Anda di halaman 1dari 16

PERANAN GAS DAN MINYAK BUMI UNTUK KEHIDUPAN

MANUSIA

MAKALAH YANG DISUSUN UNTUK MELENGKAPI TUGAS


UJIAN TENGAH SEMESTER EKSKURSI PENGANTAR TEKNIK
KEBUMIAN DAN ENERGI (PTKE) SEMESTER 2/2019

OLEH :

WIDI TRISNADI (071.18.113)

HUSSA SHAHNAZ ALIVIA ALSANEA (071.18.120)

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan
industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar
fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang
mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur.
Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan
lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri
anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Selain bahan
bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan
atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru
ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik,
serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis
obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon
yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan
tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu
sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang
dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak
dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita
sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau
menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam
digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak,
kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan
sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan
bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar
fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini telah habis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan topik tentang “Peranan Gas dan Minyak Bumi Untuk Kehidupan
Manusia”, beberapa hal yang perlu diungkap dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana persebaran minyak bumi di Indonesia?
2. Bagaimana pertumbuhan minyak bumi di Indonesia?
3. Bagaimana peran dan kontribusi minyak bumi di Indonesia?
4. Apakah strategi dalam menjaga sumber daya minyak bumi?
1.3 Tujuan Penelitian
Berkenaan dengan permasalahan pada 1.2 di atas, tujuan penelitian tentang
“Peranan Gas dan Minyak Bumi Untuk Kehidupan Manusia” adalah
1. Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak
bumi.
2. Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.
3. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.
4. Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak bumi
yang tidak sempurna
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Minyak Bumi

Minyak bumi adalah suatu campuran kompleks yang sebagaian besar


terdiri atas hidrokarbon. Hidrokarbon yang tergantung dalam minyak bumi
adalah alakana. Kemudian sikloalkana. Komponen lainnya adalah hidrokarbon
aromatik, sedikit alkena, dan berbagai senyawa karbon yang mengandung
oksigen, nitrogen, dan belerang.
          Minyak mentah (petroleum) adalah campuran yang kompleks, terutama
terdiri dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak mentah:
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor, dan industri, berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar fosil.
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad renik lautan, baik
tumbuhan maupun hewan. Sisa-sisa organisme itu mengendap didasar lautan,
kemudian tertutup oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu dan mengubahnya menjadi miyak dan gas. Proses terbentuknya
minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam bentuk batuan yang
berpori bagaikan air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi
dari suatu daerah ke daerah yang lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang
oleh lapisan yang kedap. Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di
dasar lautan, banyak sumber minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal itu
terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian besar lautan menjadi
daratan.
2.2 Pembentukan Minyak Bumi
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor dan industri berasal dari minyak bumi,gas alam dan batu bara. Ketiga
jenis tersebut bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme
sehinggga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari
jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang
lampau.Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar lautan yang kemudian
ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi
batuan karena pengaruh suhu dan tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu,
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa
jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.

Proses pembentukan minyak dan gas ini memakan waktu jutaan tahun.
Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air
dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu daerah ke
daerah lain, kemudian terkonsentrasi jika terhalang oleh lapisan yang kedap.
Walaupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak sumber
minyak dan gas yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena pergerakan kulit
bumi, seHingga sebagian lautan menjadi daratan.

Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya.

Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang


dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :

1. Teori Biogenesis (Organik)

Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang


pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal
darri umbuh-tumbuhan. Kemudian M.W Lamanosow (Rusia, 1763)
juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun
oleh sarjana lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer.
Meeka mengatakan bahwa ”minyak dan gas bumi berasal dari
organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
2. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan di dalam minyak bumi
terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur
tingi akan bersentuhan dengan C02 membentuk asitilena. Kemudian
Mendeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk
akibat adanya pengaruh kerja uap pada kabida-karbida logam di dalm
bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang
mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan dengan
proses terbentuknya bumi. Pernyataan itu berdasar fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor
dan di atmosfir bebeapa planet lain.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi

2.3 Manfaat Minyak Bumi


Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan
sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat kimianya.

a. Sandang

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang


adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene
dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini
semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene.

Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil


pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.Para-xylene ini
kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses
petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen
ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat
poli ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti
benang. Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin
terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat
dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester
biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari
bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang
terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam
proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol).
Salah satu produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit
Pengolahan III dengan jenis produk dan peruntukannya disini.
Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat
sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi
pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

b. Papan

Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya


berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu
polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon
C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam-macam mulai dari
atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper
mobil, meja, kursi, piring, dll.

c. Seni

Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama


hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-
adik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat.
Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar
dari plastik atau piala, dll…. Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut
cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan
pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan
rentang titik didih antara 145o C — 195o C. Senyawa hidrokarbonyang
membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin,
sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih
lengkap dan kegunaannya bisa dilihat disini.

d. Estetika

Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin


lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon
yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misalnya
lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan
pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin
untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.

e. Pangan

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa


organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam,
okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk
molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabangcabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.

Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil


menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi
energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang
dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit
dalam bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :

C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —>Energi + 6CO2 (udara yang
dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).

.42.4 Strategi Dalam Menjaga Sumber Daya Minyak dan Gas Bumi

Berikut merupakan strategi dalam menjaga sumberdaya minyak bumi:

1. Pengembangan Energi Alternatif


Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi
terbarukan dalam jumlah besar. Beberapa diantaranya bisa segera
diterapkan di tanah air, seperti: bioethanol sebagai pengganti bensin,
biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro,
tenaga surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa
digunakan untuk membangkitkan listrik. Hampir semua sumber
energi tersebut sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah
air. Momentum krisis BBM saat ini merupakan waktu yang tepat
untuk menata dan menerapkan dengan serius berbagai potensi
tersebut. Meski saat ini sangat sulit untuk melakukan substitusi total
terhadap bahan bakar fosil, namun implementasi sumber energi
terbarukan sangat penting untuk segera dimulai.
Pengembangan alternatif tersebut diantaranya adalah:
a. Bioethanol
Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari
tumbuhan. Bioethanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat
menarik untuk substitusi bensin, namun dia mampu menurunkan
emisi CO2 hingga 18% di Brazil. Dalam hal prestasi mesin,
bioethanol dan gasohol (kombinasi bioethanol dan bensin) tidak
kalah dengan bensin; bahkan dalam beberapa hal, bioethanol dan
gasohol lebih baik dari bensin. Pada dasarnya pembakaran
bioethanol tidak menciptakan CO2 neto ke lingkungan karena zat
yang sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai
bahan baku bioethanol. Bioethanol bisa didapat dari tanaman
seperti tebu, jagung, singkong, ubi, dan sagu; ini merupakan jenis
tanaman yang umum dikenal para petani di tanah air. Efisiensi
produksi bioethanol bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan
bagian tumbuhan yang tidak digunakan sebagai bahan bakar yang
bisa menghasilkan listrik.

b. Biodiesel
Serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di
beberapa negara, seperti Brazil dan Amerika, sebagai pengganti
solar. Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit,
kelapa, jarak pagar, kapok, dsb. Beberapa lembaga riset di
Indonesia telah mampu menghasilkan dan menggunakan
biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT serta Pusat
Penelitian Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian
Lingkungan ITB. Kandungan sulfur yang relatif rendah serta
angka cetane yang lebih tinggi menambah daya tarik penggunaan
biodiesel dibandingkan solar. Seperti telah diketahui, tingginya
kandungan sulfur merupakan salah satu kendala dalam
penggunaan mesin diesel, misalnya di Amerika. Serupa dengan
produksi bioethanol, pemanfaatan bagian tanaman yang tidak
digunakan dalam produksi biodiesel perlu mendapatkan perhatian
serius. Dengan kerjasama yang erat antara pemerintah, industri,
dan masyarakat, bioethanol dan biodiesel merupakan dua
kandidat yang bisa segera diimplementasikan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
c. Tenaga Panas Bumi
Salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya
sangat besar adalah panas bumi. Berdasarkan data Indonesia
Power, saat ini baru sekitar lima persen potensi panas bumi yang
dimanfaatkan di Indonesia. Dari 16.035 megawatt, baru 780
megawatt listrik yang dihasilkan dari panas bumi.

Padahal potensi listrik yang dapat dibangkitkan dari panas


bumi tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di
sepanjang jalur pegunungan bagian selatan. Yaitu 4.885
megawatt di Sumatera, 8.100 megawatt di Jawa-Bali, 1.500
megawatt di Sulawesi, dan 1.550 megawatt di pulau-pulau
lainnya.

d. Mikrohidro
Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala
kecil (bisa mencapai beberapa ratus kW). Relatif kecilnya energi
yang dihasilkan mikrohidro (dibandingkan dengan PLTA skala
besar) berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta
kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi dan
pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu
keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan. Mikrohidro cocok diterapkan di pedesaan yang
belum terjangkau listrik dari PT PLN. Mikrohidro mendapatkan
energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian
tertentu. Energi tersebut dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang dihubungkan dengan generator listrik. Mikrohidro bisa
memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya
dengan ketinggian air 2.5 m bisa dihasilkan listrik 400W. Potensi
pemanfaatan mikrohidro secara nasional diperkirakan mencapai
7,500 MW, sedangkan yang dimanfaatkan saat ini baru sekitar
600 MW. Meski potensi energinya tidak terlalu besar, namun
mikrohidro patut dipertimbangkan untuk memperluas jangkauan
listrik di seluruh pelosok nusantara.

