembelajaran akan sangat baik apabila menggunakan media pembelajaran
yang baik pula media merupakan salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran mengajar dengan adanya
pembelajaran pemilihan media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar
mengajar yang akan baik akan meningkatkan motivasi belajar anak untuk belajar
sehingga akan mendapatkan hasil belajar yang optimal Selain itu sumber daya
manusia akan menjadi sangat baik dan Teknologi akan maju

B. Teknologi Dan Hubungannya dengan Metodologi Pembelajaran

Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan Nasional namun Sesungguhnya teknologi
pendidikan memiliki makna yang lebih luas kerana teknologi pendidikan merupakan
perpaduan dari unsur manusia mesin ID prosedur dan pengolahannya pengertian
tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahawa pada haqiqatnya teknologi adalah
penerapan dari ilmu dan pengetahuan lain yang terorganisir dalam tugas-tugas praktis
keberadaan teknologi harus difahami sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas dan
efisiensi dalam teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah sebab teknologi lahir
dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia
berkaitan dengan hal tersebut maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang
sebagai suatu produk dan proses sebagai sesuatu produk teknologi pendidikan mudah
dipahami oleh kerana sifatnya lebih konkrit seperti radio, televise, faktor dan
sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak dalam hal
ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi. Untuk
menganalisa masalah mencari jalan untuk mengatasi permasalahan melaksanakan
menilai dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek
belajar manusia. Sejalan dengan hal tersebut maka lahirnya teknologi pendidikan dari
adanya permasalahan dalam pendidikan permasalahan pendidikan yang menjual saat
ini meliputi pemerataan kesempatan, memperoleh pendidikan, peningkatan mutu,
kualitas, relavansi dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih
dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi,
adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat dipecahkan melalui pendekatan teknologi
pendidikan.

Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya yaitu

1. Pendekatan Sistem prinsip

Penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu disiasat atau


perancangannya dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang
pembelajaran diperlukan langkah-langkah prosedur yang meliputi: identifikasi
masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengenalan pembelajaran, penerapan
metode, dan penentuan media evaluasi pembelajaran

2. Berorientasi pada mahasiswa

Prinsip berorientasi pada mahasiswa bererti bawah dalam pembelajaran


hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan
karakteristik, minat, dan potensi.
3. Pemanfaatan sumber belajar

Dalam pembelajaran mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber


belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan nya. Satu
hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang menekankan pada
aspek pelajar mahasiswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam suatu
kegiatan pendidikan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar dengan cara
mengidentifikasi mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala
macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam
pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan menggunakan sumber belajar. Hal
ini sesuai dengan dengan perubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi
teknologi pembelajaran dalam definisi teknologi pembelajaran. Dalam definisi
teknologi pembelajaran dinyatakan bahawa teknologi pendidikan adalah teori dan
praktik dalam hal desain pengembangan.

C. Pengembangan Teknologi sebagai Bahan Ajar

Bahan ajar dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar

1. Pokok- pokok bahasan yang paling esensial dan representative untuk dijadikan
objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan.

2. Pokok bahasan konsep serta prinsip atau mode of inquiry sebagai objek belajar
yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki hubungan
untuk berkembang mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan dan
memanfaatkan untuk memecahkan masalah yang tidak terencana.

Atas dasar landasan pemikiran tersebut maka ruang lingkup kajian pendidikan
Teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut

1. Pilar teknologi yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu


produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi atau bahan-bahan energi
dan informasi
2. Domain teknologi yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan
untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas

a. Teknologi dan masyarakat berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari


industri profesi dan lingkungan hidup

b. Produk teknologi dan sistem berintikan bahan energi dan sistem

c. Perancangan dan pembuatan karya teknologi berintikan gambar dan perancangan


pembuatan dan kajian ulang perancangan

3. Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan


teknologi hari ini di antara lain teknologi produksi teknologi komunikasi teknologi
energi dan bioteknologi

D. Peran Teknologi Informasi dalam Modernisasi Pendidikan

Menurut resmi ada tinggal hal penting yang harus diberi dipikirkan pulang
terkait dengan modernisasi pendidikan

a. Bagaimana kita belajar

b. Apa yang kita pelajari

c. Kapan dan di mana kita belajar

Dengan mencermati jawaban atas pertanyaan di atas, dan potensi TI yang dapat
dimanfaatkan maka peran TI dalam modernisasi pendidikan bangka dapat
dirumuskan.

Peranan yang dapat dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas.
Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi
perubahan ini. Secara umum e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran
disampaikan melalui sebuah media elektronik termasuk internet, intranet, ekstranet,
setelit, audio/video tape televisi interaktif dan cd-rom. Menurut create patrick e-
learning telah mendorong demokratis pengajaran dalam proses pembelajaran dengan
memberikan kendal yang lebih besar dalam pelajaran kepada siswa. Hal ini sesuai
dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaksud dalam Pasal 4
UU NO 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa
”Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan perikeadilan tersebut tidak di
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia nilai keagamaan nilai
cultural, dan kemajuan bangsa”

Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat


dikelompokkan menjadi dua : komplementer dan substitusi yang pertama
mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan model interaksi berbantuan TI,
sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat
ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan
e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional. Surat keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dimana e-learning dapat masuk memainkan
peran.

E. Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran


Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki tiga fungsi
utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Teknologi berfungsi sebagai alat, dalam hal ini TIK digunakan sebagai
alat bantu bagi pengguna atau siswa untuk membantu pembelajaran,
misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur
grafis, membuat database, membuat program administratif untuk
siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan. Dalam hal ini
teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh
siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan
di peguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu
komputer. Dalam pembelajaran disekolah sesuai kurikulum 2006
terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus
dikuasai siswa semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran
(literacy). Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan
pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah
kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah
diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap
dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai
kompetensi, dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru
yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan
evaluator.

Di sinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan


berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang dibanyak institusi pendidikan
yaitu dengan cara :
1. Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan
teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu
sendiri (radio, televisi, komputer).
2. Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah
dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network
connection, LAN).
3. Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat
berbasis teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu
dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di
dunia pendidikan terkemuka di Amerika. Alavi dan Gallupe, menemukan beberapa
tujuan pemanfaatan TI, yaitu : memperbaiki competitive positioning; meningkatkan
brand image; meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran; meningkatkan
kepuasan siswa; meningkatkan pendapatan; memperluas basis siswa; meningkatkan
kualitas pelayanan; mengurangi biaya operasi; dan mengembangkan produk dan
layanan baru. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi
pendidikan Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan
pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan
pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal
yang kuat.

F. Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi dalam Pendidikan


Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu
sendiri berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel
dan terpecaya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor
yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu:
1. Infrastruktur
Maksudnya dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat
berkembang dengan pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang
memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang
mencukupi.
2. Sumber Daya Manusia
Faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang menguasai
teknologi tinggi.
3. Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan
mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka
panjang.
4. Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan
lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
5. Konten dan Aplikasi
Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang
disampaikan pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta
ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan
nyaman pada penggunaanya.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan
bersifat luwes (fleksibell), terbuka, dan dapat diakses oleh siapa pun juga yang
memerlukan tanpa pandang faktor, jenis, usia maupun pengalaman pengalaman
pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang
akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam
pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini
sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai
mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan
berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat
dilakukan.

G. Masalah dan Hambatan dalam Penggunaan Teknologi Informasi


Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan
dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat
membawa masalah. Khususnya internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin
terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan
merusak moral. Oleh karena itu, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika
yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam menghadang
serangan informasi yang tidak berguna. Masalah lain yang muncul terkait asimentri
akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital
divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang
kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses (akses yang tidak merata).
Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara
siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang terbatas. Selain keuntungan
yang dapat diperoleh, penggunaan teknologi informasi dibeberapa pepustakaan dapat
menimbulkan masalah seperti :
1. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingatkan dan
mempercepat pekerjaan, disisi lain bisa menimbulkan pengangguran,
karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.
2. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan
pribadi. Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan
data memberi peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik
pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang lain.
3. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah
karya atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimilki
oleh orang lain tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika
tujuannya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
4. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik
mati atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
5. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi
dapat menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa
teknologi justru menghambat pekerjaan.
Tentukan tidak tiap perpustakaan harus memiliki komputer atau menerapkan
teknologi informasi dalam pengelolaannya. Semua tergantung pada kemampuan
perpustakaan itu sendiri dalam mengembangkan sistem pengelolaan informasinya.
Pengelolaan secara tradisional masih dimungkinkan bila sumber daya manusia atau
dana belum mencukupi untuk menunjang penerapan teknologi informasi. Pada
intinya, besar tidaknya perpustakaan bukan diukur dari peralatan yang dimiliki,
melainkan dari kandungan informasi yang dimiliki dan bagaimana pengelolaannya
sehingga memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi sekecil dan dalam
bentuk apapun.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu


peningkatan pemahaman siswa, penyajian informasi lebih menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memanfaatkan informasi. Jadi, dalam hal ini
dikatakan bahwa fungsi media teknologi adalah sebagai sarana bantu dalam proses
transpor dan ilmu pengetahuan maupun informasi dalam pembelajaran.

Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi dalam Pendidikan . Teknologi


informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri berperan dalam
menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpecaya. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang mempengaruhi
teknologi informasi yaitu: Infrastruktur, Sumber Daya Manusia, Kebijakan ,
FinansiaL, dan Konten dan Aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Kemas Mas’ud. 2020. Media pembelajaran. Palembang: RafahPress UIN Raden
Fatah

Haryanto, Edy. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi: konsep dan


perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rusman. 2011. Pembelajaran berbasis TIK. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran berbasis teknologi Informasi dan Komunikasi:


mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Anda mungkin juga menyukai