Anda di halaman 1dari 5

Kuliah Online Minggu ke-11, Hari Rabu,15.04.

20
Pemodelan Matematika
VALIDASI DAN VERIFIKASI MODEL MATEMATIKA
Model matematika dikonstruksi berdasarkan pada phenomena yang terjadi pada obyek yang
diamati, dengan demikian model merupakan representasi dari phenomena yang sesuai dengan
tujuan dalam membangun model matematika, pertanyaannya adalah benarkah model matematika
yang sudah dibuat sesuai dengan phenomena reel sedemikian hingga dapat memberikan informasi,
memberikan solusi tentang apa yang belum diketahui dari phenomena tersebut, oleh karena itu
perlu dilakukan Analisis terhadap Model Matematika yang sudah dikonstruksi, Perhatikan gambar
1 dibawah ini, Analisis terhadap Model memetakan setiap solusi model terhadap phenomena pada
obyek yang didukung oleh validasi maupun verifikasi, Dengan demikian maka yang dimaksud
Analisis Model adalah

1. Analisis Model adalah proses pendekatan terhadap phenomena dari obyek yang diamati
dengan menggunakan konsep/teori matematik,
2. Analisis Model adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang perilaku model yang
berkaitan dengan model fisis berdasarkan pada karakteristik system.

Analisis Model dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu

1. Analisis Kualitatif, pada tipe analisis yang dilakukan berkaitan dengan struktur matematika
dari model tanpa mempersoalkan penyelesain secara eksplisit,meskipun demikian pada
model diperlukan informasi tentang keberadaan solusi dan kedinamikannya. Oleh karena
kwalitatif maka jawaban model terhadap phenomena bersifat binear,
2. Analisis Kuantitatif, pada tipe analisis ini focus terhadap penyelesaian model secara
eksplisit yang memenuhi model tersebut, pada tipe ini dibagi dalam 2 metode lagi yaitu
a. Metode Analitik, pada metode ini penyelesaian model diekspresikan secara analitik
termasuk variable keadaan maupun parameter.
b. Metode Komputasi, pada metode ini berlawanan dengan metode analitik, ekspresi
parameter maupun variable keadaan bernilai numeric yang memenuhi model,
jadi solusi yang dilakukan adalah solusi pendekatan.

Pemodelan
Pemodelan
Analisa

Fisika

Validasi/verifikasi

Gambar 1. Bagan Pemodelan Matematika

Dengan demikian pada Analisis Model mencakup kegiatan yang berkaitan dengan proses
pendekatan Model Matematika dengan phenomena dari obyek yang diamati maupun proses
dalam penentuan model simulasi yang sesuai dengan Model. Matematika

OBYEK
VALIDASI
PHENOMENA
ANALISIS
MODEL

MODEL
VERIFIKASI MATEMATIK
VALIDASI adalah proses pendekatan Model Matematika dengan phenomena dari obyek
yang diamati, dalam hal ini proses penentuan bahwa suatu model matematika merepresentasikan
phenomena bergantung pada kepentingan dari modeler, terdapat beberapa pendekatan
dalammelakukan validasi model yaitu

1. Validasi dengan pendekatan Asumsi, metode ini mengamati terhadap asumsi asumsi yang
digunakan dalam mengkonstruksi model, oleh karena itu jika asumsi yang digunakan valid
maka model yang dikonstruksi adalah valid pula, artinya model matematika yang
dikonstruksi sesuai dengan phenomena.
2. Validasi dengan pendekatan asumsi dan perilaku, metode ini selain memperhatikan asumsi
yang digunakan juga melakukan pengamatan terhadap perilaku dinamis dari phenomena,
apabila salah satu dari asumsi atau perilaku dinamis tidak valid maka model juga tidak
valid

Contoh.

1. Misalkan 𝑦 𝑠 dan 𝑦 𝑚 menyatakan keluaran dari system ( phenomena) dan model yang
mempunyai input yang sama 𝑢(𝑡), variable independen 𝑡 menyatakan waktu dan
diasumsikan bahwa range kontinu pada model dengan waktu kontinu dan himpunan nilai
nilai diskret pada model dengan waktu diskrte
𝑒(𝑡) menyatakan error actual diantara kedua output 𝑒(𝑡) = 𝑦 𝑠 - 𝑦 𝑚 dan error relative
𝑒(𝑡)
dinyatakan 𝑒̅ = , untuk melakukan validasi digunakan karakteristik Goodness-of
𝑦𝑠

fit test 𝐽
Diasumsikan bahwa data yang berlaku untuk validasi adalah 𝑦 𝑠 (𝑡), 0 ≤ 𝑡 ≤ 𝑇 untuk
model dengan waktu kontinu
𝑇
𝐽 = ∫ 𝑒 𝑇 (𝑡)𝑒(𝑡)𝑑𝑡
0

Atau
𝑇
𝐽 = ∫ 𝑒̅ 𝑇 (𝑡)𝑒̅ (𝑡)𝑑𝑡
0

Jika 𝐽 < 𝛿 untuk 𝛿 kecil maka model diterima sebagai representasi dari phenomena,
2. Validasi terhadap model juga dapat dilakukan dengan mengkombinasikan antara
analisis fungsional terhadap model sebagai langkah validasi model terhadap
phenomena dan simulasi terhadap parameter parameter sebagai tetapan fisis yang
berlaku, misalkan kombinasi validasi berbentuk analisis Well-Pose terhadap model
dan simulasi parameter yang memenuhi model.
3. Validasi terhadap model dengan melakukan simulsi terhadap parameter yang sangat
dominan terhadap phenomena, misalkan karakteristik suatu aliran fluida ,
ditentukan oleh tetapan yang disebut bilangan Renoult, oleh karena itu untuk
melakukan validasi terhadap model yang berkaitan dengan perilaku aliran diarahkan
simulasi terhadap parameter yang berkaitan dengan bilangan Renoult

PETUNJUK PEMODELAN PADA PHENOMENA COVID-19

Phenomena CONVID-19 pada saat ini meningkatkan peranan masyarakat untuk turut bertempur
melawan virus tersebut yaitu melakukan pembatasan bergerak mulai dari wilayah yang paling
kecil ( dirumahkan) sampai pada wilayah yang lebih luas ( kabupaten/Kota), Misalkan diamati
populasi pada wilayah kabupaten Kota dengan subpopulasi seperti yang ada sekarang (ODP, PDP
dan Konfirmasi ), jika terdapat 4 wilayah yang saling mempunyai interface sedemikian hingga
model distribusi penyebaran selalu berubah setiap saat,ambil 1 wilayah sebagai pengamatan
dengan 3 wilayah lainnya menjadi wilayah penyangga,

1. Konstruksikan phenomena yang terjadi


2. Konstruksikan suatu parameter sedemikian hingga dapat diketahui bahwa 1 wilayah
merupakan sumber penyebaran

Diketahui 4 wilayah dengan masing-masing wilayah sebagai subsistem, misalkan

𝑉𝑖 , 𝑖 = 1 … 4 adalah wilayah penyebaran dan masing masing wilayah minimal mempunyai


2 interface terhadap wilayah yang lain, oleh karena itu terdapat pergerakan individual yang
menyebar pada setiap wilayah.

Asumsikan bahwa
1. Setiap wilayah dinyatakan sebagai subsistem, sehingga diperoleh identifikasi
subsistem dengan karakteristik yang berbeda dalam konteks penyebaran virus
2. Media trnasmisi terbatas, hanya bersentuhan, saling berpandangan aman.
3. Intervensi terhadap penyebaran dilakukan oleh berbagai pihak, rumah sakit,
pemerintah dll.
4. Asumsikan 𝑉1 sebagai pusat penyebaran

Pendefisian pada Ruang Keadaan terhadap subpopulasi disesuaikan dengan prokol


kesehatan yang diberikan oleh WHO, Pemerintah, gunakan Hukum Konservasi dan setiap
perubahan hanya diamati terhadap perubahan waktu saja.

𝑉1
𝑉2

𝑉4
𝑉3

Contoh
Misalkan subpopulasi. ODP, PDP dan Konfirmasi berada pada subsistem 𝑉1 maka setiap
perubahan yang terjadi pada subsistem tersebut dapat dinyatakan dengan

𝑑𝑉1
= 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 − 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑑𝑡

𝑉1

Pergerakan individual

keluar- masuk wilayah

Pergerakan individual pada wilayahnya sendiri

Anda mungkin juga menyukai