Anda di halaman 1dari 7

3.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Umum
Bab ini menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan perhitungan
tebal perkerasan dengan menggunakan Metode AASHTO 1993 dan metode
Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003.

3.2. Metodologi Penelitian


3.2.1. Perkerasan Lentur (AASHTO 1993)

Menentukan parameter-
parameter/variabel perancangan

Analisis data lalu lintas


(W18) dengan mengasumsi
nilai SN awal

Menghitung SN menggunakan
nomogram dengan membutuhkan
parameter R, So, W18, MR, ∆PSITR

Nilai SN jauh dari SN Nilai SN mendekati


asumsi awal SN asumsi awal

Persyaratan tebal
perkerasan minimum

Menghitung tebal perkerasan

Diperoleh tebal masing-masing


lapis perkerasan (D1, D2, dan D3)

Gambar 3.1. Bagan Alir Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur


dengan Metode AASHTO 1993

41 Universitas Kristen Petra


3.2.2. Langkah-langkah Perhitungan Tebal Perkerasan Lentur dengan
menggunakan metode AASHTO 1993
1. Menentukan parameter-parameter/variabel perancangan.
2. Menganalisis data lalu lintas (W18) dengan mengasumsi nilai structural
number (SN) awal. Data lalu lintas di konversi ke Equivalent Standard Axle
Load (ESAL).
3. Menentukan SN menggunakan nomogram pada Lampiran 2 dengan
menggunakan parameter R, So, W18, MR, ∆PSITR.
4. Nilai SN yang didapat harus mendekati asumsi nilai SN awal. Bila tidak
mendekati asumsi nilai SN awal, perhitungan data lalu lintas (W18) dengan
mengasumsi nilai SN awal diulangi kembali sampai nilai SN yang didapat
dengan menggunakan nomogram mendekati nilai SN awal.
5. Menentukan syarat tebal lapis perkerasan minimum seperti yang terlihat
pada tabel 2.10.
6. Menghitung tebal perkerasan dengan rumusan analisis perancangan lapis
perkerasan dan persamaan SN dengan mengambil nilai D1 dan D2 minimum
terlebih dahulu, kemudian membuat beberapa alternatif tebal perkerasan
dengan nilai D1 dan D2 lebih besar dari tebal minimum. Setelah itu dipilih
tebal perkerasan yang seimbang dan ekonomis namun kekuatan struktur
perkerasan dapat memikul beban kendaraan diatasnya.
7. Diperoleh tebal masing-masing lapis perkerasan (D1, D2, dan D3).

42 Universitas Kristen Petra


3.2.3. Perkerasan Beton Semen
(Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003)
Penilaian CBR
tanah dasar

Perkiraan distribusi sumbu


kendaraan niaga dan Pilih jenis sambungan
jenis/beban sumbu
Pilih jenis dan tebal
pondasi bawah

Menggunakan bahu
beton/tidak
Menentukan CBR
efektif

Memilih faktor Memilih kuat tarik


lentur/kuat tekan beton
keamanan beban (FKB)
pada umur 28 hari
Menaksir tebal
plat beton

Menentukan faktor erosi Menentukan tegangan


setiap jenis sumbu ekivalen setiap jenis sumbu

Menentukan faktor rasio


tegangan (FRT)
Menentukan jumlah
repetisi ijin untuk setiap
beban sumbu
Menentukan jumlah
repetisi ijin untuk
setiap beban sumbu

Menghitung kerusakan Menghitung kerusakan fatik


erosi setiap beban sumbu setiap beban sumbu

Ya Tidak Kerusakan Ya
Kerusakan
erosi >100% fatik >100%

Diperoleh tebal plat beton

Gambar 3.2. Bagan Alir Perhitungan Tebal Perkerasan Beton Semen dengan
Metode Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003

43 Universitas Kristen Petra


3.2.4. Langkah-langkah Perhitungan Tebal Perkerasan Beton semen
dengan menggunakan metode Perencanaan Perkerasan Jalan Beton
Semen Pd T-14-2003
1. Tentukan nilai CBR tanah dasar dengan melakukan pengujian CBR test.
2. Hitung perkiraan distribusi jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) dan
jenis/beban sumbu yang diperoleh dari data volume lalu lintas.
3. Pilih jenis sambungan yang akan digunakan (halaman 30).
4. Pilih jenis dan tebal lapis pondasi bawah dengan menggunakan Gambar 2.9
(halaman 26).
5. Tentukan CBR tanah dasar efektif dengan menggunakan Gambar 2.10
(halaman 27).
6. Tentukan apakah perkerasan menggunakan bahu beton atau tidak
menggunakan bahu beton.
7. Tentukan kuat tarik lentur/kuat tekan beton pada umur 28 hari.
8. Tentukan faktor keamanan beban (FKB) dengan menggunakan Tabel 2.14
(halaman 29)
9. Nilai tebal plat beton diperoleh dari data JSKN rencana, CBR tanah dasar
efektif, FKB, dan jenis lalu lintas dengan menggunakan Gambar 4.12 atau
dapat juga ditaksir.
10. Tentukan faktor erosi (FE) dan tegangan ekivalen (TE) untuk setiap jenis
sumbu dengan menggunakan Tabel 4.8.
11. Tentukan faktor rasio tegangan (FRT) dengan membagi TE dengan nilai
kuat tarik lentur beton (fcf).
12. Untuk setiap beban sumbu tersebut, tentukan beban per roda dan kalikan
dengan faktor keamanan beban (FKB) untuk menentukan beban rencana per
roda.
13. Tentukan analisa fatik untuk setiap beban sumbu dengan menggunakan
Gambar 4.13 (halaman 77)
14. Tentukan analisa erosi untuk setiap beban sumbu dengan menggunakan
Gambar 4.14 (halaman 79).
15. Tentukan persen kerusakan erosi untuk setiap beban sumbu, kemudian
dijumlahkan persen kerusakan akibat erosi tersebut.

