Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

PADA NY. ’E’, DENGAN GIII P10011 UMUR KEHAMILAN 31 MINGGU


DENGAN MASALAH RINGAN KEHAMILAN

Oleh :
Clara Muktiyan Hadi
010810070

Program Studi Pendidikan Bidan


Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
2010

1
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyetujui laporan “Asuhan Kebidanan


Kehamilan Fisiologis pada “Ny.E” dengan GIII P10011 Umur Kehamilan 31
Minggu dengan Masalah Ringan Kehamilan” oleh
Nama : Clara Muktiyan Hadi
NIM : 010810070
Laporan ini telah disahkan dan disetujui
Pada tanggal ……………………………. di Surabaya oleh :
Mahasiswa

Clara Muktiyan Hadi


NIM. 010810070

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Sandjabibi I, S. Kep. M. Kes Hj. Rodiyah, Amd. Keb


NIP. 194704211986032001 NIP.197111161997032003

Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Pendidikan Bidan

Dr. Sunjoto, Sp. OG (K)


NIP. 194811201977031001
KATA PENGANTAR

2
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat kemurahanNya laporan ini dapat saya selesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam laporan ini kami membahas “Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan Fisologis”, suatu pembahasan tentang wanita hamil yang pasti
dialami seorang wanita.
Laporan ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah
kehamilan fisiologis yang sangat diperlukan dalam pembelajaran asuhan
kebidanan. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-
dalamnya saya sampaikan :
1. Prof. Dr. Muhammad Amin, dr.Sp.P(K) selaku dekan Fakultas Kedokteran
Airlangga
2. Dr. Sukamto, Sp.OG, selaku direktur Rumah Sakit Umum Haji
3. Dr. Sunjoto, Sp.OG (K) selaku ketua program studi S1 Pendidikan Bidan
4. Hj. Rodiyah, Amd. Keb selaku pembimbing klinik
5. Sadjabibi Indriani, S. Kep, M.Kes selaku pembimbing akademik
6. Orang tua dan kakak saya tercinta yang ada dirumah
7. Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk
laporan ini.

Demikian laporan ini ini saya buat semoga bermanfaat,

Surabaya, 8 Agustus 2010


Penyusun’

Clara Muktiyan Hadi


010810070
DAFTAR ISI

3
HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Tujuan Penulisan 7
1.3 Metode 7
1.4 Sistematika Penulisan 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep dasar 9
2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan 9
2.1.2 Pengertian Kehamilan 9
2.2 Patofisiologi 10
2.3 Tanda-tanda Kehamilan 11
2.3.1 Perubahan Fisik 11
2.3.2 Perubahan Uterus 12
2.3.3 Perubahan Sirkulasi Darah 13
2.3.4 Perubahan Sistem Pencernaan 15
2.3.5 Perubahan Sistem Traktus Urinarius 18
2.3.6 Perubahan Respirasi 19
2.3.7 Perubahan Psikologis 20
2.4 Masalah Ringan Kehamilan 23
2.5 Konsep Asuhan Kebidanan 25

BAB III : STUDI KASUS 36

4
BAB IV : PEMBAHASAN 43

BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan 45

DAFTAR PUSTAKA 46

BAB I

5
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm
(Guyton, 2004). Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah dikandungnya
janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Hanifa,
2000).
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
(misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet).

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi


terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita
hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-
minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil
untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang
belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia
dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda
dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3
menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan..

Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi


budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3
adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

6
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Membantu masyarakat untuk mengetahui tentang faktor komplikasi
dan penanganan kehamilan dengan masalah-masalah ringan

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan
kesehatan ibu hamil.
b. Menemukan masalah yang ada dan memprioritaskannya
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah
e. Mendorong dan meningkatkan kewaspadaan terhadap komplikasi
kehamilan yang terjadi pada ibu yang mengalami masalah ringan
kehamilan.

1.3. Metode Penulisan


Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif
analitik yang menggunakan metode wawancara dan pendataan.

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan laporan,
metode, dan sisitematika penulisan laporan yang berisi paparan
secara global isi laporanpada masing-masing bab.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang berkaitan
dengan masalah laporan, konsep asuhan kebidanan, hipotesis,

7
dan analisis yang digunakan dalam laporan ini.

BAB III : STUDI KASUS


Bab ini diuraikan dari hasil wawancara narasumber yang
tertuang dalam asuhan kebidanan kehamilan fisiologis.

BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang hubungan keterkaitan studi kasus
dengan tinjauan pustaka

BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan yang berisikan
simpulan dengan mendasarkan pada analisis pemecahan
masalah dan cara pemecahannya. Selain itu juga dipaparkan
saran-saran untuk masalah yang sedang dihadapi pasien.

BAB II

8
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep dasar


2.1.1 Pengertian Asuhan Kebidanan
Penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/
masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi
setelah lahir serta keluarga berencana.
2.1.2 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi
pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk
zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan dan
akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan
di dalam uterus sampai proses persalinan.
Periode kehamilan atau antepartum adalah periode yang dihitung
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), sehingga dimulainya persalinan sejati,
yang menandai awal periode antepartum.
Periode antepartum dibagi mrnjadi tiga trisemester, yang masing-
masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender.
Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan waktu
lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10 bulan
(berdasarkan perputaran bulan atau lunar), atau 9 bulan sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT). Pada kenyataannya, kehamilan tidak berlangsung selama itu.
Pembuahan berlangsung ketika terjadi ovulasi, kurang lebih 14 hari setelah haid
terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Hal ini membuat kehamilan
berlangsung selama kurang lebih 266 hari atau 38 minggu. Dengan penambahan
14 hari, maka lama kehamilan menjadi 280 hari, bila dihitung dari haid terakhir.
Pada praktiknya, trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung
pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester kedua pada minggu

9
ke-13 hingga ke-27 (15 minggu), dan trimester ketiga pada minggu ke-28 hingga
ke-40 (13 minggu). (Varney, 2007)

2.2 Patofisiologi
Proses kehamilan disebabkan terjadinya peristiwa fertilisasi yaitu
pertemuan antara sel telur dan spermatozoa.
Proses kehamilan ini dibagi menjadi proses sebelum terbentuknya embrio
dan setelah terbentuknya embrio. Proses sebelum terbentuknya embrio terbagi
atas fase di uterus dan fase di ovarium.
a. Fase pada uterus
Fase ini terbagi menjadi tiga fase yang saling berhubungan satu sama lain,
yaitu fase proliferasi, fase sekresi, dan fase menstruasi.
b. Fase pada ovarium
Fase ini terbagi menjadi tiga bagian yang saling berhubungan selain satu
sama lain, juga berhubungan dengan fase pada uterus, yaitu fase follikularis, fase
ovulasi, fase luteal
Fertilisasi terjadi pada saat materi genetic dari sperma bergabung dengan
materi genetic ovum untuk membentuk telur yang matang, atau zigot, yang akan
menjadi sel pertama dari individu baru yang akan lahir nanti. Sebelum fertilisasi
oosit yang disalurkan dari ovarium ke uterus, jika tidak menemui sperma dalam
waktu paling lama 24 jam, maka oosit akan meluruh di endometrium.
Folikel yang pecah tadi nantinya akan membentuk suatu badan yaitu
korpus rubrum. Perkembangan dari korpus rubrum ini akan membentuk corpus
luteum jika terjadi fertilisasi pada endometrium dan akan membentuk korpus
albikans jika tidak terjadi pembuahan pada oosit.
Proses terbentuknya corpus luteum disebut dengan fase luteal. Korpus
luteum ini akan memproduksi hormon progesteron yang berperan dalam
pemberian makanan pada endometrium sehingga ketebalannya dapat terjaga.
Proses ini dikenal dengan fase sekresi dari endometrium. Jadi jika yang terjadi

10
sebaliknya yaitu terbentuk korpus albikans, maka hormon progesterone tidak
akan terbentuk dan dinding endometrium tidak akan terjaga lagi ketebalannya.
Hal ini menyebabkan dinding endometrium pada dua lapisan luarnya akan
meluruh dan terjadilah fase menstruasi.
Umumnya embrio hasil implantasi ini mengambil makanannya dari sel-sel
pada dinding endometriumnya. Akan tetapi, setelah bulan kedua kehamilan,
terbentuklah plasenta yang menyediakan nutrien dan oksigen bagi embrio dan
sebagai saluran keluar hasil metabolisme dari embrio. Selain itu, plasenta juga
berfungsi dalam mensekresi HCG (Human Corionic Gonadotropin) yang
digunakan untuk mempertahankan corpus luteum sehingga progesteron dan
estrogen tetap terproduksi. Juga untuk merangsang sel intertisiel laydig yang ada
dalam alat kelamin jantan.

2.3 Tanda-tanda Kehamilan

2.3.1 Perubahan Fisik

Perubahan Payudara

Pada trimester pertama payudara akan terasa penuh, nyeri dan lebih
sensitive, duktus dan alveoli membesar pada saat usia 3-4 minggu kehamilan.
Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh
terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan
jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu
dalam pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.

Setelah dua bulan payudara akan mulai membesar dan sirkulasi pembuluh
darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di bawah kulit.
Puting susu akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol. Putting susu dan
areola akan menjadi lebih gelap warnanya (pigmentasi).

11
Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua, warnanya bening
kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena
diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.

Pada trimester III, pada payudara wanita terdapat striae karena adanya
peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama
trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.

Perubahan Berat Badan Selama Kehamilan

Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari


pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan intrauterin.

Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1.0 kg,
berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg,
pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan
ekstremitas + 1.0-1.5 kg.

2.3.2 Perubahan Uterus

Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi


konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron
berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.

Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi fundus :


- tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)

- kehamilan 8 minggu : telur bebek

- kehamilan 12 minggu : telur angsa

12
- kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat

- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat

- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat

- kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid

- kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid

- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid

Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit ditentukan,
pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat. Pada kehamilan 16
minggu menjadi satu bagian dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32
minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi sedikit, lapis muskular tipis,
mudah ruptur, kontraksi minimal -> berbahaya jika lemah, dapat ruptur,
mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.

Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen dan


perlunakan akibat progesteron (-> tanda Hegar), warna menjadi livide / kebiruan
(tanda Chadwick), terjadi perlunakan, sekresi lendir endoserviks meningkat
karena pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap infeksi pada
kehamilan memberikan gejala keputihan, prostaglandin dilepaskan dari jaringan
untuk perlunakan serviks, effacement atau pemendekan terjadi pada
primigravida pada 2 minggu terakhir

2.3.3 Perubahan Sirkulasi Darah


Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma terdorong ke
atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan dan ke kiri. Peningkatan ini

13
juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa
hamil.Perubahan pada auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi
jantung.

Tekanan Darah
- Tekanan darah arteri (arteri brakialis) dipengaruhi oleh usia, posisi
ibu, kecemasan ibu, dan ukuran manset
- Posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi uterus menghambat
aliran balik darah vena, dg demikian curah jantung dan tekanan darah
menurun.TD brakialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat wanita
berbaring (posisi rekumben lateral kiri), pada posisi telentang berada
diantara keduanya.
- Selama pertengahan masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik
menurun 5-10 mmHg, kemungkinan disebabkan vasodilatasi perifer
akibat perubahan hormonal
- Edema pada ekstremitas bawah dan varises terjadi akibat obstruksi
vena illiaka dan vena kaca inferior oleh uterus. Hal ini juga
menyebabkan tekanan vena meningkat

Volume dan Komposisi Darah


- Volume darah meningkat sekitar 1500 mL (8,5 s.d 9 BB). Peningkatan
terdiri dari atas: 1000 mL plasma + 450 mL sel darah merah (SDM).
Terjadi sekitar minggu ke-10 s.d ke-12
- Peningkatan ini merupakan mekanisme protektif, penting untuk: (1)
sistem vaskular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus,
(2) hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat saat ibu berdiri atau
telentang, (3) mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan
- Vasodilatasi perifer mempertahankan TD tetap normal walaupun
volume darah meningkat

14
- Produksi sel darah merah meningkat (normal 4 s.d 5,5
juta/mm3).Walaupun begitu, nilai normal Hb (12-16 gr/dL) dan nilai
normal Ht (37%-47%) menurun secara menyolok, yang disebut dengan
anemia fisiologis.
- Bila nilai Hb menurun sampai 10 gr/dL atau kurang, atau nilai Ht
menurun sampai 35% atau lebih, bumil dalam keadaan anemic karena
terjadi hemodilusi.
Curah Jantung
- Meningkat 30% - 50% pada minggu ke-32 gestasi, kemudian menurun
sampai sekiar 20% pada minggu ke-40. Peningkatan terutama
disebabkan oleh peningkatan volume sekuncup (stroke volume) dan
merupakan respons thd pe↑an kebutuhan O2 jaringan (nilai N 5-5,5
L/menit)
- Curah jantung tahap lanjut lebih meningkat saat bumil dlm posisi
rekumben lateral srpd dlm posisi telentang. Pada posisi telentang,
uterus yang besar dan berat seringkali menghambat aliran balik vena.
Setiap kali terdapat pengerahan tenaga, curah jantung meningkat,
misalnya pada persalinan

2.3.4 Perubahan Sistem Pencernaan


Selama masa hamil, nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang, fungsi
hati berubah dan absorbsi nutrien meningakat. Aktivitas peristaltik (motilitas)
menurun, akibatnya bising usus menghilang dan konstipasi, mual, serta muntah
umum terjadi.Aliran darah ke panggul dan tekanan vena yang meningkat
menyebabkan hemoroid terbentuk pada akhir kehamilan.
Mulut
- Gusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah
berdarah karena kadar esterogen yang meningkat menyebabkan

15
peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan ikat (gingivitis
tidak spesifik)
- Tidak ada peningaktan sekresi saliva, tapi ibu mengeluhkan ptialisme
(kelebihan saliva) diduga karena ibu secara tidak sadar jarang menelan
saat merasa mual

Gigi
- Kebutuhan Ca dan F lebih tinggi sekitar 0,4 gr daripada kebutuhan
saat ibu tidak hamil. Defisiensi diet yang berat dapat mengurangi
simpanan unsur2 di dlm tulang, tetapi tidak mengambil cadangan
kalsium dari gigi
- Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa kehamilan
- Higiene gigi yang buruk sewaktu hamil atau pada setiap waktu dan
gingivitis dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan gigi
hilang

Nafsu makan
- Pada trimester I sering terjadi penurunan nafsu makan akibat nausea
dan vomitus yang merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan
peningkatan kadar hCG dalam darah
- Pada trimester II, nausea dan vomitus lebih jarang dan nafsu makan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin

Esofagus, Lambung, dan Usus halus


- Herniasi bagian atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke-
7 atau ke-8 kehamilan akibat pergeseran lambung ke atas. Kondisi ini
sering terjadi pada wanita multipara, wanita yang gemuk, atau wanita
yang lebih tua

16
- Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi HCl,
oleh karena itu pembentukan/perkembangan tukak peptik yang sudah
ada tidak umum selama masa hamil
- Peningkatan produksi progesteron menyebabkan tonus dan motilitas
otot menurun, sehingga terjadi regurgitasi esofagus, peningkatan
waktu pengosongan lambung, dan peristaltik balik, akibatnya “wanita
tidak mampu mencerna asam” atau mengalami nyeri ulu hati (pirosis)

Kandung Empedu dan Hati


- Kandung empedu sering distensi akibat penurunan tonus otot selama
masa hamil. Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan
empedu biasa terjadi
- Hiperkolesterolemia ringan terjadi akibat peningkatan kadar
progesteron, dapat menyebabkan pembentukan batu empedu selama
masa hamil

Sistem Metabolisme
 Terjadi perubahan metabolisme
 Metabolisme basal meningkat
 Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan
janin
 Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti
hiperemesis, diabetes dan lain-lain.

Rasa Tidak Nyaman di Abdomen


- Meliputi panggul berat atau tertekan, ketegangan pada ligamentum
teres uteri, flatulen (pembentukan gas berlebihan dalam lambung),
distensi dan kram usus, serta kontraksi uterus
- Walaupun kebanyakan rasa tidak nyaman di abdomen merupakan
konsekuensi perubahan maternal yang normal, tetapi juga harus

17
diwaspadai adanya kemungkinan gangguan, seperti obstruksi usus atau
proses peradangan

2.3.5 Perubahan Sistem Traktus Urinarius


Ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit dan asam-basa,
mengatur volume cairan ekstrasel, mengeksresi produk sampah, dan menyimpan
nutrien yang sangat penting.

Perubahan Anatomi
Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas hormonal (estrogen
dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, dan
peningkatan volume darah
- Sejak minggu ke-10 gestasi, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi, karena
ureter terkompresi antara uterus dan PAP
- Perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine
dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran
urine
- Iritabilitas kandug kemih, nokturia, dan sering berkemih dan urgensi
(tanpa disuria) umum dilaporkan pada awal kehamilan

Perubahan Fungsi ginjal


- Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah
- Laju Filtrasi Glomerulus dan aliran plasma ginjal me↑ pada awal
kehamilan
- Fungsi ginjal berubah akibat adanya hormon kehamilan, pe↑an volume
darah, postur ibu, aktivitas fisik, dan asupan makanan
- Ginjal paling berfungsi efisien pada posisi rekumben lateral dan paling
tidak efisien pada posisi telentang

18
- Pada posisi telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta,
sehingga curah jantung menurun, TD ibu dan frekuensi jantung anak
menurun (sindrom hipotensi) begitupula volume darah ke ginjal.

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit


- Dalam keadaan normal, 500 s.d 900 mEq natrium dipertahankan selama
masa hamil untuk memenuhi kebutuhan janin. Apabila tidak terpenuhi
dapat terjadi hipovolemia berat dan penurunan perfusi plasenta akibat
diet dan retraksi Na berlebihan
- Terkadang terjadi edema fisiologis pada tungkai yang tidak memerlukan
pengobatan. Pada bumil dan reabsorbsi gula terganggu sehingga terjadi
glikosuria

2.3.6 Perubahan Respirasi


Kebutuhan O2 ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju
metabolik dan peningkatan kebutuhan O2 jaringan uterus dan payudara.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamen pada kerangka iga
berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. Karena rahim membesar,
panjang paru-paru berkurang.Kerangka iga bagian bawah tampak melebar.Tinggi
diafragma bergeser 4cm selama masa hamil.Dengan semakin tuanya kehamilan,
pernafasan dada menggantikan pernafasan perut dan penurunan diafragma saat
inspirasi menjadi semakin sulit.
Peningkatan vaskularisasi, sebagai respon peningkatan kadar estrogen,
membuat kapiler membesar sehingga terbentuklah edema dan hiperemia pada
traktus pernafasan atas. Kondisi ini meliputi sumbatan pada hidung dan sinus,
epistaksis, perubahan suara, dll.Peningkatan ini juga membuat membran timpani
dan tuba eustaki bengkak, nyeri pada telinga, atau rasa penuh di telinga.
Fungsi Paru

19
- Wanita hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal),
tetapi frekuensi nafasnya kira-kira 2x bernafas dalam 1
menit.Peningkatan volume tidal menyebabkan peningkatan volume
nafas 1 menit sekitar 26%. Peningkatan volume nafas 1 menit disebut
hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi CO2 di alveoli
menurun
- Peningkatan kadar progesteron menyebabkan hiperventilasi
kehamilan. Kesadaran wanita hamil akan kebutuhan nafas meningkat,
beberapa ibu mengeluh mengalami dispnea saat istirahat
Laju Metabolisme Basal (BMR)
- BMR biasanya meningkat pada bulan ke-4 gestasi, meningkat 15%
-20% pada akhir kehamilan, dan kembali ke nilai sebelum hamil pada
hari ke-5 atau ke-6 pascapartum
- Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan O2 di unit
janin-plasenta-uterus serta peningkatan konsumsi O2 akibat
peningkatan kerja jantung ibu.Pada kehamilan tahap awal banyak
wanita mengeluh merasa lemah dan letih, perasaan ini diikuti
peningkatan kebutuhan tidur. Perasaan lemah dan letih sebagian besar
disebabkan kenaikan aktivitas metabolik
Keseimbangan Asam-Basa
- Sekitar minggu ke-10 gestasi terjadi penurunan tekanan CO2 sekitar 5
mmHg
- Progesteron dapat meningkatkan sensitivitas reseptor pusat nafas
sehingga volume tidal menigkat, P CO2 memenurun, kelebihan basa
(HCO3 atau bikarbonat) menurun, dan pH meningkat (menjadi lebih basa)

2.3.8 Perubahan Psikologis


Bagi setiap wanita kehamilan yang dialaminya merupakan suatu
kebahagiaan tersendiri dimana dengan kehamilan tersebut secara psikologis

20
memberikan kepercayaan diri yang kuat bahwa ia adalah memang benar-benar
telah menjadi wanita sejati. Secara sosial pun ia akan merasa lebih percaya diri
dalam kehidupan bermasyarakat. Di sisi lain kehamilan apalagi kehamilan
pertama membawa efektifitas yang tidak bisa begitu saja disepelekan. Secara
fisik ibu hamil akan merasa letih, lesu, payah, dan sebagainya. Sedangkan secara
psikologis ibu hamil akan dibayangi dan dihantui rasa cemas dan takut akan hal-
hal yang mungkin akan terjadi baik pada dirinya sendiri maupun pada bayinya.
Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai
tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan
yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono,
2000). Rasa takut menjelang persalinan menduduki peringkat teratas yang paling
sering dialami ibu selama hamil (Lestaringsih, 2006).
Dalam masa kehamilan yang terbagi atas tiga trimester, tiap trimester
membawa perubahan psikologis pada ibu hamil. Perubahan – perubahan
tersebut diantaranya :
 Trimester pertama
Pada trimester pertama atau bisa disebut Periode Adaptasi, ibu hamil
akan mengalami perubahan psikologis seperti :
1. Merasa tidak sehat & benci kehamilannya.
2. Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.
3. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
sedang hamil.
4. Kehamilan masih dirahasiakan.
5. Mengalami gairah seks yangg lebih tinggi, tapi libido turun.
6. Sebagian besar perempuan bersikap ambivalen tentang
kehamilannya.
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.

21
9. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
10. Perasaan was-was, takut, gembira, dll
 Trimester kedua
Sedang pada trimester kedua atau disebut dengan Periode Kesehatan, ibu
hamil mengalami perubahan psikologis seperti :
1. Ibu sudah merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
2. Ibu mulai merasakan gerakan bayinya dan merasakan kehadiran
bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa bebannya.
4. Libido atau gairah seks meningkat.
 Trimester ketiga
Dan pada trimester ketiga yang disebut dengan Periode Penunggu,
perubahan psikologis yang terjadi yaitu :
1. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi
yang tidak normal.
3. Rasa tidak nyaman kembali terjadi merasa dirinya aneh dan jelek.
4. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
5. Tidak sabaran dan resah.
6. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
7. Mulai menebak-nebak jenis kelamin bayinya dan mempersiapkan
nama.
8. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
Perubahan-perubahan tersebut wajar dan kerap kali umumnya terjadi
pada ibu hamil. Meskipun calon ibu tak menyadari adanya perubahan emosi
yang fluktuatif bahkan ketika telah terakumulasi menjadi depresi, setiap ayah
dan ibu harus menerima kenyataan bahwa perubahan yang dialami ibu hamil,
tak hanya sebatas perubahan fisik.

22
2.4 Masalah Ringan Kehamilan
Masalah-masalah ringan yang berkaitan dengan FISIK Ibu hamil yang terjadi
pada bumil TM 1.
A. Nausea dan muntah
Dengan atau tanpa disertai muntah-muntah, ditafsirkan keliru sebagai
morning sickness, tetapi paling sering terjadi pada siang atau sore hari
atau bahkan sepanjang hari. Nausea lebih sering terjadi pada saat
perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Nausea merupakan masalah umum yang dialami oleh lebih dari
sebagian hingga tiga perempat wanita hamil. Begitu umum hingga
pada kenyataannya, nausea dan muntah salah satu praduga
kehamilan.
B. Kepala pusing
Keluhan pusing merupakan keluhan awal dan umum terjadi. Keluhan
ini akan hilang dengan sendirinya. Maka sebaiknya Ibu tak usah
minum obat, cukup dengan beristirahat atau berbaring di tempat
tidur. Meski demikian ada kemungkinan pusing yang Ibu alami
disebabkan oleh alasan lain, misalnya karena flu.
C. Penigkatan frekuensi berkemih

Peningkatan frekuensi berkemih sebagai ketidaknyamanan


nonpatologis pada kehamilan sering terjadi pada dua kesempatan
yang berbeda selama periode antepartum.

D.Varices
Varices vena lebih mudah muncul pada wanita yang memiliki
kecenderungan tersebut dalam keluarga atau memiliki factor
predisposisi congenital

23
E.Leukorea

Keputihan ditandai dengan keluarnya cairan (bukan darah) dari


vagina secara berlebihan. Keputihan dalam istilah medis disebut fluor
albus atau leucorrhoea. Setiap wanita sekali waktu pernah mengalami
keputihan dalam hidupnya, bahkan banyak yang sering
mengalaminya. Dalam keadaan yang normal, vagina yang sehat
memproduksi cairan untuk membersihkan vagina dari benda-benda
asing yang tidak diinginkan. Cairan tersebut juga berfungsi sebagai
pelumas dalam hubungan seksual untuk membantu penetrasi penis,
serta membantu fungsi reproduksi. Sekresi alami tersebut bisa cair
seperti air atau kadang-kadang agak berlendir, umumnya cairan yang
keluar sedikit, jernih dan tidak berbau.
F. Mudah Lelah, Malaise, Fatique

Kelelahan sering dialami pada bumil pada TM 1, namun alasannya


masih belum diketahui. Gejala ini sangat umum diderita, namun
dapat berlanjut selama kehamilan
G. Perubahan Payudara dan Perasaan Nyeri

Perubahan payudara dan rasa nyeri sering dialami pada Bumil TM1.
Perubahan ini umum terjadi pada seorang perempuan yang hamil.
H. Nyeri punggung bagian atas

Nyeri punggung bagian atas terjadi pada ibu hamil tri mester pertama
sebagai akibat dari pembesaran payudara.Hal ini merupakan salah
satu tanda praduga kehamilan
I. Gatal-gatal

Alergi dan penyakit kulit alergi bisa muncul dalam bentuk gatal-gatal.
Salah satu faktor penyebabnya adalah sistem imunitas atau kekebalan
tubuh. Kehamilan membuat kekebalan tubuh ibu menurun. Belum

24
lagi adanya perubahan hormon progesteron yang akan
mempermudah munculnya alergi

J. Perdarahan

Keluar flek (disebut juga spotting) adalah perdarahan ringan yang


bisa terjadi kapan saja pada saat hamil, terutama trimester pertama.
Sekitar 20% wanita hamil mengalami spotting pada trimester
pertama. Hal ini bisa jadi merupakan bagian alami dari kehamilan,
namun perlu dipastikan dahulu bahwa tidak terjadi komplikasi.
K. Epulis Gravidarum

Granuloma pyogenik yang berkembang pada gusi selama kehamilan.


Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak mulut
dengan angka kejadian berkisar dari 0.2 hingga 5 % dari ibu hamil.
Epulis tipe ini berkembang cepat dan ada kemungkinan berulang pada
kehamilan berikutnya.

2.5 Konsep Asuhan Kebidanan


KONSEP ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN FISIOLOGIS

NO REGISTER :

I. PENGKAJIAN : TGL:……, PUKUL: ………. OLEH ……………….

DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Nama Suami :
Umur : Umur :
Suku /bangsa : Suku /bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Penghasilan : Penghasilan :

25
Alamat : Alamat :
No Telp : No Telp :

B. ANAMNESA
Pada Tanggal : oleh : Pukul :
1. Kunjungan :
2. Keluhan umum :
2.1. Trimester I
- Mual, muntah, sering kencing karena pembesaran uterus
menekan kandung kemih, pusing, ngidam, chloasma
gravidarum, obstipasi
2.2. Trimester II
- Body image, nafsu makan bertambah

2.3. Trimester III


- Sering kencing karena penurunan bagian terendah janin yang
menekan kandung kemih, sesak napas jika tidur telentang,
obstipasi, oedema pada kaki, varices, brachton his, tanda-
tanda persalinan.

3. Riwayat Menstruasi :
3.1. Menarche : 10-16 tahun (  12,5 tahun )
3.2. Siklus : 25-32 hari (  28 hari )
3.3. Banyaknya : 33,2  16 cc
3.4. Lamanya : 3-5 hari
3.5. Sifat Darah : Encer, merah
3.6. Teratur / tidak : Teratur
3.7. Dismenorhea : ya/tidak (Sebelum,selama,sesudah)
3.8. Fluor albus : sedikit/sedang/banyak ,tidak gatal,
tidak bau, warna(putih, bening), kekentalan(kental, encer)
3.9. HPHT :

4. Riwayat Obstetri Lalu


Kehamilan Persalinan Anak Nifas K
Sua Anak Umur Pen Peno Jenis Pe Tpt Seks B Ma Hi Lama peny K e
mi Ke keha yu long persal nyulit per B ti dup menete ulit B t
ke m lit sal k

5. Riwayat Kehamilan Sekarang :

5.1.Keluhan pada :

26
- Trimester I : Chloasma gravidarum, Mual, muntah (hilang
pada kehamilan 12-14 minggu), sering kencing, pusing, ngidam,
obstipasi.
Komplikasi yang mungkin terjadi trimester ini adalah mual muntah
yang berlebihan (hiperemesis gravidarum), perdarahan (abortus),
nyeri perut yang berlebihan (KET), oedema pada tungkai (penyakit
jantung).
- Trimester II : nafsu makan bertambah
Komplikasi yang dapat terjadi adalah perdarahan (abortus),
pusing yang berlebihan, penglihatan mata kabur dan oedema
pada wajah dan tangan (preeklampsia), pusing yang berlebihan
pada ibu yang menderita hipertensi kronis.

- Trimester III : Sering kencing, obstipasi, sesak napas (bila tidur


terlentang), sakit punggung, oedema, varises.
Komplikasi atau kelainan yang mungkin dapat ditemukan pada
trimester ini adalah perdarahan yang berwarna merah segar
(plasenta previa), nyeri perut yang berlebihan tanpa perdarahan
atau perdarahan yang berwarna kehitam-hitaman (solusio
plasenta), pusing yang berlebihan, penglihatan mata kabur,
oedema pada tangan dan wajah (preeklampsia), sedangkan pada
eklampsia terdapat tanda-tanda preeklampsia dan disertai dengan
kejang, gerakan janin berkurang (IUFD)

5.2.Pergerakan anak pertama kali (Quickening) :


Bila sudah dirasakan gerak anak,tanyakan gerakan terakhir kapan
dan berapa kali dalam 24 jam terakhir.
# Pada primigravida gerakan anak mulai dirasakan pada minggu ke
18, sedangkan pada multigravida gerakan anak mulai dirasakan
pada minggu ke
# Pada primigravida gerakan janin mulai dirasakan pada minggu ke
20 sedangkan pada multigravida mulai dirasakan pada minggu ke
18 (Sarwono,2009)
Gerakan anak normalnya rata-rata 34 kali perhari, apabila kurang
dari 15 kali per hari maka dikatakan gerakan rendah.
( Sarwono,2009 : )

5.3.Penyuluhan yang sudah didapatkan :

5.4.Imunisasi
Imunisasi yang dianjurkan adalah imunisasi TT, imunisasi ini
diberikan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir dan
pada ibu bersalin.

Antigen Interval Lama perlindungan % perlindungan

27
Selang waktu
minimal
TT1 Pd kunj. I -
TT2 4 mg stl TT1 3 th 80
TT3 6 bl stl TT2 5 th 95
TT4 1 th stl TT3 10 th 99
TT5 1 th stl TT4 25 th/ seumur hidup 99

6. Pola Aktivitas Sehari-hari (Sebelum dan selama hamil)


6.1.Pola Nutrisi :
Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil
adalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu
seimbang (cukup mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, air) .
6.2.Pola Eliminasi :
BAB teratur tiap hari

6.3.Pola Istirahat :
Cukup kira-kira 6-8 jam pada malam hari, dan  1-2 jam di
siang hari.
6.4.Pola Aktivitas :
Aktivitas boleh dilakukan seperti biasa namun tidak
berlebihan.
6.5.Aktivitas Seksual :
Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada
ibu yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa
wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil.
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah
kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah
terbentuk.
Pada akhir kehamilan hubungan seksual sebaiknya
dihindarkan jika ketuban pecah. Pada trimester I hasrat
untuk melakukan hubungan sexual berbeda-beda, pada
trimester II terjadi peningkatan libido.
6.6.Pola Kebiasaan
Merokok :
Alkohol :
Narkoba :
Obat-obatan :
Jamu-jamuan :

28
Binatang peliharaan :

7. Riwayat Penyakit Sistemik Yang Pernah Diderita :


a) Jantung :
Bila ditandai dengan mudah lelah, Jantung berdebar, sesak napas, angina
pektoris, pembesaran vena jugularis, oedema, tangan berkeringat,
hepatomegali, takhikardi, kardiomegali.

b)Ginjal :
Bila ditandai dengan fatigue, malaise, gagal tumbuh, pucat, lidah kering,
poliguria, hipertensi, proteinuria, nokturia.

c)Asma :
Bila ditandai dengan napas pendek, berbunyi (wheezing), batuk-batuk
(tersering pada malam hari), napas atau dada seperti tertekan.

d)TBC :
Bila pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda infiltrat (redup, bronkial,
ronki basah), tanda-tanda penarikan paru, diafragma, dan mediastinum, batuk
yang lama terutama pada malam hari, pembesaran kelenjar limfe.

e)Hepatitis :
Bila terdapat anoreksia, mual, muntah, febris, hepatomegali, ikterus.

f) DM :
Bila ada tiga tanda utama yang biasanya terdapat pada penderita diabetes
mellitus yaitu poliuri(sering kencing), polidipsi (sering haus) dan poli phagi
(sering lapar).
g)Hipertensi :
Hipertensi dapat dibagi dua yaitu hipertensi essential dan hipertensi ganas,
pada hipertensi essential tekanan darah mencapai lebih dari 140/90-160/100
mmHg, sedangkan hipertensi ganas tekanan darah sistole dapat lebih dari
200 mmHg

8. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga


1) Jantung
2) Hipertensi
3) TBC

29
4) Ginjal
5) Hepatitis
6) Asthma
7) DM
8) Gemelli

9. Riwayat Sosial
Perkawinan
Status Perkawinan
Kawin…….. kali
- Kawin I Umur……….tahun
Lamanya…..tahun
- Kawin II Umur……….tahun
Lamanya…..tahun
10.Kehamilan ini
 Direncanakan
 Tidak direncanakan
Status Emosional :
 Trimester I : Merasa tidak sehat dan membenci
kehamilannya, mencari tanda-tanda untuk meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil, setiap perubahan yang terjadi
pada dirinya akan diperhatikan dengan seksama, merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
 Trimester II : Ibu merasa sehat, sudah menerima
kelahirannya dan dapat mulai menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif, merasakan kehadiran
bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri, merasa
terlepas dari kecemasan dan tidak nyaman.
 Trimester III :
 Ibu menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya, kadang merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, meningkatnya
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan,
khawatir bayi yang dilahirkan tidak normal, takut akan rasa
sakit yang timbul pada waktu persalinan, merasa tidak
nyaman, perlu dukungan suami dan keluarga.
• Kebiasaan sehari-hari
- Religius :
- Tradisi :
- Binatang peliharaan :
- Obat – obatan, merokok, alcohol :

30
DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut Nadi : 84-88 kali/menit
Pernapasan : 12-20 kali/menit
Suhu : 36,5-37,5 C
BB sbl hamil :
Berat Badan : Naik  6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg
(Sarwono,1999:99)
Pada Trimester I kenaikan BB  1-2 kg
Trimester II 0.4-0.5 kg tiap minggu
Trimester III penambahan 5,5 kg.
Tinggi Badan : > 145 cm
Lila : > 23,5 cm

2. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Muka
Ada chloasma gravidarum, konjungtiva merah muda, sklera putih,
oedema tidak ada, mulut bersih, gigi tidak karies.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada
Hiperpigmentasi pada putting dan areola, putting bersih dan
menonjol, tidak ada massa, colostrum, Kelenjar Montgomeri
terlihat jelas
Abdomen
Striae livida pada primigravida dan striae albican pada
multigravida, hiperpigmentasi pada linea alba, bekas luka Sc tidak
ada
Ekstrimitas
Atas : tidak ada oedema
Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varises
Genetalia
1. Vulva dan vagina :
tidak ada Varises, tidak ada oedema, tidak ada kondiloma lata,
dan tidak ada kondiloma akuminata, tidak ada infeksi bartolini,
tidak ada infeksi skene, tidak ada kemerahan
2. Perineum
tidak ada bekas luka

31
Palpasi
Leopold I : -Teraba lunak di fundus, tidak bundar dan tidak
melenting.
-Mengetahui TFU

Usia Kehamilan Tinggi Fundus


Dalam cm Menggunakan
penunjuk badan
12 minggu - Teraba diatas simpisis
pubis
16 minggu - Ditengah, antara
simpisis pubis dan
umbilikus
20 minggu 20 cm ( 2 cm) Pada umbilicus
22-27 minggu Usia kehamilan -
dalam minggu = cm
( 2 cm)
28 minggu 28 cm ( 2 cm) Ditengah, antara
umbilikus dan
prosesus xyfoideus
29-35 minggu Usia kehamilan -
dalam minggu = cm
( 2 cm)
36 minggu 36 cm( 2 cm) Pada prosesus
xyfoideus

( Sarwono, 2002 :93 )

- Mengetahui umur kehamilan dengan rumus Mc Donald :


TFU = usia kehamilan dalam bulan
3,5

Leopold II : Teraba lurus, keras seperti papan dan teraba


bagian- bagian kecil.

Leopold III : Bagian terendah janin teraba keras, bundar, dan


melenting.

Leopold IV : Seberapa banyak bagian terendah janin masuk


PAP.

32
 Letak : Memanjang
Presentasi : Kepala
Punggung : Kanan/kiri
 Posisi : Fleksi
Kontraksi

Auskultasi
 DJJ : 120-160 kali per menit. Denyut jantung mulai dapat
didengar pada akhir bulan kelima, walaupun dengan
ultrasoun (doptone) sudah dapat didengar pada akhir
bulan ketiga.
Tempat : terdengar jelas pada punggung
Perkusi
Reflek Patella : (+)

3. PEMERIKSAAN PANGGUL LUAR


 Distansia Spinarum : 23-26 cm
 Distansia Cristarum : 26-28 cm
 Conjugata Externa : 18-20 cm
 Lingkar Panggul : 80-90 cm

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
1. Hb : 11 gr%
2. Golongan darah : A / B / AB / O
Urin
1. Reduksi urin : positif/negatif
2. Albumin : positif/negatif
3. Hbs Ag : positif/negatif

5. PEMERIKSAAN LAIN
1. USG :
2. Foto lain
:

II. ASSESMENT / DIAGNOSA / DIAGNOSA POTENSIAL /


MASALAH
GPAPIAH, primi/multigravida, usia kehamilan….mg, anak hidup, tunggal,
letak….., intrauterine/ekstrauterine, keadaan jalan lahir normal, Keadaan
ibu dan bayi baik.

Masalah :

33
III. PLANNING DAN RASIONAL
- Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan
- Tentukan :
 Taksiran Persalinan : Usia kehamilan + (Tanggal+7, bulan-3, tahun
+1)
 TBJ : (TFU-12) x 155 = …….. gram

Trimester I :
Berikan HE tentang :
1. Persiapan persalinan
2. Tanda bahaya
3. Persiapan komplikasi
4. Pemberian tablet FE
5. Imunisasi TT1, 4 minggu kemudian dilanjutkan TT2
6. Pemenuhan kebutuhan cairan
7. Kebersihan
8. Istirahat
9. Aktifitas
10. Gerakan janin
11. Obat dalam kehamilan
12. Jadwal kunjungan berikutnya

Trimester II :
1. Persiapan persalinan
2. Tanda bahaya
3. Persiapan komplikasi
4. Pemberian tablet FE
5. Pencegahan oedem dan hipertensi ( miring ke kiri )
6. Jadwal kunjungan berikutnya

Trimester III

34
1. Persiapan persalinan
2. Tanda – tanda persalinan
3. Tanda bahaya
4. Persiapan komplikasi
5. Pemberian nutrisi yang adekuat
6. Pemberian tablet Fe
7. Aktifitas
8. Kebutuhan istirahat
9. Gerakan janin
10. Pencegahan oedem dan hipertensi ( miring ke kiri )
11. Aktifitas seksual
12. Perawatan payudara
13. ASI
14. KB
15. Obat kehamilan

IV. IMPLEMENTASI

Langkah tindakan dalam asuhan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana tindakan


yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaan ini bidan melakukan secara mandiri dan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan yang lain.

V. EVALUASI
Merupakan bagian dari proses asuhan kebidanan untuk menilai apakah pelayanan kesehatan
telah tercapai seluruhnya, sebagian atau sama sekali tidak. Dari hasil evaluasi ini ditentukan
apakah rencana tindakan kebidanan itu relevan diterapkan atau sudah harus dihentikan atau
direvisi ulang. Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan ditulis dalam bentuk catatan
perkembangan yang mencakup soap.

35
BAB III
STUDI KASUS

ASKEB PADA BUMIL TRIMESTER III

NO REGISTER : 548777
I. PENGKAJIAN

DATA SUBYEKTIF
A. IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. “E” Nama Suami : Tn. “B”
Umur : 31 th Umur : 35 thn
Suku /bangsa : Jawa Suku /bangsa : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : Strata 1
Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Penghasilan : Rp 2.500.000,-
Alamat : Wonorejo Timur, Alamat : Wonorejo Timur
Rungkut, Surabaya Rungkut Surabaya
No Telp :- No Telp :-

C. ANAMNESA
Pada Tanggal : 11 Agustus 2010 oleh : Clara Pukul : 09.30
a) Keluhan umum:
Mual muntah.

2. Riwayat kehamilan sekarang

2.1 Trimester I
- Mual, muntah, sering kencing karena pembesaran uterus menekan kandung kemih,
pusing, ngidam, chloasma gravidarum, obstipasi
2.2 Trimester II
- Body image, nafsu makan bertambah
2.3 Trimester III
- Sering kencing karena penurunan bagian terendah janin yang menekan kandung
kemih, sesak napas jika tidur telentang, obstipasi, oedema pada kaki, varices,
brachton his, tanda-tanda persalinan.

3 Riwayat Menstruasi :
3.1 Menarche : 14 tahun
3.2 Siklus : 30 hari
3.3 Banyaknya : 33,2  16 cc
3.4 Lamanya : 5 hari
3.5 Sifat Darah : Encer, merah
3.6 Teratur / tidak : Teratur
3.7 Dismenorhea : ya
3.8 Fluor albus : sedikit ,tidak gatal, tidak bau, warna putih bening, kental

36
3.9 HPHT : 6 Januari 2010

4 Riwayat Obstetri Lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Anak KB Ket


N Suam Umur Penyul Pen Jenis Penyu Seks BB Mati Hidup La Cara
o i ke keh it ol l ma
me
net
1 Perta AtermTidak Dok Spon Tidak Laki- 2900 8 thn 8
ma ada ter tan ada laki gr bln
2 Perta 1bulan Janin Dok abor Blm
ma tdk ter tus diket
berke ahui
mbang
3 HAMIL INI

5. Riwayat Kehamilan Sekarang :

- Trimester III : Sering kencing, obstipasi, sesak napas (bila tidur terlentang), sakit
punggung, oedema, varises.

5.1.Pergerakan anak pertama kali (Quickening) : pada minggu ke 18 rata-rata 30 kali


perhari

5.2.Penyuluhan yang sudah didapatkan : perawatan payudara, persiapan persalinan

5.3.Imunisasi
Ibu sudah pernah mendapatkan TT I dan II pada waktu bayi (DPT), TT 3 dan 4 pada
waktu Sekolah Dasar.

6. Pola Aktivitas Sehari-hari (Sebelum dan selama hamil)


6.1.Pola Nutrisi :
Sebelum hamil ibu makan nasi, sayuran,dan lauk kadang buah dalam porsi
sedang 3 kali sehari, minum 8 gelas sehari. Selama hamil ibu makan seperti
sebelum hamil namun porsinya lebih kecil, minum 8 gelas per hari.
6.2.Pola Eliminasi :
BAB teratur tiap hari

6.3.Pola Istirahat :
Cukup kira-kira 8 jam pada malam hari, dan  2 jam di siang hari.

6.4.Pola Aktivitas :
melakukan pekerjaan ibu rumah tangga seperti biasa.

6.5.Aktivitas Seksual :
aktif (1 minggu sekali)

37
6.6.Pola Kebiasaan :
Ibu tidak merokok, tidak meminum alkohol, tidak memaka nerkoba, tidak
mengkonsumsi jamu-jamuan, dan tidak memelihara binatang.

8. Riwayat Penyakit Sistemik Yang Pernah Diderita :


4.1.1Jantung : Tidak ada
4.1.2Ginjal : Tidak ada
4.1.3Asma : Tidak ada
4.1.4 TBC : Tidak ada
4.1.5Hepatitis: Tidak ada
4.1.6 DM : Tidak ada
4.1.7Hipertensi : Tidak ada

8. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga


1. Jantung : Tidak ada
2. Hipertensi : Tidak ada
3. TBC : Tidak ada
4. Ginjal : Tidak ada
5. Hepatitis : Tidak ada
6. Asthma : Tidak ada
7. DM : Tidak ada
8. Gemelli : Tidak ada

2. Riwayat Sosial
Perkawinan
Status Perkawinan
- Kawin 1kali
- Kawin I Umur 22 tahun
Lamanya 9 tahun
- Kehamilan ini
 Direncanakan
 Tidak direncanakan
Status Emosional :
 Trimester III : Ibu menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya, kadang merasa khawatir bahwa bayinya
akan lahir sewaktu-waktu, meningkatnya kewaspadaan akan timbulnya
tanda dan gejala persalinan, khawatir bayi yang dilahirkan tidak normal,
takut akan rasa sakit yang timbul pada waktu persalinan, merasa tidak
nyaman, perlu dukungan suami dan keluarga.
• Kebiasaan sehari-hari
- Religius : sholat 5 waktu
- Tradisi : Tidak ada
- Binatang peliharaan : Tidak ada
- Obat – obatan, merokok, alcohol : Tidak mengkonsumsi

38
OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Baik
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Denyut Nadi : 88 kali/menit
Pernapasan : 16 kali/menit
Suhu : 37 C
BB sbl hamil : 47 kg
Berat Badan : 57,5 kg
Tinggi Badan : 153 cm
Lila : 25 cm

2. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Muka
Ada chloasma gravidarum, konjungtiva merah muda, sklera putih, oedema tidak
ada, mulut bersih, gigi tidak karies.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid.
Dada
Hiperpigmentasi pada putting dan areola, putting bersih dan menonjol, tidak ada
massa, colostrum, Kelenjar Montgomeri terlihat jelas
Abdomen
Ada striae albican , hiperpigmentasi pada linea alba, bekas luka Sc tidak ada
Ekstrimitas
Atas : tidak ada oedema
Bawah : oedema, tidak ada varises
Genetalia
1. Vulva dan vagina :
tidak ada Varises, tidak ada oedema, tidak ada kondiloma lata, dan tidak ada
kondiloma akuminata, tidak ada infeksi bartolini, tidak ada infeksi skene,
tidak ada kemerahan
2. Perineum
tidak ada bekas luka

Palpasi
Leopold I : -Teraba lunak di fundus, tidak bundar dan tidak melenting.
-TFU 31 cm

- Mengetahui umur kehamilan dengan rumus Mc Donald :


TFU = usia kehamilan dalam bulan
3,5

31 = 8,8 bulan
3,5

39
Leopold II : Teraba lurus, keras seperti papan dan teraba bagian- bagian
kecil.

Leopold III : Bagian terendah janin belum masuk PAP.

Leopold IV : Tidak dilakukan.

Auskultasi
 DJJ : (+) dengan frekuensi 140 kali per menit.

Perkusi
Reflek Patella : (+)

3. PEMERIKSAAN PANGGUL
 Distansia Spinarum : 23 cm
 Distansia Cristarum : 26 cm
 Conjugata Externa : 18 cm
 Lingkar Panggul : 80-90 cm

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah
1. Hb : 11 gr%
2. Golongan darah :A
Urin
1. Reduksi urin : tidak dilakukan
2. Albumin : tidak dilakukan
3. Hbs Ag : tidak dilakukan

5 PEMERIKSAAN LAIN
1. USG : tidak dilakukan
2. Foto lain
: tidak dilakukan

II.ASSESMENT / DIAGNOSA / DIAGNOSA POTENSIAL / MASALAH


GIII P10011, usia kehamilan 31mg, anak hidup, tunggal, letak kepala V , intrauterine,
keadaan jalan lahir normal, Keadaan ibu dan bayi baik.
Masalah : sering pusing, masih mual muntah.
Diagnosa Potensial : tidak ada
Tindakan segera : tidak ada

III. PLANNING DAN RASIONAL


- Membina hubungan baik dengan pasien
Rasional : Klien merasa nyaman sehingga bersikap kooperatif dengan petugas
kesehatan
- Memberikan informasi tentang hasil pemeriksaan
Rasional : klien mengetahui kondisi diri dan janinnya sehingga tidak cemas lagi

40
- Menentukan :
a. Taksiran Persalinan : 13 Oktober 2010
b. TBJ : (TFU-12) x 155 = (31-12)x155 = 2945 gram

- Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara


Rasional : agar ASI dapat keluar dengan lancar untuk memenuhi kebutuhan bayi

- Memberikan HE tentang Personal Hygiene, kebutuhan gizi dan nutrisi, istirahat yang
cukup
Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan ibu sehingga kesejahteraan ibu dan
janin tercapai

- Memberikan HE tentang Personal Hygiene, kebutuhan gizi, istirahat yang cukup


Rasional : untuk meningkatkan pengetahuan ibu sehingga kesejahteraan ibu dan
janin tercapai
- Menjelaskan tanda – tanda bahaya dalam kehamilan
1. Perdarahan dari alat kemaluan ibu
2. Pandangan mata kabur
3. Sakit kepala yang hebat dan menetap
4. Nyeri perut yang hebat
5. Bengkak pada wajah dan tangan
6. Gerak janin yang melemah
Rasional : Ibu bisa mendeteksi dan bisa segera mengambil keputusan untuk
mencegah terjadinya penyulit pada kehamilan trimester III sampai
dengan persalinan.

- Menganjurkan ibu untuk langsung kencing apabila sudah terasa ingin berkemih
Rasional : untuk mencegah infeksi saluran kencing.

- Memberikan konseling tentang pemberian ASI


Rasional : Agar ibu mengetahui manfaat ASI sehingga tidak memberi bayinya susu
formula

- Memberikan tablet Fe dan jelaskan cara mengkonsumsi serta efek sampingnya


Rasional : Tablet Fe mampu mencegah terjadinya anemia

41
- Menentukan jadwal kunjungan berikutnya, yaitu 2 minggu setelah kunjungan
sebelumnya dan bila sewaktu-waktu menemukan tanda-tanda persalinan.
Rasional : Memantau keadaan janin dan ibu

42
IV. IMPLEMENTASI

1. Membina hubungan baik dengan klien


2. Menjelaskan hasil pemeriksaan
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya dalam persalinan
4. Membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran serta kemungkinan
bahaya kehamilan
5. Memberikan HE, tentang personal hygiene, kebutuhan gizi dan istirahat yang cukup
6. Menganjurkan dan mengajarkan pada ibu cara melakukan perawatan payudara
7. Menjelaskan pada ibu bahwa mual muntah pada wanita hamil adalah fisiologis
8. Memberikan tablet Fe dan menjelaskan cara mengkonsumsi serta efek sampingnya.

V. EVALUASI

S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang informasi dan penjelasan dari petugas
kesehatan, ditandai dengan ibu dapat menjelaskan kembali sebagian dari
informasi tersebut
O : Tekanan darah : 120/80mmHg TFU : pertengahan prosessus xyfoideus-
pusat (31 cm)
Nadi : 88x/menit TBJ : 2945 gram
Suhu : 37 0C DJJ : 140x/menit
Pernapasan : 16 x/menit HIS : (-)
Letak : Kepala V
A : GIIIP10011, usia kehamilan 31 minggu, tunggal, hidup, letak kepala V, intrauterie,
keadaan jalan lahir normal. Keadaan ibu dan bayi baik
P : 1. Anjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur
2. Anjurkan ibu untuk segera ke RS bila menemui tanda bahaya
3. Jadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi

43
BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas kesesuaian dan kesenjangan antara tinjauan
teori dengan tinjauan kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis “Ny.E” dengan GIII P10011 Umur Kehamilan 31 Minggu dengan
Masalah Ringan Kehamilan”
Pertama berdasarkan pengertian dari emesis. Menurut kamus kedokteran
Dorland menyatakan emesis gravidarium adalah mual muntah selama masa
kehamilan dan berlangsung selama trisemester pertama kehamilan. Kita
bandingkan dengan hasil pengkajian sebagai berikut Ny. E, umur 31 tahun GIII
P10011, hamil 31 minggu dengan emesis gravidarium. Dari diagnnosa tersebut
dapat disimpulkan adanya kesesuaian antara pengertian emesis gravidarium
dengan diagnosa yang didapatkan dari anamsesa dan pemeriksaan fisik.
Kedua berdasarkan gejala emesis gravidarium meliputi :
1.Mual dan muntah kurang dari 5 kali
2.Nafsu makan menurun
3.Asupan makanan buruk
4.Penurunan berat badan
5.Dehidrasi
6.Ketidakseimbangan elektrolit
7.Respon berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar
8.Hipokalemia Mual, muntah pusing dan tidak mampu melaksanakan
aktivitas sehari-hari serta ibu tidak nafsu makan.

Menurut perbandingan antara gejala emesis gravidarium dengan gejala


yang dirasakan oleh pasien cukup untuk menegakkan diagnosa emesis
gravidarium. Ketiga berdasarkan etiologi hiperemesis gravidarium dari beberapa
faktor prediposisi dapat diuraikan, sebagai berikut :

44
1.Faktor adaptasi dan hormonal Perasaan mual muntah disebabkan oleh
karena adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Setelah dilakukan studi kasus ditemukan bahwa pasien mengalami kehamilan,
kita ketahui bahwa dalam kehamilan kadar hormon estrogen dan HCG akan
meningkat.
2. Faktor psikologis Dirinya merasa khawatir karena ibu merasa terganggu
aktivitas sehari-harinya. Setelah kita kaji pasien mengalami hamil dengan emesis
gravidarium salah satu penyebabnya ada gangguan psikologis yang harus segera
ditangani.
3. Faktor alergi. Dari data pengkajian tidak menunjukkan adanya riwayat
alergi.
4. Berdasarkan klasifikasi hiperemesis gravidarium, kasus diatas pasien
menderita emesis gravidarium.
5. Berdasarkan diagnosa dari data subjektif dan data obyektif yang
muncul setelah anamnesa dan pemeriksaan fisik. Pasien dinyatakan hamil
dengan emesis gravidarium..

BAB V
KESIMPULAN

45
Dari pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya penulis
dapat menyimpulkan bahwa :
1. Dalam melakukan pengkajian baik melalui anamnesa maupun pemeriksaan
untuk menilai keadaan klien secara menyeluruh, penulis tidak mengalami
kesulitan karena pasien kooperatif.
2. Dalam mengatasi masalah/diagnosa berdasarkan data-data yang terkumpul
saat pengkajian.
3. Dalam menetapkan rencana asuhan yang diberikan pada pasien bidan telah
melakukan sesuai dengan teori.
4.Dalam melakukan asuhan pada Ny.E bidan telah melaksanakannya sesuai
dengan rencana asli, yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

46
Cunningham, F.G (2005). William Obstetrics. 22 nd Ed. United States of
America: Mac Graw Hill Companies
Dorland, Kamus Saku Kedokteran. Edisi 25. Jakarta: EGC
Edisi keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, I.A.C. (2008). Gawat –Darurat Obstetri-Ginekologi & Obsteri-
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan, Jakarta: EGC
Seller, PM. (1993). Midwifery Volume II: Breech Presentation.Capetown:
Juta & Co, Ltd.

47

Anda mungkin juga menyukai