Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Posisi Ideologi Pancasila Dalam Membangun Nasionalisme


Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa

DISUSUN OLEH:

NAMA : VANNISYA RIFINA PUTRI


NIM : 18521032
KELAS : A

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Pancasila dengan judul
“Posisi Ideologi Pancasila Dalam Membangun Nasionalisme Bangsa Indonesia dari
Masa ke Masa”.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis.
Dalam penulisan makalah ni, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatnya saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
2. Dosen Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Drs. Fahmi Muqaddas, M.Hum atas
segala bimbingan yang telah ia berikan selama kegiatan perkuliahan satu semester ini.
3. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan dukungan untuk saya setiap
waktu.
4. Teman-teman yang saling memberikan dukungan satu sama lain.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari
dosen pengajar bahkan semua pembaca  sangat diharapkan oleh kami untuk dapat
menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Harapan  ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 26 Desember 2018

ii
Penulis

DAFTAR ISI

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA..........................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................1

LATAR BELAKANG.......................................................................................1

RUMUSAN MASALAH..................................................................................1

TUJUAN............................................................................................................1

BAB II...................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................2

Pancasila Dalam Konteks Perjuangan Bangsa..................................................2

Pancasila Sebagai Ideologi Negara....................................................................2

Kondisi Bangsa di Era Globalisasi....................................................................3

Nilai-Nilai Pendidikan Pancasila dan Nasionalisme.........................................4

Pengamalan Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme............................4

BAB III..................................................................................................................6

PENUTUP.............................................................................................................6

Kesimpulan........................................................................................................6

Saran..................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..…..7

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara


resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7
bersama-sama batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan
bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan
berpikir, atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan kerangka landasan,
kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah atau tujuan bagi yang menyandangnya
diantaranya bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang hukum,
bidang kehidupan antar umat beragama.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Pancasila dalam Konteks Perjuangan Bangsa?
2. Bagaimanakah Pancasila sebagai Ideologi Negara?
3. Bagaimana nilai-nilai pendidikan pancasila dan nasionalisme?
4. Bagaimanakah cara pengamalan Pancasila dalam membangun rasa
nasionalisme?

C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan agar para pembaca bisa mengetahui tentang Pancasila Indonesia
yang sesungguhnya dalam membangun rasa nasionalisme dan dengan adanya makalah
ini juga di harapkan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila Dalam Konteks Perjuangan Bangsa

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 Mei
1945 hingga 1 Juni 1945. Ketika itu, dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato
pembukaannya selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh
anggota sidang mengenai dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia.

Pada tanggal 1 Juni 1945, secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan


gagasannya mengenai dasar negara Indonesia dalam pidatonya yang berjudul
“Lahirnya Pancasila”. Menurut Drs. Mohammad Hatta, pidato tersebut bersifat
kompromis dan dapat meneduhkan pertentangan tajam antara pendapat yang
mempertahankan Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasar negara sekuler.
Perdebatan tersebut pada akhirnya dimenangkan kelompok yang menginginkan Islam
sebagai dasar negara, terbukti dengan dikeluarkannya Piagam Jakarta pada tanggal 22
Juni 1945.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang
berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran
atau science des ideas (AL-Marsudi, 2001:57).
Demikian isi rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan
yang bulat dan utuh merupakan dasar hukum, dasar moral, kaidah fundamental bagi
peri kehidupan bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke daerah-
daerah.
Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-
nilai sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh
masyarakatnya. Gambaran pembentukan manusia Indonesia seutuhnya itu, dapat
diilustrasikan  Pada sila pertama tersirat bagaimana manusia Indonesia berhubungan
dengan Tuhannya atau kepercayaannya. Pada sila kedua tergambar bagaimana

2
manusia Indonesia harus bersikap hidup dengan orang lain sebagaimana layaknya
manusia yang punya pikiran dan ahklak hingga dia bisa bersikap sebagai mahkluk
yang tertinggi dibandingkan dengan mahkluk lainnya yaitu binatang. Sila ketiga
menerangkan bagaiama manusia Indonesia menciptakan suatu pandangan betapa
pentingnya arti persatuan dan kesatuan bangsa dari pada bercerai berai seperti pada
pepatah bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh.  Sila keempat telah menegaskan
bagaimana manusia Indonesia mengimplementasikan cara bersikap dan berpendapat
serta memutuskan sesuatu menyangkut kepentingan umum secara bijak demi
kelangsungan kehidupan berdemokrasi yang  terlindungi antara menyuarakan hak dan
kewajibannya berimbang dalam mengimplementasikannya.  Pada sila kelima
dijabarkan bagaimana manusia Indonesia mewujudkan suatu keadilan dan
kemakmuran bagi seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Maka mengamalkan dan
mengamankan Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan
memaksa, artinya setiap warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya.
Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksi-sanksi
hukum.

C. Kondisi Bangsa di Era Globalisasi


Arus globalisasi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat terutama di
kalangan muda. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda
kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan
gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa
cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal
generasi muda adalah penerus masa depan bangsa yang harus mempunyai sikap
nasionalisme yang kuat demi mempertahankan budaya dan nilai-nilai Pancasila yang
dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara. Pengaruh tersebut meliputi dua
sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain:
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan
demokratis.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara.

3
3. Dari globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme, antara lain:
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat
membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam
negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza
Hut,dll.) membanjiri di Indonesia.
3. Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri
sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan
miskin.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian
antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan
peduli dengan kehidupan bangsa.

D. Nilai-Nilai Pendidikan Pancasila dan Nasionalisme


Secara bahasa nasionalisme barasal dari kata nation, yang berarti bangsa. Jadi
nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Han Kohn dalam
Budi Cahyo (1995) memberikan makna nasionalisme sebagai suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepeda Negara
kebangsaan.
Bagi bangsa Indonesia, nasionalisme merupakan hal yang sangat mendasar
sebab ia telah membimbing dan mengantar bangsa Indonesia dalam mengarungi hidup
dan kehidupannya (Budi Cahyo, 20;1995). Nasionalisme adalah manifestasi kesadaran
bernegara atau semangat bernegara (Slamet Muljana, 3;2008). Sehingga barang siapa
yang merasa dirinya adalah warga Negara yang memiliki jiwa nasionalisme,
selayaknya membuktikan dengan perbuatan yang nyata untuk menunjukkan rasa cinta
negaranya.

E. Pengamalan Pancasila Dalam Menumbuhkan Nasionalisme

4
Survei yang dilakukan Pusat Studi Pancasila menyebutkan, mata pelajaran
Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sekarang ini seolah
hanya pelengkap kurikulum, dan tidak dipelajari secara serius oleh peserta didik.
Nasionalisme dapat dipupuk kembali dalam momentum-momentum yang
tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari
pahlawan dan hari besar nasional lainnya. Bukan itu saja nasionalisme juga dapat
dibangun melalui karya seni seperti menciptakan lagu-lagu yang berslogan cinta tanah
air, melukis, seni peran yang bertajuk semangat juang untuk negara dan karya-karya
seni lainnya.Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila
dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan
hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. Selektif terhadap pengaruh
globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Maka, untuk meredam pengaruh dari luar perlu dilakukan akulturasi
kebudayaan akibat globalisasi. Artinya, budaya dari luar disaring oleh budaya nasional
sehingga output yang dikeluarkan seusai dengan nilai dan norma bangsa dan rakyat
Indonesia. Memang masuknya pengaruh negatif budaya asing tidak dapat lagi
dihindari, karena dalam era globalisasi tidak ada negara yang bisa menutup diri dari
dunia luar. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus mempunyai akar-budaya dan
mengikat diri dengan nilai-nilai agama, adat istiadat, serta tradisi yang tumbuh dalam
masyarakat. Pancasila dapat ditetapkan sebagai dasar negara karena sistem nilainya
mengakomodasi semua pandangan hidup dunia internasional tanpa mengorbankan
kepribadian Indonesia. Hal ini akan menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan semangat
untuk ber-nasionalisme. Nasionalisme bangsa Indonesia dapat terus dipertahankan dan
dilestarikan dengan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Pancasila dalam
keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
menumbuhkan semangat nasionalisme yang kuat dalam mengantisipasi perubahan-
perubahan di era globalisasi demi mempertahankan nasionalisme dan keutuhan bangsa
Indonesia.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
besar dalam membangun dan menumbuhkan semangat nasionalisme bangsa.
Hendaknya seluruh elemen bangsa Indonesia mengamalkan nilai-nilai luhur
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, demi terciptanya masyarakat bangsa yang
bernasionalisme tinggi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, Budi Cahyo. 1995. Dinamika Pergerakan Kebangsaan Indonesia, dari


Kebangkitan Hingga Kemerdekaan. Semarang: IKIP Semrang Press.

Muljana, Slamet. 2008. Kesadaran Nasional, dari Kolonialisme sampai


Kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta: LKIS.

Anda mungkin juga menyukai