Puji dan syukur Penilis Panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai
dengan waktu yang ditentukan dengan judu “Penerapan Patients Safety Paliatif Dan Intensif Care
Unit (ICU)”.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
Akhir kata, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan, dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan bahan acuan dalam melakukan
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………..…..
…………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..
…………...ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………....……...…...……………………………………....1
B. Rumusan Masalah…………………...………….….………………..……………….…….1
C. Tujuan…………………………………………......….………………..…………………...2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian ICU……………………………..…………………………………………8
A. Kesimpulan……………………………………………………….…….…………….….10
B. Saran…………………………...…………….………………..………………………....10
DAFTAR PUSTAKA……………………….……………………...
…………………………………….…iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan
pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
(Undang-Undang tentang Kesehatan dan Rumah Sakit Pasal 29b UU No.44/2009). Pasien
sebagai pengguna pelayanan kesehatan berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya
selama dalam perawatan di rumah sakit (Undang-Undang tentang Kesehatan dan Rumah Sakit
Pasal 32 UU No.44/2009).
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan langkah kritis pertama untuk
memperbaiki kualitas dan merupakan prinsip dasar dalam pelayanan pasien (WHO, 2007).
Sistem ini meliputi pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan
menindaklanjuti insiden serta implementasi solusi untuk mengurangi timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya (Kemenkes, 2011). Langkah awal untuk
memperbaiki pelayanan yang berkualitas adalah keselamatan, sedangkan kunci dari pelayanan
yang bermutu dan aman adalah membangun budaya patient safety (Hughes, 2008).
Gerakan "Patient safety" atau Keselamatan Pasien telah menjadi spirit dalam pelayanan
rumah sakit di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit dinegara maju yang menerapkan
Keselamatan Pasien untuk menjamin
mutu pelayanan, tetapi juga rumah sakit di negara berkembang, seperti Indonesia.Ada lima isu
penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di rumah sakityaitu : keselamatan pasien
(patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan
peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan
petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan
Patient Safety atau keselamatan pasien merupakan isu global yang mempengaruhi
negara-negara di semua tingkat pembangunan. Meskipun perkiraan ukuran permasalahan
masih belum pasti, khususnya di negara berkembang dan negara transisi/konflik, ada
kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia menderita cacat, cedera atau meninggal setiap
tahun karena pelayanan kesehatan yang tidak aman. Mengurangi kejadian yang membahayakan
bagi pasien merupakan masalah dalam pelayanan kesehatan bagi setiap orang, dan terdapat
banyak hal yang harus dipelajari dan dibagi antara negara-negara maju dengan negara-negara
berkembang dan negara dalam transisi/konflik tentang masalah keselamatan pasien (World
Health Organization, 2009).
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Menganalisis penerapan patient safety di ICU
2. Tujuan Khusus
a. Mencari faktor yang dapat mempengaruhi penerapan patient safety
b. Menganalisis pelaksanaan patient safety
c. Membuat rencana perbaikan pelaksanaan patient safety
BAB II
PEMBAHASAN
hasil yang merugikan pasien atau cidera akibat dari proses perawatan kesehatan (US National
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen resiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko (Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes
R.I. 2006).
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak
kejadian berulang
1. PENGERTIAN ICU
KLASIFIKASI PELAYANAN ICU ICU adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam
rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien
2.
1. Jam kunjungan ke ruang ICU umumnya sangat terbatas, jumlah pengunjung yang
diizinkan untuk menjenguk pasien juga dibatasi. Namun kebijakan ini tidak selalu sama,
tergantung pada setiap rumah sakit.
2. Untuk mencegah penularan infeksi, pengunjung yang ingin masuk ke ruang ICU harus
mencuci tangan terlebih dulu. Pengunjung juga tidak diizinkan untuk membawa benda-
benda dari luar ruangan, misalnya bunga.
Pada kasus tertentu, pengunjung mungkin diizinkan untuk berinteraksi langsung dengan pasien,
bahkan membawakan barang-barang tertentu yang diinginkan pasien di ruang ICU. Hal ini
bertujuan untuk menemani, menghibur, serta membantu menyembuhkan pasien secara
psikologis. Namun sebelum itu, sebaiknya meminta izin terlebih dulu dengan staf atau perawat
di ruang ICU.
Jika kondisinya sudah mulai stabil dan membaik, pasien bisa dipindahkan dari ruang ICU ke
ruang perawatan untuk pemulihan. Setelah meninggalkan ruang ICU, biasanya pasien
merasakan sejumlah gejala seperti gangguan tidur, depresi, berat badan turun dan nafsu makan
hilang, lemas, dan kehilangan tenaga. Kondisi ini bisa berlangsung dalam beberapa hari atau
sampai beberapa bulan
DAFTAR PUSTAKA
Nenny, dkk, 2014. Konsep Manajemen Keselamatan Pasien Berbasis Program di RUD Kapuan
WHO Collaborating Centre. (2007). Patient safety solutions preamble. WHO Publisher.
Regina Pung Pung, A, 2014. Patient safety Administrasi dan manajemen kesehatan, (Online),