Anda di halaman 1dari 10

VOLUME EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA

1. Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia


Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah
barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang
barang yang bukan berupa minyak bumi dan gas ,seperti hasil
perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil pertambangan yang bukan
berupa minyak bumi dan gas.
Produk ekspor Indonesia
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian, hasil hutan, hasil perikanan,
hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
1. Hasil Pertanian, meliputi produk perkebunan, peternakan, perikanan, dan
pertanian tanaman pangan. Komoditas pertanian dan perkebunan yang diekspor
antara lain kelapa sawit, kopra, coklat, kopi, teh, tembakau, cengkih, karet, dan
rempah-rempah. Komoditas perikanan yang diekspor adalah hasil penangkapan
di laut dan hasil budi daya. Misalnya, ikan cakalang, lemuru, dan tuna. Hasil
budi daya perikanan yang menjadi komoditas ekspor misalnya udang lobster,
katak, dan ikan hias
2. Hasil Pertambangan, Contoh bahan tambang yang diekspor adalah batu bara,
besi, baja, timah, dan tembaga. Bahan tambang yang diekspor ada yang berupa
bahan mentah dan ada yang sudah diolah menjadi bahan setengah jadi.
3. Hasil Kehutanan, Jenis kayu yang dihasilkan hutan Indonesia antara lain kayu
mangrove, kruing, meranti, eboni, ulin, cendana,
dan angsana. Pemanfaatan komoditas kehutanan untuk ekspor diawasi secara
ketat oleh pemerintah.
4. Hasil Industri dan Kerajinan, Komoditas industri dan kerajinan meliputi
berbagai produk yang sudah melewati proses pengolahan. Hasil olahan ini bisa
berupa barang jadi atau barang setengah jadi. Contoh komoditas ekspor yang
berupa barang jadi adalah alas kaki, kertas, karton, dan alat elektronik. Contoh
komoditas ekspor yang berupa barang setengah jadi adalah bijih besi, bijih
perak, dan getah karet.
5. Jasa, Contoh ekspor di bidang jasa adalah kegiatan pariwisata dan pengiriman
tenaga kerja. Selama ini Indonesia telah mengirimkan tenaga kerja ke berbagai
negara. Misalnya, Arab Saudi, Hongkong, Singapura, dan Malaysia

Contoh gambar:

Tabel Ekspor Indonesia

No Nama Negara Barang Ekspor


1 Inggris Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi
Kopra, kopi, rempah-rempah, dan hasil
2 Belanda
perkebunan
Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu
3 Belgia dan Luxemburg
gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis
Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu,
4 Jepang
bahan makanan
5 Amerika Minyak bumi dan elpiji
6 Perancis Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit
7 Jerman Karet, tembaga, timah, minyak bumi
Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja,
8 Thailand pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis,
tembakau, besi
Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis,
9 Singapura
kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis
Semen dan barang bangunan, pakaian jadi,
10 Brunei Darussalam
mineral hasil olahan, tepung, rokok
Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu,
11 Australia
kayu lapis, teh,
12 Malaysia Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau
Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu
13 Selandia Baru
lapis, teh
14 Saudi Arabia Kayu lapis, teh
15 RRC Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
16 Mesir Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
17 Madagaskar Kayu, teh, kopi, karet, kertas
Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil,
18 Afrika Selatan
pakaian jadi,
Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi,
19 India
alkohol, minyak bumi
20 Philipina Minyak bumi, bahan pupuk, semen

2. Produk Impor Indonesia


Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan penolong
serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barang-barang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu,
mentega, beras, dan daging. bahan baku dan bahan penolong merupakan barang-
barang yang diperlukan untuk kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun
bahan pendukung, seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan
bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin,
suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat. produk impor indonesia
yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras, terigu, kacang kedelai dan buah-
buahan. produk impor indonesia yang berupa hasil peternakan antara lain daging dan
susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan adalah
minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng industri antara lain
adalah barang-barang elektronik, bahan kimia, kendaraan. dalam bidang jasa indonesia
mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.
TABEL; Contoh barang impor Indonesia dalam bidang pangan
NO BARANG NEGARA ASAL NILAI IMPOR VOLUME IMPOR
YANG
DIMPOR
1 Beras Vietnam, Thailand, Pakistan, India, US$ 124,36 juta 239,31 juta kg
Myanmar, dan lainnya.
2 Jagung India, Argentina, Brazil, Paraguay, US$ 393,18 juta 1,29 miliar kg
Amerika Serikat dan lainnya.
3 Kedelai Amerika Serikat, Malaysia, Argentina, US$ 509,47 juta 826,33 juta kg
Ethiopia, Ukraina dan lainnya.
4 Biji Gandum Australia, Kanada, India, Amerika US$ 1,22 miliar 3,24 miliar kg
dan Meslin Serikat, Singapura, dan lainnya
5 Tepung Terigu Srilanka, India, Ukraina, Turki, US$ 36,8 juta 82,5 juta kg
Jepang, dan lainnya.
6 Gula Pasir Thailand, Malaysia, Australia, US$ 20,06 juta 32,64 juta kg
Korea Selatan, Selandia Baru,
dan lainnya.
7 Gula Tebu Thailand, Brazil, Australia, El US$ 87,25  juta 17,86 juta kg
Salvador, Guatemala dan lainnya
8 Jenis Lembu Australia US$ 123,84 44,28 juta kg
juta
Barang-Barang Elektronik Yang Masih Diimpor

1. Pompa air listrik


Pompa air listrik banyak digunakan untuk mengangkat air yang ada dalam
sumur untuk dimasukkan ke dalam bak penampungan. Dari bak
penampungan air disalurkan ke kamar mandi, wc, taman, dan bagian rumah
yang lainnya. Pompa air listrik ternyata masih didatangkan dari luar negeri.
Misalnya saja pompa air bermerek Sanyo, Hitachi, ternyata diproduksi oleh
negara Jepang.

2. Kulkas

Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah
tangga listrik yang menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk
menolong pengawetan makanan. Kulkas ternyata didatangkan dari negara-
negara berikut : Jepang (Sharp, Panasonic, Hitachi), Korea (LG dan Samsung)

3. Televisi

Televisi saat ini banyak sekali digunakan sebagai media hiburan. Televisi


berasal dari dua kata yaitu ( tele ) yang artinya jauh dan (visi) artinya
pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global
adalah sebuah alat media informasi audio visual satu arah. Beberapa merk
televisi ternyata dibuat oleh negara  Jepang, misalnya Sharp, Panasonic,
Toshiba, Sony, Produk korea misalnya LG dan Samsung,  Jerman (Loewe dan
Metz).

4. Oven listrik

Oven adalah peralatan dapur dan digunakan untuk memanggang dan


pemanasan. Makanan biasanya dipanggang seperti roti, kue dan makanan
penutup. Dahulu sebelum ada oven listrik biasanya menggunakan oven yang
dipanaskan di atas kompor. Oven buatan Jepang antara lain Sharp dan
Panasonic, dan Korea Selatan merk Kirin.
5. AC

Penyejuk udara, pendingin ruangan, pengkondisi udara, penyaman udara,


erkon, atau AC (bahasa inggris): air conditioner) adalah sistem atau mesin
yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan kelembapan suatu area.
Produk AC (Air Conditioner) buatan Jepang antara lain seperti Toshiba,
Sanyo, Panasonic, Sharp, Daikin. Produk AC merk Samsung dan LG buatan
korea.

6. Setrika

Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk melicinkan /


menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah
dicuci dan dikeringkan. Setrika kuno dibuat dari besi yang diisi arang
membara. Saat ini setrika kebanyakan dibuat dari aluminium dan baja tahan
karat, dengan sumber panas dari listrik.  Setrika merupakan produk buatan
beberapa negara Asia seperti Jepang, Cina, dan Korea.

3. Manfaat Melakukan Ekspor Impor


manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara
lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut
dari luar negeri.
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan
produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya
perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara
maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
• Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

4. Faktor Pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
 Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
 Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.

5. Problema Ekspor
Barang-barang yang diperdagangkan ke luar negeri atau di ekspor terdiri dari
bermacam-macam jenis hasil bumi disamping hasil tambang dan hasil laut dan lainnya.
Kita mengetahui bahwa masalah ekspor itu bukanlah persoalan yang berdiri sendiri,
tetapi hanyalah sebagai ujung dari suatu kegiatan ekonomi yang menyangkut bidang
yang amat luas, atau paling banyak dapat dikatakan hanya sebagai salah satu dari satu
mata rantai akitifitas perekonomian pada umumnya.
Hasil bumi misalnya sebagian dihasilkan oleh perkebunan-perkebunan milik
pemerintah maupun swasta, sedangkan sebagian lagi oleh petani-petani kecil yang
bertebaran diseluruh tanah air. Bahkan hasil-hasil itu masih bertebaran di hutan. Akan
tetapi semuanya itu tidak akan menjelma menjadi devisa nyata kalau tidak diusahakan.
Hasil-hasil itu setidak-tidaknya harus dikumpulkan lebih dulu sedikit demi sedikit dari
tempat kecil yang terpencil di pedalaman. Dari situ harus diangkut ke kota dan
kemudian dalam umlah yang agak banyak baru diagkut ke pelabuhan yang terdekat.
Sampai pada taraf itu Indonesia sudah dihadapkan pada masalah-masalah tertentu,
yaitu :
A. Masalah pengumpulan dan masalah angkutan darat
Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri, bagaimana caranya
mengumpulkan barang itu dari tempat-tempat kecil dan dari produsen yang
tersebar itu. Bidang prasarana ekonomi inonesia memang tidak sempurna, sehingga
dalam banyak hal menjadi hambatan dalam usaha ke arah perbaikan dalam bidang-
bidang lain.
B. Masalah pembiayaan Rupiah ( Rupiah Financing)
Persoalan pembiayaan ini merupakan pesoalan yang penting pula, apakah
keuangan sendiri dari setiap pengusaha cukup kuat untuk membiayainya, ataukah
tidak perlu bantuan dari bank-bank pemerintah atau badan-badan keuangan lainnya.
Kalau demikian halnya sampai sejauh mana pemerintah dapat memberikan bantuan
dalam pemecahan persoalan pembiayaan rupiah ini.
Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun hanya
dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau pengumpul pertama itu
mempunyai tingkat pengetahuan dan cara pengolahan yang tidak sama, sehingga
barang yang dihasilkan belum mempunyai mutu yang seragam, bahkan mungkin
sekali belum dilakukan pengolahan sama sekali. Barang masih sedemikian itu sudah
tentu belum dapat diperdagangkan ke luar negeri, tetapi masih perlu di olah lebih
dahulu.
C. Masalah sortasi dan Up-grading (sorting & up-grading)
Baik di desa maupun di kota-kota pelabuhan barang-barang yang sudah
terkumpul harus disimpan dengan baik dan dimasukkan di dalam karung ataupun peti
yang kuat sehingga terhindar dari kemungkinan kerusakan selama dalam
penyimpanan atau selama dalam perjalanan. Jadi dalam hal inipun tidak dapat
diabaikan persoalan.

7. Aneka Cara Ekspor


I. Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu
transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai
dengan perturan devisa yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini
dapat di jual kepada Bank Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran
dalam mata uang rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang
ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan
langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah.
Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku terasing,
maka kebanyakan cara yang mereka tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah
dengan cara “tukar menukar” apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa
yang di miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil
penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang
di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal
barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah
dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang sebagai
barang konsinyasi belum ada pembeli yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan
negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade
agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang
tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor
sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita
butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan
usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa
mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri
golongan yang berusaha lolos dari peraturan pemerintah yang dianggapnya merugikan
kepentingannya.

Anda mungkin juga menyukai