Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar
sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian
besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal
perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan
dan sumber daya.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
Relationships among the functional areas of business
Management
Marketing
Finance/Acounting
Production/operation
Research and development
Computer information system
Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi:
Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi.
Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat.
Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture)
da peningkatan mutu diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup.
Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan
berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang
diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan
menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai
suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang.
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan
kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi strategi y.a.d.
HUBUNGAN S (KEKUATAN) W
(KELEMAHAN)
O Sebuah lembaga Peluang digunakan
(PELUANG) pendidikan harus untuk menekan
dapat berbagai macam
menggunakan kelemahan-
kekuatan untuk kelamahan yang ada
memanfaatkan atau dengan kata
peluang dan lain menghilangkan
sebaliknya kelemahan dengan
memanfaatkan memanfaatkan
peluang dan peluang
menjadikannya
sebagai sebuah
kekuatan
(Strength).
T Menggunakan Suatu lembaga
(ANCAMAN) kekuatan untuk pendidikan, sebelum
menghindari datangnya sebuah
ancaman. ancaman lembaga
pendidikan tersebut
harus bisa menutupi
kelemahan-
kelemahan yang ada
pada dirinya dengan
kekuatan dan
peluang.
Cara Menggunakan Analisis SWOT Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat
beberapa pertanyaan dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
Strength (Kekuatan)
1. Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
2. Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
3. Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
4. Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
5. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
Weakness (Kelemahan)
1. Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
2. Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
3. Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
4. Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organisasi
kita ?
5. Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi kita ?
Opportunities (Peluang)
1. Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
2. Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
3. Threats (Ancaman)
4. Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
5. Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
6. Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
7. Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan organisasi ?
[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats)dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
2. Faktor-faktor analisis SWOT ada empat yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
3. Analisis SWOT dipakai untuk: menganalisis kondisi diri dan lingkungan
pribadi, menganalisis kondisi internal lembaga dan lingkungan eksternal lembaga,
menganalisis kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan, mengetahui
sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita, mengetahui posisi sebuah lembaga diantara
lembaga-lembaga lain, dan mengetahui kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya dihadapkan dengan para pesaingnya.
4. Analisis SWOT dalam program lembaga pendidikan misalnya dapat dilakukan dengan
melakukan matrik SWOT, matrik ini terdiri dari sel-sel daftar kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam penyelenggaraan program sekolah atau kursus, untuk memperoleh mutu
pendidikan dapat dilakukan strategi SO (menggunakan kekuatan dan memanfaatkan
peluang), strategi WO (memperbaiki kelemahan dan mengambil manfaat dari peluang),
strategi ST (menggunakan kekuatan dan menghindari ancaman), strategi WT (mengatasi
kelemahan dan menghindari ancaman).
5. Analisis SWOT sangat penting perannya dalam meningkatkan kualitas manajemen suatau
perusahaan atau lembaga yang lainnya karena analisis dan gambaran yang diberikan
merupakan tolak ukur dalam mengembangkan lembaga lebih lanjut. Setelah analisis, perlu
dirumuskan visi, misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkret untuk memperbaiki
program sebelumnya.
MATRIX IFE DAN EFE
Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan
dan untuk mengungkapkan kekuatan serta kelemahannya.
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan
dan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada.
Bobot
Faktor Eksternal Utama Bobot Rangking
Total
Peluang
2. Menandatangani kontrak
0,09 1 0,09
dengan pemasok baru.
Ancaman
Aturan umumnya adalah mengidentifikasi 10-20 faktor eksternal utama dan tambahan 10-20 faktor internal utama,
namun Anda harus mengidentifikasi sebanyak mungkin faktor.
Menentukan Bobot
Setiap faktor kunci harus diberi bobot mulai dari 0,0 (low importance) sampai 1,0 (high importance). Angka tersebut
menunjukkan betapa pentingnya faktor tersebut jika perusahaan ingin sukses di industri. Jika tidak ada bobot yang
ditetapkan, semua faktor akan sama pentingnya, sedangkan dalam kenyataan tidak demikian. Jumlah semua bobot
harus sama dengan 1,0. Faktor terpisah tidak boleh terlalu banyak memberi penekanan (memberi bobot 0,30 atau
lebih) karena keberhasilan di industri jarang ditentukan oleh satu atau beberapa faktor.
Bobot memiliki arti yang sama di kedua matrik.
Dalam contoh pertama kami, faktor yang paling signifikan adalah ‘Pasar makanan olahan tumbuh sebesar 15% tahun
depan di pasar terbesar kami.’ (0,24 poin), ‘Kontrak dengan pelanggan utama akan berakhir dalam 2 bulan.’ (0,17 poin)
dan ‘ Undang-undang baru, yang mengharuskan penurunan jumlah gula dalam makanan sebesar 20%, bisa disahkan
tahun depan. ‘(0,14 poin).
