Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Prebiotik memiliki efek menguntungkan dalm
pengobatan gangguan mood, seperti sebagai MDD dan kecemasan. Sebagai contoh adanya penelitian untuk menguji efek dari FOS atau GOS, gabungan atau sendiri pada tikus jantan sehat dan stres C57BL dengan pemberian dosis 0,3-0,4 g / tikus / hari. Hasilnya pengobatan prebiotik dapat menurunkan kadar plasma kortikosteron dan ekspresi gen subunit reseptor NMDA 2A, diikuti dengan reseptor BDNF, GABA (B1) dan ekspresi gen GABA(B2) di hippocampus. Pada hewan yang sehat pengobatan prebiotik ini mengalami penurunan reseptor ekspresi gen glukokortikoid di hipotalamus. Pada hewan yang stress mengalami penurunan kadar kortikosteron dan meluasnya Bifidobacterium dan Lactobacilus. Hasil ini menunjukkan bahwa prebiotik FOS + GOS memiliki antidepresan dan efek seperti anxiolytic pada tikus yang sehat dan stres. Percobaan klinis sinbiotik pada lansia dengan menggunakan suplementasi makanan selama 24 minggu dengan dua dosis fructooligosaccharide (6 g), Lactobacillus paracasei (109- 108 UFC), Lactobacillus rhamnosus (109-108 UFC), Lactobacillus acidophilus (109-108 CFU) dan Bifidobacterium lactis (109-108CFU) tidak menunjukkan efek yang signifikan Penelitian klinis lain yang dilakukan untuk mengetahui kegunaan suplementasi sinbiotik adalah pada double blind and control placebo. Dalam penelitian ini, semua pasien menerima fluoxetine (20 mg / hari) selama 4 minggu. Lalu, baik 2 kapsul Familact H® (plus fluoxetine) atau 2 kapsul plasebo (ditambah fluoxetine) ditambahkan ke terapi selama 6 minggu. Pada akhir minggu ke 10 semua diintervensi, hasilnya pada kelompok prebiotik mengalami penurunan skor HAM-D yang signifikan dibandingkan dengan plasebo.