0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah pengembangan instrumen afektif yang terdiri dari 9 langkah mulai dari merumuskan tujuan pengukuran, mencari definisi konseptual dan operasional, menulis butir-butir pernyataan, melakukan uji coba, menyempurnakan instrumen, hingga mengadministrasikan instrumen di lapangan.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah pengembangan instrumen afektif yang terdiri dari 9 langkah mulai dari merumuskan tujuan pengukuran, mencari definisi konseptual dan operasional, menulis butir-butir pernyataan, melakukan uji coba, menyempurnakan instrumen, hingga mengadministrasikan instrumen di lapangan.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah pengembangan instrumen afektif yang terdiri dari 9 langkah mulai dari merumuskan tujuan pengukuran, mencari definisi konseptual dan operasional, menulis butir-butir pernyataan, melakukan uji coba, menyempurnakan instrumen, hingga mengadministrasikan instrumen di lapangan.
Pengembangan alat ukur sikap bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap sesuatu objek. Alat ukur minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap sesuatu. Hasil pengukuran minat akan bermanfaat bagi sekolah untuk mengidentifikasi dan menyediakan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan minat siswa. Sedangkan bagi siswa akan bermanfaat untuk mempelajari sesuatu objek sesuai dengan minatnya. Pengembangan alat ukur nilai bertujuan untuk mengungkap nilai dan keyakinan siswa. 2. Mencari Definisi Konseptual dari Afektif yang Akan Diukur Setelah tujuan pengukuran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah merumuskan definisi konseptual dari afektif yang akan di ukur. 3. Menentukan Definisi Operasional dari Setiap Afektif yang Akan diukur Penentuan definisi operasional dimaksudkan untuk menentukan cara pengukuran definisi konseptual. 4. Menjabarkan Definisi Operasional menjadi Sejumlah Indikator Ketepatan pengukuran ranah afektif sangat ditentukan oleh kemampuan penyusun instrument (guru atau peneliti) dalam membuat atau merumuskan indicator. 5. Menggunakan Indikator sebagai Acuan Menulis Pernyataan-pernyataan dalam Instrumen Skala pengukuran yang paling banyak digunakan adalah skala Liekert. Skala Liekert merupakan salah satu jenis skala pengukuran ranah afektif yang terdiri dari sejumlah pernyataan yang diikuti dengan penilaian responden terhadap setiap pernyataan menggunakan lima skala mulai dari yang paling sesuai sampai dengan yang paling tidak sesuai. 6. Meneliti Kembali Setiap butir Pernyataan Peneliti kembali instrument yang selesai ditulis sebaiknya dilakukan oleh orang yang telah memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan alat ukur afektif minimal dua orang. Kepada kedua orang tersebut diberikan spesifikasi dari setiap butir (tujuan pengukuran, definisi konseptual, definisi operasional, indicator, dan pernyataan yang dibuat) dan rambu-rambu penulisan. 7. Melakukan Uji Coba Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah perangkat alat ukur tersebut sudah dapat memberikan hasil pengukuran seperti yang kita inginkan. 8. Menyempurnakan Instrumen Data yang di peroleh dari hasil uji coba selanjutnya kita olah untuk memperoleh gambaran tentang validitas dan reabilitas instrument tersebut. 9. Mengadministrasikan Instrumen Yang dimaksud dengan mengadministrasikan instrument adalah melaksanakan pengambilan data di lapangan. Untuk mengadministrasikan instrument dilapangan perlu di perhatikan beberapa hal yaitu : a. Kesiapan perangkat isntrumen Kesiapan perangkat instrument paling tidak terdiri dari petunjuk cara menjawab dan contoh pengisian instrument. b. Tenaga lapangan Tenaga lapangan yang di butuhkan disesuaikan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. c. Kesipan responden Sebelumpengumpulan data dilakukan kita perlu menghubungi instansi atau unit yang terkait di lapangan agar pada saat pengambilan data dilakukan semua responden sudah siap.