NIM : 180701051
MATA KUL : Metodelogi Studi Islam
kontak pertama antara dunia Barat dengan dunia muslim adalah lewat kontak perguruan
tinggi, sejumlah ilmuan dan tokoh-tokoh barat datang di perguruan tinggi muslim untuk
memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia Islam belahan timur, perguruan tinggi
tersebut berkedudukan di Baghdad dan di Kairo, sementara di belahan barat berada di Cordova.
Bentuk lain dari kontak dunia muslim dengan dunia barat pada fase pertama adalah
penyalinan manuskrip-manuskrip ke dalam bahasa latin sejak abad ke-13 M hingga bangkitnya
zaman kebangunan (renaissance) di Eropa pada abad ke-14, berkat penyalinan karya-karya
ilmiah dari manuskrip-manuskrip Arab itu, terbukalah jalan bagi perkembangan cabang-cabang
ilmiah tersebut di Barat. Apalagi sesudah aliran empirisme yang dikumandangkan oleh Francis
Bacon menguasai alam pikiran di Barat dan berkembangnya observasi dan eksperimen.
Kedatangan muslim fase kedua ke dunia barat, khususnya eropa barat dilatar belakangi oleh
dua alasan pokok, yaitu alasan politik dan alasan ekonomi.
Alasan politik adalah kesepakatan kedua negara, yang satu sebagai bekas penjajah, sementara
yang satunya sebagai bekas jajahan. Misalnya Perancis mempunyai kesepakatan dengan negara
bekas jajahannya, bahwa penduduk bekas jajahannya boleh masuk ke Perancis tanpa
pembatasan. Maka berdatanglah muslim dari Afrika Barat dan Afrika Utara, khususnya dari
Algeria ke Perancis.
Adapun alasan ekonomi adalah untuk mencukupi tenaga buruh yang dibutuhkan negara-
negara Eropa Barat. Untuk menutupi kebutuhan itu Belgia, Jerman, Belanda merekrut buruh dari
Turki, Maroko, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, sementara Inggris mendatangkan
dari negara-negara bekas jajahannya. Adapun kategori Muslim yang ada di Eropa Barat ada dua,
yakni pendatang (migran) dan penduduk asli.