Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA

Oleh:

IIN PUTRIAULIA

O47styc17

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat
,Inayah,Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi  makalah ini. Sehingga kedepannya dapat lebih baik.
          Makalah  ini  kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang  kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bima , 9 april 2020


                                                                                                                   
 Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian keluarga sejahtera......................................................................................... 4
B. tahapan keluarga sejahtera.............................................................................................. 5
C . Indikator keluarga sejahtera............................................................................................ 6
D . Manfaat keluarga sejahtera............................................................................................. 7
E . Pelaksanaan pembangunan keluarga............................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A . Kesimpulan.....................................................................................................................9. 
B . Saran.............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan asuhan keperawatan yang di perlukan
anggota keluarga yang sakit. Secara empiris hubungan antara kesehatan anggota keluarga
terhadap kehidupan keluarga sangat berhubungan atau segnifikan.

Keluarga sejahtera dibentuk berdasarkan perkwaninan sah, memenuhi kebutuhan


hidup dan memiliki hubungan yang sama, selaras dan seimbang antar anggota keluarga
dengan masyarakat dan lingkungan. Secara umum diketahui bahwa pengalaman orangtua
berkembang dari tahun ketahun, dimana seorang anak bertumbuh dewasa dan orangtua
menjadi menjadi semakin tua, akan tetapi teori dan metedelogi yang cukup memadai dalam
perkembangan prespektif tugas orangtua masih harus dibuktikan dan dapat diterima.

Pembangunan masyarakat sangat tergantung kepada kehidupan keluarga yang


menjadi bagian inti dari masyarakat itu, sehingga keluarga memiliki nilai strategis salam
pembangunan nasional serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusia seutuhnya.
Masalah yang kita hadapi saat ini masih banyaknya keluarga di Indonesia ini yang berada
dalam kondisi prasejeterah, untuk mewujudkan tujuan pembangunan tersebut perlu dilakukan
berbagai upaya pembinaan keluarga dari berbagai aspek kehidupan termasuk segi
kesehatannya. Perawat dengan perannya sebagai tenaga kerja kesehatan yang profesional
yang mempunyai andil yang cukup besar dan sangat diharapkan dalam mewujudkan upaya
pembinaan keluarga tersebut sehingga tercipta suatu sejahtera yang pada akhirnya akan
membentuk masyarakat dan negara yang sejahtera pula.

B. Rumusan masalah

1. Apa definisi keluarga sejahtera?


2. Apa saja tahapan keluarga sejahtera?
3. Bagaimana Indikator keluarga sejahtera?
4. Apa manfaat keluarga sejahtera?
5. Bagaimana pelaksanaan pembangunan keluarga?

C. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan definisi keluarga sejahtera

2. Menjelakan tahapan keluarga sejahtera

3. Menjelaskan indikator keluarga sejahtera

4. Menjelaskan manfaat keluarga sejahtera

5. Menjelaskan pelaksanaan pembangunan keluarga


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi keluarga sejahtera

Konsep keluarga sejahtera menurut UU No. 10 tahun 1992 adalah keluarga yang
dibentuk atas dasar perakawinan yang sah mampu memenuhi kebutuhan hidup spritual dan
material yang layak. Bertakwa kepada tuhan yang maha esa memiliki hubungan yang serasih,
selaras dan seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (A.
Mungit, 1996)

Sedangkan BKKBN merumuskan pengertian keluarga sejahtera sebagai keluarga


yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya baik kebutuhan sandang, panggan, perumahan,
sosial dan agama, keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluarga
dengan jumlah anggota keluarganya, keluarga yang dapat memenuhi kebutahan kesehatan
anggota keluarga, kehidupan dengan masyrakat sekitar, beribadah khusuk disamping
kebutuhan pokok.

B. Tahapan keluarga sejahtera

Berdasarkan kemampuan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan


sikososial, kemampuan memenuhi kebutuhan ekonominya, dan aktualisasi di masyarakat,
serta memperhatikan perkembangan negara indonesia menuju negara industri maka negara
indonesia menginggikan terwujudnya keluarga sejahtera. Diindonesia keluarga dikelompokan
menjadi lima tahap yaitu:

1. keluarga prasejahtera

Yaitu keluarga belum dapat memenuhi salah satu atau lebih lima kebutuhan dasar yaitu:

a. Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing-masing anggota keluarganya.


b. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan 2x atau lebih.
c. Seluruh anggota memiliki pakaian yang berbeda untuk aktifitas dirumah, bekerja,
sekolah, dan bepergian.
d. Lantai rumah terluas bukan lantai tanah
e. Bila anak dan atau pasangan usia subur ingin KB dibawa kesaran kesehatan.
2. keluarga sejahtera I

Yaitu keluarga keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan piskilognya. Pada keluarga sejahtera satu
kebutuhan dasar sampai dengan lima telah terpenuhi namun kebutuhan piskiloginya belum
terpenuhi yaitu:

a. Anggota keluarga melakukan ibadah secara teratur


b. Paling kurang sekali semimggu, keluarga menyediakan daging, ikan, dan telur.
c. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru pertahun.
d. Luas lantai rumah paling kurang 8 meter panjang untuk tiap penghuni rumah.
e. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
f. Paling kurang satu anggota keluarga 15 tahun keatas penghuni tetap.
g. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf latin.
h. Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah saat ini.
i. Bila anak hidup dua atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur memakai
KB.
j. Kontraksepsi.

3. keluarga sejahtera II
Yaitu keluarga keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,
yang juga telah dapat memenuhi kebutuhan piskiloginya, tetapi belum dapat memenuhi
kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh
informasih. Pada keluarga sejahtera dua, kebutuhan fisik dan piskilogi telah terpenuhi (1-14
terpenuhi) namun kebutuhan pengembangan belum sepenuhnya terpenuhi antara lain:
a. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang agama.
b. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.
c. Biasanya makan bersama paling kurang sehari sekali dan kesempatan itu dapat
dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarg.
d. Ikut serta dalam kegitan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
e. Mengadakan rekreasi bersama diluar rumah paling kurang 1x pernambulan.
f. Dapat memperoleh berita dari suatu kabar radio, tv, dan majalah.
4. keluarga sejahtera III
Yaitu keluarga yang dapat memenuhi seluruh kenutuhan dasar, sosial piskilogi, tetapi
belum, dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan
materi, dan berperan aktif dalam masyarakat. Pada keluarga sejahtera tiga, kebutuhan fisik,
namun keperdulian sosial belum terpenuhi yaitu:
a. Secara atau pada waktu tertentu sukarela memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial
masyarakat dalam bentuk materil.
b. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan yayasan,
atau instituti masyarakat.
5. keluarga sejahtera III plus
Yaitu keluarga keluarga yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial
piskilogi, dan perkembangan telsh terpenuhi (1-23 terpenuhi).
Menurut BKKBN (1999). Tahapan keluarga dapat diukur berdasarkan tinggkat
kesejahteraannya, yaitu sbb:
a. Keluarga prasejahtera yaitu keluarga keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasar secara minimal.
b. Keluarga sejahtera tahap I yaitu keluarga keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasar secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial
piskilogi.
c. Keluarga sejahtera tahap II yaitu keluarga keluarga yang telah memenuhi kebutuhan
dasar dan kebutuhan piskilogis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan
perkembangannya.
d. Keluarga sejahtera tahap III yaitu keluarga keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial piskilogis, dan kebutuhan perkembangan,
namun belum dapat memeberikan sumbangan yang maksimal terhadap masyarakat.
e. Keluarga sejahtera tahap III plus yaitu keluarga keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya.
f. Keluarga miskinnya.

C. Indikator keluarga sejahtera


Untuk mengukur tingkat kesejahteraan, telah di kembangkan beberapa indikator
operasional yang menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan sosial
psikologis dan kebutuhan pengembangan. sedangkan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tingkat kesejahteraan akan digunakan beberapa indikator yang telak digunakan
oleh BKKBN. Indikator ini berdasarkan pendataaan keluarga tahun 2000, adapun beberapa
indikator tersebut adalah sebagai berikut:
a. Keluarga prasejahtera:
b. Keluarga sejahtera I
c. Keluarga sejahtera II
d. Keluaraga sejahtera III
e. Keluaraga sejahtera III plus

D. Manfaat keluarga sejahtera


Manfaat keluarga sejahteran bertujuan untuk mengembangan keluarga agar timbul
rasa aman, tentram dan harapan masa depan yang lebih baik. Merupakan salah satu
pembentuk ketahanan keluarga dalam membangun keluarga sejahtera. Pelaksanaan
pembangunan dalam keluarga sejahtera.
Dalam PP no. 21 thun 1994, pasal 2 : pembangunan keluarga sejahtera di wujudkan
melalui pengembangan kualitaskeluarga di selenggarakan secara menyeluruh, terpadu oleh
keluarga dan masyarakat. Manfaat mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, produkti, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun
diri sendiri dan lingkungannya.

E. pembanguna keluarga sejahtera

Bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, sehat, produktif, mandiri, pokok pokok kegiatan :

1. pembinaan ketahanan fisik keluarga.

a. Penumbuhan dan pengembangan pengetahuan, sikap perilaku usaha keterampilan


keluarga melalui penyuluhan, pelatihan, magang, studi banding dan pendampingan
penerapan usaha ekonomi produktif.
b. Penumbuhan dan pengembangan kelompok usaha.
c. Pembinaan pemodalaan melalui tabungan, takesrah, kredit dan kukesrah dan
pembinaan pemasaran.
d. Pembinaan produksi.
e. Pembinaan kemitraan usahaan.
f. Pengembangan jaringan usaha.
g. Pengembangan jaringan usaha khususnya berkerja sama dengan depertemen koperasi
dan PPKM.
2. pembinaan kesehatan non fisisk keluarga.
Tujuan :
a. Peningkatan kualitas anak.
b. Pembinaan kesehatan produksi remaja
c. Peningkatan keharmonisan keluarga
3. pelayanan keluarga berecana.
a. Kegiatan komunikasi informasi edukasi (KIE)
b. Pelayanan kesehatan reproduksi
4. pendataan keluarga sejahtera.
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang mengunggtungkan kesehatan dan
e. perkembangan kepribadian anggota keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga sejahtera sebagai keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan
anggotanya baik kebutuhan sandang, pangan, perumahan, sosial dan agama,
keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluarga dengan
jumlah anggota keluarga, keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan
anggota keluarga, kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah
khusuk disamping terpenuhinnya kebutuhan pokok.

B. Saran
Perubahan perubahan perlu segera dilakukan khususnya dalam manajemen
keperawatan sebagai upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga maupun masyarakat . dengan adanya makalah ini, kami harap
agar para pembaca maupun mengetahui konsep keluarga sejahtera dan maupun
mengetahui konsep keluarga sejahtera dan mampu mengaplikasihkannya dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6089728/makalah_keluarga_sejahtera.
BKKBN, pendataan keluarga tahun 2000
(http://www.bkkbn.go.id/privince/yogya/MENU04.htm.)

Anda mungkin juga menyukai