Anda di halaman 1dari 3

Fitriani Prastiawati – 437092 Tugas Pertemuan 7

Pusat Investasi
Perusahaan mempunyai aktiva yang digunakan untuk mendukung keberlangsungan
hdup perusahaan. Kumpulan dari aktiva-aktiva perusahaan disebut dengan dasar investasi.
Terdapat dua metode yang mengubungkan laba dengan dasar investasi, yaitu presentase
tingkat pengembalian investasi (ROI) dan nilai tambah ekonomi atau EVA (economic value
added). Pengukuran aktiva ditujukan untuk memberikan informasi yang berguna dalam
membuat keputusan yang baik mengenai aktiva yang digunakan dan memacu para manajer
agar membuat keputusan yang berhubungan dengen kepentingan perusahaan, dan untuk
mengukur kinerja unit bisnis sebagai suatu entitas ekonomi. Satu tujuan penting organisasi
bisnisadalah untuk mengoptimalkan tingkat pengmebalian atas ekuitas pemegang saham
(yaitu, nilai sekrang bersih dari arus kas di masa depan) (Anthony dan Govindarajan, 2007).

Sangat tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini untuk mengevaluas
kinerja manajer unit bisnis perbulanya atau kuartalan. Pengukuran tingkat pengembalian
merupakan cara yang paling efektif atas kinerja manajer unit bisnis. nilai tambah ekonomi
secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi dalam mengevaluasi
kinerja manajer unit bisnis.

Pengukuran kinerja unit bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan Balanced


Scorecard (BSC) yang terdiri dari empat perspektif, yaitu perspektif finansial, persepektif
pelangga, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
(Kaplan dan Norton, 2001). Pengukuran finansial sebagai indiaktor pelaporan pada hasil
kinerja masa lalu. Indikator finansial dapat mendorong perilaku dalam penciptaan nilai
jangka panjang. Pendekatan BSC mengukur kinerja keuangan sebagai salah satu indikator
penggerak kinerja keuangan dimasa depan. BSC dapat digunakan untuk mengembangkan
tujuan kinerja dan mengukur keberhasilan strategi perusahaan.

Perusahaan menggunakan BSC untuk menghubungkan sistem dan kunci proses


manajemen terhadap strategi. Hubungan BSC terhadap finansial yang lain dan inisiatif
pengukuran biaya seperti metrik nilai shareholder dan pembebanan biaya berdasar aktivitas.
Terdapat lima prinsip strategi pada fokus organisasi, yaitu menerjemahkan strategi kedalam
kegiatan operasional, menghubungkan organisasi kedalam strategi, membuat strategi pada
setiap pekerjaan dan dilakukan secara berkala, membuat strategi sebagai suatu proses secara
berkelanjutan, dan mobilisasi kepemimpinan untuk perubahan (Kaplan dan Norton, 2001).
Fitriani Prastiawati – 437092 Tugas Pertemuan 7

Menurut Lipe dan Salterio (2000), implementasi BSC dapat mempengaruhi penilaian
pada pengukuran kinerja. Setiap unit bisnis dalam organisasi ahrus membangun dan
mengembangkan sendiri BSCnya serta memilih pengukuran yang mencerminkan strategi unit
bisnis. Meskipun BSC dapat digunakan untuk menghubungkan kinerja dan kompenasai,
Kaplan dan Norton cenderung menghubungkan BCS dengan kinerja bukan dengan
kompensasi. Penilaian kinerja tradisional dan studi pengambilan keputusan menyarankan
agar menggunkan informasi yang penting dan unik yang berbeda untuk pengambilan
keputusan. Pada dasarnya BSC dapat digunakan untuk berbagai tipe organisasi tetapi
diperlukan penyesuaian pada berbagai perspektif dalam BSC. Implementasi BSC sangat
dipengaruhi oleh faktor yang ada didalam organisasi.

Membahasa mengenai pengukuran kinerja, tentu tidak jauh dengan pembahasan


mengenai insentif sebagai apresiasi dari suatu kinerja. Bonner, et.al (2000), meneliti peran
insentif terhadap kinerja. Insentif berperan penting dalam memotivasi individu untuk
meningkatkan kinerja. Kompensasi memotivasi orang untuk menambah usaha yang akhirnya
dapat meningkatkan kinerja mereka. tipe tugas yang berbeda tentu mempunyai tipe skema
insentif yang berbeda pula. Tipe tugas dan tipe skema insentif dapat mempengaruhi
kemampuan diri untuk berkembang yang dapat meningkatkan kinerja dan mempengaruhi
desain sismtem pengendalian manajemen secara keseluruhan.

Berdasar uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan pengukuran kinerja


merupakan hal penting dalam mengukur keberhasilan strategi perusahaan dan menilai sejauh
mana perusahaan telah mencapai tujuan yang telah diciptakan. Untuk mendorong
peningkatan kinerja diperlukan skema insentif yang tepat agar dapat memotivasi karyawan
untuk bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

Daftar Pustaka

Anthony, Robert N. dan V. Govindarajan. 2007. Management Control System, 12th Edition.
New York: McGraw-Hill.
Bonner, S. E., Hastie, R., Sprinkle, G. B., & Young, S. M. (2000). A review of the effects of
financial incentives on performance in laboratory tasks: Implications for management
accounting. Journal of Management Accounting Research, 12(1), 19-64.
doi:10.2308/jmar.2000.12.1.19.
Fitriani Prastiawati – 437092 Tugas Pertemuan 7

Lipe, M. G., & Salterio, S. E. (2000). The balanced scorecard: Judgmental effects of common
and unique performance measures. The Accounting Review, 75(3), 283-298.
doi:10.2308/accr.2000.75.3.283.

Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (2001). Transforming the balanced scorecard from
performance measurement to strategic management: Part I. Accounting Horizons,
15(1), 87-104. doi:10.2308/acch.2001.15.1.87.

Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (2001). Transforming the balanced scorecard from
performance measurement to strategic management: Part II. Accounting Horizons,
15(2), 147-160. doi:10.2308/acch.2001.15.2.147.

Anda mungkin juga menyukai