JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2020 1. Jelaskan klasifikasi komponen modal dalam PT ? Jawaban : a. Modal Disetor Modal disetor adalah modal perseroan yang dianggap riil karena telah benar-benar disetorkan ke dalam PT oleh pemilik atau pemegang saham. Jika atas nilai modal telah diberikan dari pemilik modal kepada perusahaan maka nilai tersebut menjadi milik perusahaan dan tercatat dalam pembukuan perusahaan. Dengan kata lain perusahaan mendapatkan fresh money dari pemilik modal. b. Modal Dasar Modal dasar adalah seluruh nilai nominal saham Perseroan yang disebut dalam Anggaran Dasar. Modal dasar pada prinsipnya merupakan total jumlah saham yang dapat diterbitkan oleh Perseroan. c. Modal Ditempatkan Modal ditempatkan merupakan jumlah saham yang sudah diambil pendiri atau pemegang saham. Dengan kata lain, modal ditempatkan adalah modal yang disanggupi pendiri atau pemegang saham untuk dilunasinya, dan saham itu telah diserahkan kepadanya untuk dimiliki. d. Saldo Laba Saldo laba atau retained earnings merupakan bagian dari ekuitas pemegang saham yang berasal dari akumulasi laba bersih perusahaan yang tidak dikembalikan atau dibagikan kepada pemilik atau pemegang saham. Laba bersih perusahaan yang diperoleh dalam satu periode adalah hak pemegang saham. Apabila dibagikan kepada pemegang saham, dikenal sebagai deviden, yang diputuskan dalam RUPS. Setiap lembar saham mendapat pembagian yang sama. Bagian laba yang diakumulasikan sebagai saldo laba biasanya akan menambah atau memperkuat permodalan ekuitas perusahaan. Ada kalanya saldo laba ini telah disisihkan untuk keperluan tertentu, misalnya untuk investasi atau pembelian aset tertentu, yang dikenal sebagai saldo laba yang diapropriasikan (appropriated retained earnings). 2. Komponen modal saham yang dapat mengalami perubahan (tidak sesuai dengan akte pendiriannya). Jelaskan mengapa perubahan ini bisa terjadi? Jawaban : Ada beberapa penyebab modal saham dapat mengalami kenaikan dan penurunan. a. Kenaikan Modal Saham Beberapa peristiwa atau kemungkinan perubahan modal saham dalam akuntansi yang dapat menyebabkan kenaikan modal saham/kenaikan modal setoran adalah sebagai berikut : 1) Stock Option/ Opsi Saham, yaitu kontrak yang memberi hak kepada karyawan perusahaan untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga tertentu. 2) Stock Deviden & Stock Splits/ Deviden Saham & Pemecahan Saham 3) Capital Stock Subscription/ pemesanan pembelian saham 4) Convertible prefered stock/ saham prioritas berhak tukar 5) Stock Rights/ hak beli saham yaitu hak untuk membeli saham pada penerbitan saham baru kepada pemegang saham lama 6) Convertible Bonds/ obligasi berhak tukar yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham biasa atas inisiatif pemegang obligasi 7) Stock Warrants/kupon saham yaitu penjualan hak beli saham kepada non pemegang saham. b. Penurunan Modal Saham Penyebab modal saham turun/penurunan modal setoran adalah sebagai berikut : 1) Treasury stock/saham treasuri, adalah penarikan kembali saham yang beredar oleh perusahaan. 2) Pembayaran deviden likuidasi 3. Apa yang dimaksud dengan treasury stock? Serta apa manfaatnya bagi perusahaan? Jawaban : Treasury stock atau saham treasuri merupakan saham perusahaan yang diperoleh kembali oleh perusahaan. Dengan kata lain, Treasury Stock adalah saham biasa yang dikeluarkan untuk investor dan kemudian dibeli kembali oleh perusahaan atas nama perusahaan itu sendiri. Treasury stock sangat penting bagi mereka yang berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan dan bisnisnya. Pada suatu perusahan, treasury stock inilah yang mengatur aktivitas finansial yang ada diperusahan baik perbankan dan non perbankan. Beberapa hal yang berkaitan dengan manajemen kas, transaksi pembayaran dan juga investasi berada pada bagian treasury perusahan. Treasury stock ini juga bertujuan untuk mengatur atau mengendalikan keuangan yang ada diperusahan tersebut. Pembelian kembali saham yang beredar sebagai saham treasury bisa terjadi karena beberapa alasan, yaitu : a. Untuk menaikkan harga pasar saham b. Akan dijual kembali pada karyawan perusahaan c. Akan dibagikan sebagai dividen d. Untuk menukar surat-surat berharga perusahaan lain
4. Ada berapa metode pencatatan treasury stock? Jelaskan secara singkat
filosofinya! Jawaban : Terdapat dua metode pencatatan treasury stock, yaitu sebagai berikut: a. Metode Nilai Nominal Pembelian treasury stock dipandang sebagai penghentian peredaran yang beredar. Jika treasury stock dijual lagi maka penjualannya dianggap mencari pemegang sahambaru. Treasury stock yang dibeli dicatat dengan cara : Mendebet rekening modal saham Mendebet rekening treasury stock dan saldonya mengurangi modal yang beredardalam neraca. (D) Modal saham atau Treasury stock sebesar nilai nominal saham yang dibeli. Rekening agio / disagio saham yang timbul pada saat penjualan dihapus. Selisih antara harga beli saham dengan nilai saham yang dibeli dicatat dalamrekening agio saham ( K) atau laba tidak dibagi (D) Jika tresury stock dijual kembali pencatatannya sama seperti pengeluaran sahambiasa. b. Metode harga perolehan Pembelian treasury stock dipandang sebagai tambahan terhadap elemen modal yang belum ditentukan penyelesaiannya. Treasury stock yang dibeli dianggap sebagai elemen modal yang negatif dan tidak perlu diidentifikasikan dengan elemen modal yang ada. Treasury stock yang dibeli dicatat dalam rekening treasury stock sebesar hargabelinya / biaya perolehannya. Jika belum dijual dalam neraca treasury stock mengurangi jumlah modal. Jika harga jual treasury stock lebih tinggi dari biaya perolehannya selisihnyadicatat dalam rekening agio saham (K). Jika harga jual treasury stock lebih rendah dari biaya perolehannya selisihnyadicatat dalam rekening laba tidak dibagi (D).
5. Unduh salah satu laporan keuangan PT-Tbk, kemudian jelaskan secara
singkat mengenai ekuitasnya! Jawaban : PT. SEMEN BATURAJA Tbk Ekuitas pada Perseroan Terbatas (PT) adalah berupa lembar saham. Begitu pula, pada PT. Semen Baturaja Tbk ekuitasnya berupa lembar saham, dengan rincian ekuitas per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut : a. Modal Saham Modal dasar Rp30.000.000.000 lembar saham biasa, modal ditempatkan dan disetor penuh per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp9.932.534.336 dan Rp9.924.797.283 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100/lembar saham. b. Tambahan Modal Disetor Tambahan modal disetor merupakan selisih atas perubahan ekuitas entitas anak dan dampak transaksi dengan kepentingan non pengendali. Tambahan modal disetor berasal dari agio saham sebesar Rp23.133.789. c. Kepentingan Non-Pengendali Kepentingan non-pengendali pada entitas anak di identifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan pemegang saham non-pengendali awalnya diukur baik pada nilai wajar atau pun pada proporsi pemilikan kepentingan non-pengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan untuk setiap akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan non-pengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2018 masing-masing sebesar Rp36.324 dan Rp33.576