Anda di halaman 1dari 55

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PEMBENTUKAN PROGRAM PERDA


INISIATIF DPRD BERBASIS KEBUTUHAN
(Identifikasi Peran Strategis Sekretaris DPRD)

Disajikan dalam Workshop Nasional Asdeksi


Bandung, 13 Maret 2020

SUKOYO, SH,M.Si
Direktur Produk Hukum Daerah
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Pengantar

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Arah Kebijakan Otda

Percepatan Efesiensi dan


Kesejahteraan
Rakyat
1 2 Efektiifitas Peny
Pemda

1. Peningkatan pelayanan. 1. Hubungan antara


2. Pemberdayaan dan peran pemerintah pusat dgn
serta masyarakat; dan daerah dan antar daerah,
3. Peningkatan daya saing 2. Potensi dan
daerah keanekaragaman daerah;
dan
dengan memperhatikan prinsip 3. Peluang dan tantangan
demokrasi, pemerataan, keadilan, persaingan global
dan kekhasan suatu daerah dalam dalam kesatuan sistem
sistem Negara Kesatuan Republik penyelenggaraan pem.
Indonesia negara
A N ATO M I U R U S A N
P E M E R I N TA H A N

PEMERINTAHAN
UMUM
ABSOLUT KONKUREN
1. PERTAHANAN 1. Pembinaan wawasan
2. KEAMANAN Kebangsaan dan Ketahanan
3. AGAMA Nasional.
4. YUSTISI 2. Pembinaan Persatuan dan
5. POLITIK LUAR Kesatuan Bangsa.
NEGERI
3. Pembinaan kerukunan
6. MONETER &
FISKAL WAJIB (24) PILIHAN (8) antarsuku dan Intrasuku, umat
bergama, ras dan gol lainnya
4. Penanganan Konflik Sosial.
5. Koordinasi Pelaksanaan tugas
antar instansi pemerintahan
yang ada di Wilayah Daerah
PELAYANAN DASAR NON PELAYANAN Provinsi dan Kabupaten/Kota.
(6) DASAR (18) 6. Pengembangan kehidupan
demokrasi berdasarkan
Pancasila.
7. Pelaksanaan semua Urusan
Pemerintahan yang bukan
merupakan kewenangan Daerah
SPM NSPK dan tidak dilaksanakan oleh
Instansi Vertikal.
PEMERINTAHAN
DAERAH

POLICY POLICY
MAKER DPRD KDH EXECUTOR
SETDA

SETWAN
Pengawas

LTD DINAS
Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi

unsur Anggota DPRD


merupakan Pejabat
penyelenggara
DPRD pemerintahan
daerah

daerah

Kab/Kota
Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Sistem Pendukung
DPRD Kabupaten/Kota

Pasal 204 (1) 1 2 Pasal 204 (2)

UU NO. 23 Tahun 2014

Untuk mendukung Dalam rangka


kelancaran pelaksanaan melaksanakan tugas dan
tugas dan wewenang DPRD wewenang DPRD
kabupaten/kota, dibentuk kabupaten/kota, dibentuk
sekretariat DPRD kelompok pakar atau tim
kabupaten/kota. ahli.

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Sekretariat DPRD

Sekretaris DPRD
dlm melaksanakan
tugasnya scr teknis
operasional
Sekretariat DPRD bertanggung
Psl 215 (1) UU dipimpin oleh jawab kepada Psl 215 (3) UU
23/2004 sekretaris DPRD. pimp DPRD dan scr 23/2004
adm. bertanggung
jawab kepada KDH
melalui sekretaris
Daerah.

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Sekretariat DPRD Kab/Kota
Pasal 31 PP 18 Tahun 2016
Sekretariat DPRD kab/kota merupakan unsur pelayanan
administrasi dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi
DPRD kabupaten/kota.
Sekretariat DPRD kab/kota dipimpin oleh sekretaris DPRD kab/kota
yang dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD kab/kota
dan secara administratif bertanggung jawab kepada bupati/wali kota
melalui Sekda kab/kota.

