Anda di halaman 1dari 12

ANALISA S.W.O.

No Masalah Strength Weakness Opportunity Threatend


1. Sumber Daya 1. Tenaga perawat 1. Tenaga perawat hanya 16 orang 1. Adanya mahasiswa D4 1. Tuntutan oleh
Manusia (M1) a. S-1+Ners = 8 orang (Kualitas dan Kuantitas SDM keperawatan yang sedang masyarakat untuk
b. Diploma III Keperawatan= Keperawatan masih kurang praktisi manajemen mendapatkan
6 orang memadai) keperawatan. pelayanan
c. Diploma IV Keperawatan 2. Masa Kerja 2. Adanya kerja sama antara kesehatan yang
= 2 orang Kurang 1 Tahun : 1 orang mahasiswa keperawatan dan lebih profesional.
Jumlah perawat = 16 orang 1 – 3 Tahun : 11 Orang perawat ruangan. 2. Makin tingginya
d. Tenaga Non Keperawatan : 4 – 7 Tahun : 4 Orang 3. Adanya kerja sama antara kesadaran
1) Ahli Gizi = 1 orang (Kualitas dan Kuantitas SDM institusi poltekkes Mataram masyarakat akan
2) Apoteker = 1 orang Keperawatan masih kurang dengan rumah sakit pentingnya
3) Asisten Apoteker = 1 memadai dikarenakan 4. Adanya kebijakan pemerintah kesehatan.
orang pengalaman kerja yang masih tentang profesionalisasi 3. Persaingan antar
4) Cleaning Service = 6 minim) keperawatan. rumah sakit yang
orang 3. Adanya staf diberikan 5. Adanya program latihan dan semakin ketat.
5) Administrasi = 1orang. kesempatan melanjutkan seminar
2. Akreditasi Rumah Sakit pendidikan dalam bentuk Tugas 6. Adanya kesempatan perawat
tersebut adalah paripurna belajar sebanyak 3 orang. untuk melanjutkan pendidikan
(Kualitas dan Kuantitas SDM 7. Adanya program akreditasi
Keperawatan masih kurang rumah sakit dari pemerintah di
memadai dikarenakan ada 3 mana MAKP merupakan salah
orang tenaga perawat yang satu penilaian. Dan metode
diberikan tugas sekolah sehingga yang digunakan adalah metode
tenaga perawat menjadi Team Modifikasi.
berkurang) 8. Adanya staf diberikan
4. Berdasarkan hasil penghitungan kesempatan mengikuti
dengan menggunakan rumus pelatihan dan seminar secara
douglas didapakan hasil: berkala tentang pelatihan
manajemen bangsal, assessor
Pagi ruangan, pembuatan asuhan
3 x 0,17 = 0,51 keperawatan terupdate,
18 x 0,27 = 4,86 pengelolaan pasien dan
3 x 0,36 = 1,08 dikutkan berbagai seminar –
Total = 6,45 = 6 seminar yang menunjang
kegiatan pemberian asuhan
Siang keperawatan di ruangan Irna
3 x 0,14 = 0,42 VI C
18 x 0,15 = 2,7 9. Adanya staf diberikan
3 x 0,30 = 0,9 kesempatan melanjutkan
Total = 4,02 = 4 pendidikan dalam bentuk
Malam Tugas belajar sebanyak 3
3 x 0,07 = 0,21 orang.
18 x 0,10 = 1,8
3 x 0,20 = 0,6
Total = 2,61 = 3

