Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL BLOK 18 PARADIGMA SEHAT

SKENARIO 3 KOMUNIKASI KESEHATAN

Disusun oleh : TUTOR 14


Himawan Argo 171610101130
Azella Claresta G 171610101131
Putri Arifatul J 171610101132
Ericko Ichi 171610101134
Nihla Fitriyani 171610101135
Dien Al Ghifari 171610101136
Amanda Sukmalia C 171610101137
Bilqis Puspa 171610101138
Fahmi Firdhaus 171610101139
Mahriana 171610101140

Dosen Pembimbing Tutor : drg. Desi Sandra. MD.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2020
SKENARIO 3 KOMUNIKASI KESEHATAN

Seorang dokter gigi baru saja diltugaskan untuk menjadi kepala Puskesmas. Di
wilayah kerja Puskesmas terdapat beberapa industri petrokimia multinasional yang
banyak mempekerjakan tenaga kerja asing sebagai ahli. Wilayah kerja puskesmas
tersebut juga mecakup kawasan perumahan yang banyak dihuni warga negara asing
dan keluarganya. Kondisi kesehatan di kawasan tersebut termasuk baik, tetapi
keikutsertaan masyarakat dalam program-program puskesmas sangat rendah.
Menurut staf bagian promosi kesehatan Puskesmas, hal ini karena terdapat barier
komunikasi. Puskesmas ingin merancang model komunikasi yang tepat agar dapat
meningkatkan peran serta masyarakat dikawasan tersebut dalam kegiatan-kegiatan
puskesmas. Menghadapi musim hujan kali ini Puskesmas bermaksud mengadakan
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan melibatkan masyarakat di kawasan
tersebut.

STEP 1 Identifying Words

1. Petrokimia multinasional :
Suatu perusahaan dibidang minyak bumi dan gas dari PT. Pertamina.
2. Komunikasi kesehatan :
Komunikasi antara manusia dengan individu untuk menghadapi masalah
kesehatan dan memelihara kesehatan. Suatu usaha yang sistematis yang
mempengaruhi perilaku kesehatan dengan menggunakan metode yang baik.
Suatu usaha untuk menginformasikan masyarakat dibidang kesehatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dalam masyarakat. Studi yang mempelajari
komunikasi yang menyebarluaskan dengan informasi yang tepat dengan
pengelolahan kesehatannya. Proses kemitraan antara partisipan berdasarkan
dialog dua arah yang mengenai kesehatan demi memperbarui kemampuan
bersama.
3. Barier komunikasi :
Segala sesuatu yang menjadi penghalang / hambatan terciptanya komunikasi
efektif yang menyebabkan kesalahpahaman atau salah tafsir atas segala sesuatu.
4. Model komunikasi :
Gambaran sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan komponen
satu dan yang lainnya, yang dibutukan dalam komunikasi. Cara konseptual untuk
menjelaskan proses komunikasi agar bisa disampaikan dengan mudah dan
diterima dengan baik. Suatu representasi dari suatu peristiwa yang dimaksud.

STEP 2 Rumusan Masalah

1) Apakah fungsi dari komunikasi kesehatan ?


2) Apa saja komponen dari komunikasi kesehatan ?
3) Apa saja manfaat dari komunikasi kesehatan ?
4) Apa saja barier komunikasi pada komunikasi kesehatan ?
5) Apa saja metode yang tepat untuk mencapai komunikasi kesehatan yang efektif ?

STEP 3 Brainstorming

1) Apakah fungsi dari komunikasi kesehatan ?


 Untuk menyampaikan pesan informasi yang diharapkan penerima informasi,
bersifat mendidik orang lain agar dapat bertambah informasi kesehatan
 Memberikan instruksi kepada penerima pesan komunikasi kesehatan
 Untuk adanya perubahan perilaku kesehatan yang lebih baik
 Adanya sharing pengetahuan dari pesan yang disampaikan sehingga
meningkatkan kemampuan penerima
 Penyampaian informasi berdasarkan suatu sumber, penyampaian urut atau
berantai, mendukung pertukaran informasi kesehatan, memperkenalkan hidup
yang benar dan sehat, untuk memperkenalkan pemeliharan diri sendiri
bagaimana menangani / merawat diri sendiri
 Untuk membicarakan suatu masalah kesehatan / bertukar pikiran tentang
bagaimana hidup sehat, dengan adanya keingintauan bisa menciptakan
kesadaran individu / kelompok agar bisa memotivasi dalam diri untuk
merubahah perilaku kesehatan

2) Apa saja komponen dari komunikasi kesehatan ?


1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
2. Komunikan : orang yg menerima pesan
Berupa masyarakat dari pihak lembaga kesehatan, penerima pesan atau
pendapat dari komunikator
3. Pesan : pernyataan yang disampaikan contoh slogan
Komunikator kepada komunikan seperti verbal : penyuluhan
4. Media : sarana mendukung penyaluran pesan
Media saluran / interpersonal dan kelompok
Media cetak & elektronik
5. Efek : dampak dari pesan
Respon yang disampaikan kepada komunikator dari komunikan
 Members : anggota yang bisa diterima dalam suatu kelompok
 Pesan : pesan untuk memulai komunikasi
 Channel : media untuk menyampaikan pesan tersebut
 Feedback : umpan balik dari tiap anggota
 Konteks : lingkungan yang dengan keadaan psikologis yang mengarah
pada komukian bisa menerima pesan
 Noise gangguan / hamabtan yang menggagu jalannya suatu
komunikasi kesehatan

3) Apa saja manfaat dari komunikasi kesehatan ?


 Memahami interaksi anatara kesehatan dengan setiap induvi
 Meningkatan kesehatan indivusi
 Meningkatankan straegi interfensi komunitas
 Dapat menampilkan ilustrasi berbagai jenis keterampilan kesehatan
 Menjawab permintan terhadap pelayanan kesehatan, mengetahui analis
kebutuhan
 Menciptaakan advokasi
 Untuk memperkuat infrastruktur kesehatan bagi masyarakat umum
 Membaruhi dalam bidang kesehatan dengan membangun kemitraan terhadap
layanan kesehatan
 Untuk meningkatkan indivisu tentang isu – isu kesehatan, dampaknya
terhadap keluarga dan lingkungan sekitar. Kalo ada isu kesehatan harus
dikomunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalhpaham
 Untuk informasi memperkenal cara hidup sehat
 Untuk memenuhi permintaan layanan kesehatan
 Untuk meneruskan kepada masyarakat terhadap isu tentang kesehatan
 Memperbaruhi peran dalam bidang kesehatan

4) Apa saja barier komunikasi pada komunikasi kesehatan ?


 Hirarki : hambatan dari tiap rantai tingkatan, karena banyak rangkaian
tingkatan tsb
 Wewenang magenarial : atasan dan bawahan, dimana kedua pihak terkadang
tidak bisa menerima pesan
 Spesialisasi : memisah dua orang atau lebih yang berbeda presepsi, contoh
bidang
 Ketidaktepatan bahasa : menimbulkan perbedaan persepsi yang menjadi
komunikasi tidak tersampaikan, contohnya : orang jawa menyebut sayur
sebagai “ jangan “ sedangkan orang jakarta mengenal dengan kata “ jangan “
sebagai kata larangan Ketidakadaan umpan balik : pada komunikasi satu arah
 Saluran / media komunikasi yang tidak tepat
 Perbedaan budaya
 Adanya pendengaran yang buruk : seperti kekurangan fisik dan lain – lain
 Hambatan mekanis : penggunaan media yang kurang efektif
 Semantik : terjadi karena kultur yang berbeda, salah pengucapan kata.
 Ekologis : gangguan dari lingkungan seperti suara bising
 Sosiologis : pergaulan hidup yang bersifat dinamis, contoh seseorang yang
tinggi derajat / kedudukan yang akan sulit menyampaikan informasi / sulit
menerima pesan tersebut karena kedudukan / jabatan
 Antropologis : perbedaan ras, harus mengetahui kepribadian orang tsb, budaya
individu
 Psikologis : dari suatu prasangka atau motivasi
 Hambatan dari pengirim pesan : pengirim pesan tidak memahami isi pesan
 Menggunakan suatu simbol tertentu : akan ada salah interpretasi yang akan
menyebabkan salah tafsir

5) Apa saja metode yang tepat untuk mencapai komunikasi kesehatan yang efektif ?
 Pengkajian : langkah awal dari program komunikasi kesehatan. Suatu langkah
yang penting suatu masalah kesehatan
 Perencanaan : menyusun tujuan yang disesuaikan dengan analisis masalah
audiens. Menentukan tujuan dalam komunikasi kesehatan
 Pretest
 Deliver message
 Evaluasi : kegiatan monitoring program
 Komuniaksi satu tahap : komunikator mengirim pesan secara langsung
 Komunikasi dua tahap : komunikator ke komunikan menyampaikan pesan
secara tidak langsung
 Komunikasi banyak arah : gabungan dari keduanya, ada feedback yang
dapat diterima
STEP 4 MAPPING

KOMUNIKASI

BARIER KOMUNIKASI KOMUNIKASI


KESEHATAN KESEHATAN
KOMUNIKATOR

PESAN

KOMPONEN

KOMUNIKAN

MEDIA

TUJUAN MANFAAT METODE


STEP 5 Learning Object

1. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Definisi komunikasi


kesehatan
2. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Komponen
komunikasi kesehatan
3. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Proses komunikasi
kesehatan
4. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Barier komunikasi
kesehatan
5. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Tujuan, Manfaat dan
Metode komunikasi kesehatan

STEP 7 Generalisation Learning Object

1. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Definisi


komunikasi kesehatan
Menurut Healthy People 2010, Komunikasi kesehatan meliputi study dan
penggunaan dari strategi komunikasi untuk memberikan informasi dan
mempengaruhi keputusan, sikap dan prilaku seseorang atau kelompok
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan. Dalam bidang ini
mewakili antara komunikasi dan kesehatan agar semakin dikenal sebagai elemen
yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan pribadi maupun banyak orang.
Komunikasi kesehatan berkontribusi dihampir semua aspek pencegahan dari
suatu penyakit dan promosi kesehatan. Sedangkan menurut Cline, R. dalam
Liliweri (2009), komunikasi kesehatan merupakan sebuah bidang teori, riset dan
praktek yang berkaitan dengan pemahaman dan saling ketergantungan
mempengaruhi komunikasi (interaksi simbolik dalam bentuk pesan dan
makna) dan kepercayaan kesehatan terkait, perilaku dan hasil.
Komunikasi kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), merupakan usaha
yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan
masyarakat dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik
menggunakan komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
Ratzan dalam Liliweri (2009) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
komunikasi kesehatan ialah proses kemitraan anara partisipan berdasarkan dialog
dua arah yang di dalamnya ada suasana interaktif, ada pertukaran gagasan, ada
kesepakatan mengenai kesatuan gagasan mengenai kesehatan, juga merupakan
teknik dari pengirim dan penerima untuk memperoleh informasi mengenai
kesehatan yang seimbang demi membaharui pemahaman bersama.

2. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Komponen


komunikasi kesehatan
Komponen komunikasi kesehatan tak berbeda halnya dengan komponen
komunikasi pada umumnya. Komunikasi tidak hanya sebatas penyampaian pesan
saja, adanya umpan balik (feedback) atau respon dari penerima pesan
menandakan bahwa komunikasi dapat terjadi hanya jika memenuhi komponen-
komponen tertentu. Komunikasi juga merupakan suatu proses yang tidak akan
berjalan baik tentunya jika tidak memenuhi komponen – komponen tersebut.
Menurut Lasswel, komponen komunikasi ialah:
1. Komunikator
Dalam komunikasi kesehatan, komunikator adalah orang atau lembaga
kesehatan yang menyampaikan pesan. Misalnya berisikan himbauan untuk
melakukan program KB.
2. Komunikan
Dalam komunikasi kesehatan istilah komunikan ialah sebagai orang yang
menerima pesan. Komunikan bisa berupa masyarakat yang diberikan
sosialisasi dari pihak lembaga kesehatan.
3. Pesan
Dalam komunikasi kesehatan, pesan adalah pernyataan yang didukung oleh
lambang yang mempunyai arti, contohnya slogan tentang hindari HIV/AIDS.
4. Media
Media dalam komunikasi kesehatan ialah sebagai sarana atau saluran yang
mendukung proses penyampaian pesan. Media dalam komunikasi kesehatan
adadua yakni media (saluran) interpersonal dan kelompok. Media bisa
berupa cetak maupun elektronik yang biasa dilakukan dengan kegiatan
penyuluhan.
5. Efek
Efek pada komunikasi kesehatan yakni dampak atau akibat yang ditimbulkan
oleh pesan. Efek atau dampak ialah ketercapaian kita dalam penyampaian
pesan.

Teori lain :

1. Sumber : semua peristiwa dalam komunikasi yang bersumber dari


manusianya atau penyampain komunikasi, ada 3 hal internalisasi : sesuai
dengan sistem nilai pada penerima, identifikasi : hubungan sesutu dengan
konsep penerima, kepatuhan : dengan harapan mendapatkan citra tertentu.
2. Umpan balik : respon, teori S-O-R, ada feedback yang yang disampaikan
3. Konteks atau lingkungan : lingkungan yang mempengaruhi jalannnya
komunikasi, lingkungan fisik seperti keadaan individu masing – masing,
lingkungan sosial seperti pembuat kebijakan dengan masyarakat, lingkungan
psikologis, dimensi waktu seperti memberikan waktu untuk berkomunikasi
pada waktu yang tepat
4. Noise : gangguan yang akan menghambat komunikasi seperti suara bising
Teori beslow :

1. Sumber

2. Pesan

3. Channel / media

4. Penerima

5. Tambahan : efek

6. Filter : merupakan kerangka berpikir dari si penerima, ada 3 macam :

1) psikolgis (akan dipengaruhi peristwa yang pertanah dialami contohnya


seperti sudah mengalamintrauma dari suatu suku)

2) fisik (dipengaruhi oleh kondisi ruangan seperti ruangan yang panas atau
kursi tidak nyaman)

3) budaya (pandangan atau cara hidup dari si penrima pesan bertempat


tinggal contohnya cara bicara orang jawa lebih lembut daripada orang
batak yang agak lebih keras)

3. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Proses


komunikasi kesehatan

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan


adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi dapat
ditemukan pola yang sesuai dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Proses
komunikasi merupakan rangkaian dari aktivitas menyampaikan pesan sehingga
diperoleh feedback dari penerima pesan. Dari proses komunikasi, timbul pola, model,
bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang berkaitan erat dengan proses komunikasi.
Adapun proses komunikasi yang sudah masuk dalam kategori pola komunikasi yaitu;
pola komunikasi komunikasi primer, pola komunikasi sekunder, pola komunikasi
linear, dan pola komunikasi sirkular.

Dalam prosesnya, komunikasi melibatkan empat komponen sesuai dengan


teori Borle.Empat komponen tersebut adalah sumber pesan (source), pesan tersebut
(message), saluran atau media (channel), dan penerima pesan (receiver). Berikut
adalah skema proses komunikasi. Komunikasi berawal dari sumber yang
mengirimkan pesan ke penerima.Proses ini dinamakan encoding.Penyampaian pesan
ini melalui saluran atau media tertentu.Dalam penyampaian ini ada gangguan baik
dari sumber dan penerima pesan ataupun juga dari media penyampaian
pesan.Gangguan juga dapat berasal dari pesan itu sendiri. Setelah menerima
gangguan, penerima menerima pesan yang disampaikan oleh sumber, proses ini
disebut dekoding. Setelah proses penerimaan pesan, komunikasi yang baik
seharusnya terdapat proses umpan balik.

1) Interpretasi
Interpretasi I (Communicator’s interpreting) adalah proses komunikasi tahap
pertama yang bermula sejak ide atau motif komunikasi muncul dalam benak
komunikator hingga pikiran (akal budi) komunikator berhasil
menginterpretasikan apa yang dia pikir dan rasakan ke dalam pesan atau
masih dalam bentuk ide abstrak.
2) Penyandian
Tahap ini masih berada di dalam pikiran komunikator, dimana pesan atau ide
abstrak yang muncul dalam akal budi komunikator, berhasil disandi dalam
bentuk lambang komunikasi (rancangan penyampaian) yang berupa pesan
konkrit.Tahap ini disebut encoding.
3) Pengiriman
Proses ini yang secara fisik dinilai sebagai proses komunikasi, dimana pada
tahap ini, merupakan tindakan nyata komunikasi, yaitu penyampaian
(pengiriman) lambang komunikasi (pesan) sehingga tahap ini juga disebut
transmiting.
4) Perjalanan
Tahapan ini berupa perjalanan pesan dari komunikator menuju komunikan.
Bila diaplikasikan pada jenis komunikasi, pada komunikasi langsung (direct
communication), perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan kata-kata yang
diucapkan komunikator melalui udara sampai bisa diterima oleh komunikan,
sedangkan pada komunikasi tidak langsung (indirect communication),
perjalanan yang dimaksud ialah pesan yang disampaikan dalam bentuk media
hingga pesan dibaca atau diterima melalui indera komunikan.
5) Penerimaan
Proses ini adalah dimana pesan sampai kepada komunikan, yang diterima
melalui indera sesuai media dan jenis komunikasi yang dilakukan. Indera
manusia berfungsi sebagai receiver yang menerima segala bentuk pesan yang
dikirimkan oleh komunikator.
6) Penyandian balik
Pada tahap ini, terjadi pada diri komunikan sejak pesan diterima oleh
komunikan melalui indera, lalu diuraikan dan diterjemahkan (decoding) oleh
akal budi.
7) Penginterpretasian
Tahap ini merupakan tahap dimana pesan yang telah diuraikan oleh
komunikan diterima oleh akal pikiran komunikan dan diserap menjadi sebuah
interpretasi (maksud) yang dimengerti oleh komunikan.

Sumber : Texboox Komunikais Kesehatan Sebuah Pengantar


Komunikasi kesehatan dimulai ketika initiator memproduksi pesan kesehatan,
pesan bisa berupa verbal atau non verbal.Pesan tersebut disampaikan ke recipient
melalui berbagai konteks komunikasi. Konteks yang digunakan bisa komunikasi antar
personal, komunikasi kelompok, komunitas organisasi atau komunikasi massa.

Konteks komunikassi yang dipilih menentuka sifat recipient-nya.Komunikasi


antar personal memiliki recipient satu hingga tiga orang.Komunikasi kelompok
memiliki recipient yang lebih banyak disbanding antar personal.Komunikasi
organisasi memiliki recipient yang lebih banyak lagi, namun terbatas pada institusi
atau organisasi tertentu. Komunikasi massa memiliki recipient yang lebih banyak,
sejauh jangkauan media yang digunakan , sebanyak recipient yang mendapat terpaan
media tersebut.

Pesan kesehatan ini berpotensi menimbulkan pengaruh pada aspek


pengetahuan, sikap, dan perilaku recipient.Pengetahuan tentang isu kesehatan yang
makin bertambah, sikap baru terhadap persoalan kesehatan yang dihadapi, atau
perubahan perilaku terhadap kasus kesehatan yang muncul di masyarakat.

Efek ini akan mendorong initiator untuk menghasilkan berbagai konteks


komunikasi untuk menyampaikan pesan kesehatan ke recipient. Pesan kesehatan ini
akan menimbulkan pengaruh dan mendoron initiator untuk menghasilkan pesan
kesehatan. Demikian proses komunikasi kesehatan berlangsung secara terus-menerus.

4. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Barier


komunikasi kesehatan

Ada 4 faktor hambatan yang biasa seringkali terjadi diantara pengirim dan penerima
pesan yaitu:
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Situasi ini sangat
berhubungan dengan faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
1.1 Hambatan Sosiologis
Seorang sosiolog Jerman Ferdinand Tonnies mengklasifikasi kehidupan
manusia dalam masyarakat menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan
Gesselschaft.Gemeinschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis, dan
tak rasional seperti kehidupan rumah tangga. Gesselschaft adalah pergaulan hidup
yang bersifat tak pribadi, dinamis, dan rasional, seperti organisasi. Seseorang yang
bagaimanapun tingginya kedudukan yang ia jabat, ia akan menjadi bawahan orang
lain. Masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan dan lapisan, yang menimbulkan
perbedaan dalam status sosial, agama, ideology, tingkat pendidikan, tingkat
kekayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi
kelancaran komunikasi.
1.2 Hambatan antropologis
Dalam melancarkan komunikasinya, kominikator tidak akan berhasil apabila
ia tidak mengenal siapa komunikan yang dijadikan sasarannya. Yang dimaksudkan
disini bukan siapa nama orang tersebut melainkan mengenal budaya sasaran kita.
Dengan mengenal dirinya kita akan mengenal pula gaya hidup dan norma
kehidupannya.

