Anda di halaman 1dari 2

Kenapa Pasien Dapat Kehilangan Kesadaran Karena Ketakutan dan Bagaimana Cara

Menanganinya ?
Kehilangan kesadaran atau dalam bahasa medis dikenal dengan istilah Syncope. Pada kasus
ini, Syncope yang terjadi tergolong sebagai reflex syncope dimana reaksi tubuh yang ekstrem ini
bisa terjadi kalau pasien menghadapi situasi yang benar-benar menegangkan, menakutkan,
mengancam, atau mengagetkan. Jadi, Syncope sebenarnya adalah reaksi atas emosi negatif
yang berlebihan. Syncope yang disebabkan oleh emosi yang intens dikenal juga dengan
istilah vasovagal syncope. Pada saat sebelum terjadinya vasovagal syncope biasanya terjadi
gejala predromal seperti kulit pucat, mata berkunang-kunang, penglihatan menyempit dan
kabur, muncul keringat dingin dan mual.

Patofisiologi terjadinya vasovagal syncope yakni, diawali oleh pemicu berupa emosi
negatif yang mempengaruhi Medulla Oblongata di otak yang menyebabkan pengaktifan
berlebih pada syaraf vagus (CN-10). Syaraf vagus ini memilikin banyak cabang syaraf
parasimpatik di seluruh tubuh yang umumnya akan memperlambat kerja organ. Organ yang
paling berpengaruh dari aktifasi berlebih pada saat vasovagal syncope yaitu jantung dan
pembuluh darah. Organ ini kemudian menghasilkan neurotransmitter berupa asetilkolin. Hal
ini menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah dan
melemahkan jantung. Selain itu, pada jantung juga mengalami pengurangan chronotropic dan
inotropic yang nantinya akan menyebabkan menurunnya denyut jantung , tekanan darah dan
kekuatan kontraksi menurun. Sehingga, aliran darah ke otak menurun dan dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran.

Jika hal ini terjadi, maka pasien harus ditangani dengan cepat agar tidak banyak
dampak negatif yang terjadi pada tubuh. Cara penanganannya, pertama Periksa kondisi orang
yang pingsan panggil pasien tersebut dan lihat apakah ia dapat memberi respon atau
menjawab panggilan. Selain itu, perhatikan juga apakah pasien dapat bernapas dan terdapat
denyut nadi di lehernya. Kemudian posisikan pasien ke tempat yang lebih datar lalu naikkan
kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm dari dada dan longgarkan pakaiannya. Dengan posisi
terlentang lalu berikan pasien stimulus berupa suara atau dengan wangi aromateraphy.
Setelah sadar, berikan pasien minuman manis seperti teh hangat untuk mengembalikan
energinya. Apabila pasien muntah, bantu untuk memiringkan kepalanya agar tidak tersedak.
Jika pasien tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit lamanya, tidak bernapas, atau
denyut nadinya tidak terdeteksi, maka perlu memberikan napas buatan dan CPR sambil
menunggu ambulans datang. Setelah sadar dari pingsan disarankan untuk tidak terlalu cepat
berdiri. Pasien perlu didudukkan atau beristirahat setidaknya selama 15–20 menit, agar
pingsan tidak terulang kembali.

Sumber :

Aydin, M. A., Salukhe, T. V., Wilke, I., & Willems, S. (2010). Management and therapy of vasovagal
syncope: A review. World journal of cardiology, 2(10), 308.

Anda mungkin juga menyukai