Anda di halaman 1dari 2

VALUES OF ISLAM IN THE KUNTULAN ART OF BANYUWANGI

Abstact

Kesenian Kuntulan adalah kesenian yang bernafaskan Islam. Istilah Kuntulan berasal dari dua
kalimat bahasa Arab yaitu (kuntu : saya) dan (lan berasal dari kata lailan: malam) yang berarti
saya diwaktu malam. Pengertian lainnya adalah kuntulan merupakan Saya adalah Santri, dan
malam adalah waktu untuk mengisi kekosongan dalam melakukan pengajian. Kesenian ini
berkembang pesat di Banyuwangi, khususnya dilingkungan suku Using Banyuwangi yang
berada di daerah Rogojampi, Singojurug, dan Glagah. Dalam penyajian kesenian kuntulan ini
berisi vokal pujian yang berbentuk syair berzanji, yang diiringi musik rebana dan berkembang
dengan adanya gerakan-gerakan tari sederhana, seperti gerakan sholat, whudu (bersuci) dan
berdoa. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai islami dalam kesenian
kuntulan di Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian kuntulan merupakan
kesenian yang didalamnya mencakup unsur islam, baik dari nyanyian, gerak, maupun tarianya.
Penyajiannya mengekspresikan bacaan-bacaan khusus seperti kalimat toyibah, sholawat,
syahadat, basmalah, hamdalah, dan surat al-fatihah. Lagu yang dibawakan dalam kesenian
kuntulan menggunakan lagu yang bernuansa islami, seperti pada kitab barzanji, lagu tamba ati,
gending salawiyah, sholatan wa haslimun, dan ditutup dengan bacaan sholawatan. Pertunjukan
Kuntulan ini dalam penyajian berdurasi waktu sekitar 30 menit yang terdiri dari puji-pujian
ditambah dengan lagu-lagu daerah dan tarian-tarian, sehingga pertunjukan secara keseluruhan
tidak sepenuhnya berisi tentang syiar Islam. Pertunjukan secara keseluruhan bersifat hiburan
dengan muatan sajian 75 persen berisi dakwah Islam yaitu beberapa puji-pujian terhadap Nabi
Muhammad Salallahu‟alaihiwassalam. Jenis alat musik yang digunakan dalam permainan
kuntulan adalah membranophone yakni instrument yang sumber bunyinya berasal dari
membrane berupa kulit sapi, kambing, dan kerbau seperti: rebana, jidor, dan pantus. Penyajian
pada kesenian kuntulan memiliki peran sebagai musik pendukung pada kegiatan keagamaan,
menempatkan kesenian ini sebagai musik yang mempunyai nilai-nilai islam dalam setiap
penyajiannya.

Kuntulan arts is the art of Islam. The term Kuntulan is derived from Arabic that is two sentences
(kuntu: me) and (lan comes from the word lailan: night) which means I am at night. Another
sense is Kuntulan is I was a Student, and the night is the time to fill in the blanks in the conduct
of recitations. The arts flourished in Banyuwangi, Banyuwangi surroundings osing tribe in
particular who is in Rogojampi, Glagah, and Singojurug. In the presentation of the kuntulan art,
it contains vocals compliment the shape of poetry barzanji, accompanied by the music of
tambourine and blossomed with the simple dance movements, such as the movement of prayer,
whudu (purity), and pray. The goal of this research is to know the Islamic values in the art of
Kuntulan in Banyuwangi. Research methods used in this research is qualitative methods with
descriptive qualitative analysis. Data collected through interview, observation, and
documentation. The result showed that of the kuntulan art is the art which includes elements of
Islam. Both of chants, motion, or dance. The song was performed in the kuntulan art using the
Islamic songs, such as the book of barzanji, Tamba ati, gending of salawiyah, sholatan and
haslimun, and covered with a sholawatan reading. The show kuntulan in the presentation last
about 30 minutes, consisting of praise coupled with songs and dances, so the overall
performances fully contained about syiar of Islam. Overall the performances are entertainment
with a charge of 75 percent of the presence of Islamic dakwah that is some praise against
Prophet Muhammad Sallallahu alaihiwassalam. The type of instrument used in the game
kuntulan is a membranophone an instrument that is the source of the sound comes from the
membrane form of cow, goat, and buffalo like: rebana, jidor, and pantus. Presentation on the art
of kuntulan has the role of supporting music in religious activities, put this art as music that has
values of Islam in every show.

Keywoard: Kuntulan, Osing Tribe, Barzanji, Sholawat

Anda mungkin juga menyukai