udara dapat mengalir dengan baik dari dan ke dalam rumah. Dengan demikian, udara
yang ada di dalam rumah akan tergantikan secara terus menerus oleh udara dari luar
melalui ventilasi tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membangun ventilasi bangunan:
Volume dan kualitas udara luar yang dapat masuk melalui ventilasi. Ventilasi
yang baik tidak hanya dapat mengalirkan, tapi sebaiknya bisa menyaring udara juga.
Arah pergerakan udara, sebisa mungkin dari area yang bersih ke area yang
kotor.
Udara dari luar harus dapat masuk ke tiap ruangan, menggantikan polusi yang
terjadi di dalam rumah.
Luas dan jumlah ventilasi ini juga harus memperhatikan luas, bentuk, dan
jumlah ruangan, jumlah orang yang berada dalam bangunan, jenis dan jumlah
perabot di dalam ruangan.
Sebenarnya udara yang ada di dalam ruangan harus senantiasa bergerak supaya terjadi
pertukaran udara dan perpindahan panas secara terus menerus. Aliran udara tersebut
harus diatur sedemikian agar tidak macet yang mengakibatkan pengap, atau terlalu
cepat yang mengakibatkan penguni rumah gampang masuk angin
fungsi ventilasi
1. untuk mengganti udara internal bekas dengan udara eksternal segar, dan tingkat
ventilasi minimum untuk keperluan ini diperlukan di semua tempat tinggal yang
ditempati.
pada bangunan-bangunan yang ditempati, penyebaran bau memerlukan tingkat
ventilasi yang jauh lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk menyediakan oksigen
dan menyebarkan karbon dioksida. sebagai tambahan, diperlukan ventilasi untuk
menghilangkan produk-produk pembakaran pemanas seperti cerobong asap dan gas
masak.
ketiga fungsi dasar ventilasi ini dapat dicapai dengan tiga cara berbeda. pertama, efek
tumpukan, sebagai akibat dari perbedaan tekanan udara pada suhu yang berbeda,
kedua, oleh karena tekanan angin. Ketiga, metode mekanis.
Jenis-jenis ventilasi rumah alami
Kebanyakan ventilasi boven terbuat dari bahan kayu dan juga kaca.
Perbedaan utama dari keduanya yaitu jalusi memiliki model yang lebih sederhana,
sedangkan krepyak biasanya dihiasi ukiran unik yang khas.
ventilasi dari kaca nako memiliki sistem yang fleksibel sehingga ukuran bukaan
sirkulasi mudah diatur sesuai keinginan.
4. ventilasi dari loster
1. ventilasi pembuangan
2. ventilasi dinding
Jenis ventilasi mekanik berikutnya adalah ventilasi dinding yang bisa digunakan pada
ruangan tertutup dan ruangan terbuka. Berbeda dari ventilasi pembuangan, ventilasi
dinding biasanya hanya bisa ditempel pada bagian dinding ruangan. Ventilasi dinding
dapat bekerja dua arah yaitu untuk membuang udara dari dalam dan mengalirkan udara
dari luar ke dalam ruangan. Ukuran baling-baling ventilasi dinding pun biasanya lebih
besar, yaitu berukuran 25-30 cm dan mengonsumsi listrik lebih banyak.
3. ventilasi industri
Biasanya, ventilasi industri digunakan pada ruangan dengan kebutuhan udara maksimal
seperti pabrik, restoran, dan juga dapur. Ventilasi industri pun hanya memiliki satu
fungsi yaitu untuk membuang udara dari dalam ruangan ke luar. Baling-balingnya pun
berukuran paling besar dengan diameter sekitar 40 cm, sehingga konsumsi listriknya
pun cukup besar, yaitu 59-74 watt.
Penggunaan bagian atap yang dirancang khusus untuk menyediakan ventilasi permanen
karena efek rumah, hampir tidak berhasil di rumah-rumah di daerah tropis dengan
kelembaban tinggi. Meskipun tujuannya adalah untuk meningkatkan pergerakan udara
dan menghilangkan udara panas, masalah berikut dapat terjadi.
1. Sulit untuk menghindari aliran air yang kecil ketika hujan turun. Walaupun lubang
ventilasi yang bisa ditutup, tetesan air masih bisa masuk.
2. Dalam iklim hangat dan lembab, suhu udara terkadang bisa turun di bawah zona
aman. Setelah itu, alat penukaran udara permanen akan menjadi sumber angin yang
dingin.
3. ventilasi yang diletangkan di tempat tinggi menyebabkan masalah dengan perawatan
karena pembukaan yang paling parah dan aksesibilitas renndah dari gedung.
Berdasarkan hasil pembahasan dan kaitannya dengan landasan teori, penulis dapat
menarik beberapa kesimpulan mengenai desain rumah tinggal yang ramah lingkungan
untuk iklim tropis di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Desain bukaan yang sesuai dengan dengan iklim tropis terutamanya iklim tropis
lembab adalah jendela tipe berporos (pivot window). Tipe ini selain berperan sebagai
ventilasi yang mampu mensirkulasikan udara secara maksimal, juga berperan sebagai
akses masuknya cahaya matahari sebagai sumber pencahayaan alami dengan catatan
daun jendela terbuat dari kaca bening. Selain itu, pada rumah tinggal ramah tinggal juga
harus diberikan jarak lahan dengan batas bangunan eksisting untuk memberi sirkulasi
udara yang baik dan maupun akses masuknya cahaya ke dalam ruamah.
b. Kriteria desain bangunan agar dapat menunjang kenyamanan termal diantaranya
adalah pertama orientasi bangunan terbaik untuk iklim tropis adalah arah timur-barat
dan orientasi bukaan terbaik adalah arah selatan dan utara, yang kedua luas
bukaan/ventilasi diusahakan semaksimal mungkin untuk memaksimalkan masuknya
cahaya matahari alami dan angin, tanpa menimbulkan ketidaknyamanan termal, ketiga
bila terjadi masalah ketidaknyamanan termal setelah desain bukaan dibuat, lakukan
komproni desain dengan pemberian sun shader/kanopi atau sun filter pada bukaan, ke
empat perbanyak vegetasi dengan tata letak yang sedemikian rupa dan kurangi
perkerasan pada lahan.