Anda di halaman 1dari 32

CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIIK

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Erlinda Simanungkalit, M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : ANJELY SINAGA


NIM : 1173111005
KELAS : D REGULER

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED)
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi saya waktu dan kesehatan untuk dapat meyelesaikan tugas mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yaitu Critical Book Report dengan tepat waktu.
Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Erlinda selaku dosen mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik dan pihak-pihak yang membantu saya untuk memperlancar dalam
pembuatan Critical Book Report ini.
Saya menyadari bahwa dalam Critical Book Report ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun agar dapat menambah
kesempurnaan Critical Book Report ini. Semoga Critical Book Report yang saya
buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 24 September 2017

Penulis
Anjely Sinaga
1173111005
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................ 1
1.1. Latar Belakang........................................................................... 1
1.2. Tujuan Penulisan........................................................................ 2
1.3. Manfaat Penulisan...................................................................... 2
BAB II : ISI BUKU......................................................................... 3
2.1. Identitas Buku............................................................................ 3
2.2. Ringkasan Isi Buku.................................................................... 4
BAB III : PEMBAHASAN............................................................. 24
3.1. Perbedaan.................................................................................. 24
3.2. Kelebihan.................................................................................. 25
3.3. Kelemahan................................................................................ 26
BAB IV : PENUTUP...................................................................... 27
4.1. Kesimpulan............................................................................... 27
4.2. Saran......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 28
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan(skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan.  Di sini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang
berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Karena peserta didik adalah makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena
interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan
proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial
diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap 
peserta didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa
sebuah perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak
akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus
mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari perkembangan
belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.Aspek– aspek
perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral
dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan
pertumbuhan setelah lahir.
Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya.
Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu
memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai
1
setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima
dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama
merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Untuk efisiensi waktu , maka penulis membatasi penulisan ini pada
perkembangan anak khususnya siswa  fase remaja . Karena Masa remaja
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu,
dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat.

1.2. Tujuan Penulisan

1.Menambah Wawasan Pembaca mengenaiPerkembanganPeserta Didik.


2.Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Mengenal Lebih Jauh
tentangPerkembangan Peserta Didik.
3.Menguatkan Pemahaman Pembaca Mengenai Betapa Pentingnya Mengetahui
Pertumbuhan dan Perkembangan pada masa remaja.
4. Meningkatkan Pengetahuan Mengenai Penyesuaian Diri Remaja dan
Permasalahan yang dihadapinya.

1.3. Manfaat Penulisan

A.Bagi Penulis
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengkritisi Suatu Buku.
3. Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif  Dalam Membandingkan Buku Yang Satu
Dengan Yang Lain.
B. Bagi Pembaca :
1.Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Perkembangan
Psikologi Dalam Kaitannya Dengan Kehidupan Sehari-Hari.

BAB II
ISI BUKU

2.1. Identitas Buku

1. Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik


2. Penulis : Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartono
3. Penerbit : PT RINEKA CIPTA
4. Tahun : 2013
5. Halaman : 245
6. Ukuran : 20,5 cm
7. Kota Terbit : Jakarta
8. ISBN : 978-979-518-826-1

2.2. Ringkasan Isi Buku

BAB I

KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU


A. Individu dan Karakteristik
1. Pengertian individu
“manusia” adalah mahkluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan, manusia mempunyai kebutuhan-
kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan
jasmani, ia belum peduli dengan apa yang terjadi diluar dirinya.
2. Karakter Individu
Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak
lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologi.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dua garis keluarga ayah dan garis
keluarga ibu.Sejak saat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru
itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh banyak dan bermacam-macam
faktor lingkungan yang merangsang.

B. Perbedaan Individu
Perbedaan – perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. perbedaan
ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual.
Perbedaan – perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perilaku mereka
dirumah maupun disekolah.
1. Perbedaan kognitif
2. Perbedaan individual dalam kecakapan
3.Perbedaan dalam percakapan motorik
4.Perbedaan dalam latar belakang
5. Perbedaan dalam bakat
6. Perbedaan dalam kesiapan belajar
4
C. Aspek – aspek pertumbuhan dan perkembangan individu
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan nonfisik yang meliputi aspek – aspek intelek, emosi, sosial,
bahasa, bakat khusus .nilai, dan moral, serta sikap.
1. Pertumbuhan fisik
 Pertumbuhan sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang
sangat kompleks.
 Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setekah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan
sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa
dewasa.
2. Intelek
Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik,
dan oleh karena itu seorang individu akan mengalami perkembangan kemampuan
berfikirnya, mana kala pertumbuhan saraf pusat atau otaknya telah mencapai
matang .
3. Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki
olehmanusia. Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan bayi adalah kebutuhan
primer , yaitu makanan, minuman, dan kehangatan tubuh.
4. Sosial
Bayi lahir dalam keadaan yang sangat lemah.ia tidak akan mampu hidup terus
tanpa bantuan orang lain. manusia lain, terutama ibunya, akan membantu bayi
yang baru lahir. Itu untuk dapat hidup terus. Jadi bayi, begitu juga setiap orang
memerlukan orang lain.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.Setiap orang senantiasa
berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi
dengan dunia lain.

BAB II

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


A. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu,yaitu
pertumbuhan dan perkembanga. Kedua proses ini tidak bida dipisahkan dalam
bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri akan tetapi bisa dibedakan
untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologi sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat,dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik yang herediter dalam bentuk proses aktif
secara berkesinambungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada
organisme ada beberapa macam,yaitu;
a. Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir
b. Faktor ketika lahir atau saat kelahiran
c. Faktor yang dialami bayi sesudah lahir
d. Faktor pikologi
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis.
Perubahan tersebut dapat dibagi menjadi 4 ketegori, yaitu Perubahan dalam
Ukuran, Perubahan dalam Perbandingan, Berubah untuk Mengamati Hal-Hal yang
Lama dan Berubah untu Memperoleh Ha-Hal yang Baru.
6

B. Tugas-tugas Perkembangan

Untuk memahami jenis tugas perkembangan remaja,perlu dipahami hal-hal


yang harus dilakukan oleh oranag dewasa. Makna “dewasa” dapat diartikan dari
berbagai segi, sehigga dikenal istilah dewasa secara fisik, dewasa secara sosial,
secara psikologi, mapun dewasa secara hukum.
Havighurst mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja yaitu:
1. Mencapai hubugan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan
dan matang
2. Mencapai peraasaan seks dewasa yang diterima secara sisoal
3. Menerima keadaan badannya dan menerima secara efektif
4. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa
5. Mencapai kebebasan ekonomi
6. Memilih dam menyikapi
7. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keteampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi
warga negara yang kompeten
9. Menginginkan dan mecapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial
10. Menanggapi suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman
tingkah laku

C. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan


Bersadar persamaan-persamaan dan perubahan-perubahan itulah diperoleh
kecenderungan-kecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan,
yang selanjutnya dinamakan hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan.
Hukum-hukum perkembangan itu antara lain:
1. Hukum Cephalocoudal
2. Hukum Proximodistal
3. Perkembangan Berlangsung dalam Tahpan-Tahapan Perkembangan
4. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan

D. Jenis-Jenis Kebutuhan dan Pemenuhan


Dalam proses pertumbuhan dan perkembanganya menuju kejenjang kedewasaan,
kebutuhan hidup seseorang mengalami perbahan-perubahan sejalan dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.kebtuhan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu, kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya
yang didorong oleh motif asli. Sedangkan kebutuhan sekunder umumnya
merupakan kebutuhan yang didorongoleh motif yang dipelajari, seperti mislnya
kebutuhan untuk mengejar kebutuhan pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti
pola hidup masyarakat dan semacamnya.
1. Mengapa manusia berperilaku
Perilaku didorong oleh motif. Hal ini tidak berarti bahwa kita mengesampingkan
faktor lingkungan, tetapi seperti kita ketahui bahwa motivasi dan lingkungan pada
dasarnya berinteraksi dengan demikian persoalan lingkungan akan dengan
sendirinya tercakup dalam uraian ini.
2. Kebutuhan Dasar Manusia
Pada bayi atau pada kehidupan manusia yang kecil, perilakunya didominasi oleh
kebutuhan-kebutuhan biologi, yakni kebutuhan untuk mempertahankan diri.
Kebutuhan ini disebut deficiency artinya kebutuhan untuk pertumbuhan dan
memang diperlukan untuk tetap hidup(survival).

Menurut Lewis kegiatan remaja atau manusia itu disorong oleh berbagai
kebutuhan, yaitu:

a. Kebutuhan jasmaniah
b. Kebutuhan psikologi
c. Kebutuhan ekonomi
d. Kebutuhan sosial
e. Kebutuhan politik
f. Kebutuhan penghargaan
g. Kebutuhan aktualisasi

E. Kebutuhan Remaja, Masalah, dan Konsekuensinya

Aktualisasi diri merupakan bentuk kebutuhan untuk mewujudkan jati dirinya.


Beberapa jenis kebutuhan remaja dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernafas dan seks
b. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendaptkan simpati dan
pengakuan dari pihak lain.
c. Kebutuhan berprestasi atau need of achievement, yang berkembang karena
didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus
menunjukkan kemampuan psikofisis
d. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis

F. Usaha-Usaha Pemenuhan Kebutuhan Remaja dan Implikasinya dalam


Penyelenggaraan Pendidikan
Pemenuhan kebutuhan fisik merupakan tugas pokok. Kebutuhan ini harus
dipenuhi karena hal ini merupakan kebutuhan untuk mempertahankan
kehidupannya agar tetap tegar (survival). Akibat tidak terpenuhinya kebutuhan
fisik ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi yang
perkembangan psikososial seorang individu.
Khusus kebutuhan seksual, yang hal ini juga merupakan kebutuhan fisik
remaja, usaha pemenuhannya harus mendapatkan perhatian khusus dari orang tua,
terutama ibu. Sekalipun kebutuhan seksual merupakan bagian dari kebutuhan fsik,
namun hal ini menyangkut faktor lain untuk diperhatikan dalam pemenuhannya.
Pendidikan seksua di sekolah dan terutama didalam keluarga harus mendapatkan
perhatian. Program bimbingan keluarga, dan bimbingan perkawinan dapat
dilakukan secara periodik oleh setiap organisasi ibu-ibu dan organisasi wanita
pada umumnya.
Untuk mengembangkan kemampuan hidup bermasyarakat dan mengenalkan
berbagai norma sosial, amat sangat penting dikembangkan kelompok-kelompok
remaja untuk berbagai urusan, seperti kelompok olahraga, kelompok seni dan
musik, kelompok koperasi, kelompok belajar dan semacamnya.
9

BAB III

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA


Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsiiri tubuh, munculnya ciri-
ciri kelamin yang utama (primer) dan cirri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan
perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak Perempuan :

1. Pertumbuhan tulang-tulang(badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan


menjadi panjang).
2. Pertumbuhan payudara.
3. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.

Pada anak Laki-laki :


1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.

A. Penyebab Perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang
menjadi aktif bekerja dalam system endokrin.
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa
remaja yaitu:
1. Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak
mencapai taraf pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak
akan bertambah tinggi 10-15cm dan bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi
pematangan ini. Selama 4 tahun pertumbuhan tinggi badan anak akan bertambah
25 persen dan berat tubuhnya hamper mencapai dua kali lipat.
10
2. Perubahan Proporsi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk
seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional.

3. Ciri Kelamin yang Utama


Pada masa kanak-kanak, alat kelamin yang utama masih belum berkembang
dengan sempurna.

4. Ciri Kelamin Kedua


Yang dimaksud denagn ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah:
membesarnya buah dada, pinggul melebar lebih lebar daripada lebar bahu,
tumbuh rambut disekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara
bertambah nyaring.

B. Proses Kematangan Seksual


Kematangan seksual berlangsung dalam batas-batas tertentu dengan urutan
tertentu dalam perkembangan cirri-ciri kelamin sekundernya.
Ada tiga yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan, yaitu dalam
hal:
1. Kriteria kematangan seksual
2. Permulaan kematangan seksual
3. Urutan gejala-gejala kematangan.

C. Keanekaragaman Perubahan Proporsi Tubuh


Sewaktu masih anak-anak, bentuk tubuh mereka tidak terlalu kentara
perbedaannya, namun pada akhir masa kanak-kanak, saat mulai memasuki tahap
remaja, perbedaan bentuk tubuh antara anak laki-laki dan perempuan semakin
jelas.Remaja laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomorf (cenderung
menjadi anak yang kekar, berat dan segitiga), sedangkan anak perempuan kalau
tidak endomorf (cenderung kurus dan bertulang panjang).

11

BAB IV

PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL DAN BAHASA


A. Perkembangan Intelek
1. Pengertian Intelek dan Intelegenasi
Menurut English & English dalam bukunya “ A Comprehensive Dictionary of
Psychplpgi and Psyhoanalitical Terms” istilah intelek berarti lain : (1) kekuatan
mental dimana manusia dapat berpikir (2) suatu rumpuan nama untuk proses
konitif terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan pikiran dan (3)
kecakapan , terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
2. Hubungan antara Intelek dan Tingkah laku
Kemampaun berpikir abstrak menunjukan perhatian seseorang kepada kejadian
dan peristiwa yang tidak konkret seperti misalnya pilihan pekerjaan , corak hidup
masyarkat pilihan pasangan hidup yang sebenar-benarnya masih jauh didepan.
Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan
sikap kritis rehadap situasi dan orang tua .
3. Karakteristik Perkembangan Intelek Remaja
Perubahan kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya 3-4
tahun pertama menunjukan perkembngan kemampuan yang hebat , selanjutnya
akan terjadi perkembangan yang teratur.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek
Pandangan pertama yang mengakui bahwa inteligansi itu adalah factor bakat ,
dinamakan aliran nativisme sedangkan pandangan kedua yang menyatakan
bahwa intelegensi itu dapat dipengaruhi oleh lingkungan dinamakan aliran
Empirisme.
5. Perbedaan Individu dalam Kemampuan dan Perkembangan Intelek
Inteligansi itu sendiri oleh David Wechler ( 1958 ) didefinisikan sebagai “
keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah
serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.

12
B. Bakat Khusus
Guilford mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi psikologis,
yaitudimensi perceptual terdiri atas kepekaan indra, perhatian dan orientasi waktu.
Dimensi Psikomotor terdiri atas kekuatan, implus dan kecepatan gerak. Dimensi
intelektual adalah yang mempunyai mendapat sorotan luas, karena memang
dimensi mempunyai implikasi sangat luas.

C. Perkembangan Sosial

Manusia tumbuh dan berkembang didalam lingkungan. Lingkungan itu dapat


dibedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan sosial
memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek kehidupan ,
terrutama kehidupan sosio-psikologis.
Remaja adalah tingkah perkembangan anak yang telai mencapai jenjang
menjelang dewasa. Pada jenjang ini , kebutuhan remaja telah cukup kompleks ,
cakrawala interaksi social dan pergaulan remaja telah cukup luas . dalam
penyesuaian diri terhadap lingkungannya , remaja telai mulai memperhatikan dan
mengenal berbagai norma pergaulanan yang berbeda dengan norma yang berlaku
sebelumnya didalam keluarga.
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu keluarga
kematanagan anak, status social ekonomi keluarga , tingkat pendidikan dan
kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
13

D. Perkembangan Bahasa
1. Pengertian Perkembangan Bahasa

Sesuai dengan fungsinya , bahasa merupakan alat komunikasi yang


digunakan oleh seseorang dalam pergaulan atau hubungannya dengan orang lain.
Sejalan dengan perkembangan hubungan social , maka perkembangkan bahasa
seorang bayi dimulai dengan meraba dan diikuti dengan bahasa satu suku kata,
dua suku menyusun kalimat sederhana dan seterusnya melakukan sosialisasi
dengan menggunakan bahsa yang kompleks sesuai tingkat prilaku social.

2. Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Bahasa remaja adalah basaha yang telah berkembang . Anak remaja telah
berkembang dari lingkungan dan dengan demikian bahasa remaja banyak di
pengaruhi oleh lingkungan,

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa.


a. Umur Anak
b. Kondisi Lingkungan
c. Kecerdasan Anak
14

BAB V

PERKEMBANGAN EFEKTIF
Emosi adalah wahana efektif yang kuat dan di tandai oleh perubahan-
perubahan fisik. Pola emosi remaja sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.
Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, gembira, marah, takut,
cemas, dan sedih. Perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan
emosi dan derajatnya, serta pengendalian remaja terhadap ungkapan emosi
mereka. Beihler membedakan ciri-ciri perkembangan emosi remaja dalam rentang
waktu usia 12-15 tahun dan 15-18 tahun.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi emosi anatara lain kematangan dan


belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur. Emosi mempengaruhi tingkah
laku, misalnya rasa takut yang menyebabkan seseorang gemetar,sulit bicara,
membolos dan sebagainya.Ada perbedaan individual dalam perkembangan emosi
yang sebagian disebabkan oleh keadaan fisik, taraf kemampuan intelektual, dan
kondisi lingkungan. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan penidikan, guru
dapat melakukan beberapa upaya dalam pengembangan emosi remaja misalnya:
konsisten dalam pengelolaan kelas, mendorong anak bersaing dengan diri sendiri,
pengelolaan diskusi kelas yang baik, mencoba memahami remaja dan membantu
siswa untuk berprestasi.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan nilai, moral,


dan sikap remaja adalah menciptakan komunikasi disamping memberi informasi
dan remaja diberi kesempatan untuk berpartisipasi untuk aspek moral, serta
menciptakan sistem lingkungan yang serasi atau kondusif.
15

BAB VI

TUGAS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI,


PENDIDIKAN DAN KARIER, SERTA KEHIDUPAN
BERKELUARGA

A. Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu


1.Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Pada awal kehidupan menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap,
seorang individu berupaya untuk hidup mandiri, dalam hal ini diperlukan situasi
untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan
pribadi.Kekhususan pribadi tidak boleh disamakan dengan orang lain karena
setiap pribadi akan menamppakkan ciri khas yang berbeda dengan yang lain.

2.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi


Faktor yang utama mempengaruhi perkembangan pribadi adalah keluarga
karena seseorang individu pertama tumbuh dan berkembang dilingkungan
keluarga. Aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjaafi
orang sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan dan sifat yang
ia bawa sejak lahir. Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa
seorang individu diibaratkan sebagai kertas/lilin yang masih putih bersih dan akan
menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh lingkungan.

3.Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi


Lingkungan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi
seseorang amatlah kompleks dan heterogen.Oleh karena itu, bahwa perkembangan
pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai lingkungan dimana mereka
dibesarkan. Contohnya adalah dua orang anak dibesarkan dalam kelurga yang
sama akan menunjukkan sifat yang berbeda karena hal itu ditentukan oleh
bagaimana mereka berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungan.

16
4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Jika sejak awal perkembangan kehidupan
pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis maka dapat dikatakan tingkah laku
yang merupakan perjawantahan. Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan
akan berprilaku mantap yaitu mampu menghadapi dan memecahkan berbagai
permasalahan dengan pengendalian emosi secara matang,tertib,disiplin dan penuh
tanggung jawab.

5.Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi


Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan
perkembangan yang dipersiapkan dengan baik. Untuk hal itu perlu dilakukan
pembiasaan dalam hal :
a. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik .
b. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secara mandiri
dantanggung jawab.
c. Hidup bermasyarakan.
d. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi.
e. Mengikuti aturan kehiduopan keluargan dengan penuh tanggung jawab
dan disiplin.
f. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga.

B. Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier


1.Pengertian Kehidupan Pendidikan dan Karier
Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati
sepanjang hidupnya,baik dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
Sedangkan kehidupan karier adalah pengalaman seseorang dalam dunia kerja.
Pada hakikatnya kehidupan remaja didalam pendidikan merupakan awal
kehidupan kariernya. Dalam kehidupan pendidikan maupun karier, para remaja
memperoleh pengalaman yang menggambarkan adanya pasang surut.

17
2. Karakteristik Kehidupan Pendidikan dan Karier
Belajar akan berhasil apabila sesuai minat dan kebutuhan yang menjadi faktor
untuk meraih cita-cita.Anak masuk SLTP pada usia 13-14 tahun atau pada usia
awal remaja (pre-adolescence). Disini mereka mulai mengenal system baru dalam
sekolah misalnya berkenalan dengan banyak guru yang memiliki sifat dan
kepribadian yang berbeda untuk hal itu mereka perlu kemampuan untuk
menyesuaikan diri didalam situasi yang beragam.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan


Karier
a. Faktor Sosial Ekonomi
b. Faktor Lingkungan
c. Faktor Pandangan Hidup

4. Pengaruh Perkembangan Kehiudpan Pendidikan dan Karier terhadap Tingkah


Laku dan Sikap
Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik
guru yang mengajarnya. Guru yang baik di mata para siswa adalah guru yang
akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam pelajaran.

5. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pendidikan dan Karier


IQ setiap individu berbeda-beda, maka hal itu akan berpengaruh terhadap pola
kehidupannya didalam bidang pendidikan dan membuat kehidupan akan
bervariasi atau berbeda-beda.
6. Upaya Pengembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier
Proses pemilihan kerja sebenarnya telah berlangsung sejak dini, disaat anak itu
menetapkan pilihan sekolah, dimana mereka menarik keputusan sekalipun dasar
pertimbangan belum cukup luas yang berkaitan dengan pandangan masa depan
yang belum mantap

18
C. Tugas Perkembangan Remaja Berkenaan dengan Kehidupan Berkeluarga
1. Pengertian Kehidupan Berkeluarga
Garrison (1956) menyatakan bahwa dorongan seksual pada masa remaja adalah
cukup kuat, sehingga perlu dipersiapkan secara mantap tentang hal yang
berhubungan dengan perkawinan. Berkenaan dengan upaya untuk menetapkan
pilihan pasangan hidup, perkembangan sosial psikologis remaja ditandai dengan
berbagai cara untuk menarik lawan jenis. Misalnya laki-laki harus mencapai
prestasi dalam bidang akademik atau olahraga, sedangkan wanita harus menjadi
gadis yang manis, tidak banyak bicara dikelas, tisdak terlalu hebat dalam bidang
akademik, tetapi harus menjadi wanita yang sportif di hadapan seorang laki-laki
(Sherman dan Wood, 1979: 152).

2. Timbulnya Cinta dan Jatuh Cinta


Hampir setiap orang mempunyai 2 tujuan utama, pertama menemukan jenis
pekerjaan yang sesuai dan kedua menikah dan membangun sebuah rumah
tangga(keluarga). Seorang remaja akan mengalami jatuh cinta di dala)m masa
kehidupannya setelah belasan tahun (Garisson, 1956: 483). Mulai saat itu laki-laki
atau wanita telah berangan-angan untuk menemukan pasangan hidup yang ideal
seperti kata orang Jawa harus dilihat dari 3 segi yaitu bibit (keturunan) , bebet
(status sosial), dan bobot (faktor ekonomi) .

3. Masyarakat dan Perkawinan


Eshleman dan Cashion (1983: 311) menyatakan bahwa norma perkawinan yang
berlaku disetiap masyarakat dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu exogamy
(larangan kawin antara laki-laki atau wanita dari satu ibu, satu bapak, kawin
antara saudara kandungdan lain-lainnya) dan endogamy. Apabila gadisdan perjaka
melangsungkan pernikahan maka banyak pihak yang akan terlibat, sebab mereka
akan turut menerima akibatnya terutama keluarganya (Light dan Keller, 1983:
383).

19
D. Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dalam Penyelenggaraan
Pendidikan
a. Pendidikan yang berlaku di Indonesia, baik pendidikan yang ada disekolah
maupun luar sekolah diselenggarakan dalam bentuk klasik yaitu memberlakukan
sama semua tindakan pendidikan kepada semua remaja yang tergabung dalam
kelas, sekalipun masing-masing diantara mereka berbeda-beda.
b. Usaha yang dilakukan dalam mencapai cita-cita remaja yaitu : bimbingan
karier, memberikan latihan-latihan praktis, penyusunan kurikulum yang
komprehensif dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.
c. Keberhasilan dalam memilih pasangan hidup, untuk mengembangkan model
keluarga yang ideal maka perlu dilakukan bimbingan dan etika pergaulan,
bimbingan siswa untuk memahami norma yang berlaku baik di keluarga, sekolah,
maupun dalam masyarakat.
d. Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan sosial
kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan praktis
melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodic, dan
pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun diluar sekolah.
20

BAB VII

PENYESUAIAN DIRI REMAJA


A. Konsep dan Proses Penyesuaian Diri

Manusia tidak di lahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuikan diri,


maka penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan
perkembangan memerlukan proses yang cukup unik. penyesuaian diri dapat
diartikan adaptasi, konformitas, penguasan, dan kematangan emosional. Proses
penyesuaian diri yang tertuju pada pencapaian keharmonisan antara faktor internal
dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi dan berbagai
macam prilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Kondisi fisik, mental dan emosional dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-
faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian
yang baik atau salah. Selain faktor lingkungan, faktor psikologis, kematangan,
kondisi fisik, dan kebudayaan juga mempengaruhi proses penyesuaian diri.
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah suatu proses. dan salah satu ciri pokok dari
kepribadian yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan
penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap
lingkungannya.
2. Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat (lifelong
process), dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi
tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat. Penyesuaian
adalah sebagai suatu proses ke arah hubungan yang harmonis antara tuntutan
internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul
konflik, tekanan, frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan
prilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

21
3. Karakteristik Penyesuaian Diri
Terdapat dua karakteristik penyesuaian diri, yaitu :
a. Penyesuaian Diri Secara Positif
yaitu tidak adanya ketegangan emosional, mekanisme psikologis, frustasi
pribadi, memiliki pertimbangan rasional, mampu dalam belajar, mengahargai
pengalaman dan bersikap realistic dan objektif.
b. Penyesuaian Diri yang Salah
Penyesuaian diri yang salah dapat ditandai dengan berbagai bentuk tingkah
laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, agresif
dan sebagainya.

4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri


Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyesuaian diri antara lain,
yaitu :
a. Kondisi Jasmaniah
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat
diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang
penting bagi proses penyesuaian diri.
b. Perkembangan, Kematangan dan Penyesuaian Diri
Dengan bertambahnya usia perubahan dan perkembangan respon, tidak hanya
melalui proses belajar saja melainkan anak juga menjadi matang untuk melakukan
respond dan ini menentukan pola-pola penyesuaian dirinya.
c. Penentu Psikologis terhadap Penyesuaian Diri
Faktor psikologis yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah pengalaman,
belajar, kebutuhan-kebutuhan, determinasi diri dan frustasi.
d. Lingkungan sebagai Penentu Penyesuaian Diri
Berbagai lingkungan anak seperti keluarga dan pola hubungan di dalamnya,
sekolah, masyarakat, kultur dan agama berpengaruh terhadap penyesuaian diri
anak.

22

B. Permasalahan-Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja

Tingkat Penyesuaian diri dan pertumbuhan/perkembangan remaja sangat


tergantung pada sikap orang tua, dan kondisi lingkungan keluarga. Orang tua yang
otoriter akan menghambat perkembangan penyesuaian diri remaja.
Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri yang dihadapi remaja dapat
berasal dari suasana psikologis keluarga seperti keretakan keluarga. Selain itu
permasalahan-permasalahan penyesuaian akan muncul bagi remaja yang sering
pindah tempat tinggal. Remaja yang keluarganya sering pindah, ia terpaksa pindah
dari sekolah ke sekolah yang lain dan ia akan sangat tertinggal dalam pelajaran,
karena guru berbeda-beda dalam cara mengajarnya, demikian pula mungkin buku-
buku pokok yang dipakainya tidak sama dan kesulitan dalam mencari teman baru.
Persoalan-persoalan umum seringkali dihadapi remaja antara lain dalam
memilih sekolah. Jika kita mengharapkan remaja mempunyai penyesuaian diri
yang baik, seyogiannya kita tidak mendikte mereka agar memilih jenis sekolah
tertentu sesuai keinginan kita. Orang tua/pendidik hendaknya mengarahkan
pilihan sekolah sesuai dengan kemampuan, bakat dan sifat pribadinya.

C. Implikasi Proses Penyesuaian Remaja terhadap Penyelenggaraan


Pendidikan

Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap


perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga
fungsi pendidikan. Guru-guru akan membantu anak didik jika ia menghadapi
kesulitan dalam pelajarannya. Guru-guru bimbingan dan penyuluhan akan
membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi, masalah penyesuian diri
baik terhadap dirinya maupun terhadap tuntutan sekolah.
Guru hendaknya dapat bersikap yang lebih efektif, seperti adil, jujur,
menyenangkan, penuh pengertian, antusias, mampu mengontrol diri, humor dan
sebagainya sehingga siswanya akan merasa senang dan aman bersamanya.

23

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Perbedaan

Buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini menurut saya


sangat bagus karena disamping materi yang padat dan cukup luas, juga dilengkapi
dengan materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materi
nya dengan baik sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin
disampaikan kepada pembaca,begitu juga dengan maksud dan tujuan dari materi
yang ingin disampaikan kepada pembaca lebih terstruktur dan mudah dimengerti
sehingga pembaca lebih mudah menangkap materinya dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan
Dra. Ny. B. Agung hartono materi kajian nya lebih padat dan lebih sedikit
terlihat dari 7 bab yang dibahas didalamnya yang hampir keseluruhannya
materinya berhubungan dengan perkembangan suatu anak mulai dari lahir sampai
dengan dewasa ditinjau dari berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi
perkembangannya,materi pada buku ini lebih dipersempit agar pembaca lebih
mudah menangkap maksud dan tujuan mempelajari setiap babnya.
Pada buku Perkembangan Peserta Didik karya Dra. Kemali Syarif,M.pd.
Materi pada buku ini cakupannya lebih terperinci. Karna di awal bab dalam buku
ini menjelaskan terlebih dahulu hakekat dari teori perkembangan secara detail. Di
dalam buku ini terdapat 9 bab yang keseluruhan bab nya dilengkapi dengan
pembahasan yang terperinci. Dari segi materi kajian yang terdapat di dalam buku
ini juga sangat lengkap.
Tetapi pada dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari
mempelajari perkembangan peserta didik dan implikasinya terhadap diri sendiri,
kehidupan sehari-hari dan penyelenggaraan pendidikan.

24

3.2 Kelebihan Buku


Adapun keunggulan yang terdapat di buku ini, yaitu Buku ini menggunakan
ketatabahasaan yang efektif sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Buku
ini memberikan materi yang lebih menekankan kepada pembahasan tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja. Sehingga buku ini sangat cocok untuk
dibaca terutama bagi kalangan remaja. Karena pembahasan yang dibahas disini
sangat bermanfaat bagi kalangan mereka dalam menghadapi permasalahan-
permasalahannya di masa-masa remajanya. Setiap materi bahasan memberikan
gambaran penjelasan yang lengkap dan luas tidak hanya monoton pada satu
konsep tapi juga menggunakan konsep lain. Di awal pembahasan pada buku ini
dijelaskan tentang pengertian individu dan karakteristik individu. Di dalam buku
ini juga dibahas secara terperinci tentang perkembangan intelek, sosial dan
bahasa. Selain itu buku ini juga menggunakan istilah-istilah bahasa inggris,
susunan kata-kata dalam setiap paragrafnya mudah dimengerti oleh para pembaca
dan dalam buku ini juga menggunakan gambar grafik-grafik, catatan berupa tabel-
tabel, format-format tabel, peta-peta sosiometri, gambar-gambar kurva dalam
materi bahasannya sehingga buku ini menarik untuk dibaca dan membuat
pembaca tidak bosan saat membacanya. Pada setiap akhir bab, penulis juga
memberikan rangkuman dari keseleruhan babnya sehingga pembaca langsung
dapat mengingat kembali materi yang sudah kurang dikuasainya mengenai
perkembangan peserta didik tersebut. Di Setiap bab dalam buku ini memuat
daftar-daftar pustaka atau referensi yang lengkap sehingga menambah
kemenarikan isi buku.

Dibandingkan dengan buku pembandingnya, buku ini memiliki susunan


kata didalam setiap paragrafnya yang terlalu rapat. Sehingga sulit membedakan
antara kalimat yang satu dengan yang lain yang membuat pembaca kadang
kesulitan memahaminya. Harusnya diberikan icon bolt atau pun italic untuk
mempermudah pembaca membedakan bagian yang termasuk sub bab dengan
pemaparan teori oleh para ahli.

25

3.3. Kekurangan Buku


Buku ini tidak dilengkapi dengan contoh soal, sebagai latihan agar
pembaca dapat menguji pemahamannya setelah membaca materi dari setiap
babnya. Selain itu, tidak adanya materi tentang hakekat teori perkembangan yang
dibahas di dalamnya. Buku ini juga jarang menggunakan pendapat para ahli
sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap point materi yang dibahas
dalam buku ini. Selain itu, Cover buku yang digunakan kurang menarik.
Dibandingkan dengan buku pembandingnya, Materi bahasa yang digunakan
dalam buku ini juga singkat dan jelas. Di tiap Bab dalam buku ini dilengkapi
dengan evaluasi soal yang dapat digunakan pembaca untuk menguji
pemahamannya setelah membaca materi dari setiap bab. Di dalam Buku ini,
dijelaskan tentang materi dari Hakekat Teori Perkembangan secara terperinci. Dan
cover yang digunakan dalam buku ini juga sangat menarik.
26

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan
bahwa buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan
Dra. Ny. B. Agung hartono. Kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan
suatu anak dari lahir sampai remaja dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan babnya yang terkesan
simpel tetapi mudah dimengerti. Di buku Perkembangan Peserta Didik karya Dra.
Kemali Syarif,M.pd. Kajian teori tentang perkembangan peserta didik dibahas
lebih mendalam. Di buku ini memiliki cakupan materi yang lebih luas serta
dilengkapi dengan Penjelasan tentang Hakekat Teori Perkembangan.
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang
ingin mempelajari perkembangan peserta didik, meskipun kedua buku ini
memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya
tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang
pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta mengaplikasikan
setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua
buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.

4.2 Saran
Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai pnaduan memahami
materi perkembangan peserta didik,tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih
diperbanyak dibagian aspek pendukung nya seperti tabel,diagram,dan masih
banyak lagi sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori
yang ada didalam kedua buku ini.

27

DAFTAR PUSTAKA
Sunarto &Hartono, Agung. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Syarif, Kemal.2009.Perkembangan Peserta Didik.Medan : Unimed Press.
Nasruddin.2014.Perkembangan Peserta Didik.
http://nasrudin11.blogspot.co.id.Diakses Pada 24 September 2017.
28

Anda mungkin juga menyukai