NIM : 20117038
Prodi : D4 TLM 3B
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
COVID-19
Hasil tes pemeriksaan negatif pada spesimen tunggal, terutama jika spesimen
berasal dari saluran pernapasan atas, belum tentu mengindikasikan ketiadaan infeksi.
Oleh karena itu harus dilakukan pengulangan pengambilan dan pengujian spesimen.
Spesimen saluran pernapasan bagian bawah (lower respiratory tract)sangat
direkomendasikan pada pasien dengan gejala klinis yang parah atau progresif. Adanya
patogen lain yang positif tidak menutup kemungkinan adanya infeksi COVID-19, karena
sejauh ini peran koinfeksi belum diketahui.Pengambilan spesimen dilakukan sebanyak
duakali berturut-turut (pada hari berikutnya atau kondisi terjadi perburukan).
A. Jenis Spesimen
j. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di formulir/Kuesioner.
k. Cryotubekemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik Klip. Jika ada
lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip dibedakan/terpisah. Untuk menghindari
kontaminasi silang.
l. Simpan dalam suhu 4-80C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam Freezer.
C. Pengepakan Spesimen
Spesimen dari pasien yang diduga novel coronavirus, harus disimpan dan dikirim
pada suhu yang sesuai (lihat Tabel 5.1). Spesimen harus tiba di laboratorium segera
setelah pengambilan. Penanganan spesimen dengan tepat saat pengiriman adalah hal
yang sangat penting. Sangat disarankan agar pada saat pengirimanspesimen tersebut
ditempatkan di dalam cool box dengan kondisi suhu 2-80C atau bila diperkirakan lama
pengiriman lebih dari tiga hari spesimen dikirim dengan menggunakan es kering (dry ice).
D. Pengiriman Spesimen
E. Konfirmasi Laboratorium
Apabila hasil pemeriksaan terdapat positif etiologi virus yang lain tetapi negatif
COVID-19dan memiliki hubungan epidemiologi yang kuat dengan kontak eratatau riwayat
perjalanan dari wilayah terjangkit maka harus dilakukan pemeriksaan ulang. Karena
kemungkinan terjadinya infeksi sekunder belum diketahui.Hasil pemeriksaan laboratorium
dikirimkan oleh laboratorium pemeriksa ke Dirjen P2P cq.
PHEOC untuk kemudian diteruskan ke Emergency Operation Center (EOC) Pusat Krisis
Kesehatan. PHEOC mengirimkan hasil pemeriksaan ke Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit
yang merawat kasus. Pelaporan satu pintuini diharapkan dapat lebih memudahkan berbagai
pihak terkait agar dapat berkoordinasi lebih lanjut.Jika hasil pemeriksaan laboratorium
positif, IHR Nasional Fokal Poin memberikan notifikasi ke WHO dalam 1x24 jam ( World
Health Organization(WHO), 2020).
F. Pemeriksaan Laboratorium nCoV-2019
Sistem reaksi dan kondisi reaksi ekstraksi asam nukleat dan fluoresensi real-
timeRT-PCR merujuk pada instruksi alat.
b. Hasil Penilaian
Negatif: tidak ada nilai Ct atau Ct ≥40.
Positif: Ct<37 dapat dilaporkan positif.
Area abu-abu: Nilai Ct antara 37 dan 40 dan tes ulang dianjurkan. Jika nilai
Ct berulang <40, dan kurva amplikasi menunjukkan puncak yang jelas,
sampel harus dinilai positif atau negatif.
Catatan: jika komersial kit digunakan, instruksi yang disediakan pabrik akan
berlaku.
I. Pemeriksaan fisis
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tergantung ringan atau beratnya manifestasi klinis.
1. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks Pada pencitraan dapat
menunjukkan: opasitas bilateral, konsolidasi subsegmental, lobar atau kolaps paru atau
nodul, tampilan ground-glass. Pada stage awal, terlihat bayangan multiple plak
kecil dengan perubahan intertisial yang jelas menunjukkan di perifer paru dan
kemudian berkembang menjadi bayangan multiple ground-glass dan infiltrate di
kedua paru. Pada kasus berat, dapat ditemukan konsolidasi paru bahkan “white-lung”
dan efusi pleura (jarang).
WHO. Global Surveillance for human infection with novel coronavirus (2019-nCoV). [Serial
on The Internet]. Cited Feb 3rd 2020. Available on:(https://www.who.int/publications-
detail/globalsurveillance-for-human-infection-with-novelcoronavirus-(2019-ncov) (Jan 31th
2020).