Anda di halaman 1dari 1

COVID-19: Penyakit Coronavirus 2019

Ringkasan grafik Modul 1 Harvard Medical School: “From Bench to Bedside”


Versi 2: Informasi saat ini masih berkembang. Diperbaharui pada 25 Maret 2020

VIROLOGI
SARS-CoV-2 adalah virus baru yang termasuk ke dalam famili Transmisi
Coronavirus, termasuk di dalamnya strain pathogen yang • SARS-CoV-2 ditularkan terutama melalui droplet, walaupun bisa menjadi
menyebabkan common cold, dan virus yang menyebabkan SARS aerosol dan dapat bertahan di permukaan plastik dan baja hingga 72 jam
dan MERS. Virus ini terkait secara genetic dengan coronavirus yang
menyebabkan wabah SARS di tahun 2003; virus paling mirip • Disinfektan dengan konsentrasi EtOH atau H2O di pasaran terbukti efektif
diisolasi dari kelelawar.

Spike (S) glycoprotein


• Befungsi untuk mengikat reseptor, fusi membran, dan
aktivitas hemagglutinin
PATOFISIOLOGI Pneumosit Tipe 1
• Sel epitel pipih selapis (Simple
• Target untuk mengeluarkan antibody penetralisir dari squamous epithelial cell)
inang • 97% dari jaringan epitel
• SARS-CoV-2 polymorphism yang unik membuat S alveolus
teraktivasi oleh furin protein manusia (ditemukan di paru, • Tipis, ideal bagi blood-gas
liver, dan usus halus), alasan adanya kemungkinan Helical
nucleocapsid barrier untuk mendekati
asosiasi antara COVID-19 dan gagal liver proteins endotel kapiler pulmoner
Hemagglutinin-esterase (HE) protein
Matrix (M) transmembrane glycoprotein Pneumosit Tipe 2
• Structural protein terbanyak • Sel epitel kuboid
• Menentukan bentuk dari viral envelope • 3% dari jaringan epitel alveolus
• Mensekresi surfaktan paru untuk mengurangi tegangan permukan paru
Envelope (E) protein
• Berfungsi sebagai sel punca epitel alveolus, berproliferasi di bagian paru
• Berinteraksi dengan M untuk membentuk viral envelope
yang rusak dan teriinflamasi
• Penting untuk infektivitas virus
• Mengekspresikan Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2) yang terlibat
KLINIS di sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron dan pathogenesis hipertensi
Gejala
Demam, 87.9% (hanya 44% pada saat diagnosis) 1 Spike protein mengikat ACE2
Batuk kering, 67.7% 2 Virion diendositosis dengan bantuan TMPRSS2, suatu serine
Letih, 38.1% protease
Produksi sputum, 33.4% Intervensi yang mungkin dapat dilakukan:
TMPRSS 2 Inhibitor (contoh: camosate mesylate)
Dispnea, 18.6%
Mialgia/ Artalgia, 14.8% 3 Virion melepaskan RNA
Radang tenggorokan, 13.9% BADAN GOLGI

Sakit kepala, 13.6%


Menggigil, 11.4%
Mual/ Muntah, 5% 4 Viral RNA ditranslasi oleh mesin seluler
Kongesti nasal, 4.9% menjadi non-structural polyprotein,
Diare, 3.7% dibelah menjadi protease, suatu RNA-
dependent RNA polymerase, dan
structural protein
Stratifikasi faktor risiko:
5 Replication complex terbentuk untuk
• Penyakit kardiovaskular membuat lebih banyak RNA
• Hipertensi
• Diabetes 6 Viral proteins dan RNA dirakit ke virion baru di badan
• Kanker (apapun) golgi
• Lansia, umumnya >60 tahun
• Status imunokompromais

Tes diagnostik 7 Virion baru dilepaskan, dan dapat menginfeksi Pnemosit


• RT-PCR untuk transkrip SARS-CoV-2 adalah standar emas diagnosis Tipe II baru
• Spesifisitas tinggi
• Sensitifitas bervariasi tergantung alat penguji
• Tes antibodi serologi sedang dalam pengembangan dan kemungkinan dapat mendeteksi RESPON IMUN
infeksi aktif maupun sebelumnya Sistem imun bawaan (innate immune system)
• Respon awal Type I Interferon (IFN) melambat atau menurun
Hasil tes lab • Replikasi virus menyebabkan terjadinya respon inflamasi yg berlebihan dan
badai sitokin (cytokine storm)
• Direkrutnya neutrofil dan makrofag/monosit yang teraktivasi.
• Peningkatan level neutrofil dan sitokin-sitokin yang beersifat pro-inflamasi
menandakan perberatan penyakit

Sistem imun adapatif/perolehan (adaptive immune system)


• Temuan umum: limfositopenia (temuan paling umum), trombositopenia, leukopenia, ↑CRP • T helper cells berdiferensiasi menjadi Th1/Th17
• Temuan kurang umum: ↑AST, ↑ALT, ↑CK, ↑D-dimer • Antibodi spesifik belum dapat diperiksa
• Kasus berat: ↑troponin, ↑myoglobin, ↑IL-6, ↑Prokalsitonin, ↑LDH, ↓albumin • Limfopenia pada serum mungkin berhubungan dengan respon antivirus
yang mensupresi sumsum tulang
Tes pencitraan: GEJALA MANAJEMEN
• Tes pencitraan tidak direkomendasikan untuk skrining, namun temuan umum pada CT • Demam low grade atau • 14 hari karantina dari hari terkena paparan
dada yaitu opasitas ground-glass, crazy paving patterns, pola distribusi periferal bilateral subjektif • Mencegah terkena droplet, mata, dan kontak bagi tenaga
• Batu kering kesehatan
• Memberi instruksi kapan kembali ke rumah sakit
Perjalanan klinis: • Mialgia atau artalgia
• Perawatan suportif: anjurkan makan dan minum, asetaminofen
• Luaran klinis: sakit ringan, pneumonia, pneumonia berat, sindrom gangguan pernafasan RINGAN • Kongesti nasal
untuk kenyamanan/demam
akut (ARDS), syok, septik • Sakit kepala
• Banyak rumah sakit menghindari atau mewaspadai
• Radang tenggorokan
• Tingkat fatalitas kasus (CFR) diestimasi sebanyak 2%, namun karena banyak sakit ringan penggunakan ibuprofen karena secara teori penggunaannya
beresiko, namun tidak ada bukti ilmiah yang menunjukan
yang tidak terdiagnosis, CFR asli kemungkinan lebih kecil
adanya hubungan antara COVID-19 dan NSAID

Pengobatan yang masih diteliti • Demam high grade • Mencegah penularan dari udara (airborne) melalui
• Sesak nafas atau prosedur aerosolisasi
• Saat ini tidak ada pengobatan untuk COVID-19 yang diakui FDA (5 Maret ‘20).
kesulitan bernafas • Perawatan suportif: asetaminofen untuk
Namun, banyak terapi yang saat ini masih dalam tahap penelitian. Termasuk SEDANG • Tanda tanda radiologis kenyamanan/ deman
diantaranya dengan cara repurposing obat pneumonia • Bantuan pernafasan
• Antiviral: remdesivir, lopinavir/ ritonavir • Menggigil
• Antimalaria: klorokuin/ hidroksiklorokuin • Letih
• Obat imunosupresif: tocilizumab
• Sesak nafas berat Seperti di atas, ditambah:
• Transfusi antibodi untuk analog SARS-CoV-2/SARS-CoV
• Hipoksia • Bantuan ventilasi lanjutan
• Dehidrasi
Tindakan prefentif yang masih diteliti BERAT • Rasio PaO2/FiO2 <300
• Diperkirakan pengembangan vaksin COVID-19 akan berlangsung selama 1 tahun • Pada pencritraan
tampak inflitrat bilateral

• Kegagalan nafas Seperti di atas, ditambah:


KRITIS • Syok • Bantuan sirkulasi dengan cairan dan
• Kegagalan multi organ vasopresor apabila sesuai indikasi klinis

Diterjemahkan oleh: Candrika Dini Khairani, Siti Rahmayanti

Anda mungkin juga menyukai