Anda di halaman 1dari 14

A.

Penamaan Neraka

An Naar, neraka secara bahasa ialah kobaran api (Al lahab) yang panas dan
bersifat membakar.
Secara istilah bermakna, suatu tempat yang telah disiapkan Allah SWT bagi orang-
orang yang mendurhakai-Nya.
Allah SWT berfirman:
QS. Al – Ahzab : 64

Artinya : “Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan mereka


api yang menyala-nyala (neraka)”

B. Dahsyatnya Neraka

Neraka disiapkan Allah bagi orang-orang yang mengkufuri-Nya, membantah


syariat-Nya, dan mendustakan Rasul-Nya. Bagi mereka adzab yang pedih, dan penjara
bagi orang-orang yang gemar berbuat kerusakan. Itulah kehinaan dan kerugian
yang paling besar, serta itulah seburuk-buruknya tempat kembali. Allah SWT
berfirman :
- Ali - Imran : 192

Artinya : “Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang engkau masukkan


ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi
orang-orang yang zalim seorang penolong pun.”

- Az - Zumar : 15

Artinya : “Maka sembahlah olehmu (orang-orang musyrik) apa yang kamu


kehendaki selain Dia. Katakanlah: “sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah
orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari
kiamat.”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.”
- Al - Furqon : 66

Artinya : “Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruknya tempat menetap dan


tempat kediaman.”

C. Kisah Teladan Gambaran Neraka

 Yazid Ar – Raqqsyi meriwayatkan dari Anas bin Malik.


Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah SAW pada waktu yang tidak biasa
dengan raut muka yang berbeda.

Rasulullah SAW pun bertanya, “Wahai Jibril, kenapa aku melihat raut
mukamu yang berbeda?”

Jibril menjawab, “Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah
SWT memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang
mengetahui neraka (siksa kubur dan siksa Allah itu sangat dahsyat) untuk bersenang
sebelum dirinya merasa aman dari ancaman itu.”

Rasulullah berkata, “Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka itu padaku.”

Jibril menjawab, “Baik, ketika Allah menciptakan neraka, apinya dinyalakan


seribu tahun hingga warnanya hitam pekat, nyala dan baranya tidak pernah padam.
Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya neraka itu
berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena
panasnya. Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada
baju penghuni neraka digantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni
dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya. Demi Dzat yang mengutus Engkau
kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta dari mata rantai sebagaimana yang
disebutkan didalam Al – Quran diletakkan dipuncak gunung, niscaya bumi sampai
kedalamnya akan meleleh. Demi Dzat yang mengutus Engkau kebenaran sebagai
Nabi, seandainya ada seorang berada diujung barat dunia ini disiksa, niscaya yang
berada diujung timur akan terbakar karena panasnya. Neraka ada tujuh pintu dan
masing-masing pintu dibagi untuk laki-laki dan perempuan.”

Rasulullah bertanya, “Apakah pintu-pintu itu seperti pintu kami?”

Jibril menjawab, “Tidak, pintu itu selalu terbuka dan pintu satu berada dibawah
pintu yang lain. Jarak pintu satu dengan pintu yang lain sejauh perjalanan tujuhpuluh
tahun. Pintu yang dibawahnya lebih panas 70 kali lipat dari pintu yang diatas. Musuh-
musuh Allah diseret kesana dan sesampainya dipintu itu, malaikat Zabaniyah
menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke
dalam mulutnya dan dikeluarkan dari duburnya, sedangkan tangan kirinya dibelenggu
dengan leher dan tangan tangan kanannya dimasukkan dalam dada hingga menembus
bahu. Setiap orang duhaka dirantai bersama setan dan belenggu yang sama lantas
diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu, setiap mereka
hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscata mereka dikembalikan
kedalam neraka.”

Rasulullah SAW pun bertanya sapakah penghuni masing – masing pintu itu.
Jibril menjelaskan, “Pintu yang paling bawah atau dasar namanya pintu neraka
Hawwiyah, merupakan neraka yang paling mengerikan. Pintu neraka ini ditempati
orang – orang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga fir’aun dalam neraka
Hawwiyah. Diatas pintu Hawwiyah ada pintu Jahim, didalamnya ditempati oleh
orang – orang musyrik yang menyekutukan Allah. Pintu selanjutnya bersama Saqar,
tempat orang yang tidak melaksanakan sholat, orang yang berbohong atas kebenaran
Allah, menyembah selain Allah. Pintu Ladza diatas pintu Saqar, didalamnya ditempati
iblis laknatullah serta orang – orang yang mengikutinya dan orang – orang yang
terbujuk rayuan, orang – orang majusi ikut serta menempati neraka ini, mereka akan
kekal bersama iblis didalamnya. Pintu selanjutnya yaitu pintu neraka Huthamah,
didalamnya ditempati oleh orang – orang yahudi dan para pengikutnya. Diatas
Huthamah ada pintu yang bernama Sair, tempat orang yang tidak mau mngeluarkan
zakat atau bagi orang yang mengeluarkannya tapi tidak pada porsinya dan neraka ini
ditempati orang yang memakan harta anak yatim.”

Selanjutnya Jibril hanya terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah


SAW. Rasulullah bertanya, “Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni neraka
pintu ke tujuh?”

Jibril pun menjawab, “Pintu ke tujuh atau pintu yang paling atas adalah pintu
neraka Jahannam, didalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa – dosa besar dan
tidak bertaubat sampai mereka meninggal dunia.”. Rasulullah SAW pingsan
mendengarkan penjelasan Jibril tersebut. Jibril meletakkan kepala Rasulullah
dipangkuannya sampai beliau tersadar.

Rasulullah bersabda, “Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa
sangat sedih. Jadi, ada diantara umatku yang akan masuk neraka?”. Jibril pun
menjawab, “Benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa – dosa besar.”. Kemudian
Rasulullah menanggis dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak
mengerjakan sholat dan tidak berbicara dengan siapapun. Dalam sholat beliau
menangis dan sangat berendah diri pada Allah SWT.

Pada hari yang ke – 3, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu datang kerumah beliau
dan mengucapkan, “Assalamualaikum, Yaa Ahla Baitir Rahmah, Apakah saya bisa
bertemu dengan Rasulullah SAW?” namun tidak ada seorang pun yang menjawab,
sehingga Abu Bakar Radhiyallahu Anhu menangis tersedu – sedu.
Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu datang dan berdiri didepan pintu seraya
berkata, “Assalamualaikum, Yaa Ahla Baitir Rahmah, Apakah saya bisa bertemu
dengan Rasulullah SAW?” namun tidak ada seorang pun yang menjawabnya, sehingga
Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu menangis tersedu – sedu.

Salman Al – Farisi Radhiyallahu Anhu datang dan berdiri didepan pintu rumah
Rasulullah SAW seraya berkata, “Assalamualaikum, Yaa Ahla Baitir Rahmah,
Apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah SAW?” namun tidak ada
yang menjawab, sehingga ia pun menangis dan terjatuh. Kemudian Salman Al – Farisi
Radhiyallahu Anhu bangkit dan mendatangi rumah Fathimah (Anak Rasulullah
SAW). Sambil berdiri didepan pintu rumah Fathimah, ia berkata, “Assalamualaikum,
wahai putri Rasulullah SAW” sementara Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu
(suami Fathimah) tidak ada dirumah. Salman Al – Farisi Radhiyallahu Anhu lantas
melanjutkan perkataannya, “Wahai putri Rasulullah SAW, dalam beberapa hari ini
Rasulullah SAW suka menyendiri, beliau tidak keluar rumah kecuali untuk sholat dan
tidak pernah berkata – kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk ke dalam
rumah beliau.”

Fathimah lantas pergi kerumah Rasulullah SAW. Didepan pintu rumah


Rasulullah SAW. Fathimah mengucap salam dan berkata, “Wahai Rasulullah, Saya
adalah Fathimah.”. Waktu itu Rasulullah SAW sedang bersujud sambil menangis,
lantas beliau mengangkat kepala dan bertanya, “Ada apa wahai Fathimah? Aku sedang
menyendiri.” Kemudian Rasulullah menyuruh Fathimah untuk masuk. Fathimah
menangis sejadi – jadinya, ia melihat keadaan Rasulullah yang pucat, tubuhnya sangat
lemah, mukanya sembab karena terlalu banyak menangis. Fathimah pun mulai
bertanya, “Wahai Rasulullah, Apakah yang sedang menimpa dirimu wahai ayahku?”

Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan


melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pintu yang teratas
diperuntukkan untuk umatku yang mengerjakan dosa – dosa besar. Itulah yang
menyebabkan aku menangis dan sangat sedih.”. Fathimah bertanya lagi, “Wahai
Rasulullah, bagaimana mereka masuk ke neraka itu?”

Rasulullah SAW berkata, “Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah


mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disubat dan mereka
tidak dibelenggu ataupun dirantai.”. Fathimah bertanya lagi, “Wahai Rasulullah,
bagaimana sewaktu mereka digiring ke neraka oleh malaikat?”

Rasulullah SAW pun menjelaskan, “Laki – laki ditarik jenggotnya, sedangkan


perempuan ditarik rambut ubun – ubunnya. Banyak diantar umatku yang masih muda,
ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka berkata, betapa sayang kemudaan
dan ketampananku. Banyak diantara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka
mereka berkata, sungguh aku sangat malu.
Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu
dengan Malaikat Malik, Malaikat Malik beranya kepada malaikat yang menarik
umatku itu, siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang – orang yang
tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut
mereka tidak tersumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan
mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?. Malaikat yang menarik umatku pun
berkata, kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan
seperti itu. Malaikat Malik bertanya kepada umatku, wahai orang – orang yang
celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?. Mereka (umat Rasulullah SAW) menjawab,
kami adalah umat yang diturunkan Al – Quran kepada kami dan termasuk orang yang
mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan. Malaikat Malik pun berkata, Al – Quran
hanya diturunkan untuk umat Muhammad SAW.

Ketika mendengar nama Muhammad SAW, mereka berteriak seraya berkata,


kami termasuk umah Muhammad SAW. Malik bertanya pada mereka, bukanlah dalam
Al – Quran ada larangan untuk mengerjakan maksiat – maksiat kepada Allah SWT?.
Ketika mereka berada ditepi neraka dan diserahkan kepada malaikat Zabaniyah,
mereka berkata, wahai Malik, Izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami. Malik pun
mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah.

Malik lantas berkata, Alangkah baiknya, seandainya tangisanmu ini kamu


lakukan sewaktu berada didunia. Seandainya didunia kamu menangis seperti ini
karena takut kepada siksaan Allah. Niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk
neraka. Malik lalu berkata pada Zabaniyah, Lemparkan, Lemparkan mereka kedalam
neraka. Ketika mereka dilemparkan kedalam neraka, mereka berseru secara serempak
menucapkan, Laa Ilaaha Illallah. Sehingga api neraka langsung menjadi padam.
Kemudian Malik berkata, wahai api, sambarlah mereka!. Api itu menjawab
Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan kalimat Laa
Ilaaha Illallah. Malik berkata lagi kepada api neraka, Sambarlah mereka. Api itu
menjawab lagi, Bagaimana aku menyambar mereka sementara mereka mengucapkan
kalimat Laa Ilaaha Illallah. Malik berkata, Benar, namun begitulah perintah Allah
Arasy.

Kemudian api itupun menyambar mereka, diantaranya ada yang disambar dua
telapak kakinya, ada yang disambar sampai dua lututnya dan ada yang disambar
sampai lehernya. Ketika api itu akan menyambar muka mereka, Malik berkata, jangan
membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka akan
bersujud kepada Dzat Yang Maha Kuasa.

D. Tingkat – tingkat Neraka

Berikut nama tingkatan neraka menurut cerita diatas, yaitu;


1. Neraka Hawiyyah
 Ditempati orang – orang yang munafik, orang kafir termasuk juga keluarga
Fir’aun.
 Firman Allah tentang Neraka Hawiyyah :
QS. Al – Qoriah : 9 – 11

Artinya : “Maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyyah.”

Artinya : “Tahukah kamu apakah Neraka Hawiyyah itu?”

Artinya : “(Yaitu) api yang sangat panas.”

2. Neraka Jahim
 Ditempati oleh orang – orang musyrik yang menyekutukan Allah.
 Firman Allah tentang Neraka Jahim :
QS. Asy – Syu’araa : 91

Artinya : “Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang – orang
yang sesat."

3. Neraka Saqar
 Ditempati orang yang tidak mau melaksanakan sholat, orang yang bebohong
atas kebenaran Allah SWT, dan orang yang menyembah selain Allah SWT.
 Firman Allah tentang Neraka Saqar :
QS. Al – Muddatstsir : 42

Artinya : “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”

4. Neraka Ladza
 Ditempati iblis laknatullah serta orang – orang yang mengikutinya dan orang –
orang yang terbujuk rayuannya, orang – orang majusi ikut serta menempati
neraka ini. Mereka akan kekal bersama iblis didalamnya.
 Firman Allah tentang Neraka Ladza :
QS. Ma’arij : 15
Artinya : “Sekali – kali tidak dapat, sesungguhnya nereka itu adalah api yang
bergolak.”

5. Neraka Huthamah
 Ditempati oleh orang – orang Yahudi dan para pengikutnya.
 Firman Allah tentang Neraka Huthamah :
QS. Al – Humazah : 4 – 6

Artinya : “Sekali – sekali tidak! Sesungguhnya dia benar – benar akan


dilemparkan ke dalam Neraka Huthamah”

Artinya : “Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?”

Artinya : “Yang (membakar) sampai ke hati.”

6. Neraka Sa’ir
 Ditempati oleh orang – orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi
mereka yang mengeluarkannya tetapi tidak pada porsinya dan neraka ini
ditempati orang yang memakan harta anak yatim.
 Firman Allah tentang Neraka Sa’ir :
- QS. An – Nisa : 10

Artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang memakan harta anak yatim


secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan
mereka akan masuk ke dalam api yang menyala – nyala (neraka).

- QS. Al – Insyigaq : 12

Artinya : “Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala – nyala
(neraka).”
 
7. Neraka Jahannam
 Ditempati umat Nabi Muhammad SAW yang melakukan dosa – dosa yang
sangat besar dan tidak bertobat sampai mereka meninggal dunia.
 Firman Allah tentang Neraka Jahannam :
- QS. Al – Mursalat : 32

Artinya : “Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan


setinggi istana.”

- QS. Al – Hijr : 43

Artinya : “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar – benar tempat yang


telah diancamkan kepada mereka (pengikut – pengikut syaitan) semua.”

E. Makanan dan Minuman di Neraka

1. Pohon Zaqqum
Mayangnya seperti kepala syaitan, tumbuh dibawah dasar neraka Jahim, setiap
yang memakannya maka ususnya akan terbuai. Allah berfirman dalam QS. Ash –
Shaffat : 62 – 68

Artinya : “(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon
zaqqum.”

Artinya : “Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan


bagi orang-orang yang zalim.”

Artinya : “Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka
yang menyala.”

Artinya : “Mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan.”


Artinya : “Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah
pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.”

Artinya : “Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka
mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas”

Artinya : “Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka


Jahim.”

2. Pohon Dhari
Pohon duri yang sangat keras, tidak dapat menggemukan dan tidak menghilangkan
lapar, karena ia menyumbat tenggorokan, tidak keluar dan tidak juga masuk
kedalam perut. Allah berfirman dalam QS. Al – Ghaasyiyah : 6

Artinya : “Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,”

3. Ghislin
Nanah bercampur darah yang keluar dari tubuh penduduk neraka. Allah berfirman
dalam QS. Al – Haqqah : 35 – 37

Artinya : “Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.”

Artinya : “Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan
nanah.”

Artinya : “Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.”


4. Al – Hamim
Air yang sangat panas yang akan disuguhkan dengan besi panas yang ujungnya
dibengkokkan. Allah berfirman dalam QS. An – Naba’ : 24 – 25

Artinya : “mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula


mendapat) minuman,”

Artinya : “selain air yang mendidih dan nanah,”

5. Al – Ghassaq
Air yang sangat dingin. Menurut Ibnu Umar, Al – Ghassaq adalah nanah kental
yang jika setetesnya ditumpahkan di barat bumi, niscaya penduduk timur akan
mencium baunya yang sangat busuk.

6. Ash – Shadid
Air nanah bercampur darah. Ibnu Rajab berkata, Ash – Shadid akan membuat
wajah mereka hangus, sekaligus membuat seluruh kulit kepala dan ramput
mengelupas. Allah berfirman dalam QS. Ibrahim : 16

Artinya : “di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air
nanah,”

F. Bentuk Siksaan Bagi Penduduk Neraka

1. Seringan – ringannya siksa, seseorang yang memakai terompah dari bara api
sehingga menyebabkan otaknya mendidih. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Kepala mereka akan disiram dengan air panas sehingga meleleh otak mereka,
begitu pula isi perut dan kulit mereka. Allah berfirman dalam QS. Al – Hajj : 19 –
21
Artinya : “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang
bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir
akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air
yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.”

Artinya : “Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut
mereka dan juga kulit (mereka).”

Artinya : “Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.”

3. Wajah mereka akan diseret diatas bara api, juga dibolak – balik seperti daging
bakar. Allah berfirman dalam QS. Al – Ahzab : 66

Artinya : “Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka
berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula)
kepada Rasul"”

4. Wajahnya akan dihitamkan seperti tertutup kepingan malam yang gelap gulita.
Allah berfirman dalam QS. Yunus : 27
Artinya : “Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang
setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang
pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan
kepingan-kepingan malam yang gelap gelita. Mereka itulah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.”

5. Dikepung api dari segala penjuru. Allah berfirman dalam QS. Al – Ankabut : 55
dan Az – Zumar : 16
- Al – Ankabut : 55

Artinya : “pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari
bawah kaki mereka dan Allah berkata (kepada mereka): "Rasailah
(pembalasan dari) apa yang telah kamu kerjakan".”

- Az – Zumar : 16

Artinya : “Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di


bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah
mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah
kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku.”

6. Api membakar hati penduduk neraka, sehingga dari hati mereka keluar api.

7. Isi perut manusia disana akan terburai.


8. Terjun dari atas neraka, bagi orang yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya
dari tempat yang tinggi.

9. Tidak akan pernah mati selamanya. Allah berfirman dalam QS. Ibrahim : 17
Artinya : “diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan
datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga
mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.”

10. Siksaannya tidak pernah berhenti. Allah berfirman dalam QS. Al – Mukmin : 49 –
50

Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami berikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa,
agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk.”

Artinya : “Dan telah Kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti
yang nyata bagi (kekuasaan Kami), dan Kami melindungi mereka di suatu tanah
tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber
air bersih yang mengalir.”

G. Tujuan Allah Menciptakan Neraka

Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa diciptakannya surga dan neraka adalah


sebagai tanda keadilan Allah bagi makhluknya. Sehingga akan adanya perlakuan adil
bagi orang-orang yang beriman dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
karena selama hidup di dunia manusia akan mendapat ujian dari Allah. Dan orang-
orang yang lolos dalam ujian tersebut akan mendapat tempat yang sangat indah yaitu
surga, sedangkan orang-orang yang tidak berhasil dalam ujian tersebut maka nerakalah
tempat bagi mereka. 

H. Manfaat Mempelajari Neraka


1. Mengingatkan pada umat muslim bahwa setelah meninggal masih ada kehidupan
lain, kalau orang memiliki banyak amal baik akan masuk dalam surga, tapi bila
amal buruknya lebih banyak akan dimasukan Allah SWT dalam neraka.
2. Mengingatkan pada umat musim supaya tidak tertipu dengan kenikamatan dunia.
3. Mengingatkan pada umat muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya
adalah apabila sesorang masuk dalam neraka.
4. Mendorong umat muslim untuk Amar Maruf Nahi Munkar.
5. Mengingatkan umat muslim tentang pentingnya dalam segera bertaubat.
6. Mendorong umat muslim untuk selalu senantiasa mendekatkan diri pada Allah.

Anda mungkin juga menyukai