DI SUSUN OLEH :
KELAS : RP. 3B
NPM : 1701110138
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
PENDAHULUAN
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari pihak lain.
Perlu adanya kontribusi dan kerjasama antar negara yang melibatkan satu dan yang lain.
rangka bertujuan pemenuhan kebutuhan rakyat dan kepentingan yang lain dengan
berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Kerjasama bisa meliputi semua bidang
baik di bidang politik, sosial kebudayaan, pertahanan dan keamanan, teknologi dan ekonomi.
Bentuk kerjasama bisa di semua bidang baik meliputi bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Adapun bentuk kerjasama internasional sebagai berikut :
lebih dari dua Negara tanpa batas kawasan atau wilayah. Bisa kerjasama antar satu
Negara dalam satu kawasan atau wilayah. Kerjasama ini terjadi karena adanya satu
1
4. Kerjasama Internasional : Kerjasama Internasional merupakan kerjasama antara
semua Negara di seluruh dunia atau mayoritas Negara di dunia dalam kepentingan
sama-internasional/)
Tiongkok dan Indonesia. Hubungan antara kedua Negara telah dimulai sejak berabad-abad
lalu, dan secara resmi diakui pada tahun 1950.Namun, hubungan diplomatic dihentikan pada
tahun 1967, dan dilanjutkan pada tahun 1990.Tiongkok memiliki Kedutaan Besar di Jakarta
Beijing dan Konsulat di Guangzhou, Shanghai dan Hongkong. Kedua Negara tersebut adalah
(https://www.google.co.id/amp/s/indoforwarding.com/hubungan-indonesia-dan-china/amp/)
Kerjasama yang dilakukan Indonesia dan Cina dari tahun 2000-2006 pada bagian
sektor migas dan non migas. Berdasarkan penjelasan berikut ini, kerjasama internasional
yaitu perdagangan yang dilakukan Indonesia dengan Cina, baik pada sektor migas maupun
non-migas selama periode 2000-2006, merupakan kurun waktu perdagangan yang baik,
dimana Indonesia mengalami surplus dalam perdagangannya dengan Cina. Surplus terbesar
terjadi pada tahun 2003 sebesar 29,441 ribu dolar AS, tetapi nilai surplus tersebut terus
mengalami penurunan hingga tahun 2006, surplus perdagangan Indonesia dengan Cina
sebesar 18,424 ribu dolar AS. Impor migas Indonesia dari Cina mengalami kenaikan yang
sangat signifikan yaitu dari 6,019 ribu dolar AS pada tahun 2000 menjadi 118,975 ribu dolar
2
Sedangkan untuk impor non migas mengalami kondisi sebaliknya, yaitu terjadi
penurunan dari periode 2000 sampai dengan 2002, tetapi pada tahun setelahnya kurun waktu
2003-2006, mengalami kenaikan. Perkembangan ekspor non migas selama periode 2000-
2006 hanya satu periode saja ekspor Indonesia ke Cina yang mengalami penurunan, yaitu
pada tahun 2001 dengan nilai 43,685 ribu dolar AS, sedangkan sebelumnya pada tahun 2000
bernilai 47,757 ribu dolar AS, periode selanjutnya ekspor non migas Indonesia ke Cina terus
%20II.docx)
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak sumber daya alam
yang berlimpah dan negara yang kaya akan keberagaman hasil kekayaan alam dan lain-lain.
Atas potensi tersebut banyak Negara yang tertarik menjalin hubungan kerjasama dengan
Agar dapat menjalin hubungan kerjasama, maka dua negara tersebut harus melakukan
padat, dan memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Cina terutama dalam bidang ekonomi saat
ini terus meningkat dengan pesat.Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya nilai jual beli antara
Indonesia dan Cina pada tahun 2006 yang mencapai US$ 31 miliar. (Theodora,2018)
Hubungan kerjasama ini dapat terjalin dengan baik jika mendapat dukungan baik dari
berbagai sisi baik dari aspek ekonomi, budaya, dan lingkungan masing-masing negara
tersebut, bukan masalah yang besar bagi suatu negara untuk mengembangkan perekonomian
3
Neraca perdagangan merupakan ikhtisar yang menunjukan selisih antara nilai
transaksi ekspor dan impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu.Neraca perdagangan
ynag positif, menunjukkan negara mengalami ekspor dari pada impor dan terjadi lah surplus
impor dari pada ekspor dan terjadi lah defisit perdagangan. (Alam S, 2013)
selama enam tahun terakhir (2000-2006) terlihat bahwa Indonesia cenderung lebih banyak
mengimpor barang dari Cina dibandingkan dengan mengeskpor barang ke Cina.Hal ini secara
tidak langsung juga menandakan bahwa Cina lebih banyak mengekspor barang dibandingkan
bagi Cina. Selanjutnya, melalui penjelasan tersebut juga dapat dilihat, Indonesia hanya
mengalami surplus perdagangan dengan Cina pada tahun 2000 sebesar 535 juta dolar AS,
tepatnya 1 tahun setelah pelaksanaan Free Trade Area. Dan sejak 2001 hingga November
2006, Indonesia secara konsisten mengalami defisit perdagangan dengan Cina dan mencapai
defisit terbesar pada tahun 2005 yakni sebesar USD -7,2 miliar atau setara dengan Rp 70
triliun. Pada tahun yang sama, ekspor Cina ke Indonesia meningkat sebesar 625% jika
dibandingkan dengan tahun 2000. Sementara Indonesia hanya mampu meningkatkan ekspor
Sementara di tahun 2007, yang mana kesepakatan ACFTA mulai secara aktif
diberlakukan di Indonesia sendiri, juga terjadi kondisi yang sama. Di tahun ini, neraca
4
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Cina,
Imron Cotan yang mengatakan bahwa setelah diterapkannya ACFTA di Indonesia, neraca
perdagangan Indonesia (tetap) mengalami defisit. Hingga akhir tahun 2007, tercatat neraca
perdagangan Indonesia-Cina berada dalam posisi 49,2 miliar dollar AS dan 52 miliar dollar
AS. Artinya, barang Indonesia yang diekspor ke Cina nilainya 49,2 miliar dollar AS,
sedangkan barang Cina yang diekspor ke Indonesia nilainya 52 miliar dollar AS. Hal ini
menandakan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sekitar 2,8 miliar dollar
AS. (www.//journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi288a3befce2full.pdf)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
“Hubungan kerjasama yang terjadi antara dua negara di dunia ini pada dasarnya tidak terlepas
yang sangat vital mencakup kelangsungan hidup bangsa dan negara, kemerdekaan, keutuhan
Kerjasama Internasional adalah kerja sama yang dilakukan antar suatu negara dalam
rangka bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan rakyat dan kepentingan yang lain dengan
berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.Kerjasama bisa meliputi semua bidang
seperti :
1. Bidang politik : Kerjasama yang dilakukan dalam bidang politik seperti pada
pelaksanaan pemilihan umum terdapat suatu koalisi partai untuk mengajukan dan
kesehatan, informasi dan komunikasi. Sebagai negara yang berada dalam masyarakat
intermasional terlibat dalam kegiatan lembaga sosial budaya baik regional maupun
internasional.
6
3. Bidang Pertahanan dan Keamanan : kerjasama dalam meningkatkan dan
pada Pancasila.
4. Bidang Teknologi : Kerjasama dalam bidang teknologi bisa dengan berbagai cara
melalui saling ekspor impor barang elektronik,, membentuk jaringan universitas yang
dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan dalam suatu negara di
bidang ekonomi.
cenderung mengubah sikapnya sesuai dengan kesepakatan yang diambil dalam institusi
kerjasama tersebut, kemudian para aktor akan memfokuskan maslaah apa yang akan mereka
hadapi dan merencanakan skema penyelessian masalah yang dianggap paling efektif.
pengaturan khusus sehingga tidak akan menimbulkan ancaman pada negara-negara yang
terlibat. Tipe kedua, mencakup keadaan ekonomi, sosial dan politik tertentu yang dianggap
7
Adapun pengertian kerjasama dari beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
1. Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan jumlah anggota dari
kerjasama tersebut dan salah satu jenisnya adalah kerjasama bilateral. Bilateral sendiri
berasaldari kata “bi” yang artinya dua, sehingga dapat dikatakan bahwa bilateral
merupakan kerjasama antara dua negara. Asal negara anggota dalam kerjasama bilateral
ini tidak dikhususkan. Hal ini karena kerjasama bilateral sifatnya jauh lebih pribadi
daripada kerjasama lainnya, karena hanya melibatkan dua negara. (Fatma, 2017)
antara dua pihak yang terlibat, juga meliputi adanya aktor utama dalam pelaksanaan
berdekatan secara geografis ataupun yang jauh diseberang lautan dengan sasaran utama
2. Kerjasama Multilateral, yaitu bentuk kerjasama antar negara yang dilakukan oleh
3. Kerjasama Regional, yaitu kerjasama antar Negara yang dilakukan di satu kawasan
8
2.2 MANFAAT KERJASAMA BAGI SUATU NEGARA
internasional ini maka sebuah negara dalam keadaan damai akan bisa terus membangun
internasional tersebut.
2. Mencapai tujuan pembangunan sosial ekonomi : Tujuan sosial ekonomi ini dapat
diperoleh dan dicapai dengan cara melakukan hubungan kerjasama internasional, tujuan
sosial ekonomi ini meliputi beberapa faktor seperti perdagangan, sosial, ekonomi serta
budaya yang telah disepakati secara internasional dan yang termasuk di dalamnya adalah
membuat meningkatnya keuangan negara pada bidang ekonomi sebuah negara bisa
mendapatkan pinjaman keuangan dari negara lain dengan syarat agar bisa melakukan
proses pembangunan.
juga bisa meningkatkan investasi karena akan semakin menarik para investor untuk
9
5. Dapat meningkatkan devisa negara : Bekerjasama dalam bidang ekonomi lainnya juga
bisa meningkatkan devisa negara, sedangkan devisa negara ini dapat di peroleh dengan
cara melakukan kegiatan ekspor barang, dimana pasar semakin luas maka devisa yang
akan diperoleh suatu negara juga akan meningkat dan pembangunan negara juga akan
semakin baik.
lain sebagiannya. Kerjasama ini bisa dilalui dengan cara bilateral, multilateral, dan juga
dikatakan sulit, untuk mengatasi hal itu dengan cara melakukan kerjasama untuk
membuat aturan perdagangan, dan aturan yang dibuat ini akan semakin memperlancar
https://www.draf.gorenh.com/manfaat-kerjasama-hubungan-internasiona-bagi-suatu-
negara/)
10
2.3 PENGARUH KERJASAMA BILATERAL TERHADAP NERACA
PERDAGANGAN
Neraca Perdagangan adalah perbedaan antara nilai ekspor dan impor suatu negara
pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang berlaku. Neraca positif artinya
terjadi surplus perdagangan jika nilai ekspor lebih tinggi dari impor, dan sebaliknya untuk
neraca negatif.Neraca pedagangan seringkali dibagi berdasarkan sektor barang dan sektor
jasa. (Dinna,2016)
Negara karena hubungan nya erat sekali dengan neraca perdagangan. Bentuk Ekspor dan
impor, serta kerja sama perdagangan internasional merupakan faktor yang dapat mendorong
neraca perdagangan dalam suatu negara. Impor juga merupakan bagian dari perdagangan
internasional yang tidak bisa dihindari. Namun, bagaimana agar kebijakan impor dapat dibuat
Neraca perdagangan sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk diteliti karena
defisit atau surplus neraca perdagangan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu
negara. Apabila negara mengalami defisit maka pendapatan nasional suatu negara akan
perhitungan dalam pendapatan nasional suatu negara. Ketika pendapatan nasional menurun,
ini menunjukkan perekonomian suatu negara juga mengalami penurunan. Oleh sebab itu,
diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengatur posisi neraca perdagangan agar tidak
11
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang dipilih yaitu negara Indonesia dan Cina. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi lembaga yang terkait
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada
dan nyata serta dirancang untuk menguji argument utama sebagai pengganti jawaban
sementara.
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan
12
BAB IV
PEMBAHASAN
Cina.Kerjasama Indonesia dan Cina dalam memenuhi kebutuhan negara salah satunya berupa
kerjasama di bidang pertanian. Kerjasama yang termasuk dalam bidang pertanian antara lain:
pertanian, antara Indonesia dan Cina telah terbentuk forum kerjasama bilateral di bidang
pertanian yang diharapkan mampu menjembatani kebutuhan kedua negara seperti dalam hal
pertukaran teknologi, kerjasama dalam pengembangan riset dan penelitian bidang pertanian
sektor pertanian didalam total penerimaan ekspor meningkat dengan signifikan. Berdasarkan
analisis kemampuan tumbuh, studi yang dilakukan P2E-LIPI (Pusat Penelitian Ekonomi-
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menunjukkan terdapat lima belas jenis komoditi
pertanian yang berpotensi baik pada ekspor Indonesia ke Cina. Ekspor kelima belas
komoditas itu ke Cina memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan
baik dengan ekspor seluruh produk, maupun dengan ekspor produk pertanian, dan ke-15
pasar Cina.
13
Penting untuk dikemukakan bahwa didalam sektor pertanian tu sendiri, komoditas
terbesar yakni kelompok lemak dan minyak nabati senilai 1,07 miliar dollar AS. Minyak
sawit mentah dan bahan bakar mineral, terutama batu bara, menjadi penyumbang terbesar.
Kenaikan ekspor CPO dipicu oleh harga CPO di pasar internasional yang tinggi, mencapai
900 dollar AS per ton. Sebaliknya, harga batu bara turun, dari rata-rata 95 dollar AS per ton
menjadi 89 dollar AS per ton. Namun, karena volume ekspor meningkat signifikan, nilai
ekspor batu bara meningkat. Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas kelapa
sawit terbesar di dunia, luas areal dan produksi kelapa sawit berdasarkan publikasi dari Data
Statistik Ditjen Perkebunan adalah seluas 8,04 juta hektar dengan produksi 19,76 juta ton
CPO pada tahun 2010 yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, penyebaran paling
banyak adalah di daerah Sumatera diperkirakan luasnya sebesar 5,29 juta hektar.
(http://repository.unpas.ac.id/28258/4/BAB%20ll.docx)
Selama periode Januari – Juni 2013, Indonesia melakukan ekspor komoditas pertanian
ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor komoditas pertanian kedua Setelah India adalah
China, dimana sub sektor perkebunan kembali memberikan kontribusi nilai ekspor terbesar
mencapai US$ 1,83 milyar. Komoditas utama sub sektor perkebunan yang diekspor ke China
adalah kelapa sawit yang mencapai US$ 997,84 juta dan karet sebesar US$724,17 juta.
Komoditas perkebunan lainnya yang juga banyak diekspor ke Cina adalah kelapa dan kakao
walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu besar, yakni masing-masing sebesar US$ 42,97
juta dan US$ 19,89 juta. Sementara, ekspor komoditas sub sektor lainnya relatif lebih kecil
14
Setelah diberlakukan ACFTA, memang sangat mendongkrak ekspor Indonesia ke
Cina. Namun di sisi lain, besarnya jumlah ekspor Indonesia ke Cina lebih sedikit
dibandingkan jumlah impor yang dilakukan Cina ke Indonesia. Produk unggulan yang di
impor Cina ke Indonesia di antaranya produk elektronik, produk barang kimia, barang-barang
manufaktur, serta mesin dan peralatan transportasi. Sedangkan produk yang menjadi
unggulan Indonesia yang di ekspor ke Cina diantaranya bahan bakar mineral, pelumas,
minyak hewani dan tumbuhan. Terdapat indikasi bahwa struktur perdagangan Indonesia
dengan Cina bersifat asimetris. Artinya, di satu sisi, struktur ekspor Indonesia ke Cina masih
didominasi oleh produk primer, seperti minyak, gas, perkebunan, dll. Lebih dari itu, terdapat
kecenderungan bahwa produk primer didalam struktur ekspor ke Cina, bukannya melemah,
tetapi justru mengalami peningkatan. Di sisi lain, struktur impor Indonesia dari Cina lebih
banyak didominasi oleh produk industry pengolahan dengan proporsi yang cenderung terus
meningkat. (http://repository.unpas.ac.id/28258/4/BAB%20ll.docx)
Indonesia. Neraca perdagangan atau neraca ekspor-impor merupakan perbedaan antara nilai
ekspor dan impor suatu negara pada periode tertentu, diukur menggunakan mata uang yang
berlaku. Jika neraca positif, maka terjadi nya surplus perdagangan jika ekspor lebih tinggi
dari impor, sebaliknya untuk neraca negatif terjadi nya defisit perdagangan jika nilai impor
lebih tinggi dari ekspor. Neraca perdagangan seringkali dibagi berdasarkan sektor barang dan
15
Pada bulan Januari tahun 2010, neraca perdagangan Indonesia semakin terpuruk dan
terus mengalami defisit.Tahun 2010 sampai pada tahun 2012 (bulan Juni), neraca
perdagangan Indonesia dengan Cina mengalami defisit. Tahun 2010, defisit neraca
perdagangan Indonesia sebesar 4.731.607 dolar AS. Tahun 2011, Indonesia mengalami
defisit neraca perdagangan sebesar 3.271.182 dolar AS, dan di Tahun 2012, kembali
Total nilai perdagangan Cina dengan Indonesia pada periode Januari-Desember 2011
sebesar 60,58 miliar dolar AS, meningkat 41,76% apabila dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2010, sebesar 42,73 miliar dolar AS. Total perdagangan tersebut terdiri dari nilai
ekspor Cina ke Indonesia sebesar 29,26 miliar dolar AS, meningkat sebesar 33,14 %, bila
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar 21,97 miliar Dolar
AS.
Sementara itu, nilai impor Cina dari Indonesia pada periode Januari-Desember 2011
sebesar 31,32 miliar Dolar AS, meningkat 50,88% apabila dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar 20,76 miliar Dolar AS. Pada periode Januari-
Desember 2011, neraca perdagangan Indonesia dengan Cina tercatat surplus bagi Indonesia
sebesar 2,07 miliar dolar AS, atau turun sebesar 270,11% dibandingkan dengan surplus
periode yang sama tahun 2010, yang tercatat sebesar 1,21 miliar Dolar AS.
Total nilai perdagangan Cina dengan Indonesia pada periode Januari-Desember 2012
sebesar 66.323,80 juta dolar AS, meningkat 9,48 %, apabila dibandingkan dengan periode
16
Total perdagangan tersebut terdiri dari nilai ekspor Cina ke Indonesia sebesar
34.290,97 juta dolar AS, meningkat sebesar 17,21%, bila dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2011, yang tercatat sebesar 29.256,54 juta dolar AS. Sementara itu, nilai impor
Cina dari Indonesia pada periode Januari-Desember 2012 sebesar 32.032,83 juta dolar AS,
meningkat 2,27% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011, yang tercatat
sebesar 31.322,64 juta dolar AS. Pada periode Januari-Desember 2012, neraca perdagangan
Indonesia dengan Cina tercatat defisit bagi Indonesia sebesar 2.258,14 juta dolar AS.
Sementara itu, pada periode Januari-Desember 2011, Indonesia masih berhasil surplus
sebesar 2.066,10 juta dolar AS, dalam neraca perdagangannya dengan Cina
mengalahkan Jepang. Pada tahun 2000, Cina berada di posisi ke-5 sebagai negara eksportir
ke Indonesia senilai 2,02 miliar dolar AS. Posisinya kemudian melesat ke peringkat pertama
pada tahun 2013 senilai 29,85 miliar dolar AS atau rata-rata pertumbuhannya tiap tahun
sebesar 23 %. Posisi Cina tersebut melampaui Jepang yang sebelumnya menjadi pemasok
utama barang impor ke Indonesia. Pada tahun 2000, Jepang menempati posisi pertama senilai
5,40 miliar dolar AS. Namun, pada tahun 2013, posisinya turun ke peringkat ke-3 senilai
Jika pada tahun 2000, nilai perdagangan Indonesia masih mengalami surplus terhadap
Cina, yakni sebesar 745,74 Juta, namun pada tahun 2013 tercatat defisit 7,25 miliar dolar AS.
Dari sisi tujuan ekspor nilai ekspor Indonesia ke Cina juga menunjukan peningkatan pesat.
Pada tahun 2013 pertumbuhannya mencapai 7,2 persen menjadi 22,60 miliar dolar AS
dibandingkan nilai pada tahun 2000 senilai 2,77 miliar dolar AS.
17
Pertumbuhan pasar ekspor ke Cina tersebut juga mengalahkan Jepang yang meski
masih berada di posisi teratas tujuan ekspor Indonesia, namun pertumbuhannya hanya 88
persen. Nilai ekspor Indonesia ke Jepang pada 2013 hanya 27,09 miliar dolar AS dari 14,42
miliar dolar AS pada tahun 2000, sementara pertumbuhan nilai ekspor ke Cina mencapai 7,17
persen. Maka dari itu Cina merupakan salah satu target utama perdagangan Indonesia,
perdagangan Indonesia dengan Cina sangat melesat dengan baik bahkan mengalahkan
Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan posisi peningkatan yang signifikan dan terjadi
surplus. Maka ini jadi pengaruh yang sangat baik bagi Indonesia dalam sektor perdagangan.
(http://repository.unpas.ac.id/28258/4/BAB%20II.docx)
18
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini yaitu bahwa kerjasama bilateral merupakan kerjasama
antara dua negara yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam masing-masing sebuah
negara dan saling mendapatkan keuntungan. Kerjasama ini bisa berupa dari berbagai macam
bidang seperti bidang politik, ekonomi, teknologi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan
dan yang lain sebagiannya. Dalam kerjasama internasional sangat mempengaruhi neraca
perdagangan Indonesia. Bentuk ekspor dan impor yang dilakukan Indonesia serta kerjasama
Indonesia. Neraca perdagangan sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk diteliti
karena karena defisit dan surplus neraca perdagangan sangat mempengaruhi perkembangan
perdagangan Indonesia dengan negara lain. Jika negara mengalami defisit maka pendapatan
nasional negara akan mengalami penurunan, dan sebaliknya jika negara megalami surplus
maka pendapatan negara akan mengalami peningkatan. Maka dari pada itu, perlu adanya
kebijakan yang tepat untuk mengatur posisi neraca perdagangan agar tidak mengalami defisit
perdagangan. Indonesia telah menjalin kerjasama dengan negara Cina dalam berbagai sektor
salah satu nya dalam sektor bidang pertanian. Ekspor produk pertanian ke Cina terus
megalami peningkatan, sehingga kontribusi sektor pertanian didalam total penerimaan ekspor
19
Neraca perdagangan Indonesia dalam beberapa tahun mengalami surplus. Pada tahun
2000, nilai perdagangan Indonesia masih mengalami surplus terhadap Cina, yakni sebesar
745,74 Juta, namun pada tahun 2013 tercatat defisit 7,25 miliar dolar AS. Dari sisi tujuan
ekspor nilai ekspor Indonesia ke Cina juga menunjukan peningkatan pesat. Pada tahun 2013
pertumbuhannya mencapai 7,2 persen menjadi 22,60 miliar dolar AS dibandingkan nilai pada
tahun 2000 senilai 2,77 miliar dolar AS.nilai ekspor Indonesia ke Cina itu sebesar 717 persen.
Maka dari pada itu, Cina merupakan salah satu target perdagangan Indonesia. Perdagangan
dengan Cina dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup pesat dan terjadi
surplus. Ini sangat berdampak baik sekali untuk kerjasama bilateral antara negara Indonesia
dan Cina.
5.2 SARAN
internasional bukan hanya dengan negara Cina saja, tetapi seluruh negara yang ada di dunia.
Agar dapat mendukung hubungan kerjasama Indonesia dengan negara lain dan terjalinnya
hubungan kesepakatan antar negara satu dan negara lainnya.. pemerintah juga dapat
Indonesia dan perbaikan kualitas barang-barang yang akan diekspor ke negara lain. Dengan
Indonesia dengan negara lain dalam bidang apapun. Masyarakat juga bisa ikut berpartisipasi
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/hidupsimpel.com/pengertian-kerja-sama-internasional/
https://www.google.co.id/amp/s/indoforwarding.com/hubungan-indonesia-dan-china/amp/
http://repository.unpas.ac.id/28258/4/BAB%20II.docx
www.//journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jahi288a3befce2full.pdf
manfaat https://www.draf.gorenh.com/manfaat-kerjasama-hubungan-internasiona-bagi-
suatu-negara/)
21