Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATANKELUARGA
I. Data Umum
1. Nama KepalaKeluarga(KK) : Tn.S
2. Usia : 64 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Pensiunan
5. Alamat : Dsn. Krajan, Ds. Blambangan, RT 05/ RW 03, Kec.
Muncar, Kab. Lumajang
6. Komposisi Anggota Keluarga :

Jenis Hub dgn Umur


No Nama Pendidikan Pekerjaan
Kelamin KK (tahun)
1. Lilin Erna Wati P Istri 43 tahun SMA Ibu Rumah Tangga
2. Elly Rindiantika P Anak 23 tahun S1 Mahasiswa
Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga
Genogram Keluarga:
Gambar 1. Genogram Keluarga

1|P a g e
Keterangan:

Keterangan Gambar Genogram :

: Laki-laki
: garis pernikahan

: garis keturunan
: Perempuan

: tinggalserumah

7. Tipe keluarga:
- Tipe keluarga adalah Nuclear Family dimana keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, seorang
anak kandung.
- Ny. L mengatakan bahwa Ny. L dan Tn. M hanya memiliki 1 orang anak perempuan.
Sebelumnya keluarga ini adalah keluarga dengan tipe keluarga Extended Family, karena ibu
dari Ny. L pernah tinggal serumah dengan keluarga ini

8. Suku bangsa
- Ny. L mengatakan bahwa keluarganya berasal dari suku jawa dan sehari-hari berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa jawa. Bahasa Jawa yang digunakan adalah bahasa Jawa Ngoko
dan Bahasa Jawa Krama/ Jawa Halus
- Ny. L mengatakan bahwa mayoritas warga yang tinggal di sekitar rumahnya adalah warga
yang berasal dari suku Jawa dan menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi.
- Ny. L mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal nya masih kental dengan kebudayaan
Jawa. Warga di lingkungan tempat tinggal nya sering mengadakan Selametan untuk
memperingati hari-hari besar.
- Ny. L mengatakan sehubungan dengan adanya pandemik COVID-19, Tn. M dan keluarga
berusaha memperhatikan penerapan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari paparan
COVID-19. Tn. M sekeluarga menghindari kegiatan bepergian jarak jauh atau kegiatan yang
melibatkan kerumunan banyak orang.

2|P a g e
9. Agama
- Agama yang dianut kekuarga Tn. M dan keluarga adalah agama islam. Tn. M dan keluarga
aktif mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya,seperti Pengajian rutin
mingguan yang dilaksanakan setiap hari Minggu pukul 18.00, Istighosah, dan Manaqib.

- Ny. L mengatakan sehubungan dengan adanya program penanggulangan COVID-19,


kegiatan keagamaan yang melibatkan kerumunan banyak orang untuk sementara waktu
dihentikan, hal ini bertujuan untuk memutus rantai penuluran COVID-19
10. Status sosial ekonomikeluarga
- Tn. M mengatakan penghasilan per bulan tidak lebih dari Rp. 5.000.000,00
- Pendapatan per bulan keluarga hanya diperoleh dari penghasilan kepala keluarga yang
bekerja sebagai wiraswasta.
- Ny. L mengatakan pengeluaran per bulan digunakan untuk pembayaran listrik, pembayaran
asuransi kesehatan, biaya pendidikan anak, dan biaya pemenuhan kebutuhan rumah tangga
sehari-hari.

11. Aktivitas rekreasi keluarga :


- Ny. L mengatakan kegiatan sehari-hari yang dilakukan adalah menjalankan aktivitas sebagai
ibu rumah tangga, seperti memasak dan menjaga kebersihan rumah. Tn. M mengatakan
bahwa aktivitas yang dilakukan sehari-hari adalah berdagang di pasar. Selain berdagang di
pasar, Tn. M juga memiliki kegiatan lain seperti bertani di sawah, dan mengurus lahan
peternakan.
- Ny. L mengatakan bahwa salah satu kegiatan rekreasi di rumah adalah menonton Televisi.
Sarana rekreasi lain yang sering dikunjungi keluarga adalah Taman Kota yang berjarak 300
m dari rumah.Ny. L dan Tn. M mengatakan bahwa keluarganya jarang melakukan kegiatan
rekreasi jarak jauh.

