Anda di halaman 1dari 38

HUKUM

PEMERINTAHAN DAERAH
KONTRAK KULIAH
1. Mahasiswa dan Dosen hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal
perkuliahan.
2. Ada toleransi 20 menit dari jadwal dimulainya perkuliahan, bagi mhs
jika lewat tidak bisa absen di absen dosen, jika dosen terlambat
sampai dg 20 menit tanpa pemberitahuan dianggap tidak mengajar
dan mahasiswa dipersilakan pulang.
3. Korti sudah menyiapkan LCD dan Absen Presensi Dosen
4. Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa tidak mengobrol hal
lain dan tidak menggunakan/memainkan HP (kecuali dibutuhkan dlm
perkuliahan)
5. Mahasiswa diharapkan aktif dalam perkuliahan
6. Dosen berhak mengeluarkan mahasiswa dari ruang kuliah, jika
dianggap melanggar atau mengganggu perkuliahan.
KOMPONEN PENILAIAN
 Sikap dan Partisipasi : 20 %
 Tugas : 40 %
 UTS : 15 %
 UAS : 25 %
SILABUS
1. Pendahuluan
2. Konsep Hukum Pemerintahan Daerah
3. Asas-asas Pemerintahan
4. Pembagian Urusan Pemerintahan di Indonesia
5. Politik Hukum dalam Otonomi Daerah
6. Produk Hukum Daerah
7. Pemilihan Kepala Daerah
LITERATUR
1. C.S.T Kansil dan Christien S.T. Kancil, 2008, Pemerintahan Daerah di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika.
2. Agussalim Andi Gadjong, 2007, Pemerintahan Daerah (Kajian Politik dan Hukum), Bogor: Ghalia Indonesia
3. H.M. Busrizalti, 2013, Hukum Pemda (Otonomi Daerah dan Implikasinya), Yogyakarta: Total Media
4. Bhenyamin Hoessien, 2005, Hubungan Kewenangan Pusat dan Daerah, Jakarta: Yayasan Tifa.
5. Corlelis Lay, 2011, Otonomi Daerah dan Ke-Indonesiaan (dalam Buku Kompleksitas Persoalan Otonomi
Daerah di Indonesia), Yogyakarta: Pustaka Pelajar
6. Edie Toet Hendratno, 2009, Negara Kesatuan, Desentralisasi, dan Federalisme, Jakarta: Graha Ilmu &
Universitas Pancasila Press
7. HAW Widjaja, 2005, Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada
8. Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, 2011, Dekonstruksi Hukum Pengawasan Pemerintahan Daerah, Malang: UB
Press
9. Ni’matul Huda, 2012, Hukum Pemerintahan Daerah, Bandung: Nusa Media
10. Pratikno, 2003, Pengelolaan Hubungan Pusat dan Daerah, Jakarta: LIPI
11. Ramlan Surbakti, 2002, Reformasi Politik; Gagasan Negara Kesatuan dan Federal, Bandung: Mizan
12. Syaukani AR, 2009, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
5

3
4

1
Hak, wewenang, dan Penyerahan urusan Pelimpahan sebagian urusan Penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
kewajiban daerah otonom pemerintahan oleh pemerintahan yang menjadi daerh otonom untuk melaksanakan sebagian
untuk mengatur dan pemerintah pusat kepada kewenangan pemerintah pusat urusan pemerintahan yang menjadi
mengurus sendiri urusan daerah otonom berdasarkan kepada Gubernur sebagai wakil kewenangan Pemerintah Pusat atau dari
pemerintahan dan asas otonomi pemerintah pusat, kepada instansi Pemerintah Daerah Provinsi kepada Daerah
kepentingan masyarakat vertical di wilayah tertentu, dan/atau Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
setempat dalam system kepada Gubernur dan sebagaian urusan pemerintahan yg menjadi
Negara Kesatuan Republik Bupati/Walikota sebagai kewenangan daerah provinsi
Indonesia. penanggungjawab urusan
pemerintahan umum 7
One Column

Secara harfiah kata kesatuan berasal dari kata “satu” yang artinya tunggal, tidak
terpecah atau mengandung maksud bersusun tunggal.
Negara Kesatuan adalah Negara yang merdeka dan berdaulat, yang berkuasa
hanyalah pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah atau negara yang tidak
tersusun dari beberapa negara, melainkan hanya terdiri atas satu Negara,
sehingga tidak ada Negara di dalam negara.
Dalam Negara kesatuan umumnya hanya ada satu Pemerintahan Pusat yang
mempunyai kekuasaan serta kewenangan tertinggi di bidang pemerintahan negara

8
Pemerintah Pusat secara langsung
Pemerintah Daerah diberikan kekuasaan untuk
mengatur dan mengurus segala
sesuatu dalam Negara, dan Pemerintah mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya
Daerah hanya melaksanakan apa yang dan masyarakatnya, sehingga melahirkan daerah-
diperintahkan oleh Pemerintah Pusat. daerah otonom.
9
1. Menjamin satu urusan
2. Satu bentuk seefesien-efisiennya
3. Tahapan penghabisan dari bentuk kenegaraan

Menurut Jimly Asshiddiqie, Dalam negara kesatuan 4. Satu Negara buat satu bangsa dan satu tanah air
kekuasaan asal berada di Pemerintahan Pusat yg 5. Untuk mendirikan satu Negara kesatuan tidak perlu
kewenangan Pemerintah Pusat ditentukan batas- ada staat-staat
batasnya dalam UUD dan UU, sedangkan
kewenangan lainnya yg tidak disebutkan sbg 6. Memilih Negara kesatuan berarti telah mencakup di
kewenangan Pemerintah Pusat ditentukan sbg dalamnya persatuan dan kesatuan bangsa
kewenanan yg dimiliki oleh Pemerintah Daerah (HM
Busrizalti, 2013 :50-51) 10
Menurut Tonner, Kewenangan
Pemerintah dianggap sebagai
kemampuan untuk melaksanakan hukum
positif , dan denan begitu dapat
diciptakan hubungan hokum antara
pemerintah dengan warga negaranya
(Ridwan HR, 2006 :100)

11
Penggunaan wewenang Wewenang itu selalu Adanya standar wewenang, yaitu
standar umum (semua jenis wewenang)
dimaksudkan untuk harus dapat ditunjuk dan standar khusus (untuk jenis
mengendalikan perilaku dasar hukumnya wewenang tertentu)
subyek hukum

12
Wewenang yg diberikan Wewenang yg bersumber dari Wewenang yg bersumber dr
atau ditetapkan oleh pelimpahan suatu organ proses pelimpahan dari pejabat
jabatan tertentu pemerintahan kepada organ lain atau badan yg lebih tinggi kpd
pejabat yg lebih rendah
berdasarkan peraturan dg dasar peraturan perundang-
(atasan-bawahan)
perundang-undangan undangan
13
Kewenangan Wewenang Kekuasaan

Kewenangan itu hanya dapat dimiliki ketika seseorang mempunyai kekuasaaan dan dengan kewenangan itu seseorang dapat menjalankan
wewenangnya. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau
kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang atau Negara. Kekuasaan mempunyai
dua aspek, yaitu aspek politik dan aspek hokum, dengan demikian kekuasaan itu dpr bersumber dari politik dan dapat pula bersumber dari
peraturan perundang-undangan. Kewenangan, hanya memiliki aspek hokum yaitu bersumber dari peraturan perundang-undangan.

Wewenang hanya bagian tertentu dari suatu kewenangan, sedangkan kewenangan merupakan
kekuasaan formal yg bersumber dr peraturan perundang-undangan. Kekuasaan sendiri merupakan
facebook.com muara dari adanya seuatu kewenangan
twitter.com plus.google.com
Long text only

Istilah Pemerintahan Daerah dikenalkan dalam Sidang BPUPKI oleh


Soepomo, yang kemudian dituangkan dalam Bab VI Pasal 18 UUD 1945
hasil bentukan BPUPKI, yg menyatakan: “Pembagian daerah Indonesia atas
daerah besar dan kecil, dg bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dg
undang-undang, dg memandang dan mengingat dasar permusyawaratan
dlm system pemerintahan Negara, dan hak-hak asal-usul dlm daerah-
daerah yg bersifat istimewa”.

15
Pasal 18 UUD 1945 hasil amandemen
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia di bagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undanga.
(2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
(3) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPR yg anggota-anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum.
(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sbg kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota dipilih secara demokratis
(5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh UU ditentukan sbg urusan pemerintahan pusat
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan
(7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Long text only

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan
rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam UUD1945.
17
Sejarah Pengaturan Pemerintahan Daerah
1. UU No. 22 Tahun 1948 tentang Penetapan Aturan-Aturan Pokok
mengenai Pemerintahan Sendiri di Daerah-Daerah yg berhak
mengatur dan mengurus Rumah Tangganya Sendiri
2. UU NIT No. 44 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Indonesia
Timur.
3. UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah
4. UU No. 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah
5. UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah
6. UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
7. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
8. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
ASAS-ASAS PEMERINTAHAN

GOOD GOVERNANCE
 ASAS-ASAS PEMERINTAHAN
YG BAIK

19
Good Governance bisa tercapai apabila terdapat
hubungan yg sinergis diantara Negara, sektor swasta
dan masyarakat. Hubungan tersebut dicirikan:

 Partisipasi
 Adanya Aturan Hukum
 Transparansi
 Ketanggapan
 Orientasi pada Konsensus
 Adanya Kesetaraan
20  Efektifitas dan Efisiensi
Untuk menjalankan Good
Governance ini

Kewenangan

Asas Legalitas
Freies Ermessen

Dapat Asas-asas Pemerintahan


dipertanggungjawabkan yg baik

21
ASAS-ASAS PEMERINTAHAN YANG BAIK
UU NO 28 TAHUN 1999 UU NO. 30 TAHUN 2014
 Asas Kepastian Hukum  Asas Kepastian Hukum
 Asas Tertib Penyelenggara  Asas Kemanfaatan
Negara  Asas Ketidakberpihakan
 Asas Kepentingan Umum  Asas Kecermatan
 Asas Keterbukaan  Asas Tidak Menyalahgunakan
 Asas Proporsionalitas Kewenangan
 Asas Profesionalitas  Asas Keterbukaan
 Asas Akuntabilitas  Asas Kepentingan Umum
 Asas Pelayanan yang baik
22
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
DI INDONESIA
 Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yg
menjadi kewenangan Presiden yg pelaksanaannya dilakukan oleh
kementerian Negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah
untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan
menyejahterakan masyarakat.
 Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yg wajib
diselenggarakan oleh semua daerah.
 Urusan Pemerintahan Pilihan adalah urusan pemerintahan yg
wajib diselenggarakan oleh daerah sesuai dengan potensi yang
dimiliki daerah.
KLASIFIKASI
URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN URUSAN PEMERINTAHAN URUSAN


PEMERINTAHAN YG YG DIBAGI ANTARA PEMERINTAHAN YANG
SEPENUHNYA MENJADI PEMERINTAH PUSAT DAN MENJADI KEWENANGAN
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI PRESIDEN SEBAGAI
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH KEPALA PEMERINTAHAN
KABUPATEN/KOTA 24
 ALAT NEGARA  MENGHINDARI
INFLASI
 LOYALITAS KEPADA
NEGARA

 BEBAS AKTIF  PERADILAN  ISLAM


BERLAKU  HINDU
 MEWAKILI NEGARA
NASIONAL, SHG  BUDHA
BUKAN DAERAH
SEMUA DAERAH  KRISTEN
MEMILIKI PROTESTAN
PERADILAN YG  KRISTEN KATOLIK
SAMA  KONGHUCU

KEWENANGAN ABSOLUT PEMERINTAH PUSAT 25


BERKAITAN DENGAN TIDAK BERKAITAN DG PELAYANAN DASAR
a. Tenaga Kerja
PELAYANAN DASAR b. Pemberdayaan perempuan dan anak a. Kelautan dan perikanan
a. Pendidikan c. Pangan b. Pariwisata
b. Kesehatan d. Pertanahan
c. Pertanian
e. Lingkungan hidup
c. Pekerjaan Umum dan d. Kehutanan
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Penataan Ruang g. Pemberdayaan masyarakat dan desa e. Energi dan Sumber Daya Mineral
d. Perumahan rakyat dan h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana
f. Perdagangan
i. Perhubungan
kawasan permukiman g. Perindustrian dan
j. Komunikasi dan informatika
e. Ketenteraman, ketertiban k. Koperasi, usaha kecil dan menenah h. Transmigrasi
umum dan perlindungan l. Penanaman Modal
m. Kepemudaan dan olah raga
masyarakat n. Statistik
f. Sosial o. Persandian
p. Kebudayaan
q. Perpustakaan 26
r. kearsipan
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT

1. Urusan Pemerintahan yg lokasinya lintas daerah provinsi atau lintas


Negara
2. Urusan Pemerintahan yg penggunaannya lintas daerah provinsi
atau lintas Negara
3. Urusan Pemerintahan yg manfaat atau dampaknya negatifnya
lintas daerah provinsi atau lintas Negara
4. Urusan Pemerintahan yg penggunaan sumber dayanya lebih
efesien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan/atau
5. Urusan Pemerintahan yg perananya strategis bagi kepentingan
27 nasional
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI

1. Urusan Pemerintahan yg lokasinya lintas daerah


kabupaten/kota;
2. Urusan Pemerintahan yg penggunaannya lintas daerah
kabupaten/kota;
3. Urusan Pemerintahan yg manfaat atau dampak
negatifnya lintas daerah kabupaten/kota; dan/atau
4. Urusan Pemerintahan yg penggunaan sumber dayanya
lebih efesien apabila dilakukan oleh daerah provinsi.
28
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

1. Urusan Pemerintahan yg lokasinya dalam daerah


kabupaten/kota;
2. Urusan Pemerintahan yg penggunaannya dalam daerah
kabupaten/kota;
3. Urusan Pemerintahan yg manfaat atau dampak negatifnya
hanya dalam daerah kabupaten/kota; dan/atau
4. Urusan Pemerintahan yg penggunaan sumber dayanya
lebih efesien apabila dilakukan oleh daerah
29 kabupaten/kota
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
a. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dlm rangka memantapkan
pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 1945, pelestarian Bhineka Tunggal Ika serta
pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI.
b. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras dan golongan lainnya guna
mewujudkan stabilitas keamanan local, regional dan nasional.
d. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan yg ada diwilayah daerah provinsi dan
daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yg timbul dg memperhatikan prinsip
demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta
keanekaragaman daerah sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila.
g. Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan daerah dan tidak
30 dilaksanakan oleh instansi vertikal
POLITIK HUKUM
DALAM OTONOMI DAERAH

POLITIK HUKUM DALAM POLITIK HUKUM DLM POLITIK HUKUM DLM


DELEGASI PEMBAGIAN PEMILIHAN KEPALA
KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH DAERAH

31
Pengertian Politik Hukum
 Lemaire mengatakan bahwa politik hukum merupakan kajian hukum positif sebagai
bagian dari kebijakan legislatif
 Bellefroid politik hukum merupakan “bagian dari ilmu pengetahuan hukum yang
menelaah perubahan yang harus dilakukan dalam hukum yang berlaku agar dapat
memenuhi tuntutan kehidupan masyarakat; dengan demikian politik hukum
membahas arah perkembangan suatu tata hukum; politik hukum membangun ius
constituendum dan ius constitutum
 Abdul Hakim Garuda Nusantara; politik hukum diartikan Legal policy yang akan atau
telah dilaksanakan secara nasional oleh Pemerintah Indonesia yang meliputi: pertama,
pembangunan hukum yang berintikan pembuatan dan pembaruan terhadap materi-
materi hukum agar dapat sesuai dengan kebutuhan; kedua, pelaksanaan ketentuan
hukum yang telah ada termasuk penegasan fungsi lembaga dan pembinaan para
penegak hukum
 Moh Mahfud MD; Politik Hukum adalah legal policy atau arah hukum yang akan
diberlakukan oleh negara untuk mencapai tujuan negara yang bentuknya dapat
berupa pembuatan hukum baru dan penggantian hukum lama
POLITIK HUKUM
6 steps DESENTRALISASI DG
MENERAPKAN ASAS
POLITIK HUKUM
OTONOMI DAN TUGAS
SENTRALISASI DENGAN
POLITIK HUKUM PEMBANTUAN
MENGGUNAKAN ASAS
DESENTRALISASI DENGAN
DEKONSENTRASI
TIDAK MENGHILANGKAN

UU 23 TAHUN 2014
DESENTRALISASI
DEKONSENTRASI

TERBATAS
POLITIK HUKUM
DESENTRALISASI PENUH
POLITIK HUKUM
(DISCRETIONARY OF POWER)
SENTRALISASI
POLITIK HUKUM
DESENTRALISASI

33
POLITIK HUKUM DLM DELEGASI
KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

 Perdebatan antara Desentralisasi,


Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
 Perdebatan antara daerah otonom

dan daerah administratif


Penerapan dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan hrs memperhatikan:
1. Kehadiran wilayah pemerintahan administratfi jangan sampai mematikan atau
memandulkan inisiatif, prakarsa, dan kebebasan daerah di dalam mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri shg mengakibatkan daerah menjadi
bergantung pd pemerintah pusat.
2. Jangan sampai menimbulkan dualism penyelenggaraan pemerintahan di tingkat
daerah.
3. Jangan sampai menimbulkan control yang demikian ketat dr pemerintah pusat
terhadap pemerintah daerah shg daerah tidak dapat mencerminkan dirinya sbg
daerah otonom yg dibentuk berdasarkan asas kedaulatan rakyat.
4. Jangan sampai menimbulkan duplikasi dan tumpang tindih wewenang, tugas dan
tanggungjawab dg satuan pemerintahan otonom yg akan mempengaruhi fungsi
pelayanan terhadap masyarakat.
Wilayah NKRI dibagi atas daerah-
6 steps daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten
Daerah dibagi atas daerah besar dan kota yg masing-masing
dan kecil, yg terdiri dari 3 mempunyai pemerintahan daerah
Daerah dibagi atas daerah
tingkatan, yaitu Daerah Tingkat I,
otonom dan wilayah administratif
Daerah Tingkat II dan Daerah
Tingkat III

UU 23 TAHUN 2014
Kabupaten/Kota yg
Provinsi,
otonom
Wilayah NKRI dibagi dlm daerah
provinsi, kabupaten dan kota yg
Daerah tersusun dlm 3 tingkatan,
bersifat otonom
yaitu Provinsi, Kabupaten/Kota
Pemerintahan Daerah dibagi
dan Kecamatan
atas: Provinsi, Kabupaten (Kota
Besar) dan Desa (Kota Kecil)

36
6 steps Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah dipilih dlm 1 pasangan
calon yg dilaksanakan secara
demokratis oleh KPUD
Dicalonkan dan dipilih oleh
DPRD
Kepala Daerah dipilih oleh DPRD

32/2004 dan dilakukan


dan diangkat oleh Presiden

UU 23 TAHUN 2014
Kelanjutan dari UU
secara serentak
Pengisian jabatan kepala daerah
dan wakil kepala daerah
Dati I diangkat dan diberhentikan
dilakukan oleh DPRD melalui
oleh Presiden, Dati II oleh
Kepala Daerah diangkat oleh pemilihan secara bersamaan
Mendagri dg persetujuan
Presiden
Presiden

37
38
TERIMA KASIH, SELAMAT MENEMPUH UJIAN AKHIR SEMESTER

Anda mungkin juga menyukai