Sekretaris DPRD kab/kota diangkat dan diberhentikan dengan


keputusan bupati/wali kota atas persetujuan pimpinan DPRD
kab/kota setelah berkonsultasi dengan pimpinan fraksi.

menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yg diperlukan


oleh DPRD dlm melaksanakan fungsinya sesuai dg kebutuhan.

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI

DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH


Tugas Sekwan

Pimp
DPRD
Teknis
Operasional

Teknis
Administrasi
Sekda

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Tugas Setwan DPRD Kab/Kota
Pasal 31 (1) PP 18/2016

Sekretariat DPRD Kab/Kota merupakan unsur


pelayanan administrasi dan pemberian dukungan
terhadap tugas dan fungsi DPRD Kab/Kota

Pasal 34 (4) PP 18/2016


Sekretariat DPRD Kab/Kota mempunyai tugas
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan dan
keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD Kab/Kota serta menyediakan dan
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD Kab/Kota dalam melaksanakan hak dan
fungsinya sesuai kebutuhan

DITJEN OTDA
KEMENDAGRI

DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH


Fungsi Sekretariat DPRD Kab/Kota
Pasal 215 (2) UU 23/2014

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD


Kab/Kota
menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD
Kab/Kota
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD DPRD
Kab/Kota
menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yg diperlukan oleh
DPRD Kab/Kota dlm melaksanakan fungsinya sesuai dg kebutuhan.

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Pembentukan Perda

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Perencanaan Perda

Pembentukan Penyusunan Perda


Perda

Pembahasan Perda

Penetapan Perda
Peran Setwan
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Perencanaan Perda

Pembentukan program perda

Penyusunan Naskah akademis

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Pembentukan Propemperda

Penyusunan Program Perda melalui

Analisis Kebutuhan Perda


(AKP)
Penyusunan Propemperda melalui AKP

Penyusunan Propemperda dilakukan melalui Analisis


Kebutuhan Perda (AKP)

AKP dilakukan oleh Bapemperda dan Pemda

Penetapan Propemperda dilakukan setiap tahun sebelum


penetapan rancangan Perda tentang APBD.
Propemperda paling banyak 25% dari jumlah rancangan Perda
tahun sebelemnya ditambah dengan perda yang ditetapkan
pada tahun sebelumnya.

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Pembentukan Program Perda
melalui AKP

merupakan strategi
AKP pengurangan obesitas
Peraturan Daerah

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Tahapan Analisis Kebutuhan Perda

1 Identifikasi
Kebutuhan Perda
2 Analisis Kebutuhan
Perda

3 Harmonisasi
Kebutuhan Perda
4 Penetapan Program
Perda

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Tahap Identifikasi Kebutuhan Perda
Insiatif Inisiatif DPRD
Pemda

▪ KDH memerintahkan
Sekda/PD untuk ▪ Pimpinan DPRD meminta anggota,
mengidentifikasi kebutuhan komisi, gabungan komisi dan
Perda Bapemperda mengidenfikasi
▪ Sekda/PD melakukan kebutuhan perda
identifikasi berbasis urpem, ▪ Identifikasi dilakukan berdasarkan
kewenangan, asma dan urpem, kewenangan, perintah peruu
delegasi peruu dan asma
▪ Hasil identifikasi ▪ Hasil identifikasi diserahkan kpd
disampaikan ke Rokum Bapemperda
▪ Rokum mengkompilasi ▪ Bapemperda mengkompilasi usulan
usulan program Perda program Perda
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Kebutuhan Perda