Total keseluruhan pagi, siang dan


malam = 13

2. Sarana dan 1. Kapasitas tempat tidur 24 bed. 1. Terlihat ruangan kepala ruangan 1. Kebijakan pemerintah untuk 1. Kesenjangan antara
prasarana/ 2. Fasilitas setiap ruangan pasien bergabung dengan ruang jaga menambah sarana dan jumlah pasien
(M2) sebagian besar tercukupi perawat prasarana rumah sakit dengan peralatan
3. Fasilitas, sarana dan prasarana 2. Ruang tindakan dijadikan satu 2. Adanya kesempatan untuk yang ada.
menunjang pemberian dengan ruang penyimpanan mengganti alat-alat yang tidak 2. Makin tinggi
pelayanan kesehatan, buku barang layak pakai kesadaran
timbang terima, buku monev 3. Masih ada peralatan kesehatan 3. Adanya dukungan terkait masyarakat akan
gizi, buku tanda – tanda vital, yang belum lengkap/prasarana rencana pengadaan sarana pentingnya
buku register, buku protap belum tercukupi terutama prasarana rumah sakit kesehatan.
tindakan pelayanan medis dan mengenai alat kesehatan dan non 3. Adanya
non medis, staf medis kesehatan yang belum tersedia keluhan/tuntutan
fungsional RSUD Kota dan tidak memenuhi standar dari masyarakat
Mataram, buku nilai kritis, (standar peralatan keperawatan untuk melengkapi
buku control, buku ekspedisi, dan kebidanan di sarana sarana dan
pengiriman alat, buku bon kesehatan menurut Depkes RI prasarana.
makan, buku ekspedisi tahun 2015 sebagai rujukan)
radiologi, buku tindakan
pasien pulang dan buku SOP
4. Nurse station terletak di tengah
ruangan, sehingga
memudahkan komunikasi dan
kerjasama perawat serta
memudahkan dalam
pemberian asuhan
keperawatan di setiap ruang
pasien
5. Penggantian alat tenun
dilakukan setiap hari.
6. Bila alat tenun kotor saat itu
juga langsung diganti.
7. Pemeliharaan dan perawatan
dari sarana dan prasarana
penunjang keparawatan
kesehatan sudah ada.
8. Terdapat ruang tindakan.
3 Metode (M3) 1. Rumah sakit memiliki visi 1. Tenaga keperawatan tidak 1. Adanya kesempatan untuk 1. Tuntutan tinggi
misi dan motto RS sebagai seimbang dengan tingkat melanjutkan pendidikannya. oleh masyarakat
acuan melaksanakan kegiatan ketergantungan pasien yang 2. Adanya program pelatihan dan untuk
pelayanan bervariasi seminar. mendapatkan
2. Rumah sakit tipe B dan 2. Tim modifikasi Belum 3. Adanya mahasiswa D4 pelayanan
merupakan rumah sakit dilaksanakan secara optimal keperawatan praktisi manajemen kesehatan yang
pendidikan dan memiliki SAK karena kurangnya jumlah tenaga keperawatan. lebih profesional.
dan SOP perawat, media penyampain 4. Adanya kerja sama antara 2. Semakin tingginya
3. Menerapkan model MPKP pendidikan kesehatan yang mahasiswa dan perawat kesadaran
yaitu MPKP tim modifikasi kurang dan terkadang masih ruangan. masyarakat akan
terdapat koordinasi yang kurang 5. Adanya kerja sama antara pentingnya
institusi poltekkes Mataram kesehatan.
jurusan keperawatan dengan 3. Persaingan antar
rumah sakit rumah sakit yang
6. Adanya kebijakan pemerintah semakin ketat
tentang profesionalisasi
keperawatan.
Supervisi 1. Pelaksanaan supervise 1. Pelaksanaan supervisior kurang 1. Adanya mahasiswa D4 1. Tuntutan pasien
dilaksanakan secara rutin optimal di karenakan petugas keperawatan yang sedang sebagai konsumen
setiap hari oleh supervisor. supervisior hanya melihat sebagian praktisi manajemen keperawatan. untuk
Petugas supervise adalah dari kompetensi perawat. 2. Adanya teguran dari kepala mendapatkan
managemen Rumah Sakit ruangan bagi perawat yang tidak pelayanan yang
yaitu Kabid Keperawatan melaksanakan tugas dengan baik profesional .
untuk semua ruangan
perawatan yang ada di RS X
2. Telah dilakukan program dan
pelatihan serta sosialisasi
tentang supervise
3. Kepala ruangan mendukung
dan melaksanakan supervise di
ruangan masing masing
4. Terjadwal secara rutin

Timbang 1. Adanya laporan jaga setiap 1. Timbang terima yang dilakukan 1. Adanya mahasiswa D4 1. Adanya tuntutan
terima shift, timbang terima (Hand hanya sebatas tindakan yang keperawatan yang sedang yang tinggi dari
over) sudah merupakan sudah diberikan dan tindakan praktisi manajemen masyarakat untuk
kegiatan rutin dilakukan. yang akan dilanjutkan dan keperawatan. mendapatkan
2. Adanya kemampuan perawat diagnose medis, tidak banyak 2. Adanya kerja sama yang baik pelayanan
untuk melakukan timbang menjelaskan tentang diagnosa antara mahasiswa D4 keperawatan yang
terima keperawatan keperawatan dengan perawat profesional
ruangan 2. Meningkatnya
3. Kebijakan rumah sakit (bidang kesadaran
keperawatan) tentang timbang masyarakat tentang
terima. tanggung jawab dan
tanggung gugat
perawat sebagai
pemberi asuhan
keperawatan.
Discharge 1. Planning dilakukan kepada 1. Belum dilakukan secara optimal. 1. Adanya mahasiswa D4 1. Adanya tuntutan
planning setiap pasien. 2. Sarana dan prasaran yang ada keperawatan yang sedang dari masyarakat
2. Tersedianya sarana dan belum memadai praktisi manajemen untuk mendapatkan
prasarana discharge planning keperawatan. pelayanan
seperti leaflet. 2. Adanya kerja sama antara keperawatan yang
3. Adanya kartu control untuk mahasiswa D4 dengan perawat profesional
berobat pasien lanjut klinik 2. Makin tingginya
4. Perawat memberikan tingkat kesadaran
pendidikan kesehatan kepada masyarakat akan
pasien / keluarga selama pentingnya
pasien di rawat kesehatan.
3. Persaingan antar
rumah sakit yang
semakin ketat.
Ronde 1. Banyak kasus yang 2. Pelaksanaan ronde keperawatan 1. Perawat di ruangan tersebut 1. Adanya tuntutan
Keperawatan memerlukan perhatian khusus belum d ilaksanakan sangat diperhatikan oleh masyarakat untuk
atasannya sehingga secara mendapatkan
berkala stafnya diberikan pelayanan
pelatihan manajemen bangsal, perawatan yang
assessor ruangan, pembuatan profesional.
asuhan keperawatan terupdate, 2. Makin tingginya
pengelolaan pasien dan dikutkan tingkat kesadaran
berbagai seminar – seminar yang masyarakat akan
menunjang kegiatan pemberian pentingnya
asuhan keperawatan di ruangan kesehatan.
Irna VI C 3. Persaingan antar
2. Adanya kesempatan dari rumah sakit yang
ruangan untuk mengadakan makin ketat.
ronde keperawatan pada perawat
dan mahasiswa praktek
Dokumentasi 1. Pelaksanaan Dokumentasi 1. Pengawasan terhadap sistematika 1. Perawat di ruangan tersebut 1. Adanya tuntutan
tersedia dengan baik seperti pendokumentasian belum optimal sangat diperhatikan oleh masyarakat untuk
format perawatan oleh tim dilaksanakan terbukti hasil atasannya sehingga secara mendapatkan
medis, format asuhan observasi status pasien masih berkala stafnya diberikan pelayanan
keperawatan, format untuk banyak yang kosong, perawat pelatihan manajemen bangsal, perawatan yang
pelayanan gizi, format mengisi pada saat pasien akan assessor ruangan, pembuatan profesional.
laboratorium, format obat – pulang asuhan keperawatan terupdate, 2. Makin tingginya
abotan dan format penunjang pengelolaan pasien dan dikutkan tingkat kesadaran
edik lainnya berbagai seminar – seminar masyarakat akan
yang menunjang kegiatan pentingnya
pemberian asuhan keperawatan kesehatan.
di ruangan Irna VI C 3. Persaingan antar
2. Ruang perawat untuk rumah sakit yang
menigkatkat pendidikan makin ketat.
( pengembangan SDM).
3. Mahasiswa D.IV keperawatan
praktek Management untuk
mengembangkan sistem
dokumentasi PIE.
4. Kerja sama yang baik antara
perawat dan mahasiswa.
5. Sistem MPKP yang diterapkan
mahasiswa D.IV keperawatan.

4 Keuangan (M4) 1. Adanya pendapatan tambahan 1. Gaji tenaga perawat di 2. Pengeluaran sebagian besar 1. Adanya tuntutan
yaitu dari jasa pelayanan samaratakan tanpa melihat latar dibiayai institusi. yang lebih tinggi
medik seperti jasa BPJS dan belakang pendidikan. 3. Ada kesempatan untuk dari masyarakat
jasa raharja asuransi umum. menggunakan instrumen media untuk mendapatkan
2. Tiap perawat memperoleh dengan re-use sehingga pelayanan
pendapatan dari rumah sakit menghemat pengeluaran. kesehatan yang
berupa REMUNERASI. lebih professional
sehingga
membutuhkan
pendanaan yang
lebih besar untuk
sarana dan
prasarana yang
lebih baik.

5 Mutu (M5) 1. kepuasan pasien terhadap 1. Persentase pasien resiko jatuh 1. Mahasiswa D.IV Keperawatan 1. Persaingan
pelayanan kesehatan di rumah cukup tinggi yang praktek manajemen Rumah Sakit
sakit berdasarkan perhitungan 2. kejadian phlebitis di rumah sakit keperawatan. dalam
AVLOS adalah 7 hari dan dapat meningkat sewaktu waktu 2. Kerja sama yang baik anatara memberikan
merupakan hasil yang ideal mahasiswa dengan perawat pelayanan
2. Rata – rata hari dimana 3. Perawat dan staf lainnya Keperawatan
tempat tidur tidak ditempati diberikan kesempatan yang makin ketat.
dari setelah diisi ke saat terisi melanjutkan pendidikan dalam 2. Adanya
berikutnya perhitungan TOI bentuk ijin belajar dan secara peningkatan
adalah satu hari dan termasuk berkala diberikan pelatihan standar
ideal manajemen masyarakat yang
3. Frekuensi pemakaian tempat harus terpenuhi.
tidur suatu periode
berdasarakan perhitungan
BTO adalah ideal 40 % dan
termasuk ideal Perhitungan
angka kematian > 72 jam
setelah di rawat inap
berdasarkan perhitungan NDR
adalah 10 %
4. Perhitungan angka kematian
umum untuk setaip 1000
pasien keluar berdasarkan
perhitungan GDR adalah
sebanyak 10 % dan termasuk
Ideal
5. Rata – rata BOR baik
6. kejadian pasien jatuh tidak ada
7. kesalahan obat (KTD dan
KNC) tidak ada
8. presentase kejadian decubitus
tidak ada

6 Mesin(M6) 1. Tersedianya fasilitas mesin 1. Fasilitas mesin tidak memiliki 1. Mahasiswa D.IV Keperawatan 1. Resiko mesin akan
yang lengkap seperti EKG, tempat khusus. yang praktek manajemen cepat rusak
suction, Syring pump 2. Fasilitas instrumen belum keperawatan. 2. Adanya
tunggal, syring pump ganda, memadai. 2. Kerja sama yang baik antara peningkatan standar
infuse pump, nebulizer anak, 3. Tidak adanya pegawai teknisi mahasiswa dengan perawat. persaingan rumah
nebulizer dewasa, oksimetrik. mesin. 3. Kesempatan untuk pihak rumah sakit dimana
4. Tidak adanya seminar atau sakit untuk memperbaharui atau pelayanan
pelatihan tentang pengaplikasian menambah alat yang lebih kesehatan untuk
mesin. berkualitas dan yang lebih di pasien dalam
butuhkan oleh masyarakat. kondisi apapun
terpenuhi
3. Resiko
terhambatnya
penyembuhan
pasien akibat
istrumen yang
belum memadai
dan penggunaan
alat yang belum
maksimal

Anda mungkin juga menyukai