Menentukan Rating
Arti peringkat berbeda di setiap matriks, jadi kami akan menjelaskannya secara terpisah.
Matriks EFE. Peringkat dalam matriks eksternal mengacu pada seberapa efektif strategi perusahaan pada saat ini
merespons peluang dan ancaman. Angka berkisar antara 4 sampai 1, di mana 4 berarti respons superior, respons rata-
rata 3 di atas, respons 2-rata-rata dan respons yang kurang baik. Rating, serta bobot, diberikan secara subyektif
terhadap masing-masing faktor. Dalam contoh kita, kita bisa melihat bahwa respon perusahaan terhadap peluang
tersebut agak buruk, karena hanya satu peluang yang mendapat rating 3, sedangkan sisanya telah mendapat rating 1.
Perusahaan lebih siap menghadapi ancaman, terutama ancaman pertama
Matriks IFE. Peringkat dalam matriks internal mengacu pada seberapa kuat atau lemahnya masing-masing faktor dalam
perusahaan. Angka berkisar antara 4 sampai 1, di mana 4 berarti kekuatan utama, kekuatan 3 – minor, kelemahan 2 –
minor dan 1 – kelemahan utama. Kekuatan hanya dapat menerima peringkat 3 & 4, kelemahan – 2 & 1. Proses
penetapan peringkat pada matriks IFE dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan alat pembanding.
Dalam contoh kami, perusahaan telah menerima total skor 2,40, yang mengindikasikan bahwa strategi perusahaan
tidak efektif dan tidak efektif dalam mengeksploitasi peluang atau mempertahankan ancaman. Perusahaan harus
memperbaiki strateginya dan lebih fokus pada bagaimana memanfaatkan peluang.
Manfaat
Kedua matriks tersebut memiliki manfaat sebagai berikut:
Mudah dimengerti. Faktor yang dimasukkan kedalam matriks memiliki arti yang jelas bagi semua orang di
dalam maupun di luar perusahaan. Tidak ada kebingungan atas istilah yang digunakan atau implikasi dari matriks.
Mudah digunakan. Matriks tidak memerlukan keahlian yang luas, banyak personil atau banyak waktu untuk
membuatnya.
Berfokus pada faktor internal dan eksternal utama. Tidak seperti beberapa analisis lainnya (misalnya analisis
rantai nilai, yang mengidentifikasi semua aktivitas dalam rantai nilai perusahaan, terlepas dari kepentingannya), IFE
dan EFE hanya menyoroti faktor utama yang mempengaruhi perusahaan atau strateginya.
Serba guna. Alat tersebut dapat digunakan untuk membangun analisis SWOT, matriks IE, matriks GE-
McKinsey atau untuk benchmarking.
Keterbatasan
Mudah diganti. Matriks IFE dan EFE dapat diganti hampir seluruhnya dengan analisis PEST, analisis SWOT,
matriks profil kompetitif dan sebagian analisis lainnya.
Tidak secara langsung membantu formasi strategi. Kedua analisis hanya mengidentifikasi dan mengevaluasi
faktor tapi tidak membantu perusahaan secara langsung dalam menentukan langkah strategis berikutnya atau
strategi terbaik.
Faktornya terlalu luas. Beberapa kekuatan juga bisa menjadi kelemahan, misal. Brand image, yang bisa
menjadi brand image yang kuat dan berharga atau brand image yang buruk. Situasi yang sama adalah dengan
peluang dan ancaman. Oleh karena itu, setiap faktor harus sespesifik mungkin didefinisikan untuk menghindari
kebingungan mengenai faktor mana yang harus diidentifikasikan.
Menyusun Matriks EFE & IFE
Langkah 1. Identifikasi faktor eksternal / internal utama.
Matriks EFE Lakukan analisis PEST terlebih dahulu. Informasi dari analisis PEST menunjukkan faktor mana yang saat
ini mempengaruhi atau dapat mempengaruhi perusahaan di masa depan. Pada titik ini, faktor dapat berupa peluang
atau ancaman dan tugas Anda selanjutnya adalah mengurutkannya menjadi satu atau kategori lainnya. Cobalah untuk
melihat faktor mana yang bisa menguntungkan perusahaan dan mana yang akan merugikannya. Anda juga harus
menganalisis tindakan dan strategi pesaing Anda. Dengan cara ini Anda akan tahu apakah yang dilakukan pesaing
adalah benar dan apakah strategi mereka kurang.
Matriks IFE Jika Anda telah melakukan analisis SWOT, Anda dapat mengumpulkan beberapa faktor dari sana. Analisis
SWOT biasanya tidak lebih dari 10 kekuatan dan kelemahan, jadi Anda harus melakukan analisis tambahan untuk
mengidentifikasi lebih banyak pada matriks faktor internal utama.Lihat kembali ke sumber daya, kemampuan, struktur
organisasi, budaya, area fungsional dan analisis rantai nilai perusahaan dan kenali titik lemah organisasi.
Bobot dan penilaian diberikan secara subyektif. Oleh karena itu, proses ini yang lebih sulit daripada mengidentifikasi
faktor-faktor utama. Kami menetapkan bobot berdasarkan opini analis industri. Cari tahu apa yang para analis katakan
tentang faktor keberhasilan industri dan kemudian gunakan pendapat atau analisis mereka untuk menetapkan bobot
yang sesuai. Proses yang sama adalah dengan penilaian. Meskipun, kali ini Anda atau anggota kelompok Anda harus
memutuskan peringkat apa yang harus ditetapkan. Rating dari 1-4 dapat diberikan ke setiap kesempatan dan ancaman,
namun hanya penilaian dari 1-2 yang dapat diberikan pada setiap kelemahan dan 3-4 pada setiap kekuatan.
Matriks IFE atau EFE memiliki nilai kecil tersendiri. Anda harus melakukan kedua analisis dan menggabungkan
hasilnya untuk mendiskusikan strategi baru atau untuk analisis lebih lanjut. Mereka sangat berguna saat membangun
analisis SWOT tingkat lanjut, matriks SWOT untuk strategi atau matriks IE.
Peluang
Ancaman
3. Maskapai penerbangan
lokal yang menawarkan harga 0,15 2 0,3
lebih murah
Total 1 2,7
Kekuatan
1. Penerbangan dengan
pelayanan penuh pertama di 0,05 3 0,15
Indonesia
7. Memiliki layanan
0,1 3 0,3
“immigration On Board”
8. Merupakan Anggota
0,15 4 0,6
Skyteam
Kelemahan
2. Ketergantungan system
0,05 2 0,1
otomatisasi
Total
Proses penyusunan perencanaan strategis dibagi menjadi tiga tahap analisis, yaitu:
c. tahap keputusan: di dalam tahap ini metode yang digunakan adalah QSPM.
1. Sebuah pembatasan QSPM adalah bahwa hal itu dapat hanya sebagai baik sebagai
informasi prasyarat dan analisis pencocokan atas yang didasarkan.
2. Memerlukan penilaian yang baik dalam menentukan nilai daya tarik.
3. Skor total daya tarik dapat benar-benar dekat sehingga keputusan akhir tidak jelas.
4. QSPM dikembangkan untuk keuntungan skala kecil dan besar dan organisasi nirlaba.
QSPM dari PT. Telekomunikasi Indonesia
Kelemahan internal
1. Jumlah pekerjanya terlampau besar 0.10 - - 2 0.20
2. langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi 0.15 - - 4 0.60
serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang
dan risiko yang dapat mempengaruhi performansi keuangan
perusahaan
3. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda 0.10 - - - -
dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya
4. Kebocoran Pendapatan berpotensi terjadi akibat 0.15 3 0.45 2 0.30
kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi
dapat menimbulkan kerugian pada hasil usaha Telkom.
1.0
Kunci faktor-faktor eksternal
Peluang
1. Industri telekomunikasi dan informasi terus memiliki 0.10 2 0.20 2 0.20
peranan penting di Indonesia.
2.Adanya undang-undang No. 11/2008 terkait dengan 0.05 2 0.10 4 0.20
transaksi dan informasi secara elektronik, memungkinkan
Telkom dapat memperluas peluang usaha di bidang
informasi dan transaksi elektronik, termasuk e-payment.
3. Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet 0.15 4 0.60 4 0.60
merupakan pasar yang sangat potensial.
Ancaman
1. Adanya regulasi baru yang meningkatkan persaingan 0.10 4 0.40 - -
dengan penghapusan monopoli, meningkatkan transparans.
2. Masyarakat semakin menuntut mobilitas dan fleksibilitas 0.15 4 0.60 4 0.60
dari alat komunikasinya,
3. Kondisi persaingan akan menjadi semakin ketat, para 0.10 3 0.30 2 0.20
operator bertarung untuk mendapatkan pelanggan-
pelanggan yang jumlahnya makin kecil
4. Menkominfo mengeluarkan keputusan No. 43/2007 0.05 2 0.10 - -
5. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di Indonesia akan 0.10 3 0.30 - -
stabil
6. Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak 0.15 - - 4 0.45
buruk secara material terhadap Telkom.
7. potensi ancaman keamanan, seperti pencurian atau 0.05 - - - -
vandalism
1.0 3.95 4.20
Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik
Berdasarkan perhitungan tabel di atas maka strategi yang sebaiknya diambil adalah strategi
yang memusatkan kepada penetrasi produk. Dengan adanya produk baru maka akan semakin
banyak pelanggan yang memakai produknya. Pelanggan dapat dengan mudah memilih
berbagai jenis produk yang ada sesuai dengan keuangan serta kebutuhannya.