Seorang dokter gigi baru saja diltugaskan untuk menjadi kepala Puskesmas. Di
wilayah kerja Puskesmas terdapat beberapa industri petrokimia multinasional yang
banyak mempekerjakan tenaga kerja asing sebagai ahli. Wilayah kerja puskesmas
tersebut juga mecakup kawasan perumahan yang banyak dihuni warga negara asing
dan keluarganya. Kondisi kesehatan di kawasan tersebut termasuk baik, tetapi
keikutsertaan masyarakat dalam program-program puskesmas sangat rendah.
Menurut staf bagian promosi kesehatan Puskesmas, hal ini karena terdapat barier
komunikasi. Puskesmas ingin merancang model komunikasi yang tepat agar dapat
meningkatkan peran serta masyarakat dikawasan tersebut dalam kegiatan-kegiatan
puskesmas. Menghadapi musim hujan kali ini Puskesmas bermaksud mengadakan
kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan melibatkan masyarakat di kawasan
tersebut.
1. Petrokimia multinasional :
Suatu perusahaan dibidang minyak bumi dan gas dari PT. Pertamina.
2. Komunikasi kesehatan :
Komunikasi antara manusia dengan individu untuk menghadapi masalah
kesehatan dan memelihara kesehatan. Suatu usaha yang sistematis yang
mempengaruhi perilaku kesehatan dengan menggunakan metode yang baik.
Suatu usaha untuk menginformasikan masyarakat dibidang kesehatan untuk
meningkatkan kualitas hidup dalam masyarakat. Studi yang mempelajari
komunikasi yang menyebarluaskan dengan informasi yang tepat dengan
pengelolahan kesehatannya. Proses kemitraan antara partisipan berdasarkan
dialog dua arah yang mengenai kesehatan demi memperbarui kemampuan
bersama.
3. Barier komunikasi :
Segala sesuatu yang menjadi penghalang / hambatan terciptanya komunikasi
efektif yang menyebabkan kesalahpahaman atau salah tafsir atas segala sesuatu.
4. Model komunikasi :
Gambaran sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan komponen
satu dan yang lainnya, yang dibutukan dalam komunikasi. Cara konseptual untuk
menjelaskan proses komunikasi agar bisa disampaikan dengan mudah dan
diterima dengan baik. Suatu representasi dari suatu peristiwa yang dimaksud.
STEP 3 Brainstorming
5) Apa saja metode yang tepat untuk mencapai komunikasi kesehatan yang efektif ?
Pengkajian : langkah awal dari program komunikasi kesehatan. Suatu langkah
yang penting suatu masalah kesehatan
Perencanaan : menyusun tujuan yang disesuaikan dengan analisis masalah
audiens. Menentukan tujuan dalam komunikasi kesehatan
Pretest
Deliver message
Evaluasi : kegiatan monitoring program
Komuniaksi satu tahap : komunikator mengirim pesan secara langsung
Komunikasi dua tahap : komunikator ke komunikan menyampaikan pesan
secara tidak langsung
Komunikasi banyak arah : gabungan dari keduanya, ada feedback yang
dapat diterima
STEP 4 MAPPING
KOMUNIKASI
PESAN
KOMPONEN
KOMUNIKAN
MEDIA
Teori lain :
1. Sumber
2. Pesan
3. Channel / media
4. Penerima
5. Tambahan : efek
2) fisik (dipengaruhi oleh kondisi ruangan seperti ruangan yang panas atau
kursi tidak nyaman)
1) Interpretasi
Interpretasi I (Communicator’s interpreting) adalah proses komunikasi tahap
pertama yang bermula sejak ide atau motif komunikasi muncul dalam benak
komunikator hingga pikiran (akal budi) komunikator berhasil
menginterpretasikan apa yang dia pikir dan rasakan ke dalam pesan atau
masih dalam bentuk ide abstrak.
2) Penyandian
Tahap ini masih berada di dalam pikiran komunikator, dimana pesan atau ide
abstrak yang muncul dalam akal budi komunikator, berhasil disandi dalam
bentuk lambang komunikasi (rancangan penyampaian) yang berupa pesan
konkrit.Tahap ini disebut encoding.
3) Pengiriman
Proses ini yang secara fisik dinilai sebagai proses komunikasi, dimana pada
tahap ini, merupakan tindakan nyata komunikasi, yaitu penyampaian
(pengiriman) lambang komunikasi (pesan) sehingga tahap ini juga disebut
transmiting.
4) Perjalanan
Tahapan ini berupa perjalanan pesan dari komunikator menuju komunikan.
Bila diaplikasikan pada jenis komunikasi, pada komunikasi langsung (direct
communication), perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan kata-kata yang
diucapkan komunikator melalui udara sampai bisa diterima oleh komunikan,
sedangkan pada komunikasi tidak langsung (indirect communication),
perjalanan yang dimaksud ialah pesan yang disampaikan dalam bentuk media
hingga pesan dibaca atau diterima melalui indera komunikan.
5) Penerimaan
Proses ini adalah dimana pesan sampai kepada komunikan, yang diterima
melalui indera sesuai media dan jenis komunikasi yang dilakukan. Indera
manusia berfungsi sebagai receiver yang menerima segala bentuk pesan yang
dikirimkan oleh komunikator.
6) Penyandian balik
Pada tahap ini, terjadi pada diri komunikan sejak pesan diterima oleh
komunikan melalui indera, lalu diuraikan dan diterjemahkan (decoding) oleh
akal budi.
7) Penginterpretasian
Tahap ini merupakan tahap dimana pesan yang telah diuraikan oleh
komunikan diterima oleh akal pikiran komunikan dan diserap menjadi sebuah
interpretasi (maksud) yang dimengerti oleh komunikan.
Ada 4 faktor hambatan yang biasa seringkali terjadi diantara pengirim dan penerima
pesan yaitu:
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Situasi ini sangat
berhubungan dengan faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
1.1 Hambatan Sosiologis
Seorang sosiolog Jerman Ferdinand Tonnies mengklasifikasi kehidupan
manusia dalam masyarakat menjadi dua yaitu Gemeinschaft dan
Gesselschaft.Gemeinschaft adalah pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis, dan
tak rasional seperti kehidupan rumah tangga. Gesselschaft adalah pergaulan hidup
yang bersifat tak pribadi, dinamis, dan rasional, seperti organisasi. Seseorang yang
bagaimanapun tingginya kedudukan yang ia jabat, ia akan menjadi bawahan orang
lain. Masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan dan lapisan, yang menimbulkan
perbedaan dalam status sosial, agama, ideology, tingkat pendidikan, tingkat
kekayaan, dan sebagainya, yang kesemuanya dapat menjadi hambatan bagi
kelancaran komunikasi.
1.2 Hambatan antropologis
Dalam melancarkan komunikasinya, kominikator tidak akan berhasil apabila
ia tidak mengenal siapa komunikan yang dijadikan sasarannya. Yang dimaksudkan
disini bukan siapa nama orang tersebut melainkan mengenal budaya sasaran kita.
Dengan mengenal dirinya kita akan mengenal pula gaya hidup dan norma
kehidupannya.
b. Pengalaman
Tujuan Komunikasi
antara dua orang atau lebih, di mana komunikator sebagai sumber komunikasi
dan pasien.
Komunikasi Kelompok
beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti dalam rapat, pertemuan,
bagaimana peran kita dan karakteristik setiap anggota kelompok dalam proses
Komunikasi Massa
yang luas. Komunikasi ini dapat melalui media massa seperti TV, radio,
media cetak, dan sebagainya dengan tujuan agar masyarakat berperilaku hidup
Prasanti Ditha. 2018. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol.22
No.1, Juli 2018:52-63. Universitas Padjadjaran, Bandung.