Vita Novianti1)
1
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Abdurachman Saleh
ABSTRACT
The purpose of this study is to find out the Implementation of Regional Initiative and
Executive Regulations and describe the factors that become supporters and inhibitors of
the Implementation of Initiative and Executive Local Regulations in Situbondo Regency.
This research approach uses qualitative research conducted through observation and
interviews. Determination of informants in this study using purposive sampling and
snowball sampling techniques, so that there are key informants and supporting
informants. There is a distinction in the process of drafting until the implementation
between the Regulatory Initiative and the Regional Regulations proposed by the Regent.
Several factors were the causes of the different process of drafting the Regional
Regulation in Situbondo District
34
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
35
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
36
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
37
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
38
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
39
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
40
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
yang ahli dalam bidang membuat kalau perda usul bupati adalah usulan
rancangan peraturan. Selain itu dari OPD teknis sehingga pada
masih rendahnya komitmen tataran implementasi dinas terkait
stakeholder pendidikan. Dinas sudah mempunyai langkah – langkah
pendidikan sudah berupaya strategis setalah peraturan daerah
melakukan beberapa tahapan sejak tersebut disahkan.
Tahun 2016 dengan mengumpulkan
17 Ka UPTD se-kabupaten untuk 3. Implementasi Peraturan
membahas masalah pendidikan Daerah Eksekutif
inklusi. Minimal anak berkebutuhan Selama ini yang terjadi adalah
khusus di masing – masing di masalah komunikasi, DPRD
lembaga pendidikan dasar bisa terkadang kurang komunikatif.
terdata. Sampai sekarang belum ada Sehingga terkesan proses
tindaklanjut, jadi dinas pendidikan penyusunan Ranperda bertele-tele.
belum memiliki data akurat tentang Seharusnya ada komunikasi awal
keberadaan Anak Berkebutuhan dengan eksekutif ‘bagaimana jika
Khusus (ABK) di lembaga. Sejauh DPRD mengusulkan ranperda
ini dukungan dari dinas pendidikan tentang..’. Karena Ranperda inisiatif
untuk pendidikan inklusi terbatas DPRD ini kan mengatur apa yang
melatih salah satu guru di masing – akan dilakukan eksekutif sedangkan
masing sekolah inti (sekitar 83 Ranperda usul Bupati mengatur apa
lembaga) dengan tujuan mereka akan yang dilakukan masyarakat. Contoh;
mengimbaskan pengetahuan Perda Retribusi Pelayanan
bagaimana tehnik mengajar untuk Persampahan, seharusnya ada
anak berkebutuhan khusus di gugus komunikasi awal karena masalah
masing-masing. Sementara untuk retribusi yang mengatur adalah
dukungan yang lebih seperti sarana eksekutif, DPRD tidak langsung
prasarana Dinas Pendidikan dan membuat Perda Perubahan. Karena
Kebudayaan Kabupaten Situbondo hanya cukup membuat Peraturan
belum bisa menganggarkan karena Bupati melalui OPD teknis dan
belum ada dasar untuk Bagian Hukum untuk merubah
penganggaran, yaitu Peraturan besaran retribusi. Rancangan Perda
Bupati yang dimaksud. tentang Perubahan Perda Nomor 5
Tatanan Implementasi sering Tahun 2011 tentang Retribusi
terlihat ada perbedaan antara Perda Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Inisiatif dengan Perda eksekutif.
Seringkali perda inisiatif tidak segera 4. Faktor Pendukung dan
ditindaklanjuti oleh OPD teknis Penghambat Implementasi
karena beberapa hal diantaranya Perda Inisiatif dan Eksekutif
masalah anggaran, OPD harus Kabupaten Situbondo
melakukan sosialisasi dan membuat Keberhasilan kebijakan dikaji
program dari perda tersebut. Karena berdasarkan perspektif proses
perda tersebut adalah inisiatif DPRD implementasi dan perspektif hasil.
sehingga di luar dari rencana Pada perspektif hasil, kebijakan
strategis dinas terkait. Sementara dapat dinilai berhasil manakala
41
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
42
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
43
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
44
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
45
VOLUME 14 NO 1 TAHUN 2018 ACTON
46