Anda di halaman 1dari 4

Kiita memaparkan,memasarkan bagaimana produk-produk UMKM kita, dan memperkenalkan

pariwisata di forum nasional. Pagi ini adalah hari otonomi daerah se Indonesia yang dipusatkan di
Banyuwangi. Kemudian nanti jam 13.00 ada kegiatan pembukaan Agro Expo yang merupakan event
tahunan dalam hal untuk menjadikan sector pertanian diminati oleh kalangan muda sekaligus
menjadi destinasi wisata karena di Agro Expo kami punya lebih besar daripada Pujon Kidul Malang
yang hari ini akan dilaunching. Diatas bukit dengan taman-taman bunga,buah,kebun, bisa melihat
laut, dan dari barat kita bisa melihat gunung Ijen. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat
menambah khazanah serta wawasan.

 Secara umum pengunjung berminat datang ke Banyuwangi baru 5-7 tahun karena
sebelumnya image kota Banyuwangi yang katanya kota santet,potensinya rendah dari pusat-
pusat kota. Dari kondisi-kondisi macam itu, kami ingin merubah image itu. Merubah image
itu tidaklah mudah butuh tahapan. Yang pertama adalah tentang akses. Ketika Bapak Abdul
Azwar Anas menjabat beliau mengupayakan akses ke Banyuwangi itu mudah karena akses
itu menjadi hal yang paling utama dalam hal pengembangan pariwisata. Kemudian setelah
menjabat selama satu bulan beliau juga langsung mengoperasionalkan Bandara Banyuwangi.
Ada beberapa hal untuk pengembangan pariwisata yang dikenal dengan 3A:
1. Aksesbilitas
 Bandara Banyuwangi
Dengan adanya Bandara Banyuwangi dapat melipat jarak antara kota-kota besar
dengan Banyuwangi. Bandara Banyuwangi juga menjadi salah satu destinasi wisata
juga karena arsitektur bangunan bandara ini semacam “Udeng” . Bandara Banyuwangi
merupakan Green Airport pertama di Indonesia dan sudah dikategorikan sebagai
bandara internasional karena fasilitasnya sudah memenuhi standar bandara
internasional. Saat ini bandara Banyuwangi melayani penerbangan dari Surabaya-
Banyuwangi, Jakarta-Banyuwangi, Banyuwangi-Kuala Lumpur.
 Angkutan gratis
Angkutan gratis pariwisata di Banyuwangi dapat diakses di web Banyuwangi Tourism
tetapi harus reservasi terlebih dahulu . Jadi jika ingin berkeliling di Banyuwangi dengan
low budget cukup membuka web tersebut hanya saja transportasinya yang gratis
bukan tiket masuk,makan,dll. Itu adalah salah satu strategi pemasaran dari Dinas
Pariwisata Banyuwangi. Kemudian terminal terpadu yang sedang dibangun nantinya
menjadi fasilitas kepariwisataan yang mengantarkan pengunjung menuju ke pusat
oleh-oleh,hotel/penginapan,dll.
Visi dan tujuan Dinas Pariwisata sendiri ingin menjadikan pariwisata di Banyuwangi ini
bisa menjadi destinasi bukan hanya nasional tetapi juga destinasi dunia. Untuk
selanjutnya adalah pengelolaannya juga harus mempunyai standard an visi yang jelas
dalam mengembangkan destinasi wisata tersebut.
2. Atraksi
a. Atraksi alam
Alam cukup dibiarkan apa adanya hanya saja kita perlu membenahi atraksi yang
disediakan oleh alam itu agar atraksi tersebut menarik dengan cara memperbaiki
akses dan fasilitas,dll. Contohnya di Kawah Ijen memiliki atraksi blue fire yang
merupakan satu-satunya fenomena alam di dunia Adapun Pantai Sukongade yang
memiliki atraksi yaitu salah satu tempat untuk budidaya penyu. Ada juga Bangsring
Underwater yang juga memiliki atraksi dan kemudian pengelolanya menerima
kalpataru dari Presiden.
Dalam memasarkan sebuah destinasi yang perlu diperhatikan adalah momentum.
Seperti halnya saat melaunching Pantai Syaria momentumnya yaitu saat kunjungan
Raja Salman di Indonesia khususnya saat Raja Salman ada di Pantai Kuta Bali. Strategi
ini dipilih oleh Dinas Pariwisata agar langsung viral dan diterima oleh pasar.
b. Event
Pada tahun 2019 ini Banyuwangi mempunyai 99 event festival. Banyuwangi juga
memiliki sebuah aplikasi dan bisa di download di playstore yang dinamakan aplikasi
Banyuwangi Festival 2019. Di dalam aplikasi tersebut terdapat informasi tentang
kegiatan event di Banyuwangi. Event ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
I. Promosi wisata
Salah satu kegiatan Banyuwangi Festival itu adalah International Tour The
Banyuwangi Ijen misalnya balap sepeda tingkat internasional yang diikuti berbagai
club di dunia yang diikuti sekitar 20-25 negara dengan start dan finish di tempat-
tempat wisata. Di tempat-tempat wisata itu pasti diliput oleh media karena lokasi
venue tersebut sebagai start dan finishnya bukan tentang Tour The Banyuwangi
Injennya. Dan itu sudah otomatis menjadi promosi dari tempat wisata di
Banyuwangi dari kegiatan International Tour The Banyuwangi Ijen.
II. Event terkait dengan culture
Setiap malam di Banyuwangi ada acara yang namanya culture everday jadi ada
perform tradisional culture yang diselenggarakan di alun-alun. Adapun event
terbesar di Banyuwangi yang dinamakan Banyuwangi Etnocarnival yang
diselenggarakan pada 27 Juni 2019 salah satunya adalah Jazz untuk kalangan
milenial
3. Amenitis
Amenitis adalah fasilitas-fasilitas yang mendukung kepariwisataan. Misalnya java banana
hotel tempat diselenggarakannya jazz ijen. Yang festival lembah ijen setiap bulan
diselenggarakan disini
Adapun beberapa hotel yang mendukung pariwisata di Banyuwangi adalah Hotel Santika,
Hotel Ilira, Hotel Ketapang, Hotel Royal, Hotel Blambangan, Ijen Resort, Hotel Grand
Harvest, dan ada juga homestay.

 Strategi Pemasaran
Pemasaran pariwisata yang Dinas Pariwisata lakukan adalah mempromosikan. Salah satu promosi
yang dilakukan adalah adanya event-event Banyuwangi Festival. Promosi lain yang Dinas
Pariwisata lakukan adalah mendatangkan public figure yang biasa disebut endorsement. Contoh
2 hari yang lalu mengadakan Banyuwangi Kuliner dan mendatangkan Chef nasional bernama
Vania. Chef Vania didatangkan dalam rangka untuk mempromosikan Banyuwangi dan setelah
acara selesai, Chef Vania diajak untuk keliling destinasi wisata di Banyuwangi kemudian dia harus
mengupload selfienya di tempat wisata tersebut dan memberikan narasi di akun Instagram
maupun Facebook. Itu salah satu strategi yang Dinas Pariwisata lakukan melalui social media.
Kemudian strategi pemasaran yang lain adalah Dinas Banyuwangi mengundang tour operator
Malaysia dan beberapa media Malaysia untuk datang ke Banyuwangi dan diajak ke destinasi
wisata Banyuwangi selama 4 hari dan ini sudah dilakukan sebanyak 4-5 kali . Untuk media
Malayasia tujuannya agar memberitakan tentang destinasi wisata di Banyuwangi dan untuk tour
operator Malaysia tujuannya mereka bisa membuat paket-paket wisata di Banyuwangi Apalagi
sekarang ada direct flight Kuala Lumpur-Banyuwangi. Kemudian promosi juga dilakukan di
majalah-majalah pesawat karena sudah jelas segmentasinya.
Strategi-strategi yang lain contohnya seperti pamera-pameran yang diadakan di beberapa kota.
Kemudian semua yang terlibat dalam kegiatan event kita wajibkan untuk mengupload kegiatan
tersebut di social media mereka. Setelah kita evaluasi strategi-strategi yang kita lakukan tentang
promosi pemasaran ini cukup efektif terbukti jumlah kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun
terus meningkat. Saat ini jumlah kunjungan domestic itu sudah menembus 5.000.000 orang di
tahun 2018 dan untuk jumlah kunjungan wisatawan asing itu sekitar 100.000 orang. Di Jawa
Timur target wisatawan asing sekitar 600.000 dan di Banyuwangi sudah menembus 100.000
orang itu artinya hampir 20% jumlah wisatawan asing di Jawa Timur disumbang oleh Banyuwangi.
Dan sebagai bukti atas keberhasilan promosi yang Dinas Pariwisata lakukan cukup efektif
meskipun dengan budget yang tidak terlalu besar.
 Sesi Tanya jawab
1. Kriteria-kriteria apa yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata Banyuwangi terhadap wisata yang
belum terjamah maupun yang belum terekspos agar dapat diekspos lebih banyak lagi?
Jawab : Hal ini terkait dengan stategi pasar tetapi yang secara umum. Destinasi wisata dapat
diekspos jika sudah memenuhi syarat 3A yaitu:
a. Akses
Akses dalam wisata tersebut harus mudah. Peruma jika wisata tersebut diekspos tetapi
aksesnya susah,butuh waktu lama untuk menuju kesana.
b. Atraksi
Tempat wisatanya harus bagus. Namun bagus itu relative yang utama adalah unik dan tidak
ada di tempat lain ketika diekspos.
c. Amenitis
Amenitis adalah fasilitas yang mendukung ketika pengunjung datang ke tempat wisata.
Misalnya toilet, ketika akan bermalam di suatu tempat wisata toilet harus ada karena itu
salah satu pendukung dari suatu destinasi wisata.

2. Destinasi wisata di Banyuwangi itu ditentukan oleh Dinas Pariwisata atau penduduk
setempat?
Jawab : Di Banyuwangi ada sekitar 70 destinasi wisata tetapi yang dikelola oleh Dinas
Pariwisata hanya 2 wisata saja yaitu Grand Watu Dodol dan Pantai Mustika selebihnya yang
mengelola adalah masyarakat dalam bentuk Pokdarwis. Umumnya Pokdarwis ini menentukan
tariff tetapi Dinas Pariwisata memberi saran-saran dan masukan untuk menentukan harga itu
tidak terlalu tinggi tergantung pada minat pasar. Jika minat sedikit lalu harganya dinaikkan itu
bisa membuat pengunjung enggan datang. Contoh wisata yang dikelola Pokdarwis adalah
Bangsring Underwater,Pantai Cemara,dll. Kawah ijen itu salah satu destinasi wisata yang
dikelola dibawah otoritas pemerintah. Ijen itu dibawah Kementrian Kehutanan yang biasa
disebut BKSDA (Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam). Kemudian ada jug ataman nasional
Alas Purwo yang juga dibawah Kementrian Kehutanan. Wisata-wisata tersebut berada di
wilayah Banyuwangi tetapi otoritasnya ada dibawah Kementrian Kehutanan. Dalam
penentuan tarif ada aturannya dalam PP 12 Tahun 2014. Sebuah aturan yang ditentukan oleh
pemerintah menjadi dasar ketika menentukan tarif ke taman nasional Ijen,Alas
Purwo,Baluran. Jadi dalam menentukan tarif taman nasional bukan Dinas Pariwisata tetapi
pengelolanya.

3. Bagaimana strategi Banyuwangi hingga bisa meningkatkan pariwisata hingga sekarang ini
terkait isu image Banyuwangi?
Jawab : Terkait dengan image itu tidak bisa diubah dengan argumentasi. Banyak yang
mengatakan Banyuwangi adalah kota Santet,kita tidak bisa memarahi orang yang mengatakan
seperti itu. Yang bisa dilakukan untuk mengubah image itu datang langsung ke Banyuwangi.
Banyuwangi bisa menjadi tempat yang menarik untuk didatangi kemudian berikan testimoni.
Ceritakan pengalaman setelah datang dari Banyuwangi bahwa di Banyuwangi itu aksesnya
mudah dan aman. Dengan seperti itu akan merubah sedikit demi sedikit tentang image itu.
Memang tidak cepat tetapi ketika semakin banyak orang datang ke Banyuwangi dan
memberikan testimoni postif pasti akan merubah image Banyuwangi.

4. Seberapa maksimal promosi yang sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan inovasi seperti
apa yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata ke depan perihal promosi digital pariwisata di
Banyuwangi?
Jawab : Promosi lewat digital ini adalah salah satu promosi yang sangat efektif dan murah.
Aplikasi Banyuwangi Festival yang ada di playstore itu salah satu promosi event kita lewat
digital. Kedepan kami akan buat 1 aplikasi yang bernama Banyuwangi In Your hand yang bisa
digunakan semua orang agar tahu tempat-tempat wisata di Banyuwangi sekaligus bisa
transaksi semacam aplikasi traveloka. Jadi dalam aplikasi yang akan kita buat sudah terdapat
paket-paket wisata serta harganya dan juga berbagai pilihan penginapan. Dari banyaknya
destinasi wisata di Banyuwangi menjadi satu dalam satu aplikasi.

5. Bagaimana peran atau cara Dinas Pariwisata dalam menjaga kosistensi kelestaraian/keindahan
tersebut dengan banyaknya wisatawan dari berbagai luar negeri atau daerah yang akan
berdampak dalam perubahan keindahan tersebut?
Jawab : Salah satu pengembangan kepariwisataan di Banyuwangi itu adalah ecotourism yang
memperhatikan kelestarian lingkungan. Membranding ecotourism dengan dasar kita
menyediakan wisata harus berbeda dengan wisata lain. Oleh karena itu kita melindungi alam.
Kemudian di Banyuwangi ini kita mempunyai culture yang namanya Osing yang tidak ada di
daerah lain. Karena itu Osing kita jadikan identitas budaya daerah meskipun etnik Osing di
Banyuwangi bukan mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai