Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mega Kusuma Ayu Trisnawati

NIM : 01.1.18.00844
1. Keadaan Kanker yang memerlukan perawatan luka spesifik
Menurut Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2
Nomor 2, yang diberikan perawatan luka kanker jika memiliki gejala seperti
Malodor, Eksudat, nyeri dan Perdarahan.
a. Malodor
Merupakan sensasi yang dirasakan reseptor olfactory yang terletak di belakang
hidung. Produksi odor pada luka kanker selalu dirasakan dan dapat menstimuli
reflek maupun muntah. Malodor pada luka kanker menyebabkan bau yang sangat
menyengat. Penyebab malodor sebenarnya belum diketahui. Faktor-faktor
predisposisi pasien kanker terhadap infeksi. Pada stadium penyakit yang sangat
lanjut, tumor lokal dapat menyebar ke dalam kulit yang berada di atasnya dan
dapat pula berkembang menjadi suatu massa berbentuk jamur dari jaringan yang
sangat rapuh. Jaringan tersebut dengan mudah dapat berdarah, sering juga sangat
malodor, dan menghasilkan sejumlah besar eksudat, serta dapat menyebabkan
pasien menjadi tidak nyaman. Bakteri yang menyebabkan malodor pada luka
merupakan bakteri aerob maupun anaerob.
b. Eksudat
Luka kanker juga mengeluarkan eksudat yang berlebihan dan tidak terkontrol.
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah oleh tumor dan sekresi faktor
permeabilitas vaskular oleh sel tumor merupakan penyebab pengeluaran eksudat
yang berlebihan. Produksi eksudat juga akan meningkat ketika terjadi infeksi dan
rusaknya jaringan karena protease bakteri. Pada luka kronik juga terjadi fase
inflamasi yang memanjang dapat menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas pembuluh darah. Hal ini akan menimbulkan produksi cairan luka
dan eksudat meningkat. Histamin dan serotonin dilepaskan dari sel yang rusak,
bertanggung jawab terhadap peningkatan permeabilitas kapiler, menimbulkan
pelepasan plasma menuju jaringan.
c. Nyeri
Luka kanker biasanya rapuh sehingga mudah berdarah terutama bila terjadi
trauma saat penggantian balutan. Perdarahan spontan juga bisa terjadi jika tumor
merusak pembuluh darah besar. Selain itu, perdarahan dapat terjadi karena
penurunan fungsi platelet akibat tumor.
2. Jenis perawatan luka yang tepat

1) Teknik Swabbing

Teknik swabbing pada umumnya digunakan untuk mengobati luka


kanker yang kering. Teknik ini dilakukan dengan menekan sembari
menggosokkan secara perlahan luka dengan kassa yang telah dibasahi NaCL
0,9 % atau air steril . 

2) Teknik Irigasi

Teknik irigasi merupakan perawatan luka dengan menyemprotkan


NaCl 0.9 % atau air steril pada luka yang mengalami luka basah atau rentan
berdarah. 

3) Penggunaan Antibiotik

Penggunaan antibiotik mampu mengurangi atau menghilangkan bakteri


penyebab bau tidak sedap pada luka. Tidak hanya merawat serta
menyembuhkan, perawat luka pada penderita kanker juga bertugas untuk
memastikan bahwa proses penyembuhan tidak akan menimbulkan luka baru
lagi di kemudian hari. Proses penyembuhan diharapkan mengurangi cairan
berlebih, mengurangi rasa nyeri serta mencegah infeksi

3. Efektivitasnya
Efektifitas pengeluaran biaya pada perawatan luka dengan balutan
tradisional dan balutan modern. Karena untuk alat serta bahan yang
diperkukan tidak gratis sehingga pasien harus membayar untuk bahan
perawatan luka yang sekali bpakai. Serta biasanya membayar jasa perawat
untuk melakukan tindakan perawatan luka tersebut. Hasilnya, total biaya yang
digunakan selama 12 minggu untuk perawatan luka dengan derajat II dan III
menunjukkan hasil pengeluaran biaya yang berbeda bisa mahal bisa juga
murah tergantung dengan kondisi luka sertabahan yang dipakai untuk
perawatan luka tersebut.

Anda mungkin juga menyukai