Mengidenfikasi Kebutuhan Propem Perda berdasarkan


1 2
pemetaaan pada

1 Urusan
penyelenggaran otda
2 Urusan
pembangunan
daerah
Urusan yang
3 dimandatkan oleh
perundang2an yg lbh
4 Kebutuhan
masyarakat
tinggi
DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Identifikasi Kebutuhan Program Perda
BerdasarkanPenyelenggaraan Otonomi Daerah

Bid. LH

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Kebutuhan Perda

Bid. LH

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Kebutuhan Perda

Bid Perda Ttg Perlindungan


Perda Konsumen
ganga
n
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Kebutuhan Perda

Bid. LH Perda Ttg Rencana Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Program Perda Berdasarkan
Perintah Perundang2an Yg Lebih Tinggi

UU, PP, Perpres dan Peraturan


Menteri/LPNK memberi delegasi
kepada Daerah utk membuat Perda

Identifikasi sesuai dengan kebutuhan


Perangkat Daerah masing2

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Program Perda Berdasarkan
Kebutuhan Pembangunan Daerah

Tidak secara langsung diamanatkan


dalam UU, PP, Perpres dan Peraturan
Menteri/LPNK

Dibutuhkan dalam mendukung


penyelenggaraan pembangunan
Daerah.

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Identifikasi Program Perda Berdasarkan
Aspirasi Masyarakat

Mengakomodasi kearifan
lokal sepanjang tidak
bertentangan dengan
peraturan perundang2an

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Tahap Pelaksanaan AKP (Inisiatif DPRD)

1. Bapemperda melakukan analisis/pengkajian terhadap


usualan program perda utk menentukan skala prioritas.
2. Pengkajian dilakukan dengan mensinergikan dengan
kewenangan pemda, urusan pemerintahan wajib dan
pilihan, perintah perundang2an yg lbh tinggi, kebutuhan
masyarakat/pihak terkait.
3. Dapat membentuk Tim AKP

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Tim AKP DPRD
Tim Legal Drafter DPRD

Kelompok Pakar/Ahli

Akademisi
Anggota Tim
dapat terdiri dari Instansi terkait

Stakeholder lain

Anggota DPRD
DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
AKP PROPEM
Forum diskusi Publik

Forum Dialog
Dilakukan dlm Seminar
Bentuk

Lokakarya

Rapat Terbatas
DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Pengukuran AKP

Dilakukan dalam
bentuk aplikasi

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Tahap Harmonisasi (AKP II) Propem
Perda

▪ Hasil Analisis kebutuhan Program Perda


diharmonisasi/dikoordinasikan secara bersama-sama
antara Biro Hukum dan Bapemperda.
▪ Harmonisasi dilakukan utk menetapkan program perda
yg menjadi skala prioritas untuk dilaksanakan pada
tahun berikutnya
▪ Jumlah progam mempertimbangkan 25 %
penambahan, kersediaan sumber daya keuangan dan
sumber daya lainnya.

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Perhitungan 25 % Jumlah Propem Perda
Tahun Ilustrasi Tahun
sebelumnya berikutnya

1. 25 % dari Propem Perda ▪ Propem Perda tahun 2019


tahun sebelumnya, ditetapkan sebanyak 20 judul
ditambah Perda yang Perda
ditetapkan tahun ▪ Yang ditetapkan sebagai
sebelumnya Perda 10
2. Diluar Perda APBD, ▪ Maka Program Perda tahun
Pencabutan dan 2020 (25 %x 20) + 10 = 15
Perubahan
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Hasil Harmonisasi AKP

Hasil AKP yang memenuhi skala prioritas


Perda tinggi ditetapkan menjadi Propemperda
tahun berikutnya

Hasil AKP yang memenuhi skala prioritas


Perkada rendah menjadi program pembentukan
Perkada

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Penajaman Propem Perda

Propem Perda kab/kota disampaikan ke Gub


untuk dilakukan penajaman

Dalam waktu paling lama 7 hari, Gub telah


memberikan hasil penajaman program perda
kab/kota
Pengkajian singkat propem perda dikaitkan
dengan urusan pemerintahan dan kewenangan
daerah
Surat Menteri Dalam Negeri No.
180/9960/OTDA tgl 21 Desember 2018 DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Penyusunan Naskah Akademis