44 Universitas Kristen Petra


16. Tentukan persen kerusakan fatik untuk setiap beban sumbu, kemudian
dijumlahkan persen kerusakan akibat fatik tersebut.
17. Apabila persentase salah satu atau kedua dari tipe kerusakan tersebut ≥
100% maka perlu diulangi dari langkah 9 sampai dengan langkah 16,
dengan cara memperbesar tebal plat beton yang digunakan.
18. Apabila persentase salah satu atau kedua dari tipe kerusakan tersebut <
100% dengan menggunakan tebal plat yang baru, maka tebal tersebut dapat
digunakan sebagai tebal perkerasan beton semen yang direncanakan.

3.2.5. Perhitungan Estimasi Biaya untuk Perkerasan Lentur

Menentukan item-item pekerjaan yang dibutuhkan :


- Pekerjaan tanah (m3)
- Pekerjaan lapis pondasi bawah (m3)
- Pekerjaan lapis pondasi (m3)
- Pekerjaan lapis permukaan (ton)

Perhitungan kuantitas material yang diperlukan


dalam 1×1 m2 untuk ketebalan masing-masing pekerjaan

Membuat analisa harga satuan per pekerjaan berdasarkan


Standar Satuan Harga Dasar Konstruksi dan Analisa Harga
Satuan Pekerjaan 2011 (khusus untuk pekerjaan lapis
permukaan satuan dalam ton dikonversi ke m3)

Membuat rekapitulasi analisa biaya


dengan mengalikan banyaknya kuantitas pekerjaan
dengan harga satuan, lalu dijumlahkan harganya

Menghitung harga perkerasan beton


semen per m2 dengan membagi total
harga dengan luas 1×1 m2

Diperoleh harga perkerasan beton semen per m2

Gambar 3.3. Bagan Alir Perhitungan Estimasi Biaya untuk Perkerasan Lentur

45 Universitas Kristen Petra


3.2.6. Langkah-langkah Perhitungan Estimasi Biaya untuk Perkerasan
Lentur
1. Tentukan item-item pekerjaan yang dibutuhkan untuk perkerasan beton
semen.
2. Hitung kuantitas material yang diperlukan dalam satu segmen perkerasan.
3. Tentukan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan Standart Satuan Harga
Dasar Konstruksi dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tahun Anggaran
2011 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Jawa Timur.
4. Tentukan rekapitulasi analisa biaya dengan mengalikan kuantitas material
dengan harga satuan untuk masing-masing jenis pekerjaan.
5. Hitung harga perkerasan beton semen per m2 dengan membagi total
rekapitulasi analisa biaya dengan luasan segmen plat beton yang dihitung.

3.2.7. Perhitungan Estimasi Biaya untuk Perkerasan Beton Semen

Menentukan item-item pekerjaan yang dibutuhkan :


- Pekerjaan tanah (m3)
- Pekerjaan beton (m3)
- Pekerjaan tulangan (kg)

Perhitungan kuantitas material yang diperlukan


dalam 1 segmen perkerasan berukuran 3m x 7,5m

Membuat analisa harga satuan per pekerjaan berdasarkan Standart Satuan


Harga Dasar Konstruksi dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2011

Membuat rekapitulasi analisa biaya


dengan mengalikan banyaknya kuantitas pekerjaan dengan harga
satuan, lalu dijumlahkan harganya

Menghitung harga perkerasan beton semen per m2 dengan


membagi total harga dengan luas 1 segmen perkerasan (3m x 7,5m)

Diperoleh harga perkerasan beton semen


per m2
Gambar 3.4. Bagan Alir Perhitungan Estimasi Biaya untuk
Perkerasan Beton Semen

46 Universitas Kristen Petra


3.2.8. Langkah-langkah Perhitungan Estimasi Biaya untuk Perkerasan
Beton Semen
1. Tentukan item-item pekerjaan yang dibutuhkan untuk perkerasan beton
semen.
2. Hitung kuantitas material yang diperlukan dalam satu segmen perkerasan.
3. Tentukan analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan Standart Satuan Harga
Dasar Konstruksi dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tahun Anggaran
2011 yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Jawa Timur.
4. Tentukan rekapitulasi analisa biaya dengan mengalikan kuantitas material
dengan harga satuan untuk masing-masing jenis pekerjaan
5. Hitung harga perkerasan beton semen per m2 dengan membagi total
rekapitulasi analisa biaya dengan luasan segmen plat beton yang dihitung.

47 Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai