Anda di halaman 1dari 5

TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP

Antara entitas dalam satu kelompok usaha sering terlibat berbagai transaksi, salah
satunya adalah transaksi jual beli asset tetap. Asset tetap sebagai salah satu asset yang
penting dalam mendukung operasional perusahaan sering kali diperoleh entitas dari
entitas induk, entitas anak, atau dari entitas lain yang juga entitas anak dan entitas induk
yang sama.

DAMPAK TERHADAP PENCATATAN ENTITAS INDUK DAN JURNAL ELIMINASI


Dampak terhadap Pencatatan Entitas Induk
Transaksi penjualan asset tetap antara entitas induk dan entitas anak dapat
menghasilkan keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian tersebt belum
terealisasi selama asset tersebt masih dimiliki oleh entitas anak atau entitas induk. Ata
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi tersebut, entitas induk harus membuat
pencatatan.
Dampak terhadap Jurnal Eliminasi
Transaksi jual beli asset tetap antara entitas induk dan entitas anak juga harus
dieliminasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Dilihat dari sisi
konsolidasi, asset tetap yang diperoleh entitas anak dari entitas induknya atau sebaliknya
harus dicatat pada nilai perolehan dari pihan non-afiliasi. Dengan demikian selama asset
tetap tersebut masih digunakan oleh entitas anak (atau entitas induk), maka keuntungan
atau kerugian yang diakui oleh entitas induk (atau entitas anak) belum terealisasi. Untuk
penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka dibuat jurnal eliminasi atas keuntngan
dan kerugian yang belum terealisasi tersebut.

TRANSAKSI PENJUALAN ASET TETAP TIDAK DISUSUTKAN


Seringkali entitas induk terlibat dalam transaksi penjualan tanah ke entitas anak,
dana atau sebaliknya. Atas transaksi tersebut entitas induk membukukan keuntungan dan
kerugian penjualan. Keuntungan dan kerugian tersebut belum terealisasi jika tanah
tersebut digunakan oleh entitas anak. Realisasi keuntungan atau kerugian penjualan tanah
terjadi saat pelepasan tanah, pelepasan tanah bisa terjadi karena penjualan, penghentian
pengakuan, atau pertukaran.

Dampak Transaksi Penjualan Aset Tetap Tidak Disusutka terhadap Pencatatan


Entitas Induk dan Jurnal Eliminasi
Contoh berikut memberikan gambaran komprehensif dampak transaksi penjualan
asset tetap tidak disusutkan (tanah) oleh entitas anak, baik terhadap pencatatan entitas
induk maupun jurnal eliminasi yang harus dibuat pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasian.
Contoh 6.1 Dampak Penjualan Tanah terhadap Pencatatan Entitas Induk dan
Jurnal Eliminasi
PT Palapa (PT P) memiliki 100% saham PT Samdera (PT S). Berikut adalah informasi
terkait dengan transaksi jual beli asset tetap antara PT P dan PT S.
 Peristiwa 1 (P1) - PT P memperoleh tanah dari pihak non-afiliasi pada harga
900.000.000
 Peristiwa 2 (P2) - PT P menjual tanah kepada PT S pada harga 1.000.000.000
 Peristiwa 3 (P3) – PT S menjual tanah kepada pihak non-afiliasi pada harga
1.200.000.000
Ilustrasi diatas dapat digambarkan pada bagan berikut :
P1 P2 P3
PT P PT S
900.000.000 1.000.000.000 1.200.000.000

Keuntungan = 100.000.000 Keuntungan = 200.000.000

Total Keuntungan = 300.000.0000

Bagaimanakah pencatatan yang harus dibuat PT P dan jurnal eliminasi yang dibuat pada
saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi 2015 jika:
 Scenario 1 – seluruh peristiwa ( P2,P2,dan P3) teradi pada 2015
 Scenario 2 – P1 dan P2 yang terjadi pada 2015, P3 terjadi pada 2016
 Scenario 3 – P3 saja yang terjadi pada 2015, P1 dan P2 telah terjadi pad 2014

Scenario 1 – seluruh peristiwa ( P2,P2,dan P3) teradi pada 2015


Atas penjualan tanah ke entitas anak, PT P melaporkan keuntungan sebesar Rp
100.000.000 (Rp1.000.000.000-Rp900.000.000). Sedangkan PT S membukukan
keuntungan penjualan tanah sebesar Rp 200.000.000 (Rp1.200.000.000-Rp
1.000.000.000). Keuntungan atas penjualan tanah ke entitas anak yang diakui PT P sudah
terealisasi karena tanah sudah dijual PT S ke perusahaan non-afiliasi. Selain itu, tanah juga
tidak akan muncul di laporan keuangan PT 0,PT S, maupun laporan keuangan konsolidasi.
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada jurnal tambahanyang perlu dibuat oleh PT P
dan tidak terkait dengan transaksi hulu penjualan tanah tersebut. Untuk kepentingan
penyusunan laporan konsolidasi juga tidak ada jurnal eliminasi yang perlu dibuat.
Berikut dampak scenario 1 terhadap penyajian tanah dan keuntungan penjualan
tanah dalam laporan keuangan konsolidasi 2015
TABEL 6.1
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 1 terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Tanah - - - - -
Keuntungan
100.000.000 200.000.000 300.000.000 - 300.000.000
penjualan tanah

Scenario 2 – P1 dan P2 yang terjadi pada 2015, P3 terjadi pada 2016


Keuntungan atas penjualan tanah yang dibukukan PT P sebesar Rp 100.000.000
belum teralisasi karena sampai akhir periode tanah tersebut masih berada di PT S. Sebagai
akibatnya PT P harus melakukan pencatatan untuk menangguhkan keuntungan penjualan
tanah sebagai berikut :
Bagian Laba atas Entitas Anak 100.000.000
Investasi pada Entitas Anak 100.000.000
Mencatat keuntungan yang belum terealisasi

Dari sudut pandang konsolidasi, keuntungan penjualan tanah yang diakui PT P


belum juga belum terealisasi. Selain itu, tanah yang akan disajikan dalam laporan keuangan
konsolidasi juga harus pada nilai perolehan dari nonafiliasi. Sehingga nilai tanah yang
sekarang di pencatatan PT S sebesar Rp 1.000.000.000, harus dieliminasi sebagian agar
nilai tanah yang disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi sama dengan nilai
perolehan dari nonafiliasi. Sehingga jurnal eliminasi yang perlu dibuat adalah:
Keuntungan Penjualan Tanah 100.000.000
Tanah 100.000.000
Mengeliminasi sebagian nilai perolehan tanah dan keuntungan penjualan tanah

Berikut dampak scenario 2 terhadap penyajian tanah dan keuntungan penjualan


tanah dalam laporan keuangan konsolidasi 2015 :
TABEL 6.2
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 2 terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Tanah - 1.000.000.000 1.000.000.000 (100.000.000) 900.000.000
Keuntungan
penjualan 100.000.000 - 100.000.000 (100.000.000) -
tanah

Scenario 3 – P3 saja yang terjadi pada 2015, P1 dan P2 telah terjadi pad 2014
Pada periode sebelumnya, PT P mengakui keuntungan atas penjualan tanah ke PT S
sebesar Rp 100.000.000u. Keuntungan tersebut belum terealisasi karena pada akhir
periode sebelumnya, tanah tersebut masih dimiliki oleh PT S. Keuntungan penjualan tanah
tersebut baru terealisasi pada 2015. Sehingga PT P harus membuat pencatatan untuk
mengakui keuntungan penjualan tanah yang terealisasi.
Investasi pada Entitas Anak 100.000.000
Bagian Laba atas Entitas Anak 100.000.000
Mencatat keuntungan yang telah terealisasi

Keuntungan atas penjualan tanah tersebut harus ditambahkan sebagai komponen


laba rugi konsolidasi periode berjalan. Sehingga nilai keuntungan penjualan tanah yang
akan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi 2015 sebesar Rp 300.000.000. Jurnal
eliminasi yang perlu dibuat adalah:
Investasi pada Entitas Anak 100.000.000
Keuntungan Penjualan Tanah 100.000.000
Mencatat keuntungan transaksi hulu yang telah terealisasi

Ilustrasi diatas merupakan transaksi hulu, sehingga jurnal eliminasi yang dibuat
hanya mempengarhi akun Investasi pada Entitas Anak. Pada transaksi hilir, jurnal eliminasi
yang dibuat akan mempengaruhi Investasi pada Entitas Anak dan Kepentingan
Nonpengendali.
Berikut dampak scenario 3 terhadap penyajian tanah dan keuntungan penjualan
tanah dalam laporan keuangan konsolidasi 2015
TABEL 6.3
Dampak Jurnal Eliminasi Skenario 3 terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian
Sebelum
Akun PT P PT S Eliminasi Konsolidasian
Konsolidasi
Tanah - - - - -
Keuntungan
- 200.000.000 200.000.000 100.000.000 300.000.000
penjualan tanah

Transaksi Hulu Penjualan Aset Tetap Tidak Disusutkan


Untuk memperoleh pemahaman komprehensif tentang prosedur konsolidasi
dimana terdapat transaksi hulu penjualan asset tetap tidak disusutkan (tanah), digunakan
contohnya yang melanjutkan contoh di bab sebelumnya dengan menyesuaikan saldo
beberapa akn terkait dengan transaksi penjualan tanah oleh induk ke entitas anaknya.
TABEL 6.4
Neraca Saldo per 31 Desember 2015

Informasi tambahan:
1. PT Nusantara telah melakukan pembelian 75% saham PT Andalas pada 1 Januari
2015 pada nilai bukunya, yait Rp 900.000.000. nilai wajar nonpengendali sama
dengan nilai bukunya, sebesar Rp 300.000.000
2. Selama 2015, PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp 200.000.000
dan mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 50.000.000
3. Dalam tanah PT Andalas, terdapat tanah yang dibeli dari PT Nusantara pada harga
sebesar Rp 150.000.000. tanah tersebut diperoleh pada PT Nusantara pada harga
sebesar Rp 120.000.000, sehingga PT Nusantara mengakui keuntungan dari penjualan
tanah tersebut sebesar Rp 30.000.000
4. Sampai 30 Desember 2015, tanah tersebut asih dimiliki oleh PT Andalas

Prosedur Konsolidasi Tahun Pertama-2015


Pencatatan PT Nusantara- 2015
PT Nusantara mencatat investasinya di PT Andalas dengan menggunakan etode ekuitas.
Aka pencatatan yang dibuat PT Nusantara selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

01 Januari 2015
Investasi pada PT Andalas 900.000.000
Kas 900.000.000
Mencatat pembelian saham PT Andalas

31 Desember 2015
Investasi pada PT Andalas 150.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 150.000.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas laba bersih PT Andalas (Rp200.000.000 x 75%)

31 Desember 2015
Kas 37.500.000
Investasi pada PT Satria 37.500.000
Mencatat bagian PT Nusantara atas Dividen PT Andalas (Rp50.000.000 x 75%)
Selama periode 2015,terdapat transaksi hul yaitu penjualan tanah oleh PT
Nusantara ke PT Andalas pada harga Rp 150.000.000. atas penjualan tanah tersebut, PT
Nusantara membukukan keuntungan atas penjualan tanah belum terealisasi. PT Nusantara
harus menangguhkan keuntungan tersebut secara penuh dan melakukan pencatatan
sebagai berikut:

31 Desember 2015
Bagian Laba atas Entitas Anak 30.000.000
Investasi pada PT Satria 30.000.000
Mencatat keuntungan transaksi hulu yang belum terealisasi (Rp150.000.000 - Rp120.000.000)

Jurnal Eliminasi-2015
Berikut adalah perhitungan asset bersih PT Andalas dan bagian PT Nusantara dan
kepentingan nonpengendali atas asset bersih tersebut.
TABEL 6.5
Tabel Perhitungan Jurnal Eliminasi

Jurnal Eliminasi (E1) merupakan jurnal eliminasi dasar yang dibuatu untuk mengeliminasi
bagian laba dan dividen PT Nusantara dan kepentingan nonpengendali serta investasi awal
PT Nusantara di PT Andalas.

(1e) Saham Biasa 800.000.000


Saldo Laba 400.000.000
Bagian Laba atas PT Andalas 120.000.000
Bagian Laba Kepentingan Nonpengendali 50.000.000
Dividen Diumumkan 50.000.000
Investasi pada PT Andalas 982.500.000
Kepentingan Nonpengendali 337.500.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Andalas

Tanah yang diperoleh PT Andalas dari PT Nusantara masih berada di PT Andalas sampai
akhir 2015 sehingga dari sudut pandang konsolidasi, keuntungan penjualan tanah yang
terdapat dalam buku PT Nusantara harus dieliminasi. Tanah juga nilainya dikurangi agar
tanah tersaji sebesar nilai perolehan dari pihak nonafiliasi pada laporan keuangan
konsolidasian. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Keuntungan Penjualan Tanah 30.000.000


Tanah 30.000.000
Mengeliminasi keuntungan penjualan tanah antara PT Nusantara dan PT Andalas

Anda mungkin juga menyukai