Rancangan Perda Ranc Perda APBD,


disertai naskah pencabutan Perda
akademik atau perubahan
dan/atau Perda yang hanya
penjelasan atau terbatas
NA keterangan yang
memuat pokok
mengubah
beberapa materi
P/K
pikiran dan materi hanya disertai
muatan yang dengan
diatur. penjelasan atau
keterangan

DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Penguatan Binwas Pembentukan Perda

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Putusan MK

PUTUSAN MK PUTUSAN MK
NO 137 NO 56
• Pasal 251 ayat (2) dan (3) • Pasal 251 ayat (1) ayat
sepanjang frasa
(4), ayat (5) dan ayat (7)
“…pembatalan perda
kab/kota dan perbup pada frasa “Perda
ditetapkan dengan
Provinsi” MDN & Gub
Wewenang
keputusan Gub sebagai
membatalkan Perda dicabut
wakil pemerintah pusat”
MK
UU 23/14
DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Dampak Putusan MK MDN tidak
berwenang
membatalkan Perda
Putusan Prov
MK No. 157 Gub tdk berwenang
dan 136 membatalkan Perda
Kab/Kota
Tahun 2016
Pembatalan Perda
menjadi wewenang
MA

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Penguatan Binwas Pembentukan Perda

Penajaman Program
Perda melalui AKP
Fasilitasi
Aspek
Verifikasi

Klarifikasi

Kebijakan Satu Pintu


Revisi Permendagri 80/15
menjadi 120/18 DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Fasilitasi Rancangan Perda

Teknis
Materi Muatan 1 2 Penyusunan
Perda
Memastikan Memastikan

1. Sesuai dg peraturan yg lbh Sesuai standar penyusunan


tinggi, kepentingan umum peraturan perundang-2an
dan kesusilaan. sebagaimana diatur dlm UU 12
2. mempermudah investasi, Tahun 2011, Perpres 87 Tahun
pelayanan publik dan 2015 dan Permendagri Nomor
kebutuhan masy. 80 Tahun 2015
3. Sesuai nilai2 Pancasila, HAM
dan kesetaraan gender.
DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Proses Fasilitasi Ranc Perda
• Yuridis
KOORDINASI DG • Muatan
Materi
K/L • Suncang

Diganti/ditu
runkan jadi Ranperda
Dilakukan dalam bentuk Perkada/Ke Dilanjutkan
rapat koordinasi/asistensi p KDH/SE
atau mandiri

Ranperda Tidak
Dilanjutkan

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Fasilitasi Perda dan Perkada

Fasilitasi merupakan Hasil fasilitasi dapat


proses ▪ Fasilitasi Ranc
Perda/Perkada Wajib berupa Ranc Perda
pengkajian/pentelahaan /Perkada diteruskan
Ranc Perda/Perkada dari dilakukan
▪ Fasilitasi dilakukan pembahasannya,
aspek materi muatan, diturunkan dalam
kewenangan, legal dg melibatkan
Instansi internal bentuk
drafting dan regulasi Perkada/SE/Instrusi,
terkait. dan/atau K/L.
ditolak

DITJEN OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
PEMBENTUKAN PERDA SATU PINTU
Penguatan Fungsi Bapemperda dan Biro Hukum Provinsi/
Bagian Hukum Kab/Kota

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Pembentukan Perda Satu Pintu
Perangkat Dinas mengajukan usulan pembentukan perda kepada Sekda