3|P a g e
II. Riwayat dan Tahap PerkembanganKeluarga
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan V atau family with teenager,
yaitu keluarga dengan remaja.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan hubungan yang
intim dengan keluarga dan mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dengan orang
tua. Hal ini terjadi karena anak dari Tn. M dan Ny. L menempuh pendidikan di luar kota,
sehingga tempat tinggal antara anak dan orang tua terpisah untuk sementara waktu. Hal ini
menyebabkan adanya keterbatasan waktu untuk berkomunikasi dan berkumpul bersama.
14. Riwayat keluarga inti:
- Ny. L mengatakan bahwa ia pernah mengalami riwayat penyakit asam urat

- Tn. M mengatakan bahwa ia pernah mengalami gangguan pencernaan, yaitu Maag

- Nn. E mengatakan bahwa ia pernah mengalami sakit radang tenggorokan

- Ny. L mengatakan bahwa keluarganya mengatasi gangguan kesehatan ringan seperti batuk
dengan menggunakan obat tradisional, seperti seduhan jahe hangat. Apabila terdapat
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan lain seperti Maag dan radang
tenggorokan, keluarga akan memeriksakan diri ke pelayanan medis.

15. Riwayat keluarga sebelumnya :


- Ny. L mengatakan bahwa sebelumnya keluarga pernah mengasuh lansia (ibu dari Ny. L)
dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus
III. Lingkungan
16. Karakteristikrumah
a. Denah rumah
U

B T

R
T
S R
K

KT
+ 14 m

KT
KT

DP
KT

MS KMM

RK

Gambar 2. Denah rumah keluarga


Keterangan
:
:Pintu KT : Kamar Tidur
:Jendela KM : Kamar Mandi
RT :Ruang Tamu GD : Gudang
RK :Ruangkeluarga MS : Musholla
DP : Dapur
a. Keadaan dalamrumah
.
b. Keadaan lingkungan di luar rumah
1) Pemanfaatan halaman :
Halaman depan rumah sebagian ditanami oleh tanaman yang digunakan sebagai
pelengkap bumbu dapur, seperti cavai dan serai. Selainitu di depan halaman rumah juga
terdapat tanaman bunga dandaun pepaya
2) Sumber air minum
Air minum bersumber dari sumur yang dimasak terlwbih dahulu sebelum dikonsumsi
3) Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor disalurkan melalui pembuangan limbah yang diarahkan ke
selokan bagian belakang rumah
4) Pembuangan sampah
Sampah ditimbun di pekarangan rumah dan kemudian dikelola oleh tukang sampah
5) Jamban
Terdapat jamban yang terpisah dari tempat mandi dan mencuci
6) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran berasal dari asap kendaraan bermotor
7) Sanitasi rumah
Terdapat tempat pembuangan sampah yang diletakkan di pojok depan halaman rumah.
Keluarga menerapkan pemisahan sampah kering dan sampah basah

17. Karakteristik tetangga dan komunitas:


- Tipe lingkungannya adalah desa
- Keluarga Ny. L tinggal dirumah permanen
- Keadaan sanitasi baik terdapat sumber air bersih
- Keluarga Ny. L mengumpulkan sampah di pekarangan rumah lalu kemudian diangkut oleh
tukang sampah keliling
- Rumah keluarga Tn. M tidak berjarak jauh dengan rumah warga lain, karena jumlah
penduduk di lingkungan tempat tinggalnya termasuk padat. Di bagian utara rumah
keluarga Tn. M terdapat sungai dan sawah yang berjarak kurang lebih 200 m.
- Rumah keluarga Tn. M berjarak kurang lebih 300 m dari sekolah TK, SD, SMP, dan SMA.
Di bagian timur rumah keluarga Tn. M, terdapat kantor kecamatan dan pom bensin yang
berjarak kurang lebih 500 m. Di bagian barat rumah keluarga Tn. M terdapat kantor balai
desa yang berjarak kurang lebih 400 m. Rumah keluarga Tn. M dengan toko dan warung
kecil yang menyediakan bahan-bahan pokok keperluan rumah tangga.
- Terdapat Klinik/ tempat penyedia layanan kesehatan yang berjarak kurang lebih 1 km dari
rumah keluarga Tn. M
- Terdapat posyandu di sebelah timur rumah keluara Tn. M dengan jarak kurang lebih 300 m
- Tn. M mengatakan bahwa keamanan di lingkungan tempat tinggalnya terjaga dengan baik,
dan tidak pernah terjadi tindak kejahatan

18. Mobilitas geografis keluarga:


- Tn. M dan keluarga menempati rumah ini sejak tahun 1996. Tn. M dan Ny. L berasal dari
desa yang sama, dan tidak pernah berpindah tempat tinggal. Sehubungan dengan adanya
gerakan penanggulangan COVID-19, keluarga Tn. M mengurangi kegiatan di luar rumah.
Ny. L mengatakan bahwa dengan mengurangi kegiatan di luar rumah, keluarga akan
terhindar dari resiko paparan COVID-19.

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi denganmasyakarat


- Ny. L dan Tn. M mengatakan bahwa ia sering mengkuti kegiatan keagamaan seperti
pengajian rutin mingguan, istighosah, dan manaqib. Ny. L mengatakan bahwa kerukunan
warga di lingkungan tempat tinggalnya terjaga dengan baik. Ny. L mengatakan bahwa
budaya gotong royong masih tertanam pada warga atau masyarakat sekitar. Ny. L dan Tn.
M membina hubungan baik dengan warga sekitar dengan cara menghadiri kegiatan
keagamaan atau memberikan bantuan pada warga yang sedang melangsungkan acara adat
seperti Selametan.
20. Sistem pendukung keluarga
Pengajian
Tetangga
Teman

Ny.M Nn.A
(53 Th) (18 Th)

Keluarga besar Ny. M


Kader Posyandu

Keluarga besar
Alm. Tn. S

Gambar 4. Ecomap keluarga Ny. M

Keterangan:

Hubungan/ interaksi sedang


Hubungan / interaksi kuat
Hubungan/ interaksi sangat kuat
IV. StrukturKeluarga
21. Pola komunikasikeluarga
- Ny. L dan Tn. M mengatakan bahwa ia sering mengkuti kegiatan keagamaan seperti
pengajian rutin mingguan, istighosah, dan manaqib. Ny. L mengatakan bahwa kerukunan
warga di lingkungan tempat tinggalnya terjaga dengan baik. Ny. L mengatakan bahwa
budaya gotong royong masih tertanam pada warga atau masyarakat sekitar. Ny. L dan Tn.
M membina hubungan baik dengan warga sekitar dengan cara menghadiri kegiatan
keagamaan atau memberikan bantuan pada warga yang sedang melangsungkan acara adat
seperti Selametan.

22. Struktur kekuatan keluarga :


- Ny. L mengatakan bahwa ia selalu meperhatika setiap perilaku dan sikap yang dilakukan
oleh anaknya. Sehubungan dengan adanya isu persebaran COVID-19, Tn. M dan Ny. L
mengatakan bahwa ia selalu berupaya mengingatkan anaknya untuk tetap menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.
- Ny. L dan Tn. M mengatakan bahwa sebagain sumber informasi mengenai cara
penanggulangan COVID-19 berasal dari anaknya. Upaya penanggulangan tersebut
kemudian diterapkan secara bersama dalam lingkup keluarga.
- Nn. E mengatakan sumber informasi yang ia peroleh mengenai penanggulangan COVID-
19 bertujuan untuk mengajak keluarga untuk secara bersama menerapkan pola hidup bersih
dan sehat serta physical distancing agar keluarga dapat terhindar dari resiko paparan
COVID-19
23. Struktur peran keluarga:
Struktur Peran Formal
- Tn. M berperan sebagai suami-ayah dimana Tn. M yang mencari nafkah untuk mmenuhi
kebutuhan keluarganya . Sedangkan Ny. L berperan sebagai istri-ibu dimana Ny. L yang
setiap hari mengelola keperluan rumah tangga. Nn. E berperan sebagai anak, dimana Nn. E
berusaha untuk membantu kedua orang tuanya saat melakukan beberapa pekerjaan di
rumah.

Struktur PeranInformal
- Tn. M memilikiperan informal martir, dimana Tn. M tidak mendahulukan kepentingan
pribadi, namun mengorbankan apapun untuk kebaikan anggota keluarga lain
- Ny. L memiliki peran informal pendamai, dimana Ny. L selalu menyetujui dan
mendengarkaan pendapat pihak anggota keluarga yang lain
- Nn. E memiliki peran informal pengikut, dimana Nn. E menerma ide yang
disampaikanoleh angggota keluarga lain dan selalu mendengarkan keputusa yang diambil
oleh anggota keluarga

24. Nilai dan norma budaya :


- Ny. L mengajarkan anaknya untuk menjaga etika dan sopan santun pada siapapun
- Tn. M dan Ny. L tidak memperbolehkan anaknya untuk bermain keluar rumah tanap izin
- Tn. M dan Ny. L mengajarkan anaknya untuk selalu bersikap jujur
- Tn. M dan Ny. L mengajarkan anaknya untuk tidak keluar rumah melebihi jam malam,
yaitu jam 21.00
- Tn. M dan Ny. L mengajarkan anaknya untuk berpakaian dengan sopan

V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan-kebutuhan keluarga, pola-pola respon
Hubungan keakraban
- Ny. L mengatakan bahwa terdapat rasa saling mengasihi dan peduli antar anggota
keluarga. Keluarga Tn. M akan saling membantu apabila salah satu anggota keluarga ada
yang memerlukan bantuan.
2) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalamkeluarga)
- Tn.M dan keluarga mengatakan terapat rasa saling mnghormati antara anak an orang tua.
Keluarga Tn. M selalu melakukan musyawarah bersama apabila terdapat suatu masalah
dalam keluarga

Ny. Nn
M .

Gambar 4. Diagram Pertalian Keluarga Ny. M

Keterangan
: : hubungan lemah
: hubungan kuat

Gambar 3. Gambar diatas menunjukkan keakraban dalam keluarga Tn. S. Tampak


dalam gambar bahwa Ny. M dan Nn. A memiliki hubungan yang kuat.

26. Fungsi sosial


- Ny. L mengatakan bahwa bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh keluarganya adalah
dengan mengunjungi beberapa kegiatan keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya.
Selain itu, Tn. M dan keluarga juga sering berinteraksi dengan warga sekitar pada saat
melakukan kegiatan sehari-hari. Tn. M dan keluarga juga melakukan sosialisasi dengan
cara meberikan bnatuan kepada warga yang sedang mengadakan suatu acara penting,
seperti pernikahan, selametan, dan lain lain.

27. Fungsi ekonomi


- Sumber pendapatan keluarga adalah berasal dari Tn. M yang bekerja sebagai wiraswasta
dengan gaji kurang dari Rp 5.000.000 per bulan
- Keuangan di dalam rumah dikelola oleh. Ny. L
- Ny. L mengatakan keluarga memiliki tabungan pribadi yang digunakan untuk keperluan
tertentu
28. Fungsi reproduksi
- Ny. L memiliki 1 orang anak
- Ny. L mengikuti KB suntik
- Nn. E belum menikah
- Nn. E mengatakan bahwa siklus haidnya tidak teratur

29. Fungsi perawatan kesehatan


- Ny. L mengatakan bahwa keluarganya menjaga kesehatan dengan cara menjaga pola
makan dan kebersihan lingkungan. Ny. L mengatakan bahwa ia memiliki riwayat sakit
asam urat, sehingga ia akan menjaga pola makan sesuai dengan anjuran dokter yaitu
mengindari makanan yang berlemak dan jeroan.
- Tn. M dan keluaraga berpendapat bahwa sehat adalah keadaan dimana tubuh dapat
beraktivtas dengan baik tanpa adanya keluhan apapun. Sedangkan sakit diartikan sebagai
suatu keadaan dimana tubuh mulai mengalami gangguan kesehatan yang mengakibatkan
ketidaknyamanan. Tn. M dan keluarga akan segera memeriksakan diri ke penyedia layanan
kesehatan apabila anggota keuarga mulai merasakan adanya keluhan atau gangguan
kesehatan seperti panas, nyeri, dan lain lain.
- Ny. L mengatakan bahwa ia memiliki riwayat penyakit asam urat, sehingga ia akan
menjaga pola makan dengan menghindari konsumsi makanan seperti jeroan dan makanan
berlemak. Ny. L mengatakan bahwa ia jarang mengolah masakan yang berbahan dasar
jeroan.
- Jenis kegiatan rekreasi yang dilakukan oleh keluarga adalah menonton televisi. Tn. M dan
keluaraga melakukan olah raga ringan seperti jogging pada hari libur,
- Tidak ada anggota keluarga Tn. M yang menggunakan tanpa resep dan menyimpannya
dalam jangka waktu panjang untuk kemudian dikonsumsi kembali
- Tn. M dan keluarga menjaga status kesehatan dengan cara menjaga pola makan, istirahat
dan kebersihan lingkungan. Perbaikan status kesehatan dilakukan dengan cara menghindari
makanan yang berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan
- Jarak rumah dengan puskesmas adalah 5 km dan keluarga hanya memiliki 1 transportasi
yaitu sepeda motor. Jika anaknya yang sakit keluarga dapat membawa ke puskesmas,
namun jika Ny. S yang sakit keluarga bingung bagaimana membawa ke puskesmas,
kadang keluarga meminjam sepeda motor tetangga untuk ke puskesmas.
- Nn. E adalah anak dari Tn. M dan Ny. L yang menempuh pendidikan di bidang kesehatan.
Nn. E berperan dalam memperhatikan kesehatan keluarga dengan cara berbagi informasi
pada anggota keluarga mengenai cara penanggulangan COVID-19 agar keluarga terhindar
dari resiko penularan.
- Rumah keluarga Tn. M berada di dekat jalan raya, hal ini menyebabkan keluarga terpapar
polusi dari asap dan suara kendaraan bermotor.
- Ny. L mengatkan slah satu pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga terkait dengan
adanya COVID-19 adalah dengan menerapka pola hidup bersih dan sehat serta sering
menerapkan cuci tangan.
- Ibu dari Tn. M pernah memiliki riwayat penyakit Ca mamae, dan Ibu dari Ny. L pernah
memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.
- Tn. M dan keluarga terbiasa memeriksakan diri ke penyedia layanan keehatan (dokter)
apabila memiliki gangguan atau masalah keshatan.
- Tn. M dan keluarga merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diperoleh selama ini.
Hal ini terjadi Tn. M dan keluarga mendapatkan perlakuan yang baik dari penyedia
layanan kesehatan pada saat melakukan pemeriksaan kesehatan..
- Di lingkungan tempat tinggal Tn. M dan keluarga terdapat Ambulance Siaga yang
digunakan sebagai sarana transportasi penolong apabila terjadi keadaan kedaduratan pada
warga setempat
- Keluarga Tn. M membayar biaya kesehatan melalui dana asuransi kesehatan yang dimiliki
keluarga
- Jarak rumah keluarga Tn. M tidak jauh dari fasilitas kesehatan. Jenis alat transportasi yang
digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas pelayanan kesehatan adalah kendaraan
bermotor.

VI. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

Keluarga mengkhawatirkan apabila pandemik COVID-19 tidak segera berlalu akan berimbas pada
aspek kesehatan dan sosial ekonomi keluarga
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. M mengatakan bahwa ia dan keluarga merespon masalah dengan sikap positif. Sebagai salah
satu contohnya, Tn. M dan keluarga berupaya untuk tidak panik dalam menanggapi informasi
mengenai COVID-19. Keluarga tetap berusaha tenang dan berfokus pada cara memperhatikan
kebersihan lingkungan sekitar.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang dilakukan oleh keluarga pada saat menghadapi masalah maraknya informasi
mengenai pandemik COVID-19 adalah dengan bersikap tenang dan tetap menerapkan upaya
penanggulangan COVID-19.
4. Strategi adaptasi disfungsional masalah
Ny. L mengatakan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah dengan
melakukan diskusi atau musyawarah bersama dengan anggota keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik

UMUM

1. Penampilan Umum
Kesadaran

Cara berpakaian
Kebersihan personal
Postur dan cara
berjalan
Bentuk dan ukuran
tubuh
Tanda-tanda vital

2. Status mental dan cara berbicara :


Status emosi
Proses berfikir
Gaya bicara
PEMERIKSAAN
KULIT

Kuku
PEMERIKSAAN
KEPALA

Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Leher
Dada (Pernafasan)
Dada (Cardiovaskuler)
PERUT
GENETALIA DAN
ANUS
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan
Bawah

Kesimpulan

Tabel 1. Pemeriksaan Fisik Keluarga


VII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan KeperawatanKeluarga
1. Persepsi terhadap masalah
2. Harapan terhadap masalah

B. Analisis Data

Etiologi
Data Masalah

Data Subjektif Keluarga mampu Kesiapan Peningkatan

- Nn. E adalah anak dari Tn. M dan Ny. L yang menunjukkan fungsi Proses Keluarga
keluarga dalam
menempuh pendidikan di bidang kesehatan. Nn.
memenuhi kebutuhan
E mengatakan bahwa ia berperan dalam
fisik, sosial, dan
memperhatikan kesehatan keluarga dengan cara
psikologis anggota
berbagi informasi pada anggota keluarga
keluarga
mengenai cara penanggulangan COVID-19 agar
keluarga terhindar dari resiko penularan
Data Objektif :
- Tn. M berperan sebagai suami-ayah dimana Tn.
M yang mencari nafkah untuk mmenuhi
kebutuhan keluarganya . Sedangkan Ny. L
berperan sebagai istri-ibu dimana Ny. L yang
setiap hari mengelola keperluan rumah tangga.
Nn. E berperan sebagai anak, dimana Nn. E
berusaha untuk membantu kedua orang tuanya
saat melakukan beberapa pekerjaan di rumah.
- Terdapat rasa saling mengasihi dan peduli antar
anggota keluarga. Keluarga Tn. M akan saling
membantu apabila salah satu anggota keluarga
ada yang memerlukan bantuan
- Terdapat rasa saling menghormati antara anak an
orang tua. Keluarga Tn. M selalu melakukan
musyawarah bersama apabila terdapat suvg
- atu masalah dalam keluarga
- Adanya informasi mengenai penyakit COVID-19
mendorong keluarga Tn. M untuk melakukan
upaya pencegahan dengan cara menerapka pola
hidup bersih dan sehat serta sering menerapkan
cuci tangan.
Data Subjektif : Keluarga Kesiapan Peningkatan
- Ny. L mengatakan bahwa ia memiliki riwayat mengekspresikan Manajemen Kesehatan
penyakit asam urat, sehingga ia akan menjaga keinginan untuk
pola makan dengan menghindari konsumsi mengelola masalah
makanan seperti jeroan dan makanan berlemak. kesehatan dan

- Ny. L mengatakan bahwa ia jarang mengolah pencegahannya

masakan yang berbahan dasar jeroan.


- Sehubungan dengan adanya isu persebaran
COVID-19, Tn. M dan Ny. L mengatakan bahwa
ia selalu berupaya mengingatkan anaknya untuk
tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Data Objektif :
- Sehubungan dengan adanya gerakan
penanggulangan COVID-19, keluarga Tn. M
mengurangi kegiatan di luar rumah

Data Subjektif : Anggota keluarga Kesiapan peningkatan

- Tn. M mengatakan bahwa ia dan keluarga menetapkan tujuan koping keluaraga


untuk meningkatkan
merespon masalah dengan sikap positif. Sebagai
gaya hidup sehat
salah satu contohnya, Tn. M dan keluarga
berupaya untuk tidak panik dalam menanggapi
informasi mengenai COVID-19. Keluarga tetap
berusaha tenang dan berfokus pada cara
memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.
- Ny. L mengatkan salah satu pencegahan penyakit
yang dilakukan keluarga terkait dengan adanya
COVID-19 adalah dengan menerapka pola hidup
bersih dan sehat serta sering menerapkan cuci
tangan
- Ny. L mengatakan bahwa dengan mengurangi
kegiatan di luar rumah, keluarga akan terhindar
dari resiko paparan COVID-19

C. PrioritasMasalah
1. Diagnosa Keperawatan: Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga

Perhitungan
Kriteria (skor/angka Skor Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 1/3 x 1 1/3 Keluarga mampu
menunjukkan fungsi
keluarga dalam memenuhi
kebutuhan fisik, sosial, dan
psikologis anggota keluarga.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Keluarga menunjukkan


dapat diubah: aktivitas untuk mendukung
pelaksanaan pencegahan
penyakit
Potensial masalah dapat 3/3 x 1 1 Nn. E mengatakan bahwa ia
dicegah : berperan dalam
memperhatikan kesehatan
keluarga dengan cara berbagi
informasi pada anggota
keluarga mengenai cara
penanggulangan COVID-19
agar keluarga terhindar dari
resiko penularan
Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Adanya informasi mengenai
penyakit COVID-19
mendorong keluarga Tn. M
untuk melakukan upaya
pencegahan dengan cara
menerapka pola hidup bersih
dan sehat serta sering
menerapkan cuci tangan.
Total 3 1/3

2. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan


Perhitungan
Kriteria (skor/angka Skor Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 2/3 x 1 2/3 Ny. L mengatakan bahwa ia
memiliki riwayat penyakit
asam urat.

Kemungkinan masalah 2/2 x 2 1 Ny. L akan menjaga pola


dapat diubah: makan dengan menghindari
konsumsi makanan seperti
jeroan dan makanan
berlemak
Potensial masalah dapat 3/3 x 1 1 Ny. L mengatakan bahwa ia
dicegah : jarang mengolah masakan
yang berbahan dasar jeroan
Menonjolnya masalah : ½x1 ½ Tn. M pernah mengalami
riwayat sakit Maag, akan
tetapi Tn. M sudah
mememahami cara menjaga
pola makan agar tidak terjadi
kekambuhan penyakit
Total 3 1/6

3. Diagnosa Keperawatan : Kesiapan peningkatan koping keluaraga


Perhitungan
Kriteria (skor/angka Skor Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 1/3 x 1 1/3 Tn. M mengatakan bahwa ia
dan keluarga merespon
masalah dengan sikap
positif.
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 Sebagai salah satu
dapat diubah: contohnya, Tn. M dan
keluarga berupaya untuk
tidak panik dalam
menanggapi informasi
mengenai COVID-19

Potensial masalah dapat 3/3 x 1 1 Keluarga tetap berusaha


dicegah : tenang dan berfokus pada
cara memperhatikan
kebersihan lingkungan
sekitar.

Menonjolnya masalah : 0/2x 1 0 Ny. L mengatakan bahwa


dengan mengurangi kegiatan
di luar rumah, keluarga akan
terhindar dari resiko paparan
COVID-19
Total 3 1/3
D. PERENCANAANKEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Standar Intervensi

1. Tujuan umum
Tujuan khusus

Anda mungkin juga menyukai