Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN GOUT ARTRITIS

A. KONSEP DASAR
I. PENDAHULUAN
Artritis pirai (gout) adalah kelompok penyakit heterogen sebagai akibat
deposisi kristal monosodium urat (MSU) pada jaringan atau akibat supersaturasi
asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Penyakit ini sering menyerang pria paruh
baya hingga manula dan wanita postmenopause. Manifestasi klinik deposisi urat
meliputi artritis gout akut dan kronik yang episodik, akumulasi kristal pada jaringan
yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan nefropati gout. Gangguan
metabolisme yang mendasari gout adalah hiperurisemia (peninggian kadar urat
lebih dari 7,0 ml/dl pada pria dan 6,0 mg/dl pada wanita).

Sejak tahun 1960-an telah diterima konsep bahwa timbunan kristal urat
pada persendian adalah sebagai penyebab artritis gout.

II. PENGERTIAN
Gout atau gout artritis atau artritis pirai
 Suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari
artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat,
yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (hiperurisemia).
(www. Medicastrore.com)
 Suatu kelainan metabolik yang mana laki-laki delapan sampai sembilan kali
lebih sering terkena daripada wanita.
(Perawatan Medikal Bedah 2. hal 351, Barbara C. Long)

III.EPIDEMIOLOGI
Arthritis gout lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan,
puncaknya pada dekade ke-5. Di Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang
lebih muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar
asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi
arthritis gout di Bandungan, Jawa Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45
tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003),
proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung
Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih
setelah keadaan menjadi lebih parah.

IV. ETIOLOGI
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat
regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih banyak
asam urat dalam tubuhnya dan tubuh tidak efektif dalam membuang asam urat
melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk dalam darah. Genetik, jenis
kelamin dan nutrisi (peminum alkohol, obesitas) memegang peranan penting
dalam pembentukan penyakit gout.
Oleh karena itu penyebab gout adalah hiperurisemia umum. Asam urat,
urin produk degradasi, disintesis terutama di hati. 2 / 3 dari total asam saraf
diekskresi oleh ginjal, dan sisanya disekresi ke dalam usus. Menyebabkan
hiperurisemia dapat dibagi menjadi sebagai akibat dari gangguan atas produksi dan
gangguan akibat penurunan klirens saraf di ginjal. Sebagian besar kasus gout
(90%) berasal dari saraf sekresi asam menurun. 5% dari pasien mengalami over
produksi asam sebagai akibat dari defek enzim otot yang diturunkan
(fosforibosiltransferase adenin defisiensi hipoksantin-guanin (juga dikenal sebagai
sindrom

Penyebab timbulnya gejala artritis akut adalah reaksi inflamasi jaringan


terhadap pembentukan kristal monosium urat monohidrat. Sehingga dari
penyebabnya, penyakit ini digolongan sebagai kelainan metabolik. Kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia.
Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena 2:

1. Pembentukan asam urat yang berlebihan.


a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang
bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan oleh pembentukan asam
urat yang berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia,
terutama bila diobati dengan sitostatika, psoriasis,polisitemia
vera, dan mielofibrosis.

2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.


a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat
di tubuli distal ginjal yang sehat.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal,
misalnya gagal ginjal kronik.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang, namun secara klinis hal ini
tidak begitu penting.

Anda mungkin juga menyukai