1.3 Hambatan psikologis


Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam komunikasi, pada
umumnya komunkator tidak mengkaji diri komunikan, dan menyebabkan si
komunikan merasa sedih, bingung, bahkan kecewa jika si komunikan menaruh
prasangka kepada komunikator. Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi
kegiatan komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah
menentang komunikator karena biasanya terbawa oleh emosi. Emosi sering kali
membutakan pikiran dan perasaan terhadap suatu fakta yang bagaimanapun jelas dan
tegasnya, maka dari itu berhati-hatilah dalam berkomunikasi agar tidak menimbulkan
prasangka terhadap seseoran.
2. Hambatan semantis
Hambatan ini terdapat pada komunikator. Faktor semantis menyangkut bahasa
yang digunakan komunikator sebagai media untuk menyalurkan pikiran dan
perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasinya seorang
komunikator harus benar-benar konsentrasi agar tidak terjadi salah ucap, jika salah
ucap akan terjadi misunderstanding dan misscommunication. Biasanya terjadi karena
perbedaan daerah asal dan bahasa yang biasa digunakan antara komikan dan
komunikator.Jadi, untuk menghilangkan hambatan semantis dalam komunikasi,
seorang komunikator harus mengucapkan pernyataan dan perkataannya dengan jelas
dan tegas, memilihkan kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang salah, dan
disusun dengan kalimat-kalimat yang logis.
3. Hambatan mekanis
Hambatan mekanis biasanya dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
proses komunikasi. Contoh-contoh hambatan mekanis yaitu: suara telepon yang
kerotokan, gambar yang meliuk-liuk pada televisi, dan suara yang hilang-muncul dari
pesawat radio. Hambatan dari beberapa media tidak mungkin diatasi oleh
komunikator.Untuk menghindari hal ini biasanya untuk selalu memastikan apakah
pesan bisa disampaikan melalui media mekanis atau tidak dan apakah pesan bisa
diterima secara rohani atau tidak.
4. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis disebabkan oleh factor gangguan lingkungan terhadap proses
berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan. Contoh hambatan
ekologis adalah suara pesawat terbang lewat dan suara petir. Situasi komunikasi ini
sangatlah tidak nyaman .untuk mengatasi dan menghindari agar hal ini tidak terjadi
yaitu kita harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari kebisingan.

Selain hambatan tersebut, terdapat beberapa aspek yang dapat menghambat


komunikasi kesehatan, antara lain :

1. Aspek hambatan antarbudaya yang mempengaruhi pelayanan kesehatan


dokter kepada pasien.
a. Bahasa

Semua informan utama dalam penelitian ini menganggap hambatan antarbudaya


yang paling sering muncul dalam pelayanan kesehatan dokter kepada pasien adalah
mengenai bahasa.

b. Pengalaman

Para dokter yang menjadi informan utama menyebutkan cara berkomunikasi


dengan pasien yang berbeda budaya biasanya tergantung pasien yang dilayani, ada
yang tidak bisa menggunakan kalimat baku, tidak bisa menggunakan bahasa atau
istilah medis, dokter tidak bisa kaku dan suasana komunikasi nya pun sebisa mungkin
tidak formal. Jenis hambatan ini terjadi karena setiap individu tidak memiliki
pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga
konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu (Lubis, 2014:5-8).

2. Media yang gagal


3. Tidak adanya umpan-balik. Yaitu Hambatan komunikator pada komunikan,
atasan tidak peduli dengan bawahan
4. Hambatan teknis. Yaitu kurangnya fasilitas sarana dan prasana sehingga
menimbulkan barrier terhadap komunikasi kesehatan

5. Mahasiswa mampu memahami, mengkaji dan menjelaskan Tujuan,


Manfaat dan Metode komunikasi kesehatan

Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi secara umum untuk menyamakan pesan antara manusia


yang terlibat dalam komunikasi. Adanya Komunikasi Kesehatan dapat memengaruhi
orang yang mendapatkan pesan, mulai dari pengaruh kognitif, afektif, dan
psikomotorik.Interaksi yang terjadi saat berkomunikasi dilakukan manusia untuk
berbagi makna (share of meaning).Adapun contoh tujuan komunikasi kesehatan :

a. Seorang paramedis berbicara dengan pasien menganai pengunaan obat


antibiotic yang harus diminum sampai habis kepada seorang, maka tujuan dari
paramedic ini adalah pasien melaksanakan apa yang diucapkanya. Dengan
demikian, paramedic dalam contoh kasus ini secara lebih spesifik memiliki
tujuan komunikasi untuk memengaruhi orang lain guna mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik.
b. Iklan layanan masyarakat yang dibuat oleh dinas kesehatan bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai persoalan kesehatan kepada masyarakat dan
sekaligus dapat memengaruhi masyarakat agar mengikuti pesan yang
disampaikan dalam iklan layanan masyarakat. Tujuan akhir untuk mencapai
tingkat kesehatan yang baik.

Mafaat Komunikasi Kesehatan

a. Untuk meningkatkan kesadaran kesehatan


b. Merubah pandangan tentang kesehatan
c. Untuk melakukan strategi intervensi terhadap komunikats
d. Memperbaruhi pra peranan
e. Memperkuat infrastruktur masyarakat agar lebih puas

Metode Komunikasi Kesehatan

 Komunikasi Intrapersonal / Intrapribadi


Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi didalam diri
sendiri, terjadi apabila seseorang memikirkan masalah yang dihadapi.
Komunikasi intrapersonal juga dapat terjadi apabila seseorang melakukan
pertimbangan sebelum mengambil suatu keputusan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan, memberi umpan balik bagi dirinya sendiri
dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat
menjadi pemicu bentuk komunikasi selanjutnya. Pengetahuan mengenai diri
sendiri melalui proses- proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran
terjadi saat berlangsugnya komunikasi intrapersonal oleh komunikator.
 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal diterjemahkan sebagai komunikasi yang terjadi

antara dua orang atau lebih, di mana komunikator sebagai sumber komunikasi

yang mengirim pesan dan komunikate sebagai penerima pesan.Pesan tersebut

diterima oleh komunikate sebagai stimulus dan komunikate memberikan

jawaban berupa respons, demikian juga bisa terjadi sebaliknya.Salah satu

contoh dari komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dokter gigi

dan pasien.

o Karakteristik Komunikasi Interpersonal

o Bisa secara verbal dan nonverbal

o Proses komunikasi terjadi secara langsung tanpa melibatkan media

komunikasi sebagai penghantar pesan


o Sumber komunikasi (komunikator) dan penerima pesan (komunikate)

dapat berganti peran

 Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara

beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan,

konperensi, dan sebagainya. Pada komunikasi ini kita lebih memperhatikan

bagaimana peran kita dan karakteristik setiap anggota kelompok dalam proses

komunikasi ini. Tujuan komunikasi ini adalah untuk berbagi informasi,

pemecahan masalah dan lain sebagainya. Biasanya dalam pelaksanaan

komunikasi jenis ini dilakukan pelatihan atau penyuluhan seperti penyuluhan

bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.

 Komunikasi Massa

Komunikasi massa atau komunikasi publik (mass communication) adalah

komunikasi yang biasanya menggunakan saluran (media massa), komunikasi

ini kurang efektif bila dibandingkan dengan komunikasi interpersonal atau

komunikasi kelompok, meskipun lebih efisien. Komunikasi massa ditujukkan

untuk menyampaikan berbagai pesan kepada masyarakat dengan cakupan

yang luas. Komunikasi ini dapat melalui media massa seperti TV, radio,

media cetak, dan sebagainya dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup

sehat khususnya dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sultra, Nurhakki. 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: CV
Budi Utama

Junaedi, F., 2018. Komunikasi Kesehatan. Prenada Media.

Menawati T dan Kurniawan H. 2015. JURNAL KEDOKTERAN SYIAH


KUALA Volume 15 Nomor 2 : Pentingnya Komunikasi Dalam Pelayanan Kesehatan
Primer.Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Mundakir. 2016. Buku Ajar Komunikasi Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta:


Indomedia Pustaka.

Nurtyasrini, Hafiar. 2016. Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 4, No. 2,


Desember 2016, hlm 119 - 228. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran.
Bandung.

Prasanti Ditha. 2018. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol.22
No.1, Juli 2018:52-63. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Simanjuntak R. 2016. Jurnal Simbolika : Pelayanan kesehatan dalam


pendekatan komunikasi antarbudaya (Studi Fenomenologi Pelayanan Kesehatan
Dokter Kepada Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan) Volume 2 Nomor 2.
Univesitas Sumatera Utara.

Suryanto. 2015.Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.


Wilujeng C, Handaka T. 2017. Komunikasi Kesehatan : Sebuah Pengantar. UB
Press. Malang. Halaman 3-10.

Zikri Fachrul. 2017. Teori Komunnikasi Kontemporer. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai