Anda di halaman 1dari 18

Dosen pengajar : Ns. FIRMAN, M.

Kes

TUGAS

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF

OLEH :

NAMA : ASTATI

NIM : P201701033

KELAS : J1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah Mata

Kuliah tentang “KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF”

sesuai dengan waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan Makalah ini

masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha

semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari

ketentuan-ketentuan yang ada.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi

kesempurnaan Makalah ini, dan mudah-mudahanni dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Kendari, 20 Maret

2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................ 2

C. Tujuan ................................................................................... 3

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................ 4

A. Peranan TIM pelayanan paliatif dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada pasien Kanker dan

penyakit terminal lainnya

Mulai dari Dokter Umum hingga lainnya................................ 4

B. Cara meningkatkan kualitas hidup pasien yang

mengalami penyakit terminal................................................. 8

C. Pemberian pelayanan paliatif apa kah mampu

memperpanjang usia Pasien ?.............................................. 9

D. Tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan

spiritual bagi Pasien penyakit terminal ................................. 10

ii
E. Hukum pemberian tindakan eutanasia pada Pasien

Kanker stadium lanjut berdasarkan hukum

yang berlaku di Negara Republik Indonesia.......................... 11

BAB III

PENUTUP........................................................................................ 13

A. Kesimpulan ........................................................................... 13

B. Saran .................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian tidak bisa dihindari dan semua orang cepat atau lambat

pasti akan menemuinya. Bagi sebagian orang, kematian adalah hal

yang menakutkan. Mereka tidak mau memikirkan, apalagi

membicarakannya. Sebagian orang lain menganggap kematian adalah

hal yang biasa, sebagai awal kehidupan baru di akhirat. Karena setiap

orang akan mati, setiap orang juga akan melalui proses sekarat. Ada

yang cepat ada juga yang lambat, menyakitkan dan menyengsarakan di

sinilah perawatan paliatif diperlukan.

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan

keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan

cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini,

pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah

lainnya baik fisik, psikologis, social atau spiritual (World Health

Organization (WHO), 2017)

Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam

mengelola komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit

dan gejala lain, memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan

1
2

keluarga, dan merawat saat sekarat dan berduka (Matzo & Sherman,

2015).

Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit

atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat

meningkatkan kualitas hidup (WHO,2016). Perawatan paliatif meliputi

manajemen nyeri dan gejala; dukungan psikososial, emosional,

dukungan spiritual; dan kondisi hidupnya dengan perawatan yang

tepat, baik dirumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien.

Perawatan paliatif dilakukan sejak awal perjalanan penyakit,

bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan tim

multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga mereka

(Canadian Cancer Society, 2016).

B. Rumusan Masalah

1. Sebutkan peranan TIM pelayanan paliatif dalam memberikan

pelayanan kesehatan pada pasien Kanker dan penyakit terminal

lainnya. Mulai dari Dokter Umum hingga lainnya!

2. Jelaskan cara meningkatkan kualitas hidup pasien yang

mengalami penyakit terminal !

3. Apakah pemberian pelayanan paliatif mampu memperpanjang

usia Pasien ?

4. Sebutkan tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan spiritual

bagi pasien penyakit terminal.!


3

5. Bagaimana hukum pemberian tindakan eutanasia pada Pasien

Kanker stadium lanjut berdasarkan hukum yang berlaku di

Negara Republik Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peranan TIM pelayanan paliatif dalam

memberikan pelayanan kesehatan pada pasien Kanker dan

penyakit terminal lainnya. Mulai dari Dokter Umum hingga

lainnya

2. Untuk mengetahui cara meningkatkan kualitas hidup pasien

yang mengalami penyakit terminal

3. Untuk mengetahui Apakah pemberian pelayanan paliatif

mampu memperpanjang usia Pasien

4. Untuk mengetahui tujuan dalam pemberian asuhan

keperawatan spiritual bagi pasien penyakit terminal

5. Untuk mengetahui hukum pemberian tindakan eutanasia

pada Pasien Kanker stadium lanjut berdasarkan hukum yang

berlaku di Negara Republik Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan TIM pelayanan paliatif dalam memberikan pelayanan

kesehatan pada pasien Kanker dan penyakit terminal lainnya.

Mulai dari Dokter Umum hingga lainnya.

a. Dokter Umum

 Mengkoordinir tim paliatif di tingkat layanan primer

 Mengantisipasi dan mencegah timbulnya gejala dengan

obat dan modalitas lain.

 Mengidentifikasi gejala secara dini dan masalah

psikologi, social dan spiritual.

 Mengatur penggunaan obat sehingga kepatuhan pasien

dapat terjaga.

 Menggunakan modalitas non farmakologi.

 Menyusun program paliatif.

 Membangun hubungan kerja dengan tim paliatif di tingkat

sekunder dan mengkonsulkan pasien yang memerlukan.

 Membangun kerjasama dan menggunakan sumber daya

yang tersedia di wilayah layanan primer untuk

mengembangkan program paliatif.

b. Perawat Paliatif

1) Perawat sebagai koordinator paliatif :

4
5

 Menyiapkan pelaksanaan program paliatif, baik

rawat jalan, rawat inap, atau rawat rumah.

 Menyiapkan peralatan medis yang di perlukan.

 Mendistribusikan dan menghubungi tenaga

pelaksana kepada anggota tim atau ke unit

layanan lain.

 Menyusun jadwal kunjungan dan tenaga paliatif

yang di perlukan.

 Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

program paliatif.

2) Perawat sebagai tenaga pelaksana :

 Menerima permintaan asuhan keperawatan dari

koordinator program paliatif.

 Berkoordinasi dengan anggota lain.

 Menganalisa, menegakkan dan melakukan asuhan

keperawatan sesuai kebutuhan dan kondisi

pasien.

 Menginformasikan dan mengedukasi pelaku rawat

atau penganggung jawab pasien.

 Melaporkan setiap perkembangan pasien kepada

dokter penanggung jawab dan koordinator

program paliatif.
6

 Evaluasi asuhan keperawatan yang telah

dilakukan secara langsung atau tidak langsung

melalui laporan harian pelaku rawat.

 Mengusulkan asuhan keperawatan baru atau

lanjutan kepada dokter penanggung jawab atau

koordinator bila diperlukan.

 Merubah asuhan keperawatan sesuai

kesepakatan da persetujuan dokter penanggung

jawab serta menginfromasikan kepada pelaku

perawat.

 Melakukan pencatatan rawat.

 Mengontrol pemakaian obat dan pemeliharaan alat

medis.

c. Pelaku Rawat ( Caregiver )

 Melakukan atau membantu pasien melakukan perawatan

diri dan kegiatan sehari-hari.

 Memberikan obat dan tindakan keperawatan sesuai

anjuran dokter.

 Melaporkan kondisi pasien kepada perawat.

 Mengidentifikasi dan melaporkan gejala fisik dan gejala

lain kepada perawat.

d. Apoteker
7

Apoteker memastikan bahwa pasien dan keluarga memiliki

akses penting terhadap obat-obatan untuk pelayanan paliatif.

Keahlian apoteker dibutuhkan untuk memberikan informasi yang

tepat mengenai dosis, cara pemberian, efek samping dan

interaksi obat-obatan kanker, morfin dan anti nyeri lainnya yang

diberikan kepada pasien untuk menjalani terapi paliatifnya.

e. Pekerjaan Sosial dan Psikolog

Perannya membantu pasien dan keluarganya dalam mengatasi

masalah pribadi dan sosail akibat kanker, kecacatan, serta

memberikan dukungan emosional selama perjalanan penyakit

dan proses berkabung.

f. Rohaniawan

Perannya membantu mengatasi pertanyaan yang berkaitan

dengan makna kehidupan. Rohaniawan berkoordinasi dengan

anggota tim paliatif lainnya, diharapkan mampu menganalisa

kebutuhan rohani dan keagamaan bagi pasien dan keluarga

serta memberikan dukungan dalam tradisi keagamaan,

mengorganisir ritual keagamaan yang dibutuhkan oleh pasien

kanker dan keluarganya.

g. Terapis

 Melakukan program rehabilitasi medis sesuai anjuran

dokter spesialis rehabilitasi medic.


8

 Berkoordinasi dengan dokter spesialis rehabilitasi medik

dan anggota tim paliatif lainnya, mengatasi keterbatasan

fisik untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai

kemampuan pasien dan mengatasi gejala fisik yang

timbul akibat penyakit dan terapi kanker yang dijalankan.

h. Relawan

Relawan dapat memberikan pelayanan langsung kepada pasien

dan keluarga, membantu tugas – tugas administrative, atau

bahkan bekerja sebagai konselor. Selain itu, dapat berperan

membantu meningkatkan kesadaran, memberikan pendidikan

kesehatan, menggalang bantuan dana, membantu rehabilitasi,

atau bahkan memberikan beberapa jenis peraatan medis.

B. Cara meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami

penyakit terminal.

Dengan cara pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup

pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan

dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pecegahan dan

peniadaan melalui identifikasi dini dan peniliain yang tertib serta

penanganan nyeri dan masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual.

Peran kepala ruangan dalam mengarahkan perawat dalam

memberikan asuhn palliatif care untuk meningkatkan kualitas hidup

pasien terminal akan memberikan kepuasan baik kepada pasien dan


9

keluarga yaitu, dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan

bagi para perawat palliatif care dalam memberkan perwawatan yang

berkesinambungan pada pasien dan keluarga dapat memberikan

gambaran bagi perawat alam memberikan palliatif care untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien terminal

C. Apakah pemberian pelayanan paliatif mampu memperpanjang

usia Pasien.

Program Paliatif pasien kanker adalah pendekatan terintegrasi oleh

tim paliatif untuk mencapai kualitas hidup pasien dan kematian yang

bermartabat serta memberikan dukungan bagi keluarga yang

menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien

dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi

dini, penilaian yang seksama, serta pengobatan nyeri dan masalah

masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO,

2002).

Perawatan palliatif berfokus pada peningkatan kualitas hidup pasien

dan keluarga yang merupakan komponen penting dalam perawatan

pasien penyakit terminal. Hal ini diharapkan dapat mencapai target

untuk mengurangi penderitaan dan kematian pasien. Perawatan

palliatif akan memberikan bantuan dari rasa sakit, menjelaskan tentang

kematian merupakan suatu proses normal perawatan ini tidak

mengartikan mempercepat dan menunda kematian melainkan,


10

mengintrogasikan antara aspek psikologis dan spiritual dari perawatan

pasien, beserta kesehatan pasien. Selain itu menawarkan sistem

pendukung untuk membantu pasien dapat hidup sebaik mungkin

sampai mati.

D. Tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan spiritual bagi

pasien penyakit terminal.

a. Klien dapat memilih untuk berpartisipasi dalam berdoa secara

pribadi atau secara kelompok dengan keluarga, temen atau

pemuka agama.

b. Berdoa melibatkan perasaan yang dalam, perwat prlu menyediakan

waktu dengan klien setelah slesai berdoa, untuk memberikan

kesempatan klien mengekspresikan perasaannya.

c. Membantu klien memenuhi kewajiban agamanya.

d. Membantu klien untuk mengambil nilai-nilai kedalam dirinya dan

menggunakan sumber-sumber dalam dirinya secara lebih efektif

untuk memenuhi situasi/keadaan saat ini

e. Membantu klien memelihara atau membangun hubungan personal

yang dinamis dengan yang maha tinggi dalam menghadapi situasi

yang menyenangkan.

f. Membantu klien menemukan makna/arti tentang situasi yang ada.

g. Meningkatkan harapan.

h. Memberikan sumber-sumber spiritual jika tidak ada


11

i. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien akan dapat membantu

mereka beradaptasi dan melakukan koping terhadap sakit yang

dideritanya

j. Dimensi spiritual dapat mengharmonisasikan individu dengan alam,

mendorong kerja keras, dan membantu individu mampu mengatasi

kematian.

k. Spiritualitas dan pemenuhan merupakan salah satu aspek kunci

untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, selain kebutuhan fisik

dan psikologis.

E. Hukum pemberian tindakan eutanasia pada Pasien Kanker

stadium lanjut berdasarkan hukum yang berlaku di Negara

Republik Indonesia

Membantu seseorang untuk mengakhiri hidupnya, di satu sisi bisa

berdampak baik dengan mengakhiri penderitaan pasien. Namun,

hukum pidana di Indonesia mengategorikan tindakan ini sebagai

tindakan pidana. Pakar Hukum Pidana Universitas Parahyangan,

Agustinus Pohan, mengatakan hingga kini Indonesia tidak

mengizinkan praktek eutanasia. Ketentuan tersebut diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 344 yang menyebutkan

bahwa barang siapa yang menghilangkan jiwa orang lain atas

permintaan orang itu sendiri, yang disbutkannya dengan nyata dan

sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun.


12

Persoalan eutanasia memang pada dasarnya adalah suatu bentuk

menghilangkan nyawa orang lain dengan cara yang tidak menimbulkan

rasa sakit dengan maksud meringankan beban penyakit dari yang

bersangkutan, namun dalam perspektif HAM, hak hidup sama sekali

tidak boleh dihilangkan, sekalipun atas izin dari yang bersangkutan,

sehingga bentuk penghikangan ha hidup seseorang jelas merupakan

sebuah pelanggaran HAM yang tentu saja konsekuensinya hukum bila

hal tersebut dilakukan.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan paliatif adalah pelayanan kepada pasien yang

penyakitnya sudah tidak bereaksi terhadap pengobatan kuratif, atau

tidak dapat disembuhkan secara medis (stadium akhir). Tujuan

perawatan paliatif adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien

dalam menghadapi setiap penyakit yang diderita dan mempersiapkan

diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman tanpa merasa

tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual,

muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual

B. Saran

Penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah

dan semoga tugas ini menjadi referensi dan bermanfaat bagi

pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society ( ASC ). ( 2016 ). Cancer fact and figures. INC.

Diakses pada tanggal 5 April 2017 dari http://www.cancer.org/

International Association for Hospice and Palliative Care. Palliative Care in

The Developing World Principles and Practice. Houston, 2010.

Matzo, M,. dan Sherman, D. M. (2015). Palliative Care Nursing : Quality

Care to the End of Live ( Four Edition ). New York : Springer Publishing

Company, LLC.

WHO. (2017). WHO Definition of Palliative Care. Retrieved March 12,

2018, from http://www.who.int/palliativecare/en/.

14

Anda mungkin juga menyukai