Anda di halaman 1dari 15

HOMEOSTASIS DAN HOMEODINAMIK

Homeostasis
Homeostasis  adalah suatu prosos yang terjadi secara terus menerus untuk memelihara
stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Homeostasis terdiri atas 2 macam yaitu homeostasis fisiologis dan psikologis.


homeostasis fisiologis terjadi melalui 4 cara sebagai berikut:
1. pengaturan diri
secara otomatis cara ini akan terjadi pada orang yang sehat.
2. kompensasi
tubuh akan cenderung akan bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh
3.Umpan balik negatif, cara ini merupakan penyimpangan dari keaadaan normal, cara ini
merupakan penyimpangan dari keadaan normal. dalam keadaan abnormal tubuh akan secara
otomatis akan melakukan mekanisme umpan ballik negatif untuk menyeimbangkan
penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan balik positif untuk mengkoreksi ketidakseimbangan fisiologis .

homoestasis psikologis bberfokus kepada keseimbangan emosional dan kesejahteraan mental.


proses ini di dapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta di pengaruhi
oleh norma dan kultur masyarakat.

Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi antar manusia dan lingkungan sekitarnya secara
terus menerus. pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian diri, melainkan
bberinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan hidupnya.
dalam proses homeodinamik, terdapat beberapa prinsip menurut teori Rogers sebagai
berikut :
1.Prinsip Integral yaitu prinsip utama dalam hubugan yang tidak dapat di pisahkan antara
manusia dengan lingkungan.selalu ada interaksi terus menerus antara manusia dengan
llingkungan.
2. Prinsip Resonansi yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan
frekuensinya selalu bervariasi karenna manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan
lingkungannya.
3. Prinsip Helicy, yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

KONSEP KEBUTUHAN DASAR PADA MANUSIA


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam
menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun secara psikologis.

Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow


Abraham Maslow mengungkapkan teori Hierarki kebutuhan yang menyataakan bahwa setiap
manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhan yang paling utama yang di miliki oleh setiap
manusia seperti makan, minum, mmenghirup oksigen, beraktifitas, istirahat dan tidur.
2. Kebutuhan rasa aman da perlindungan, di bagi menjadi 2 yaitu perlindungan fisik dan
mental.
a.perlinndungan fisik meliputi perlindungan atas kekerasan fisik, penyakit, kecelakaan,
bahaya dari lingkungan
b.perlindungan psikologis yaitu perlindungan atas ancaman,kekhawatiran trauma, dll.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan di miliki, membberi dan
menerima kasih sayang, kehangatan dan persahabatan. mempunyai keluarga dll.
4. Kebutuhan harga diri, maupun persaan ingin di hargai oleeh orang lain, untuk
meningkatkan percaya diri juga status sosial dirinya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.merupakan kebutuhan paling tertinggi di piramida hierarki
maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi kepada orang lain /lingkungan serta mencapai
potensi diri sepenuhnya.

Ciri Kebutuhan Dasar pada Manusia


Manusia melikiki kebutuhan dasar yang heteerogen, pada daarnya, setiap orang memiliki
kebutuhan yang samatetapi karena faktor perbedaan budaya, maka kebutuhan tersebutpun
ikut berbbeda. dalam memenhi kebutuhannya, manusia mennyesuaikan diri dengan prioritas
yang ada, dan jika gagal, manusia akan berusaha lebh keras untuk memenuhi kebutuhannya.

Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kebutuhan Dasar pana Manusia


1. Penyakit, adanya penyakit di dalam tubuh akn menyebabkan perbedaan kebutuhan baik
secara fisiologis maupun psiikologis, karena beberapa organ tubuh akan memerlukan
perlakuan yang berbeda, tidak seperti biasanya.
2. Hubungan keluarga, hubungan keluarga yang baik akaan meningkatkan kebutuhan dassar
karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dll.
3. Konsep diri, konsep diri manusia berpengaruh besar  dalam pemenuhan kebutuhan dasar,
konsep diri yang positif akan menghasilkan pribadi yang sehat, perasaan positif untuk
dirinya, konsep diri negatif akan menghasilkan pribadi yang mudah berubah dan tidak
konsisten.
4. Tahap perkembangan.
a. sejalan dengan meningkatnya usia, usia mempengaruhi kebutuhan dasar yang di perlukan.
b. berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangandengan aktifitas yang berbeda
pada setiap tahap perkembangannya.
c. setiap tahap tersebut memiliki pemenuhan kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.

KEBUTUHAN FISIK MANUSIA         


1.     Kebutuhan Oksigenisasi
Kebutuhan oksigenisasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang merupakan
kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenisasi ditujukanuntuk menjaga
kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas
untuk berbagai organ atau sel.
Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi yaituSistem
Pernapasan yang terdiri atas :
1)      Saluran pernapasan bagian atas
Terdiri atas hidung, faring dan epitologis. Saluran ini berfungsi dalam menyaring,
menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup.
2)      Saluran pernapasan bagian bawah
Terdiri atas trachea, bronkus, segmen bronchi, dan bronchiolus. Saluran ini berfungsi
mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan.
3)      Paru-paru
Merupakan organ pertama dalam sistem pernapasan. Terletak di dalam rongga toraks setinggi
tulang selangka sampai dengan diafragma. Terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan dan
kiri. Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
  Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1.      Ventilasi
  Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
  Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer.
  Adanya kondisi jalan napas yang baik.
  Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam melaksanakan ekspansi atau
kembang kempis.
2.      Difusi
Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2dari kapiler ke
alveoli. Proses difusi gas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
  Luasnya permukaan paru-paru
  Tebal membran respirasi/permeabilitas (epitel alveoli dan interstisial).
  Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2.
  Afinitas gas
3.      Transportasi
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan
tubuh ke kapiler. Proses transportasi gas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
  Kardiak output
  Kondisi pembuluh darah
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenisasi, yaitu :
   Saraf otonom
   Hormonal dan obat
   Alergi pada saluran napas
   Faktor perkembangan
   Faktor lingkungan
   Faktor prilaku
Gangguan/masalah dalam pemenuhan kebutuhan oksigenisasi, yaitu :
  Hipoksia
  Perubahan pola pernapasan
  Obstruksi jalan napas
  Pertukaran gas
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigen, antara lain :
  Latihan napas
  Latihan batuk efektif
  Pemberian oksigen
  Fisioterapi dada
  Pengisapan lendir
2.     Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh diatur oleh :
o   Ginjal
Fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam darah, dan
pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
o   Kulit
Fungsi kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar keringat suhu dapat
diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang lebih setengah liter sehari.
Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas otot, suhu lingkungan, dan
melalui kondisi tubuh yang panas.
o   Paru-paru
Fungsi paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan kemampuan
bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible water loss ± 400 ml/hari.
o   Gastrointestinal
Berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam
kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
o   Sistem endokrin (hormonal)
Mekanisme rasa haus dapat merangngsang pelepasan rennin. Mekanisme ini dikontrol oleh
sistem hormonal, yakni ADH (Anti Diuretik Hormon), aldosteron, prostaglandin, dan
glukokortikoid.
Cara pemindahan cairan, antara lain :
  Difusi (bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas/zat padat secara acak).
  Osmosis (proses perpindahan pelarut murni melalui membrane semipermiabel).
  Transpor aktif (menerima/memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi).
Faktor yang berpengaruh dalam cairan, yaitu :
  Tekanan cairan
  Membran semipermiabel
Jenis-jenis cairan, antara lain :
  Cairan zat gizi (nutrien)
Seperti karbohidrat dan air, asam amino, dan lemak.
  Blood volume expanders
Seperti human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda.
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Cairan, yaitu :
  Dehidrasi (hipovolume)
  Overhidrasi (hipervolume)
Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut :
  Natrium                       : 135-145 m Eq/L
  Kalium                                    : 3,5-5.3 m Eq/L
  Klorida                        : 100-106 m Eq/L
  Bikarbonat arteri         : 22-26 m Eq/L
  Bikarbonat vena          : 24-30 m Eq/L
  Kalsium                       : 4-5 m Eq/L
  Magnesium                  : 1.5-2.5 m Eq/L
  Fosfat                          : 2.5-4,5 mg/100 ml
Pengaturan elektrolit meliputi :
  Pengaturan keseimbangan natrium
  Pengaturan keseimbangan kalium
  Pengaturan keseimbangan kalsium
  Pengaturan keseimbangan magnesium
  Pengaturan keseimbangan klorida
  Pengaturan keseimbangan bikarbonat
  Pengaturan keseimbangan fosfat.
Jenis-jenis cairan elektrolit, antara lain :
  Cairan isotonic
  Cairan hipotonik
  Cairan hipertonik.
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Elektrolit, yaitu :

  Hiponatremia, Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia, Hiperkalsemia,


Hipomagnesia, dan Hipermagnesia

3.     Kebutuhan Nutrisi
Sistem yg berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan, yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
Saluran pencernaan, terdiri dari :
  Mulut
  Faring dan esophagus
  Lambung
  Usus halus
  Usus besar
Organ assesoris, terdiri dari :
  Hati
  Kantong empedu
  Pankreas
Zat gizi merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri dari :

  Karbohidrat
  Lemak
  Protein
  Mineral
  Vitamin
  Air

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yaitu :


  Obesitas
  Malnutrisi
Faktor yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu :

  Pengetahuan
  Prasangka
  Kebiasaan
  Kesukaan
  Ekonomi

Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan nutrisi , antara lain :


  Pemberian nutrisi melalui oral
  Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung
4.     Kebutuhan Eliminasi
Terdiri atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi
(kebutuhan buang air besar).
Kebutuhan eliminasi urine
Organ yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine, adalah :
  Ginjal
  Kandung kremih
  Uretra
Komposisi urine :
  Air (96%)
  Larutan (4%)
a.       Larutan Organik (urea, amona, kreatin, dan asam urat)
b.      Larutan Anorganik (Na, Cl, K,SO4, Mg, NaCl, dan fosfor)
Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine, antara lain :

  Diet dan asupan


  Respons keinginan awal untuk berkremih
  Gaya hidup
  Stess psikologis
  Tingkat aktivitas
  Tingkat perkembangan
  Kondisi penyakit
  Sosiokultural
  Kebiasaan seseorang
  Tonus Otot
  Pembedahan
  Pengobatan
  Pemeriksaan diagnostic

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine, yaitu :


  Retensi Urine
  Inkontinensia urine
  Enuresis
  Perubahan pola eliminasi urine
Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:
  Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan
  Menolong buang air kecil dengan menggunakan urineal
  Melakukan kateterisasi

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Alvi, yaitu :

  Konstipasi
  Diare
  Inkontinensia usus
  Kembung
  Hemorroid
  Fecal Impaction

Faktor yang mempengaruhi proses defekasi (BAB), yaitu :

  Usia
  Diet
  Asupan cairan
  Aktivitas
  Pengobatan
  Gaya hidup
  Penyakit
  Nyeri
  Kerusakan sensoris dan motoris

Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:


  Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
  Membantu pasien buang air besar dengan menggunakan pispot
  Memberikan huknah rendah
  Memberikan huknah tinggi
  Memberikan gliserin
  Mengeluarkan feses dengan jari.

5.     Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Pengertian istirahat
Istirahat berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan
untuk melepaskan lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan melepaskan
diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.
Karakteristik istirahat menurut Narrow (1967)
         Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
         Merasa diterima.
         Mengetahui apa yang sedang terjadi.
         Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
         Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
         Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus
atau sensori yang sesuai (Guyton 1986)
Tabel kebutuhan tidur manusia
Umur Tingkat Perkembangan Jumlah kebutuhan tidur
0        - 1 bulan Bayi Baru Lahir 14 – 18 jam/hari
1 - 18 bulan Masa Bayi 12 – 14 jam/hari
18 bln - 3 thn Masa Anak 11 – 12 jam/hari
3 - 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari
6 - 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari
12 – 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari
18 – 40 tahun Masa Dewasa 7 – 8 jam/hari
40 – 60 tahun Masa Muda Paruh Baya 7 jam/hari
60 tahun keatas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
Fisiologi tidur
Merupakan pengaturan kegiatan tidur yang melibatkan hubungan mekanisme serebral secara
bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk dapat tidur dan bangun. Sistem
pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah BSR (bulbar
synchronizing regional) dan RAS (reticular activating system).
Jenis-jenis tidur
         Tidur Nonrapid Eye Movement  (NREM)
Disebut juga tidur gelombang lambat (slow wave sleep). Ini disebabkan oleh menurunnya
kegiatan di dalam system pengaktifasi retikularis.
Ciri-ciri tidur nyenyak, adalah :
  Menyegarkan
  Tanpa mimpi (tidur dgn gelombang delta)
  Dalam keadaan istirahat penuh
  Tekanan darah menurun
  Frekuensi napas menurun
  Pergerakan bola mata melambat
  Metabolisme menurun
Tahapan tidur jenis NREM :
a.       Tahap I
Tahap ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur.
b.      Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun.
c.       Tahap III
Tahap tidur dengan ciri denyut nadi, frekuensi napas, dan proses tubuh lainnya lambat.
d.      Tahap IV
Merupakan tahap tidur dalam.
         Tidur Rapid Eye Movement (REM)
Disebut juga tidur paradoks. Ini disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat abnormal dari
dalam otak, meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti.
Ciri-ciri tidur REM, yaitu :
         Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
         Lebih sulit dibangunkan.
         Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan
         Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
         Terjadi beberapa gerakan otot perifer yang tidak teratur.
         Mata cepat tertututp dan terbuka.
         Nadi cepar dan irregular.
         Tekanan darah meningkat.
         Sekresi gaster mrningkat.
         Metabolisme meningkat.
Tidur ini penting untuk keseimbangan mental dan emosi, juga berperan dalam belajar,
memori, dan adaptasi.
            Fungsi dan tujuan tidur, antara lain :             
o   Menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
o   Menurunkan aktivitas stress pada paru-paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dll.
o   Memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan antar susunan saraf.
o   Memulihkan kesegaran dan fungsi organ tubuh.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, yaitu :

o   Penyakit
o   Latihan dan kelelahan
o   Stress psikologis
o   Obat – obatan
o   Nutrisi
o   Lingkungan
o   Motivasi

            Gangguan atau masalah kebutuhan tidur, antara lain :

o   Insomnia
o   Hipersomnia
o   Parasomnia
o   Enuresis
o   Apnea tidur dan mendengkur
o   Narkolepsi
o   Mengigau
o   Gangguan pola tidur secara umum.

6.     Kebutuhan Menghindari dari rasa nyeri


Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan fisik dari
serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis, maupun emosional.
Klasifikasi nyeri
Secara umum, klasifikasi nyeri dibagi dua, yakni :
1)      Nyeri Akut
Merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi enam
bulan, serta ditandai dengan adanya peningkatan tegangan otot.
2)      Nyeri Kronis
Merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam waktu yang
cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan.

Tabel perbedaan nyeri akut dan kronis


Karakteristik Nyeri Akut Nyeri kronis
Suatu situasi
Pengalaman Suatu kejadian
(status eksistensi
Eksternal Tdk diketahui
Sumber
(penyakit dari dalam) (pengobatan yg terlalu
Serangan Mendadak Bisa mendadak, berkembang, d
Lebih dari 6 bula
Waktu Sampai 6 bulan
(sampai bertahun-tah
Daerah nyeri tdk diketahui Daerah nyeri sulit dibedakan
Pernyataan nyeri
dengan pasti sehingga sulit dieval
Pola respons yg khas dgn gejala Pola respons yg bervariasi dgn
Gejala-gejala klinis
yg lebih jelas gejala (adaptasi)
Pola Terbatas Berlangsung terus, sehingga da
Biasanya berkurang setelah
Perjalanan Penderitaan meningkat setelah
beberapa saat
Sumber : Long 1989
            Jenis-jenis stimulus nyeri, diantaranya :
o   Trauma pada jaringan tubuh
o   Gangguan pada jaringan tubuh
o   Tumor
o   Iskemia pada jaringan
o   Spasme otot
Teori tentang terjadiinya rangsangan nyeri, diantaranya :
o   Teori pemisahan
o   Teori Pola
o   Teori Pengendalian Gerbang
o   Teori Transmisi dan Inhibisi

Faktor yang mempengaruhi nyeri, antara lain :


o   Arti nyeri
o   Persepsi nyeri
o   Toleransi nyeri
o   Reaksi terhadap nyeri

7.     Kebutuhan Melaksanakan aktivitas/kegiatan


Kebutuhan akan kegiatan contohnya adalah bergerak, yang merupakan salah satu ciri-ciri dari
makhluk hidup.

8.     Kebutuhan Stimulasi
Kebutuhan stimulasi meliputi berbagai kegiatan yang merangsang semua indera
(pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap), merangsang gerakan kasar dan
halus, berkomunikasi, emosi-sosial, kemandirian, berpikir, dan berkreasi. Kebutuhan
stimulasi bermain sejak dini akan besar pengaruhnya pada berbagai kecerdasan anak
(multipel inteligen).

9. Kebutuhan Seksualitas
Merupakan kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan 2 individu secara pribadi yg
saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi, sehingga terjadi sebuah hubungan
timbal balik antara kedua individu tersebut.
Seksualitas meliputi bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana
mereka mengkomunuksikan perasaan tersebut terhadap orang lain melalui tindakan yang
dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, senggama, atau melalui perilaku yang lebih
halus seperti isyarat gerak tubuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata.
Raharjo (1999) menjelaskan bahwa seksualitas merupakan suatu konsep, kontruksi
sosial terhadap nilai, orientasi, dan perilaku yang berkaitan dengan seks.

DAFTAR PUSTAKA
Musrifatul, A. Azis Alimul, (2009), Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai