1
2
Prosedur:
Beri tanda berupa titik pada permukaan incisal/oklusal setiap gigi rahang
atas dan rahang bawah:
- I1, I2 : pertengahan incisal
- C : puncak incisal
- P1, P2 : puncak bonjol bukal
- M1: central fossa
Pengukuran dengan menggunakan symmetograph atau orthocross dengan
bidang orientasi pada mid palatal raphe dan bidang tuberositas
Bandingkan posisi geligi kiri dan kanan menggunakan orthocross/
symmetograph tersebut dengan cara :
- Menentukan lengkung gigi yang paling mendekati normal (misalnya
regio1/ kanan lebih normal dibandingkan regio kiri 2/ kiri) sebagai
acuan.
- Meletakkan jarum symmetograph pada garis median model studi,
atau garis median orthocross berhimpit dengan garis median model
studi.
- Membandingkan titik-titik pada setiap gigi yang sama pada
lengkung regio sebelahnya terhadap lengkung yang dianggap
normal tersebut.
- Melakukan penilaian dalam arah transversal dan sagital.
.Contoh hasil pemeriksaan
- Dalam bidang transversal: 16 menjauhi median line 1 mm
dibandingkan 26
- Dalam bidang sagital: 16 lebih ke anterior 1 mm dibandingkan 26
- Pengukuran pada setiap gigi yang dianggap malposisi, lalu
membuat kesimpulan akhir mengenai kesimetrisan kedua lengkung
gigi, misalnya:
o kedudukan gigi-gigi di regio 1, mejauhi median line
dibandingkan regio 2
3
A B
A B
2) Metode Lundstrom
Prosedur:
Membagi lengkung gigi menjadi enam segmen, dengan dua gigi per
segmen, termasuk gigi molar permanen pertama
Mengukur panjang lengkung gigi dengan menjumlahkan ukuran mesio
distal gigi untuk rahang atas: 16-26, rahang bawah: 36-46
o Diukur satu persatu menggunakan jangka yang kedua ujungnya
runcing ke arah lebar gigi yang paling besar
(aproksimal/mesiodistal). Posisi jangka dari arah atas tegak
lurus kepada daerah tersebut.
o Pada garis lurus yang telah disediakan pada status atau dapat
dibuat sendiri, masing-masing pengukuran gigi dipindahkan
dan dijumlahkan.
Mengjumlahkan lebar masing-masing gigi pada setiap segmen
5
Jika rasio anterior < 77,2% ± 1,65, rasio total < 91,3% ± 1,91: maka
ukuran gigi mandibula yang benar, maksila terlalu besar dibanding
seharusnya
Berdasarkan ukuran gigi mandibula yang benar dilihat ukuran gigi
maksila yang seharusnya pada tabel Bolton
Ukuran gigi maksila pasien dikurangi dengan ukuran gigi maksila
pada tabel
Hasil pengurangan merupakan selisih kelebihan ukuran gigi maksila
Tabel 1. Tabel Bolton digunakan untuk mengetahui ukuran ideal enam gigi
anterior dan kedua belas gigi, baik pada rahang atas maupun rahang
bawah.
C. Analisis Howes
Tujuan:
Untuk menentukan rencana perawatan dimana terdapat masalah
kekurangan basis apikal dan untuk memutuskan apakah akan dilakukan
pencabutan gigi, memperluas lengkung gigi atau ekspansi.
Prosedur:
Melakukan pengukuran:
- Panjang lengkung gigi: jumlah lebar mesiodistal gigi dari molar
pertama kiri sampai dengan molar pertama kanan
- Lebar lengkung rahang: diameter basis apikal (jarak antara titik
terdalam fosa kanina kanan dan kiri (ujung apeks gigi 14-24) diukur
dari arah depan dari model gigi
- Lebar lengkung gigi: jarak antara puncak bonjol bukal gigi 14-24
diukur dari arah oklusal.
9
D. Analisis Pont
Dalam lengkung gigi dengan susunan gigi teratur terdapat hubungan
antara jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus atas dengan lebar
lengkung inter premolar pertama dan inter molar pertama.
Tujuan:
Untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi dalam keadaan kontraksi
atau distraksi atau normal.
o Kontraksi = kompresi = intraversion : sebagian atau seluruh lengkung
gigi lebih mendekati bidang midsagital.
o Distraksi = ekstraversion : sebagian atau seluruh lengkung gigi lebih
menjauhi bidang midsagital.
10
A. Analisis Moyers
Diperkenalkan oleh Moyers, Jenkins dan staf ortodonsia Universitas
Michigan.
Dasar Pemikiran:
Adanya korelasi antara satu kelompok gigi dengan kelompok lain.
Dengan mengukur jumlah lebar gigi dalam satu kelompok pada satu
15
B. Tanaka-Johnston
Dasar:
Tanaka dan Johnston mengembangkan cara lain penggunaan keempat
insisif rahang bawah untuk memperkirakan ukuran kaninus dan premolar yang
belum erupsi.
Keuntungan:
mempunyai keakuratan yang cukup baik dengan tingkat kesalahan yang
kecil
sangat sederhana dan tidak memerlukan tabel atau gambaran radiografi apa
pun
Prinsip Perhitungannya:
Ukuran lebar kaninus dan premolar pada satu kuadran mandibula sama
dengan setengah ukuran keempat insisif rahang bawah ditambah 10,5 mm.
Sedangkan perkiraan lebar ukuran kaninus dan premolar pada satu kuadran
maksila sama dengan ukuran keempat insisif rahang bawah ditambah 11,0 mm.
C. Metode Nance
Dikemukakan pada tahun 1934, di Pasadena, Kalifornia, Amerika.
Dasar:
Adanya hubungan antara jumlah mesiodistal gigi-gigi desidui dengan gigi
pengganti.
Tujuan:
18
A B
Gambar 8. Untuk menghitung perbesaran yang terjadi dilakukan
pembandingan antara ukuran pada A. Model studi
B. Gambaran radiografi periapikal
Referensi:
4. https://www.scribd.com/doc/74967425/Analisis-Model-Studi-Ortodonti