Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH LETAK MULTIMETER PADA PENGUKURAN

ARUS DAN TEGANGAN

NAMA PRAKTIKAN:
1. Ghania Yuntafa Putri (191331045)
2. Marsani Shadra Ibnu Hibban (191331050)
3. Muhamad Habil Rahman (191331051)

TANGGAL PERCOBAAN :
12-SEPTEMBER-2019

TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN:


19-SEPTEMBER-2019

NAMA INSTRUKTUR
1. Mina Naidah Gani,DUT.,ST.,M. Eng
2. Rifa Hanifatunnisa,S.ST.,M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
1.1 Judul : Pengaruh letak multimeter pada pengukuran arus dan tegangan

.2 Tujuan : 1. membaca nilai tengangan sebuah resistor pada letak


yang berbeda
2. membaca nilai arus sebuah rangkaian pada letak
yang berbeda

1.3 Landasan Teori

Beda Potensial

Beda potensial atau yang biasa dikenal dengan sebutan tegangan adalah perbedaan jumlah
elektron yang ada pada suatu arus listrik. Perbedaan tersebut bisa terjadi karena adal
penumpukan elektron di satu sisi sumber arus listrik, sedangkan di sisi lainnya jumlah
elektronnya lebih sedikit.
Gaya magnet lah yang memengaruhi materi tersebut, dan menimbulkan beda potensial listrik
atau bertegangan listrik. Selain itu jika rangkaian tersebut disentuh oleh materi konduktor, alias
materi yang dapat menghantarkan listrik, maka elektron tersebut akan mengalir melalui materi
tersebut.
Rumus Beda Potensial Listrik
Jika berada dalam sebuah rangkaian, beda potensial listrik alias tegangan akan berkaitan dengan
yang namanya kuat arus dengan satuan ampere dan juga hambatan dengan satuan ohm. Berikut
adalah rumus bagaimana cara mencari nilai suatu tegangan atau beda potensial dalam sebuah
rangkaian.

Keterangan:

 V = beda potensial (V)


 I = kuat arus (A)
 R = hambatan (ohm)

Arus Listrik
Arus listrik atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Electric Current adalah muatan
listrik yang mengalir melalui media konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada
dasarnya dibawa oleh Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan
positif, sedangkan Elektron memiliki muatan negatif. Namun, Proton sebagian besar hanya
bergerak di dalam inti atom. Jadi, tugas untuk membawa muatan dari satu tempat ke tempat
lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan elektron dalam bahan konduktor seperti
logam sebagian besar bebas bergerak dari satu atom ke atom lainnya.

Atom dalam bahan konduktor memiliki banyak elektron bebas yang bergerak dari satu atom ke
atom lainnya dengan arah yang acak (random atau tidak teratur) sehingga tidak mengalir ke satu
arah tertentu. Namun ketika diberikan Tegangan pada konduktor tersebut, semua elektron bebas
akan bergerak  ke arah yang sama sehingga menciptakan aliran arus listrik. Arus listrik
atau Electric Current biasanya dilambangkan dengan huruf “I” yang artinya
“intesity (intensitas)”. Sedangkan satuan Arus Listrik adalah Ampere yang biasa disingkat
dengan huruf “A” atau “Amp”. 1 Ampere arus listrik dapat didefinisikan sebagai jumlah elektron
atau muatan (Q atau Coulombs) yang melewati titik tertentu dalam 1 detik
I = Q/t
Multimeter

Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat ukur yang
lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Dalam
perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke arah yang lebih cermat.
Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu
kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter.
Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal
multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter
Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai
disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi
dibanding dengan Multimeter Digital.
1.4 ALAT DAN KOMPONEN

No Gambar Alat dan Komponen


1.

Power Supply

2.

Voltmeter

3.

Protoboard

4.

Resistor

5.

Jumper
1.5 LANGKAH PERCOBAAN

Percobaan 1
R1

Vs R2

Percobaan 2
R1

Vs R2

= Amperemeter

= Voltmeter

1. ukur tegangan dan arus di R2 dengan harga R1 = 680 Ω dan R2 = 330 Ω, Vs 2 volt
2. ukur tegangan dan arus di R2 dengan harga R1 = 2,2 kΩ dan R2 = 470 Ω, Vs 2 volt
3. ukur tegangan dan arus di R2 dengan harga R1 = 10 kΩ dan R2 = 15 kΩ, Vs 2 volt

1.6 DATA HASIL PERCOBAAN

Pengukuran 1 Pengukuran 2
No. R1 R2
Tegangan (V) Arus (A) Tegangan (V) Arus (A)
1. 680 Ω 330 Ω 0,65 1,8 0,65 1,8
2. 2,2 kΩ 470 Ω 0,35 0,7 0,35 0,7
3. 10 kΩ 15 kΩ 1,2 0,07 1,2 0,07

1.7 ANALISIS DATA


Dari hasil percobaan yang telah diperoleh pengukuran satu dan dua tidak ada hasil yang
berbeda baik tegangan maupun arus
1.8 KESIMPULAN
- Besar nilai tegangan sebuah resistor tidak akan dipengaruhi oleh jarak pengukuran selama
masih mengukur dalam keadaan parallel dengan resistor tersebut.
- Besar nilai arus pada setiap resistor di rangkaian seri nilainya akan sama besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswapalinglama.blogspot.com/2017/12/rangkaian-seri-pengertian-gambar-dan.html
https://teknikelektronika.com/pengertian-arus-listrik-electric-current/

Anda mungkin juga menyukai