Anda di halaman 1dari 13

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas segala karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya
sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami, semoga bisa
menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada teman-teman sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya
dan astungkara sesuai dengan yang diharapkan. Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk
membahas tentang  “TERMODINAMIKA”. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam tentang termodinamika
kepada kita semua.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya.
Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terimakasih.

Tejakula, Januari2017

                                                                                                                      Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengatar…………………………………………………………………………..

Daftar isi……………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….…

Latar belakang masalah………………………………………………………………

Tujuan…………………………………………………………………………………

BAB II METODE PENELITIAN1……………………………………………………………………………………

Bahan dan alat………………………………………………………………………………………………………….

Hipotesis…………………………………………………………………………………………………………………….

BAB III KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………………………………………………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………………………….

Bagian akhir1………………………………………………………………………………………………………………

Daftar fustaka……………………………………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
 
Latar belakang
Termodinamika
 (bahasa Yunani: thermos= 'panas' anddynamic='perubahan') adalah fisika
energi, panas, kerja, entropidan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat denganmekanika statistikdi mana banyakhubungan
termodinamika berasal.Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi,termodinamika klasik tidak berhubungan dengankinetika reaksi(kecepatan
suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasany
a merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konseputama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena
termodinamika tidak berhubungan dengan konsepwaktu, telahdiusulkan bahwa termodinamika
setimbang seharusnya dinamakan termostatik.Hukum termodinamika kebenarannya sangat
umum, dan hukum-hukum initidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang
diteliti. Ini berartimereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun
kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan
lingkungan. Contohnyatermasuk perkiraan Einstein tentangemisi spontandalamabad ke-20dan
risetsekarang ini tentang termodinamika benda hitam. 2.
 
Rumusan masalaha.
 
Apakah panas, dingin, dan hangat termaksuk suhu ? b.
 
Bagimana kaitan suhu dengan tekanan ?c.
 
Bagaimana proses kesetimbangan termal ?3.
 
Tujuan
a.
 
Ingin mengetahui dan menganalisis apakah panas, dingin, dan hangattermasuk suhu b.
 
Ingin mengetahui dan menganalisis kaitan suhu dengan tekananc.
 
Ingin mengetahui dan menganalisis proses kesetimbagan termal

 
5.
 
HipotesisAdapun hipotesis dalam eksperimen hukum nol termodinamika tentangkesetimbangan
termal, eksperimen ini merupakan eksperimen yang dilakukan untukmembandingkan teoritis dan
praktek khususnya pada hukum nol termodinamika. Sebelumkami melakukan eksperimen
terlebih dahulu kami mengetahui teori tentang hukum
noltermodinamika apakah sama teori dan praktek. Secara teoritis
Hukum 0Termodinamika
 mengatakan bahwa Apabila dua buah benda yang berada yang berada didalam kesetimbangan
thermal digabungkan dengan sebuah benda lain, maka ketiga-tiganya berada dalam
kesetimbangan thermal 
 
 
BAB III
KAJIAN PUSTAKA1.
 
Landasan teori
Konsep Temperatur
Temperatur (suhu) sebagai perasaan “panas” atau “dingin” bila kita menyentuh suatu benda.
 Temperatur sistem : suatu sifat yang menentukan apakah sistem dalam kesetimbangantermal
dengan sistem lainnya.Isoterm adalah kedudukan semua titik yang menggambarkan keadaan
sistem dalamkesetimbangan termal dengan suatu keadaan dari sistem lain.Satuan temperatur :
0
C;
0
F &Temperatur mutlak : K ;
0
R
Skala Temperatur
Alat ukur temp

 
“Termometer”
 Ada 4 macam skala temperatur dikenal yaitu :Gambar 1.4. Skala beberapa jenis temperaturTitik
Triple air: 273,16 K ; 0,01
0
 C ; 491,69
0
R ; 32.018
0
FTitik Beku air : 273,15 K ; 0
0
C ; 491,67
0
 R ; 32
0
FTitik Didih air : 373,15 K ; 100
0
C ; 671,67
0
R;
212
 
0
F
 
 
PandanganMakroskopik dan MikroskopikI.6.1. PandanganMakroskopik
Uraian suatu sistem dengan menggunakan beberapa sifat yang dapat diukur sebagai
koordinatmakroskopik, misalnya:- Komposisi- Volume sistem- Tekanan gas- TemperaturCiri
Khas Koordinat Makroskopik1. Koordinat ini tidak menyangkut pengandaian khusus mengenai
struktur materi.2. Jumlah koordinatnya sedikit3. Koordinat ini dipilih melalui daya terima indera
kita scara langsung.4. Pada umumnya koordinat ini dapat diukur secara langsung
PandanganMikroskopik
Ciri khas mikroskopik:1. Terdapat pengandaian secara struktur materi, yaitu molekul dianggap
ada.2. Banyak kuantitas yang harus diperinci3. Kuantitas yang diperinci tidak berdasarkan
penerimaan indera kita4. Kuantitas ini tidak bisa diukur.
Kesetimbangan Termal
Keadaan setimbang dalam suatu sistem bergantung pada sistem lain yang ada di dekatnya
dansiafat dinding yang memisahkannya.Dinding

 adiabatik atau diaterm.Gambar Keseimbangan Termal
Kedua sistem mencapai kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, dan tidak ada perubahan
lagi jika dinding adiabat yang memisahkan A dan B digantikan oleh dindingdiaterm.Maka sistem
gabungan akan tetap dalam kesetimbangan termal, disebut sebagai
HukumTermo ke-Nol
.

 
Ketika campuran air panas dan air dingin mencapai suhu yang sama, keduanya dikatakan berada
dalam keseimbangan termal.Proses yang sama juga terjadi ketika kita memasukan es batu ke
dalamgelas yang berisi teh hangat. Setelah dimasukan ke dalam gelas, es batu mulai mencairdan
air teh yang pada mulanya hangat menjadi dingin. Setelah saling bersenggolan didalam gelas,
campuran es batu dan teh hangat pun berubah menjadi es teh yang sejuk danmengundang selera.
Adanya es teh menujukan bahwa suhu campuran sama. Ketika
es batu dan teh hangat mencapai suhu yang sama, keduanya dikatakan berada dalamkeseimbanga
n termal.Pada dasarnya, dua benda dikatakan berada dalam keseimbangan termal, jikasetelah
bersentuhan, kedua benda tersebut mencapai suhu yang sama. Misalnya terdapat2 benda, sebut
saja benda A dan benda B. Pada mulanya benda A memiliki suhu tinggi(benda A panas)
sedangkan benda B memiliki suhu rendah (Benda B dingin). Setelah bersentuhan cukup lama,
kedua benda tersebut mencapai suhu yang sama. Dalam hal ini, benda A dan benda B dikatakan
berada dalam keseimbangan termal. Untuk memperjelas,
amati gambar di bawah….
 Ini cuma ilustrasi saja. Gambar ini kayaknya lebih cocok untuk benda padat.Perlu diketahui
bahwa benda yang bersentuhan bisa berupa benda padat, cair atau gas.Apabila yang saling
bersentuhan adalah benda padat, maka kedua benda bisa ditempelinseperti gambar di atas.
Sebaliknya, jika yang saling bersentuhan adalah benda padat dancairan, maka benda padat
dicelupkan ke dalam cairan (misalnya besi yang panasdimasukkan ke dalam air). Apabila yang
saling bersentuhan adalah cairan, maka kita bisamenuangkan salah satu cairan ke dalam cairan
lainnya (misalnya mencampur air panasdengan air dingin).Hukum Ke-O TermodinamikaHukum
ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbangdengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.Sejauh ini kita baru meninjau
keseimbangan termal yang dialami oleh dua benda
yang bersentuhan. Untuk memahami konsep keseimbangan termal secara lebih mendalam,mari
kita tinjau 3 benda (sebut saja benda A, benda B dan benda C). Benda C bisadianggap sebagai
termometer. Misalnya benda A dan benda B tidak saling bersentuhan,tetapi benda A dan benda B
bersentuhan dengan benda C.Karena bersentuhan, maka setelah beberapa saat benda A dan
benda C berada dalam
 
keseimbangan termal. Demikian juga benda B dan benda C berada dalam
keseimbangantermal.Berhubung ini bukan permainan logika atau tebak2an, maka perlu
dibuktikanmelalui percobaan. Dirimu tidak perlu repot2 membuat percobaan karena om dan
tanteilmuwan yang sudah pensiun di alam baka telah melakukan percobaan. Berdasarkan
hasil percobaan, ternyata benda A dan benda B juga berada dalam keseimbangan termal.Dalam
hal ini, suhu benda A = suhu benda B. Jadi walaupun benda A dan benda B
tidak bersentuhan, tapi karena keduanya bersentuhan dengan benda C, maka benda A dan benda
B juga ikut-ikutan berada dalam keseimbangan termal. Hal ini disimpulkan dalamsebaris kalimat
indah di bawah ini :
“Jika dua benda berada dalam keseimbangan termal dengan benda
ketiga, maka k 
etiga benda tersebut berada dalam keseimbangan termal satu sama lain.”
 Ini adalah hukum ke-0 termodinamika. Kedengarannya agak aneh, jarang-jarang hukum
dimulai dari nol. Kisahnya begini… Setelah para ilmuwan menemukan hukum
termodinamika pertama, kedua dan ketiga, mereka baru sadar kalau hukum ini belumdinyatakan.
Bagaimanapun, hukum ini merupakan dasar bagi hukum
termodinamika pertama, kedua dan ketiga, maka para ilmuwan harus menyatakannya terlebih da
hulu.Munculnya belakangan, lagian ilmuwan juga bingung mau nempelin dimana, ya lebih bagus
dan lebih tepat kalau diberi julukan hukum ke-0 saja.Proses T-V dan-P KonstanJika keadaan
berubah, kita akan selalu menunggu sampai temperature dantekanan mencapai nilai yang sama
secara keseluruhan. Dengan demikian kita hanyamempertimbangkan keadaan setimbang dari
system ketika variable yangmendeskripsikannya (seperti temperature dan tekanan) sama
diseluruh bagian system dantidak berubah terhadap waktu. Untuk penjumlahan gas tertentu,
ditemukan secaraeksperimen bahwa, sampai pendekatan yang cukup baik, volume gas
berbanding terbalikdengan tekanan yang diberikan padanya ketika temperature dijaga konstan.
Yaitu:
V∞ T= konstan
 
Dimana p adalah tekanan absolute (bukan “tekanan ukur”), sebagai contoh, jika
tekanan pada gas digandakan, maka volume diperkecil sampai setengah nilai awalnya.Hubungan
ini dikenal sebagai hukum boyle. Hukum boyle juga dapat
dituliskanPV= Konstan T= konstanYaitu, pada temperature konstan, jika tekanan ataupun
volume gas
dibiarkan berubah, variable yang satunya juga berubah sehingga hasil kali PV tetap konstan.
 
Adapun hukum gas yang kedua yaitu volume gas dengan jumlah gas tertentu berbandinglurus
dengan temperature mutlak ketika tekanan dijaga konstan. Pernyataan ini dikenalsebagai hukum
Charles, dan dituliskan :
V∞ T
 P=konstanHukum gas ketiga, dikenal sebagai hukum Gay-Lussac dari Joseph Gay-Lussac(1778-
1850), menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurusdengan tempertur
mutlak.
P∞ T
 V= konstanBAB IVPENUTUP3.1
 
KesimpulanTermodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas
hubunganantara panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu zat. Maksudnya apabila
suatuzat atau benda diberi panas (suhunya dinaikkan).Jika kita ingin memperoleh air hangat, kita
bisa mencampur air panas dengan airdingin. Kita bisa mengatakan air panas memiliki suhu tinggi
sedangkan air dinginmemiliki suhu yang lebih rendah. Setelah dicampur, perlahan-lahan air
panas menjadidingin (suhu air panas menurun), sebaliknya air dingin menjadi hangat (suhu air
dinginmeningkat). Beberapa saat kemudian, campuran air panas dan air dingin berubahmenjadi
air hangat. Adanya air hangat menunjukkan bahwa suhu campuran air panas danair dingin telah
sama. Ketika campuran air panas dan air dingin mencapai suhu yangsama, keduanya dikatakan
berada dalam
keseimbangan termal
3.2
 
SaranMengingat pentingnya konsep termodinamika di dalam kehidupan keseharian kita,
maka penulis menyarankan perlunya kita belajari konsep termodinamika guna memudahkan
kitadalam memecahkan masalah
 – 
 masalah dalam kehidupan manusia.
 
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan),


Jakarta :Penerbit
Erlanggahttp://aktifisika.wordpress.com/2009/02/25/termodinamika/http://www.gudangmateri.co
m/2010/01/termodinamika.html 

Anda mungkin juga menyukai