e. Tenaga Surya
Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan
potensi energi terbesar dan terjamin keberadaannya di muka
bumi. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi matahari
bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Pemanfaatan radiasi
matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi ke atmosfer.
Perlu diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti tenaga
angin, bio-fuel, tenaga air, dsb, sesungguhnya juga berasal dari
energi matahari. Pemanfaatan radiasi matahari umumnya terbagi
dalam dua jenis, yakni termal dan photovoltaic. Pada sistem
termal, radiasi matahari digunakan untuk memanaskan fluida atau
zat tertentu yang selanjutnya fluida atau zat tersebut
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Sedangkan pada
sistem photovoltaic, radiasi matahari yang mengenai permukaan
semikonduktor akan menyebabkan loncatan elektron yang
selanjutnya menimbulkan arus listrik. Karena tidak memerlukan
instalasi yang rumit, sistem photovoltaic lebih banyak digunakan.
Sebagai negara tropis, Indonesia diuntungkan dengan intensitas
radiasi matahari yang hampir sama sepanjang tahun, yakni
dengan intensitas harian rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2.
Pembangkit lisrik tenaga surya ini sudah diterapkan di berbagi
negara maju serta terus mendapatkan perhatian serius dari
kalangan ilmuwan untuk meminimalkan kendala yang ada.

f. Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis
pembangkitan energi dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia
dewasa ini. Berdasar kapasitas pembangkitan listriknya, turbin
angin dibagi dua, yakni skala besar (orde beberapa ratus kW) dan
skala kecil (dibawah 100 kW). Perbedaan kapasitas tersebut
mempengaruhi kebutuhan kecepatan minimal awal (cut-in win
speed) yang diperlukan: turbin skala besar beroperasi pada cut-in
win speed 5 m/s sedangkan turbin skala kecil bisa bekerja mulai 3
m/s. Untuk Indonesia dengan estimasi kecepatan angin rata-rata
sekitar 3 m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan, meski
tidak menutup kemungkinan bahwa pada daerah yang
berkecepatan angin lebih tinggi (Sumatra Selatan, Jambi,
Riau,dsb) bisa dibangun turbin skala besar. Perlu diketahui
bahwa kecepatan angin bersifat fluktuatif, sehingga pada daerah
yang memiliki kecepatan angin rata-rata 3 m/s, akan terdapat
saat-saat dimana kecepatan anginnya lebih besar dari 3 m/s - pada
saat inilah turbin angin dengan cut-in win speed 3 m/s akan
bekerja. Selain untuk pembangkitan listrik, turbin angin sangat
cocok untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan,
seperti untuk keperluan irigasi, aerasi tambak ikan, dsb
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Cadangan minyak dan produksi minyak dunia terus mengalami
penurunan sedangkan komsumsi minyak semakin meningkat
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perekonomian
sehingga sejak tahun 2004, Indonesia merupakan net-importer.
2. Minyak bumi mempunyai peran penting dalam kontribusi
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi karena minyak bumi
merupakan energi yang digunakan untuk mengolah dan
memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya itu,
minyak bumi menyumbang devisa negara terbesar
3. Pengembangan Energi Alternatif dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya: Bioethanol, Biodiesel, Tenaga Panas Bumi,
Mikrohidro, Tenaga Surya, dan Tenaga Angin

3.2 Saran

Makalah ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat
membangun dalam penyempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA

Casdira. 2010. Peran Strategis Minyak dan Gas Bumi. (online),


(http://casdiraku.wordpress.com/2010/02/17/peran-strategis-minyak-dan-gas-bumi/),
diakses tanggal 5 Oktober 2015.

Harri, Nuryanto. 2013. Kala Ketersediaan Energi Nasional sMemprihatinkan, (online)


(http://pmeindonesia.com/berita-migas/638-kalla-ketersediaan-energi-nasional-
memprihatinkan) diakses tanggal 5 Oktober 2015.

Outlook Energi Indonesia. 2014. Kondisi Energi (Minyak Bumi). Jakarta: Dewan Energi
Nasional.

Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral. 2013. Kajian Supply Demand Energi. Jakarta:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Universitas Muhammadiyah Malang. 2013. Problematika dan Kondisi Ketahanan


Pangan. (online) (http://www.bpmigas.go.id/blog/2012/09/09/faktor-eksternal-
dominasi-kendala-eksplorasi-migas/) diakses tanggal 2 Oktober 2015.

www.bphmigas.go.id

Anda mungkin juga menyukai