Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dina Rohanisa

Kelas : S1 Akuntansi 2018B

NIM : 18080694028

Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen

Tugas Resume Mata Kuliah Akuntansi Manajemen Pertemuan 10

A. Harga Pokok Produk dengan Pendekatan TDABC


Perhitungan dengan menggunakan Metode Time-Driven ABC yaitu menunjukkan
bahwa adanya beberapa aktivitas yang mengalami perhitungan biaya yang terlalu rendah
dan biaya yang terlalu tinggi sehingga akan ada selisih laba dari beberapa aktivitas yang
dilakukan perusahaan. Pendekatan TDABC mengidentifikasi berbagai departemen, biaya,
serta kapasitas praktis. Untuk operasi logistik, kapasitas praktis dinyatakan sebagai
jumlah waktu yang dapat dikerjakan karyawan tanpa lembur. Prosedur Time-Driven ABC
menggunakan estimasi waktu yang diperlukan setiap ada transaksi yang terjadi. Estimasi
unit waktu ini menggantikan proses interview pekerja untuk mempelajari berapa persen
waktu pekerja yang dihabiskan untuk semua aktivitas. Dengan Pendekatan Time-Driven
ABC, manajer perusahaan dapat dengan mudah mengupdate Model Time-Driven ABC
perusahaannya untuk mencerminkan perubahan kondisi operasionalnya. Selain itu,
manajer juga dapat dengan mudah mengupdate tarif cost driver untuk aktivitasnya.
Ciri-ciri dari pendekatan TDABC yaitu:
a. Menghitung biaya aktivitas standar dengan menggunakan tarif standar,
b. Peka terhadap kapasitas,
c. Lebih mudah untuk mengidentifikasi kapasitas yang tidak digunakan,
d. Penentuan harga pokok menggunakan metode pull/tarik,
e. Tidak menggunakan klasifikasi aktivitas.

Time Driven Activity Based Costing ini berhubungan dengan waktu, yang


mana dalam proses produksi , seluruh aktivitas selalu dipengaruhi dan dibatasi oleh
waktu. Meliputi di dalamnya upah tenaga kerja, depresiasi dan lain sebagainya karena
merupakan kompensasi atas penggunaan waktu oleh manusia maupun oleh mesin dan
peralatan yang digunakan. Sehingga waktu menjadi salah satu kendali yang dapat
digunakan dalam melakukan analisa dan implementasi Time Driven Activity Based
Costing. Sehingga dapat dikatakan, jika time driven ini adalah salah satu kendali yang
dapat digunakan dalam melakukan analisa dan implementasi TDABC .

Menurut Kaplan, Metode Time-Driven Activity-Based Costing hanya


membutuhkan dua parameter, yaitu:

a. Unit cost untuk menghasilkan kapasitas,


b. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi atau aktivitas (unit times).

Yang mana unit cost dapat dihitung dengan membagi biaya penyediaan kapasitas
dengan kapasitas praktis. Sedangkan unit time dapat diperoleh dengan cara observasi
langsung atau dengan wawancara dan tidak diperlukan akurasi yang tepat. Sehingga
Pembebanan biaya menggunakan Metode Time-Driven Activity-Based Costing lebih
sederhana, lebih murah, dan lebih cepat untuk diimplementasikan dibandingkan
Metode Activity-Based Costing.

B. Membandingkan Pendekatan ABC Tradisional dan Modern


1. Pendekatan ABC Tradisional

Tujuan dari ABC untuk membebankan biaya tidak langsung dengan lebih


akurat. Seiring dengan berjalannya waktu, Traditional ABC menjadi sulit
diterapkan pada banyak perusahaan karena menimbulkan biaya yang mahal untuk
keperluan wawancara dan survey terhadap sistem ABC. Selain masalah mahalnya
biaya untuk wawancara dan survei, masih banyak kesulitan yang timbul dari aplikasi
sistem Traditional ABC,  padahal kompetisi usaha
semakin ketat dan semakin kompleks.

Metode tradisional merupakan metode perhitungan biaya dimana


perhitungan biaya hanya didasarkan pada tahap produksi barang dalam setiap unit
barang. Metode perhitungan biaya secara tradisional dapat disebut juga dengan
metode perhitungan berdasarkan unit. Alokasi biaya overhead pabrik dalam metode
tradisional didasarkan pada jam tenaga kerja langsung atau jam kerja mesin atau
juga hanya didasarkan pada volume produksi barang. Dikarenakan masing-masing
produk menghasilkan biaya overhead pabrik yang berbeda-beda maka saat
menentukan harga pokok produksi barang biasanya akan tidak akurat, akan terjadi
distorsi atau kesalahan saat menentukan harga pokok produksi per unit barang.

2. Pendekatan ABC
Metode Activity Based Costing atau yang disebut pula dengan sistem ABC
merupakan metode perhitungan biaya dimana perhitungan biaya didasarkan pada
alokasi aktivitas yang berbeda-beda seperti pada aktivitas produksi suatu produk
dan pendistribusian suatu produk. Sistem ABC memandang bahwa biaya overhead
variabel dapat dilacak dengan tepat pada berbagai produk secara individual. Dengan
Metode ABC, suatu perusahaan dapat mengetahui biaya produksi suatu barang yang
dikeluarkannya secara akurat. Biasanya metode ABC menggunakan tempat
penampungan biaya overhead pabrik lebih dari satu. Penerapan metode ABC dalam
perhitungan biaya suatu perusahaan dapat menghindari terjadinya distorsi atau
kesalahan dalam menentukan harga pokok produk.
Penggunaan metode ABC dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
 Tahap yang pertama adalah mengelompokkan biaya overhead ke dalam
kelompok biaya homogen. Kelompok biaya homogen sendiri merupakan
sekumpulan overhead yang variasinya dapat dikaitkan dengan satu faktor
penyebab atau pemicu (cost driver). Jadi cost driver adalah faktor yang
menjelaskan konsumsi biaya-biaya overhead. Kelompok biaya homogen dapat
ditentukan dengan melihat biaya yang memiliki rasio konsumsi yang sama
dengan seluruh produk yang ada.
 Tahap yang kedua adalah mengalokasikan biaya overhead pabrik.
Pengalokasian biaya overhead dapat dilakukan dengan tarif kelompok dikalikan
dengan dasar pembebanan yang dikonsumsi oleh suatu produk.

Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Produksi


Sivas  tercatat sebagai produsen Vas bunga. Diandaikan pabrik tersebut memproduksi
dua jenis vas yakni Indian  dan Kontemporer. Berikut data-data dari Sivas (untuk
memudahkan dianggap hanya terdapat satu proses).
Vas Kuantitas Biaya Jam Mesin Perpindahan Persiapan
Utama Bahan
Indian 200.000 700.000 50.000 700.000 100
Kontemporer 50.000 150.000 12.500 100.000 50
Nilai dolar - 850.000 250.000 300.000 450.000

Dengan sistem yang selama ini digunakan, biaya pengoperasian peralatan, penanganan
bahan dan persiapan dibebankan pada produk Vas atas dasar jam mesin.

Diminta:
1. Hitung biaya per unit untuk masing-masing produk Vas dengan menggunakan
pendekatan berdasar unit yang selama ini digunakan

2. Hitung biaya per unit untuk masing-masing Vas dengan menggunakan pendekatan
berdasarkan kegiatan.

Jawab:

Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan yang Selama Ini
Digunakan (Tradisional) Overhead total sebesar 1.000.000. Tarif  Pabrik menyeluruh
sebesar 16 per jam mesin (1.000.000/ 62.500).

Overhead dibebankan sebagai berikut:

Vas Indian = 16 x 50.000 = 800.000

Vas Kontemporer = 16 x 12.500 = 200.000

Biaya per unit untuk kedua produk tersebut adalah sebagai berikut:

Vas Indian: ($800.000 + $700.000) / 200.000 = $ 7,50

Vas Kontemporer: ($200.000 + $ 150.000) / 50.000 = $7,00

Kalkulasi Biaya Per Unit/ Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Berdasar Kegiatan.
Perbandingan konsumsi berbeda untuk ketiga aktivitas overhead sehingga kelompok
overhead dibentuk untuk masing-masing aktivitas. Tarif overhead untuk masing-masing
kelompok adalah sebagai berikut:

Pemeliharaan: $250.000 / 62.500 = $4/jam

Penanganan bahan: $300.000 / 800.000 = $0,375 per pindahan

Persiapan: $450.000 / 150 = $3.000 per persiapan

Perhitungn overhead dibebankan adalah sebagai berikut:

Vas Indian:

$4 x 50.000 $200.000

$0,375 x 700.000 262.500

$3000 x 100 300.000

Total $762.500

Vas Kontemporer:

$4 x 12.500 $50.000

$0,375 x 100.000 37.500

$3000 x 50 150.000

Total $273.500

Biaya per unit untuk kedua produk adalah sebagai berikut:


Vas Indian:
Biaya utama $700.000
Biaya overhead 762.500
Total biaya 1462.500
Unit yang diproduksi 200.000
Biaya per unit $7,3125
Vas Kontemporer:
Biaya utama $150.000
Biaya overhead 237.500
Total biaya 387.500
Unit yang diproduksi 50.000
Biaya per unit $7,75

Perbedaan Pendekatan ABC Tradisional dan Modern


No Pendekatan ABC Modern Pendekatan ABC Tradisional
1 Sistem ABC dimulai dengan Sistem konvensional dimulai dengan
mengidentifikasi aktivitas dan mengidentifikasi biaya dan kemudian
kemudian memproduksi produk. ke produksi barang.
2 Sistem ini berfokus pada aktivitas yang Sistem ini menekankan terutama pada
dilakukan untuk menghasilkan produk. pemastian biaya setelah biaya tersebut
terjadi.
3 Penggerak biaya digunakan untuk Unit biaya digunakan untuk alokasi dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang akumulasi biaya.
mempengaruhi biaya aktivitas tertentu.
4 Biaya overhead dibebankan ke Pool Biaya overhead akan dibebankan ke
Biaya (Cost Pool). departemen produksi atau departemen
jasa.
5 Biaya overhead pabrik dibebankan ke Overhead dialokasikan atas dasar tarif
produk dengan menggunakan tarif alokasi overhead departemen.
penggerak biaya.
6 Biaya overhead variabel diidentifikasi Biaya yang dapat dialokasikan atau
secara tepat ke produk masing-masing. dibebankan ke produk dapat berupa
baiay actual yang terjadi atas atau dasar
biaya standar.
7 Dalam sistem ABC, aktivitas Biaya overhead pabrik dipoolkan dan
didasarkan atas cost pool atau pusat dikumpulkan ke departemen.
biaya diciptakan.
8 Tidak perlu mengalokasikan dan Proses alokasi dan redistribusi biaya
meredistribusi biaya overhead departemen jasa ke departemen
departemenjasa untuk departemen produksi adalah penting untuk
produksi. menentukan total biaya produksi.
9 Sistem ABC mengasumsikan bahwa Sistem ini mengasumsikan bahwa
biaya overhead akan tetap bervariasi biaya overhead tetap tidak berubah
secara proporsional dengan perubahan dengan perubahan volume output.
volume output.

Anda mungkin juga menyukai