Anda di halaman 1dari 2

Ivy lee lahir pada tanggal 16 Juli 1877 di Cedartown, Amerika serikat.

Ivy merupakan anak


pertama dari dua bersaudara. Sang adik bernama laura. Sang ayah adalah seorang pendeta
bernama James Widerman Lee. Ivy Lee merupakan lulusan dari Princetown University dan
merupakan seorang jurnalis dan wartawan di new york times, sebuah koran harian yang
diterbitkan di New York oleh Arthur Ochs Sulzberger Jr. Dan didistribusikan secara
internasional, the New York American dan the New York World. Bekerja selama lima tahun,
pada tahun 1903 ivy memutuskan berhenti. Setelah berhenti, ivy memutuskan bekerja untuk
kampanye kandidat walikota New York bernama Seth Low. Pekerjaan itu menuntunnya
bekerja sama dengan George F. Parker di bidang biro pers bagi Komite Nasional Demokrat
selama kampanye Presiden 1904. Setelah menangani kampanye untuk Partai Demokrat, Ivy
Lee bersama dengan rekanya George Parker membuat firma public relation ketiga di
Amerika, Parker & Lee tahun 1905. Firma ini hanya bertahan kurang dari empat tahun.
Kegiatannya di bidang Public Relations dimulai pada tahun 1906, pada waktu industry batu
bara di Negara “Paman Sam” mengalami kesulitan disebabkan pemogokan kaum buruhnya.
Timbulnya pemogokan para pekerja yang mengancam kelumpuhan industry batubara
menyebabkan munculnya gagasan atau ide pada benak Lee untuk menenganahi dengan bagi
keuntungan antara kedua belah pihak yakni para industriawan dan para pekerja. Lee
mengajukan gagasan kepada pimpinan industry batu bara dengan persyaratan sebagai
berikut :
(1) Ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak (top management)
(2) Ia diberi wewenang penuh untuk menyebarkan semua informasi factual yang patut
diketahui rakyat.
Persyaratan yang diajukannya pada waktu itu cenderung revolusioner karena pada saat itu
orang yang bergerak dalam bidang komunikasi informasi tidak berada pada struktur pimpinan
puncak (top management). Pemikiran Lee dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang
PR dinamakan declarations of principle (deklarasi asas-asas) yang berisikan bahwa kewajiban
praktisi kehumasan kepada media massa dan masyarakat adalah kejelasan dalam aktivitas
yang dilakukan oleh satu organisasi dan mempublikasikannya lewat media massa. Dengan
harapan meningkatkan hubungan antara satu sama lain.
Dalam Declaration of Principles yang disebarkan kepada pers itu, Lee menegaskan bahwa di
kantornya tidak terdapat hal-hal yang bersifat rahasia; segalanya bersifat terbuka. “Tujuan
kami adalah menyajikan berita. Kantor kami bukan biro iklan. Siapa saja yang memerlukan
informasi yang lengkap, akan kami layani dengan segala senang hati”.
Apa yang dilakukan Ivy Lee itu bagi orang-orang Amerika yang hidup di masa kini adalah
soal biasa, akan tetapi bagi mereka yang hidup di awal abad ke-20 merupakan hal yang
sensasional. Dengan sikap yang disertai cara yang jujur , Ivy Lee telah menyingkapkan
rahasia yang menyelimuti perusahaan-perusahaan besar dalam hubungannya dengan
masyarakat. Lee telah berhasil menciptakan gagasan baru bagi penanggulangan pemogokan
kerja di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untuk pembinaan hubungan dengan pers
Pendekatan Lee yang baru ini memudahkan pekerjaan reporter yang ditugaskan untuk
meliput pemogokan. Kendati para reporter tidak diizinkan untuk menghadiri konferensi
pemogokan, Lee menyediakan laporan setiap pertemuan dalam bentuk “handout” (yang kini
dikenal sebagai press release atau news release). Lee telah berhasil menciptakan gagasan baru
bagi penanggulangan pemogokan kerja di pabrik-pabrik besar dan gagasan baru untuk
pembinaan hubungan dengan pers.
Ivy Lee kemudian mendapat tawaran dari The Pensylvania Railroad Company untuk
mengatasi kesulitan sehubungan dengan terjadinya suatu kecelakaan pada jaringan utama
perusahaan kereta api tersebut pada musim panas 1906. Lee meminta kepada pimpinan
perusahaan tersebut untuk mengubah tata cara yang sifatnya “tradisional”, yakni menutup-
nutupi segala sesuatu, menjadi tata cara yang sifatnya terbuka untuk diketahui masyarakat.
Kendati permintaan itu mengejutkan pihak pimpinan perusahaan – karena tidak pernah terjadi
sebelumnya – namun, setelah dirundingkan akhirnya diterima juga.
Keberhasilan Ivy Lee itulah yang menyebabkan ia diakui oleh para ahli sebagai Bapak PR,
sebagai pemrakarsa, perintis, pelaksana, dan pembina PR.
Perkara ini yang membentuk reputasinya dikenal dengan baik dan diminta menjadi penasihat
pribadi John D. Rockfeller yang juga merupakan pemilik Standarts Oil. Masyarakat umum
melihat Rockfeller sebagai sosok yang menakutkan, kemudian menjadi baik sampai akhir
hayatnya atas saran-saran yang diberikan oleh Lee.
Tetapi Lee tidak bebas dari kecaman. Ketika dia meninggal, dia sedang dikritik keras karena
dia menjadi salah satu wakil untuk German Dye Trust, yang dikuasai oieh I. G. Farben, Lee
menjadi penasihat untuk kartel ini seteiah Hitler naik ke tampuk kekuasaan di Jerman dan
Nazi berkuasa Headline di media saat itu membuat pekerjaannya menjadi sensasional — LEE
GIVES ADVICECE THE NAZIS dan LEE EXPOSED AS HITLER PRESS AGENT
Kendati dia tak pernah menerima bayaran langsung dari pemerintah Nazi, Lee dibayar
$25,000 per tahun (yang saat itu sangat besar) plus imbalan lain oleh perusahaan Farben sejak
dia disewa pada 1933 sampai dia mengundurkan diri tak lama sebelum dia meninggal pada
1934 akibat penyakit tumor otak.

Anda mungkin juga menyukai