Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

MENYUSUN PUZLE DI

OLEH:

Akhiyar Fitriko

Berly Arnoval

Iin Damayanti

Rinda Suciarti

Andini Yusnia

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS PADANG

TAHUN 2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. LATAR BELAKANG
Demensia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan
fungsi kognitif pada seseorang yang bersifat progresif dan biasanya dapat memngganggu
aktivitas dalam kehidupan sehari-hari (Stanley andBeare, 2007). Beberapa tanda dan
gejala demensia hampir tidak kelihatan dan tidak jelas, namun tanda gejala secara umum
yaitu bingung, mulai lupa, kehilangan kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari dan
sering menyendiri (Anonim, 2010).

Demensia ini bila tidak ditangani bisa menimbulkan dampak bagi penderita diantaranya
terjadi perubahan perilaku pada lansia tersebut seperti melupakan dirinya sendiri,
memusuhi orang-orang disekitarnya, dan sering berkeluyuran pada malam hari sehingga
mudah hilang (Brooker, 2009; Carpenito, 2009). Jumlah penderita demensia meningkat
seiring dengan beberapa faktor dan angka harapan hidup yang meningkat pula.

Di seluruh dunia, 35,6 juta orang memiliki demensia, dengan lebih dari setengah (58 %)
yang tinggal di negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah. Setiap tahun, ada
7,7 juta kasus baru. Jumlah ini akan berlipat ganda pada 2030 dan lebih dari tiga kali
lipat pada tahun
2050 (WHO, 2012). Berdasarkan data Deklarasi Kyoto, tingkat prevalensi dan
insidensidemensia di Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India, dan
Jepang. Menurut data-data diatas prevalensi dan insidensidemensia dapat diatasi dengan
berbagai penatalaksanaan yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi

Penatalaksanaan demensia dengan obat-obatan yang digunakan untuk menangani


demensia antara lain rivastigmin digunakan untuk terapi demensia ringan hingga
menengah, donezepin dan galantamin (BPOM, 2015). Sedangkan untuk terapi yang
bisa digunakan untuk demensia adalah terapi music, terapi braingym, dan terapi puzzle.

Puzzleadalah suatu gambar yang dibagi menjadi potongan-potongan gambar yang


bertujuan untuk mengasah daya piker, melatih kesabaran dan membiasakan kemampuan
berbagi. Selain itu puzzle juga dapat digunakan untuk permainan edukasi karena dapat
mengasah otak dan melatih kecepatan pikiran dan tangan (Misbach, 2010).
Pada lansia dengan demensia ditemukan adanya kerusakan pada bagian otak yaitu terdapat
kematian sel-sel di dalam otak dan kekurangan suplai darah di otak. Kerusakndidalm otak
tersebut yang daptmengkibtkn gangguan pada lansia. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Pillaiet.all (2011) mengatakan bahwa puzzle dengan jenis
crosswordpuzzle dapat digunakan untuk memperlambat onset penurunan fungsi kognitif
pada lansia. Data sensus Amerika Serikat melaporkan bahwa 14-16% lansia yang
melakukan crosswordpuzzle atau pun jenis lainnya dapat digunakan untuk memperlambat
onsetdemensia setidaknya seminggu 2x atau lebih.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan fungsi kognitif secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu meyebutkan hari, tanggal, dan bulan
b. Klien mampu meyebutkan nama-nama benda
c. Klien mampu berhitung 1-10
d. Klien mampu menyebutkan nama 3 benda yg ada dipapan tulis
e. Klien mampu menyebutkan nama benda yang ditunjuk

C. KRITERIA PEMILIHAN ANGGOTA TAK


1.Klien dengan demensia
2. Klien yang bersedia mengikuti kegiatan TAK
D. WAKTU DAN TEMPAT
Akan dilaksanakan pada Sabtu, 18 April 2020 di PSTW kasih sayang ibubatusangkar
E. METODE TAK
Bermain/Menyusun bersama
F. PENGORGANISASIAN
Leader : Berly Arnoval
Co.Leader : Akhyar Fitriko
Observer : Rinda suciarti
Fasilitator : Iin damayanti, Andini Yusnia
Perilake pemimpin/ Terapis yang diharapkan:
a. Peran Leader
Tugas:
 Menyiapkan proposal kegiatan TAK
 Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
 Menjelaskan permainan.
 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan
dirinya.
 Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
 Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Peran Co-leader
Tugas :
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
 Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Peran Fasilitator
Tugas:
 Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
 Memotivasi klien yang kurang aktif.
 Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi
anggota kelompok
d. Peran Observer
Tugas :
 Mengobservasi jalannya proses kegiatan
 Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung
e. Peran Anggota
Tugas : berperan aktif dalam terapi aktivitas kelompok

G. PELAKSANAAN
1. Persiapan alat
Papan puzle, kartu nama/nametag
2. Langkah – langkah kegiatan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN RESPON TTD
  1.  5 Menit Pelaksanaan - menjawab salam
a. Orientasi - mendengarkan dan mem
1) Salam teraupetik perhatikan
 Terapis mengucapkan salam -menjawab pertanyaan
 Memperkenalkan terapis dan pemb
imbing
2) Evaluasi/ validasi
 Menanyakan klien saat ini
3) kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Membuat kontrak waktu
 Menjelaskan aturan main
2. 30 Menit b. Kerja - mengikuti kegiatan sesu
1) Melaksanakan kegiatan sesuai de ai aturan main
ngan aturan main: -        klien mendengarkan
 Menjelaskan tentang pengertian dan memperhatikan
dari Demensia penjelasan seputar isolasi
 Menjelasklan tentang apa saja social.
penyebab demensia - mengantisipasi antisipas
 Menjelaskan tentang tanda dan i masalah yang ditentukan
gejala demensia terapis. (jika ada)
 Menjelaskan tentang manfaat
terapi.aktifitas kelompok
menyusun puzle
 Menjelaskan tentang cara
permainan

2) Melaksanakan antisipasi masalah


3. 5 Menit Terminasi -        klien dapat
a.    Merapikan alat menjawab pertanyaan
b.    Menyimpulkan hasil TAK yang diberikan oleh
c.    Evaluasi pencapaian tujuan penyuluh.
keberhasilan TAK - mengungkapka pendapa
- menanyakan perasaan klien setelah m t
engikuti TAK
d.    Memberikan saran
e.    Salam penutup .

A. ANTISIPASI MASALAH
1. Klien tidak aktif
2. Klien meninggal ruangan tanpa pamit
B. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Klien menyepakati kontrak yang telah disepakati dan tersedianya media
penyuluhan.
2. Evaluasi proses
Klien berpartisipasi selama kegiatan, lingkungan tidak bising dan pelaksanaan
sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi hasil
Klien mampu :
a. Pengerti

Anda mungkin juga menyukai