Sekda (Biro Hukum Prov/Bag Hukum Kab/Kota) melakukan pencermatan


terhadap materi muatan rancangan Perda
Hasil pencermatan diteruskan kepada pihak lain (Kumham/LLN) untuk
dilakukan harmonisasi
Hasil harmonisasi dicermati kembali oleh Biro Hukum Prov /Bag Hukum
Kab/Kota untuk kemudian diteruskan ke DPRD untuk dilakukan pembahasan
dan penetapan
Hasil penetapan DPRD diteruskan ke Mendagri (ranc Perda Prov) dan
ke Gubernur (Ranc Perda Kab/Kota) untuk dilakukan fasilitasi
Hasil fasilitasi Kemendagri/Provinsi ditindaklanjuti oleh Daerah untuk
kemudian disampaikan ke DPRD untuk diparipurnakan
Hasil paripurna disampaikan oleh Sekda kepada Mendagri/Gubernur untuk
mendapatkan regester.
DITJEN
OTDA
KEMENDAGRI
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH
Alur Pembinaan Peraturan Daerah
Satu Pintu di Provinsi

pembahasan DPRD Kemendagri Fasilitasi


raperda (4) (5)

Perangkat Kumham
Sekda Prov
Daerah /LLN
(Biro Hukum)
(3)
(1) (2)

NA dan pencermatan harmonisasi


raperda raperda raperda
Alur Pembinaan Peraturan Daerah
Satu Pintu di Kab/Kota

pembahasan Provinsi Fasilitasi


DPRD
raperda (Biro Hukum)
(4) (5)

Perangkat Sekda Kab/ Kumham


Daerah Kota (Bag /LLN
Hukum) (3)
(1)
(2)

NA dan pencermatan harmonisasi


raperda raperda raperda
Harmonisasi Pembentukan Perda

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Harmonisasi Rancangan Perda

Inisiatif DPRD Inisiatif Pemda

Pengharmonisasian, Pengharmonisasian, pembulatan, dan


pembulatan, dan pemantapan pemantapan konsepsi Rancangan
konsepsi Rancangan Peraturan Peraturan Daerah Provinsi yang
Daerah Provinsi yang berasal berasal dari Gubernur dilaksanakan
oleh kementerian atau lembaga yang
dari DPRD Provinsi menyelenggarakan urusan
dikoordinasikan oleh alat pemerintahan di bidang
kelengkapan DPRD Provinsi Pembentukan Peraturan Perundang-
yang khusus menangani undangan. (58:2).
bidang legislasi. (58:1).
BERALIH KE
SAMA DG UU 12/11 Pasal 58 UU 15/2019 KUMHAM/LLN
PP 12/18

Ps. 7 (1) Ps. 7 (2) Ps. 7 (3)

Rancangan Perda yang Rancangan Perda Dalam


berasal dari DPRD yang berasal dari pengharmonisasian,
merupakan rancangan Kepala Daerah pembulatan, dan
Perda hasil merupakan pemantapan konsepsi
pengharmonisasian, rancangan Perda hasil Rancangan Perda
pembulatan, dan pengharmonisasian, dapat melibatkan
pemantapan konsepsi pembulatan, dan instansi vertikal
yang dikoordinasikan pemantapan konsepsi kementerian yang
oleh Bapemperda. yang dikoordinasikan menyelenggarakan
oleh perangkat urusan pemerintahan
daerah yang di bidang hukum.
menangani bidang
hukum.
.
Penutup

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
Penutup

▪ Sekretaris DPRD mempunyai peran strategis dalam


memfasilitasi penyusunan perda yg berkualitas.
▪ Peran strategis muncul pada fasilitasi program
pembentukan perda yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat berdasarkan AKP, penyusunan NA,
Penyusunan rancangan perda dan pembahasan rancangan
perda.
▪ Pembentukan perda diarahkan pada kualitas dan bukan
kuantitas.
▪ Harmonisasi, fasilitasi dan verifikasi dilakukan untuk
menjamin kualitas rancangan perda

DITJEN
OTDA
DIREKTORAT PRODUK HUKUM DAERAH KEMENDAGRI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai