Sebuah pembangkit listrik tenaga thermal, akan mengubah energi Bentuk kondensor
fossil atau nuklir maupun energi thermal lainnya menjadi energi panas
untuk selanjutnya diubah menjadi energi gerak yang akan memutar
generator untuk menghasilkan listrik. Pada umumnya hasil
pembakaran energi fossil digunakan pada sistem pembakaran di boiler
untuk menghasilkan uap. Selanjutnya uap yang dihasilkan oleh boiler
digunkan untuk memutar turbin uap yang terhubung dg poros
generator sehingga dihasilkan listrik.
Bahan bakar fosil dibentuk dari hewan dan tumbuhan yang telah mati
dengan proses selama ribuan tahun. Contohnya : batubara, minyak
dan gas alam. Sedangkan bahan bakar non fosil terdiri bahan
radioaktif. Contohnya : uranium dan plutonium dan thorium, yang
disebut bahan bakar nuklir.
Generator berfungsi mengubah energi mekanik berupa putaran poros
Berdasarkan bentuknya, bahan bakar diklasifikasikan sebagai padat, menjadi energi listrik dengan menerapkan prinsip induksi magnet.
cair atau gas.
Saat ini telah dikenal pua bahan bakar terbarukan yaitu biofuel dan
biogas.
Ranking atau kelas batu bara ditentukan oleh kualitas atau parameter-
parameter yang terkandung pada batu bara tsb. Ada beberapa sistem
klasifikasi yang biasanya digunakan untuk menentukan ranking atau
kelas suatu batubara yaitu :
1. ASTM Classification
Turbin uap merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk merubah 2. Seyler's Classification
energi yang terkandung dalam uap (entalpi) menjadi energi mekanik
berupa momen putar pada poros turbin. 3. Ralston's Classification
Bagian-bagian dari turbin uap : 4. ECE Classification (Economic Commission for Europe)
Main Stop Valve (MSV),Governor Valve / Control Valve,Turning 5. International Classification for Lignite
Gear,Main Oil Pump,Hydraulic pump,Stator,Rotor,Bearing,Bearing
Pedestal Klasifikasi Batu Bara berdasarkan ESDM :
Main Stop Valve (MSV) Batubara Kalori Rendah (lignite), dengan nilai kalori < 5.100 kCal/kg
(adb) ,,,Batubara Kalori Sedang(Sub bituminous), dengan nilai kalori
Katup ini berfungsi sebagai katup penutup cepat jika turbin trip atau 5.100 – 6.100 kCal/kg (adb) ,,Batubara Kalori Tinggi (bituminous),
sebagai katup pengisolasi turbin terhadap uap masuk. MSV bekerja dengan nilai kalori 6.100 - 7.100 kCal/kg (adb),,Batubara Kalori Sangat
dalam dua posisi yaitu menutup penuh atau membuka penuh. Pada Tinggi (Antrasit), dengan nilai kalori > 7.100 kCal/kg (adb)
saat turbin beroperasi maka MSV membuka penuh. Sebagai penggerak
untuk membuka MSV digunakan tekanan minyak hidrolik. Sedangkan Spesifikasi batu bara, selain dipengaruhi oleh kandungan kalor
untuk menutupnya digunakan kekuatan pegas. (calorific value) juga dipengaruhi oleh beberapa unsur yang dampak
memberikan dampak pada kwalitas pembakaran.
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap
keluar turbin menjadi air kondensat sehingga bisa digunakan lagi Diagram alir sistem batubara
sebagai air pengisi boiler
Fungsi sistem batubara adalah membawa batubara dari tempat
pembongkaran ke peralatan pembakaran (firing equipment). Apakah
itu sederhana atau rumit tergantung pada cara batubara itu diterima,
dimana letak PLTU dan apakah yang diharapkan dari sistem dipandang
dari segi kapasitas, fleksibilitas, kenyamanan, dan sebagainya.
Sarana Pengangkutan
-Pengangkutan secara langsung dengan sistem conveyor untuk --Massa neto batubara yang lewat, digunakan sensor elektronik,
diperoleh harga massa (1) dan (2)
lokasi PLTU yang dekat dengan lokasi penambangan batubara.
Sarana Pembongkaran Batubara --Speed/kecepatan belt, digunakan Idler yang dilengkapi dengan
sensor (6)
sarana pembongkaran batubara berupa sebuah dermaga yang
dilengkapi dengan peralatan pembongkaran batubara seperti : Crane --Length dibuat oleh pabrik sesuai range atau kapasitas angkut Belt
Conveyor
dan Hopper, atau dengan kapal khusus yang sudah dilengkapi dengan
peralatan pembongkaran (boom conveyor).
Membongkar batubara dicurahkan ke hopper dengan menggunakan (PLTB) adalah salah satu pembangkit listrik energi terbarukan yang
grab, gerakan grab:
ramah lingkungan dan memiliki efisiensi kerja yang baik jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.
--Ship unloader berjalan sepanjang rel ,,Grab bergerak spepanjang
boom ,,Grab bergerak naik dan turun Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan energi kinetik angin
yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar baling-
Sarana Pemindah Batubara baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke generator
untuk membangkitkan energi listrik.
Sistem conveyor biasanya terdiri dari beberapa rangkaian conveyor
yang dapat memindahkan batubara dengan cepat. Rangkaian
conveyor ini memungkinkan untuk melakukan pemilihan rute batubara
yang akan dipindahkan. Dengan pemilihan rute ini batubara dapat
dipindahkan dari lokasi pembongkaran langsung ke lokasi pemakaian
di bunker batubara atau lokasi penimbunan batubara (coal stok area).
Conveyor biasanya berjalan diantara 2 pulley dan conveyor tersebut
berjalan dengan ditopang oleh rollers, dan putaran kembalinya
ditopang return roller. Untuk mengatur agar supaya ketegangan
conveyor dapat terjaga dengan baik, maka dipasangkan pemberat
(belt tansioner / take up pulley)
Stacker Reclaim memiliki fungsi ganda yaitu sebagai ganda, yaitu dapat
menimbun/menerima dan sekaligus menempatkan timbunan secara
teratur, serta dapat mengambil kembali dari timbunan tersebut dan
langsung dapat dicurahkan ke konveyor
Sarana Sampling
3.2 Gearbox
3.4 Generator
Kurva Hubungan antara kecepatan angin, kecepatan rotor turbin dan Karakteristik Kerja Turbin Angin
daya turbin angin.
Pembangkit listrik tenaga angin secara garis besar di bagi menjadi dua
berdasarkan posisi poros utamanya yaitu turbin angin dengan poros
horizontal atau Horizontal Axil Wind Turbin (HAWT) dan turbin angin
dengan poros vertical atau Vertical Axis Wind Turbine (VAWT).
2. Spesifikasi design
Turbin Angin
4. Tata Letak
4.. Daya nyata
Daya nyata adalah daya yang yang dapat dimanfaatkan oleh turbin
untuk dijadikan sebuah energi baru. Daya ini dapat dinyatakan
Dalam perhitungan perancangan PLTB yang mengasumsikan daya dalam persamaan berikut :
sebesar 20 kw
ρ = 1,2 kg/m³
5.Torsi
Pada semua benda yang berputar selalu terdapat torsi,
yaitu gaya yang menyebabkan sebuah tetap dapat berputar pada
kecepatan putarnya. Besarnya torsi dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Langkah usaha
Langkah pembuangan
Low Lube Oil Pressure Protection Menghitung Unjuk Kerja Turbin Uap
Selain temperatur, jumlah alliran minyak pelumas yang masuk ke Sebuah siklus Rankine sederhana ideal bekerja pada temperatur 250 oC
mesin diesel harus senantiasa cukup. Kecukupan aliran ini dapat diukur (superheated) dan tekanan 20 bar (2,00 MPa). Tekanan kondensor 0,1
dari tinggi rendah tekanannya. Oleh sebab itu, untuk mencegah agar bar (0,01 MPa). Aliran massa uap yang masuk ke turbin 100 kg/s.
mesin diesel tidak kekurangan minyak pelumas, maka dipasang low
lube oil pressure protection Hitunglah :
Emergency Stop Kerja turbin (Wout),.Kerja pompa(Win) , Kalor masuk (Qin), Kalor keluar
(Qout) dan efisiensi siklus. Daya yang dihasilkan turbin dan daya netto
Emergency stop harus dilakukan oleh operator jika operator siklus T=250
menemukan ketidaknormalan serius, sementara sistem pengaman
P=20 bar (2,00 MPa)
yang ada tidak mendeteksi.
Flow : 100 kg/s
Turbin Uap
BANTALAN/BEARING
SISTEM PELUMAS
YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI TURBIN: • Titik 3, uap hasil expansi turbin yang masuk ke kondensor.
Uap-jenuh entalpinya =2583,9 entropi =8,14 Pengertian Sel Surya (Solar Cell) adalah suatu perangkat atau
komponen yang dapat mengubah energi matahari menjadi
energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic.
Maka Kerja Pompa (Win) = 0.00101* (2000 – 10) = 2,0099 kJ/kg Sel surya jenis ini mengandung bahan Cadmium Tellurideyang memiliki
efisiensi lebih tinggi dari sel surya Amorphous Silicon, yaitu sekitar: 9%
Daya yang diperlukan oleh pompa (Pp) = 2,0099 kJ/kg*100 kg/s = -11%.
200,99 kW
c. Copper Indium Gallium Selenide (CIGS) Solar Cells
Daya Netto Siklus (Pnett) = Pt – Pp = 88.059 kW – 200,99 kW =
87.858,01 kW = 87,85 MW Dibandingkan kedua jenis sel surya thin filmdi atas, CIGS sel surya
memiliki efisiensi paling tinggi yaitu sekitar 10% -12%. Selalin itu jenis
• Titik 1, air masuk boiler ini tidak mengandung bahan berbahaya Cadmiumseperti pada sel
surya CdTe.
Entalpi air masuk boiler (h1) = entalpi air masuk pompa +
kerja pompa
= h4 + Win = 191,81 + Sel Fotovoltaik Organik atau OPV (Organic Photovoltaic Cell)
2,0099 = 193,8199 kJ/kg
Sering disebut sebagai sel surya (Solar Cell) adalah sel fotovoltaik
Maka kalor masuk boiler (Qin) = h2 – h1 = 3.024,2 – 193,8199 = yang menggunakan material organik sebagai penyusunnya. Proses
2.830,3801 kJ/kg penyerapan cahaya dan pengiriman muatan dilakukan oleh material
organik.
Efisiensi Siklus = (kerja turbin – kerja pompa)/kalor masuk boiler
Kelemahan sel OPV dibanding sel surya inorganik adalah efisiensinya
= (Wout- Win )/ (Qin) = (880,59 - 2,0099)/( 2.830,3801) = rendah dan umur pakainya singkat.
0,3104 = 31,04 %
Keuntungan sel OPV adalah biaya pembuatannya murah sehingga
memungkinkan untuk pemakaian dalam jumlah besar. Karena sifat
sel OPV ringan dan lentur maka aplikasi sel OPV lebih luas dibanding
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA sel surya inorganik. Sel OPV bahkan mampu digunakan untuk
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh sel surya inorganik.
• Pembangkit Listrik Tenaga Surya yaitu mengubah cahaya
matahari menjadi energi listrik melalui Sel Surya (Solar Cell) Macam-macam Sel Surya Organik
1. Dye-sensitized solar cell (DSSC) Makin besar intensitas cahaya matahari secara proposional akan
menghasilkan arus yang lebih besar
Pada DSSC pewarna organik diserapkan di atas permukaan
semikonduktor inorganik dengan energi gap cukup besar sebagai 3. SUHU SOLAR PANEL
penyerap cahaya dan untuk mendorong elektron yang tereksitasi
menuju pita konduksi semikonduktor tersebut Bila suhu solar panel meningkat diatas standar (25°C), maka tegangan
Solar Cell akan menurun dan efisiensi juga menurun
2. Double Layer Cell
4. SHADING/BAYANGAN
Pada tahun 1986 Tang melakukan terobosan dengan merealisasikan
struktur lapisan ganda menggunakan semikonduktor organik tipe-p Shading/bayangan adalahah dimana Solar Panel tertutup dari sinar
dan tipe-n. Dua lapis setebal 70 nm dibuat menggunakan copper matahari
phthalocyanine sebagai donor elektron, dan turunan perylene
tetracarboxylic sebagai akseptor elektron. Material peka cahaya KOMPONEN UTAMA PLTS
diletakkan di antara dua elektrode berbeda, yaitu indium tin oxide
1. SELL SURYA
(ITO) sebagai pengumpul muatan positif dan perak (Ag) untuk
mengumpulkan muatan negatif FOTOVOLTAIK (photovoltaic)
3. Bulk Heterojunction Cell Bagian-2 nya:
4. Perovskite Solar Cell (PSC) • Sel Surya (cell).
Sistem penyerapan cahaya oleh organometallic halide membuat • Modul Surya (module)
efisiensi konversi daya lebih tinggi ditambah dengan material lebih
murah. • Panel Surya (panel)
PSC dilaporkan memiliki efisiensi 26% dengan keunggulan biaya • Larik Surya (Array)
produksi rendah dan karakteristiknya sangat stabil. Sedangkan
teknologi thin film yang merupakan generasi kedua menghasilkan Jenis fotovoltaik:
efisiensi 12-20%.
• Kristal Tunggal (single crystalline)
• Organik (organics)
• 3. INVERTER
• Type
• C/D rate